Senyawa yang terdiri dari 2 atau lebih gugus gula amino
yang terikat lewat ikatan glikosidik pada inti heksosa. Dengan adanya gugusan-amino, zat-zat ini bersifat basa lemah dan garam sulfanya yang digunakan dalam terapi mudah larut dalam air. Bersifat bakteridal cepat. Aminoglikosid menghambat sintesis protein
Aminiglikosida berdisfusi lewat kanal air yang dibentuk
oleh porin proteins pada membran luar dari bakteri Gram-negatif masuk ke ruang periplasmik. Setelah masuk sel,aminoglikosid terikat pada ribosom 30S dan menghambat sintesis protein. MEKANISME KERJA
Aminoglikosida menghambat sintesi protein dengan cara:
berikatan dengan subunit 30s ribosom (di bagian start
codon) dan mempengaruhi inisiasi sintesis protein Ketika terjadi kompleks 30s-50s ribosom, akan terjadi insiasi abnormal (streptomycin monosomes) sehingga menghambat translasi lebih lanjut. Aminoglikosida yang berikatan dengan subunit 30s akan menyebabkan kesalahan pembacaan mRNA sehingga terjadi terminasi translasi yang bersifat prematur atau penggabungan asam amino yang tidak tepat, sehingga protein yang terbentuk abnormal atau nonfungsional ABSORBSI
•Aminoglikosida sangat polar sehingga sulit diabsorbsi di saluran cerna,
hanya 1% yang diabsorspsi (oral atau rektal) •Aminoglikosida tidak diinaktivasi di saluran cerna dan langsung dieksresi di feses dalam bentuk tidak berubah •Jika diberikan IM, akan diabsobsi baik dan konsentrasi puncak di plasma 30-90 menit setelah pemberian. •Jika diberikan infus IV, konsentrasi puncak 30-60 menit Setelah mencapai kadar puncak dalam darah,konsentrasi obat akan menurun secara cepat dalam fase yang di sebut dengan fase alfa (a)
Pada fase selanjutnya yaitu fase beta maka
konsentrasi antibiotik aminoglikosida akan menurun secara perlahan dan stabil. Pada fase beta ini yang menentukan waktu paruh (t1/2) dari suatu antibiotik
Pada proses absorpsi ini,tidak semua obat akan
mencapai sirkulasi sitemik dalam keadaan utuh/aktif DISTRIBUSI
Sedikit berikatan dengan protein (10%)
Tidak berpenetrasi ke SSp atau mata Dapat melewati plasenta Konsentrasi tinggi ditemukan di ginjal dan cochlea eliminasi dari jaringan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding plasma Setelah di absorpsi,obat akan berikatan dengan albumin sebagai protein dominan dalam serum dan kemudian di distribusikan keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah
Persentase antibiotik yang terikat secara reversibel
terhadap albumin serum digambarkan dengan istilah protein binding.
Obat kemudian akan melepaskan diri dari ikatannya
dengan albumin, dan menembus beberapa membran sel sesuai dengan gradien konsentrasi dan mencapai tempat infeksi lalu berikatan dengan protein jaringan. Distribusi obat antara lain dipengaruhi oleh aliran darah, pH, protein bin-ding, dan volume distribusi. METABOLISME
Pasco distribusi obat, obat kemudian akan mengalami
metabolisme oleh berbagai enzim dan yang terpenting di antaranya adalah enzim sitokrom P450, sehingga pemberian obatobatan yang dapat meningkatkan atau menghambat kerja enzim ini dapat mempengaruhi aktivitas antibiotik.
Obat yang dalam keadaan aktif akan ditingkatkan
kelarutannya sehingga lebih mudah diekskresikan, dan umumnya obat menjadi inaktif.
Sedangkan untuk obat dalam bentuk prodrug, enzim akan
mengaktivasi obat tersebut menjadi bentuk yang aktif. EKSRESI
Antibiotik umumnya dieliminasi melalui ginjal
dan diekskresikan melalui urin dalam bentuk metabolit aktif dan inaktif.
Antibiotik juga dapat dieliminasi melalui
empedu dan diekskresikan ke dalam usus. Dari dalam usus sebagian obat akan dibuang melalui feses, dan sebagian akan kembali diserap dan dibuang melalui ginjal.
Sebagian kecil obat juga diekskresikan melalui
keringat, liur, air mata, dan air susu. FARMAKOKINETIK AMINOGLIKOSIDA PADA NEONATUS DAN ANAK Absorpsi Distribusi Metabolisme Ekskresi Absorbsi perkutan Ikatan proteinFARMAKOKINETIK plasma Perbandingan relatif volume hepar Pada neonatus, meningkat obat sangat kecil pada terhadap berat badan kecepatan filtrasi AMINOGLIKOSIDA bayi (neonatus) dan menurun,volume hepar pada bayi glomeruler dan fungsi PADA NEONATUS baru mencapai nilai DAN ANAK baru lahir bertambah 2 kali tubulus masih imatur. normal pada umur 1 dibandingkan anak usia 10 tahun Diperlukan waktu tahun. sehingga kecepatan metabolisme sekitar 6 bulan untuk obat paling besar pada masa bayi mencapai nilai normal. hingga awal masa kanak-kanak, dan kemudian menurun mulai anak sampai dewasa. Obat yang diabsorbsi di usus Dapat menembus Umumnya GFR pada efeknya lambat plasenta, CSF dengan anak adalah sekitar 30- inflamasi, Larut dalam 40% dewasa. Oleh ASI, kontra indikasi karena itu, pada anak bagi ibu hamil dan obat dan metabolit aktif menyusui yang diekskresi lewat urin cenderung terakumulasi. Pada neonatus pemberian sistemik aminoglikosida dapat mengobati meningitis karena sawar darah otak yang belum matang sehingga mudah untuk menembus BBB (Blood brain barrier) FARMAKOKINETIKA AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN OBESITAS
Pasien obesitas → jaringan adiposa berlebih → Obat-obat hidrofilik
cenderung untuk tidak terdistribusi ke jaringan adiposa → Volume Distribusi tidak berbeda secara signifikan pada pasien obesitas dan pasien berat badan normal
Orang obesitas → peningkatan laju filtrasi glomerulus →
mempengaruhi senyawa obat hidrofilik yang dieliminasi di ginjal → akan meningkatkan klirens renal dari obat. FARMAKOKINETIK AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN GANGGUAN GINJAL