dalam situasi penyakit kronik sebagai cara untuk menilai dampak dari terapi pada pasien.
Pengukuran konseptual ini mencakup; kesejahteraan, kualitas kelangsungan hidup,
kemampuan seseorang untuk secara mandiri dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP
1. Usia
Seiring bertambahnya usia seseorang lebih rentan terhadap penyakit jantung koroner, namun jarang
menyebabkan penyakit serius sebelum 40 tahun dan meningkat 5 kalilipat pada usia 40 samapi 60 tahun
2. Jenis Kelamin
Moons, marquet, budst, dan de gees (2004) mengatakan bahwa gender adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup.Bain, gillian, lamnon, teunise (2003 dalam nofitri, 2009) menemukan adanya
perbedaan antara kualitas hidup antara laki-lakidan perempuan, dimana kualitas hidup laki-laki cenderung
lebih baik daripada kualitas hidup perempuan.
3. Pendidikan
Moons, marquet, budst, dan de gees (2004) mengatakan bahwa tingkat pendidikan adalah salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup subjektif. Penelitian yang dilakukan oleh wahl,
astrid,rusteun, hanested (2004) menemukan bahwa kualitas hidup akan meningkat seiring dengan lebih
tingginya tingkat pendidikan yang didapatkan oleh individu
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP
4. Status pernikahan
Penelitian empiris di amerika secara umum menunjukkan bahwa individu yang menikah memiliki kualitas hidup yang
lebih tinggi daripada individu yang tidak menikah, bercerai, ataupun janda/duda akibat pasangan meninggal. .
Kualitas hidup yang baik pada laki-laki dan wanita yang sudah menikah karena adanya dukungan sosial dari
pasangannya (quan, rong, chan, rong & xiu, 2009).
5. Pekerjaan
Moons, marquet, budst, dan de gees (2004) mengatakan bahwa terdapat perbedaan kualitas hidup antara penduduk
yang berstatus sebagai pelajar, penduduk yang bekerja, penduduk yang tidak bekerja (atau sedang mencari
pekerjaan), dan penduduk yang tidak mampu bekerja atau memiliki disabiliti tertentu.
6. Kepatuhan obat
Kepatuhan dapat mempengaruhi tingkat kualitas hidup terutama untuk penyakit yang memiliki pengobatan jangka
panjang. Individu yang memiliki kepatuhan tinggi akan memiliki kualitas hidup yang tinggi sadar dengan
kesehatannya
Pengukuran Kualitas Hidup
Pengukuran kualitas hidup terkait kesehatan seseorang dapat menggunakan kuesioner yang berisi faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup. Terdapat tiga alat ukur :
1. Alat Ukur Generik
Merupakan alat ukur yang digunakan untuk penyakit maupun usia, Contoh SF-36
2. Alat Ukur Spesifik
Merupakan alat ukur yang spesifik untuk mengukur penyakit-penyakit tertentu, biasanya berisi pertayaan-pertayaan
khusus yang sering terjadi pada penyakit yang diderita oleh klien.
3. Alat Ukur Utility
Merupakan suatu pengembangan alat ukur, biasanya generik. Pengembangan dari penilaian kualitas hidup menjadi
parameter, sehingga dapat memiliki manfaat yang berbeda yang dapat berguna dalam bidang ekonomi, yaitu dapat
digunakan untuk menganalisa biaya kesehatan dan perencanaan keuangan kesehatan negara.
Kepatuhan penggunaan obat dan kualitas hidup pasien hemodialisa di rs pku
Muhammadiyah Yogyakarta periode Maret 2015
Pengumpulan data pasien hemodialisa dilakukan pada bulan maret 2015. Data yang diambil
meliputi nama, alamat, nomor telepon, dan obat yang diberikan setelah hemodialisa. Data
mengenai kepatuhan pasien hemodialisa diperoleh melalui kuisioner MMAS yang diambil sebelum
wawancara dilakukan atau pada sebelumnya dan kualitas hidup diperoleh dari kuisioner. WHOQOL
(world health organization quality of life) adalah intrumen yang mengukur kualitas hidup meliputi
domain kesehatan fisik, kesehatan mental, hubungan sosial, dan lingkungan.
• Data demografi dasar berdasarkan jenis kelamin diperoleh dari data rekam medik. Hasil penelitian
101 responden, 45 diantaranya berjenis kelamin perempuan dan sisanya sebanyak 56 berjenis
kelamin laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjalani terapi hemodialisa lebih
banyak diderita laki-laki daripada perempuan.
KUISIONER MMAS