Anda di halaman 1dari 15

FARMAKOKINETIK KLINIK

AMINOGLIKOSIDA

NAMA : ISMIHAYATI NASUTION


NO BP : 1601022
KELAS : VI.A

DOSEN : YONETA SRANGENGE M.Sc, Apt


DEFENISI

Senyawa yang terdiri dari 2 atau lebih gugus gula amino


yang terikat lewat ikatan glikosidik pada inti heksosa.
Dengan adanya gugusan-amino, zat-zat ini bersifat
basa lemah dan garam sulfanya yang digunakan dalam
terapi
mudah larut dalam air.
Bersifat bakteridal cepat. Aminoglikosid menghambat
sintesis protein

Aminiglikosida berdisfusi lewat kanal air yang dibentuk


oleh porin proteins pada membran luar dari bakteri
Gram-negatif masuk ke ruang periplasmik. Setelah
masuk sel,aminoglikosid terikat pada ribosom 30S dan
menghambat sintesis protein.
MEKANISME KERJA

Aminoglikosida menghambat sintesi protein dengan cara:

berikatan dengan subunit 30s ribosom (di bagian start


codon) dan mempengaruhi inisiasi sintesis protein
Ketika terjadi kompleks 30s-50s ribosom, akan terjadi
insiasi abnormal (streptomycin monosomes) sehingga
menghambat translasi lebih lanjut.
Aminoglikosida yang berikatan dengan subunit 30s akan
menyebabkan kesalahan pembacaan mRNA sehingga
terjadi terminasi translasi yang bersifat prematur atau
penggabungan asam amino yang tidak tepat, sehingga
protein yang terbentuk abnormal atau nonfungsional
ABSORBSI

•Aminoglikosida sangat polar sehingga sulit diabsorbsi di saluran cerna,


hanya 1% yang diabsorspsi (oral atau rektal)
•Aminoglikosida tidak diinaktivasi di saluran cerna dan langsung dieksresi
di feses dalam bentuk tidak berubah
•Jika diberikan IM, akan diabsobsi baik dan konsentrasi puncak di plasma
30-90 menit setelah pemberian.
•Jika diberikan infus IV, konsentrasi puncak 30-60 menit
Setelah mencapai kadar puncak dalam
darah,konsentrasi obat akan menurun secara cepat
dalam fase yang di sebut dengan fase alfa (a)

Pada fase selanjutnya yaitu fase beta maka


konsentrasi antibiotik aminoglikosida akan menurun
secara perlahan dan stabil. Pada fase beta ini yang
menentukan waktu paruh (t1/2) dari suatu antibiotik

Pada proses absorpsi ini,tidak semua obat akan


mencapai sirkulasi sitemik dalam keadaan utuh/aktif
DISTRIBUSI

Sedikit berikatan dengan protein (10%)


 Tidak berpenetrasi ke SSp atau mata
 Dapat melewati plasenta
 Konsentrasi tinggi ditemukan di ginjal dan cochlea
eliminasi dari jaringan ini membutuhkan waktu yang lebih
lama dibanding plasma
Setelah di absorpsi,obat akan berikatan dengan albumin
sebagai protein dominan dalam serum dan kemudian di
distribusikan keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah

Persentase antibiotik yang terikat secara reversibel


terhadap albumin serum digambarkan dengan istilah protein
binding.

Obat kemudian akan melepaskan diri dari ikatannya


dengan albumin, dan menembus beberapa membran sel
sesuai dengan gradien konsentrasi dan mencapai tempat
infeksi lalu berikatan dengan protein jaringan. Distribusi
obat antara lain dipengaruhi oleh aliran darah, pH, protein
bin-ding, dan volume distribusi.
METABOLISME

Pasco distribusi obat, obat kemudian akan mengalami


metabolisme oleh berbagai enzim dan yang terpenting di
antaranya adalah enzim sitokrom P450, sehingga pemberian
obatobatan yang dapat meningkatkan atau menghambat kerja
enzim ini dapat mempengaruhi aktivitas antibiotik.

Obat yang dalam keadaan aktif akan ditingkatkan


kelarutannya sehingga lebih mudah diekskresikan, dan
umumnya obat menjadi inaktif.

Sedangkan untuk obat dalam bentuk prodrug, enzim akan


mengaktivasi obat tersebut menjadi bentuk yang aktif.
EKSRESI

Antibiotik umumnya dieliminasi melalui ginjal


dan diekskresikan melalui urin dalam bentuk
metabolit aktif dan inaktif.

Antibiotik juga dapat dieliminasi melalui


empedu dan diekskresikan ke dalam usus.
Dari dalam usus sebagian obat akan dibuang
melalui feses, dan sebagian akan kembali
diserap dan dibuang melalui ginjal.

Sebagian kecil obat juga diekskresikan melalui


keringat, liur, air mata, dan air susu.
FARMAKOKINETIK
AMINOGLIKOSIDA
PADA NEONATUS DAN ANAK
Absorpsi Distribusi Metabolisme Ekskresi
Absorbsi perkutan Ikatan proteinFARMAKOKINETIK
plasma Perbandingan relatif volume hepar Pada neonatus,
meningkat obat sangat kecil pada terhadap berat badan kecepatan filtrasi
AMINOGLIKOSIDA
bayi (neonatus) dan menurun,volume hepar pada bayi glomeruler dan fungsi
PADA NEONATUS
baru mencapai nilai
DAN ANAK
baru lahir bertambah 2 kali tubulus masih imatur.
normal pada umur 1 dibandingkan anak usia 10 tahun Diperlukan waktu
tahun. sehingga kecepatan metabolisme sekitar 6 bulan untuk
obat paling besar pada masa bayi mencapai nilai normal.
hingga awal masa kanak-kanak, dan
kemudian menurun mulai anak
sampai dewasa.
Obat yang diabsorbsi di usus Dapat menembus Umumnya GFR pada
efeknya lambat plasenta, CSF dengan anak adalah sekitar 30-
inflamasi, Larut dalam 40% dewasa. Oleh
ASI, kontra indikasi karena itu, pada anak
bagi ibu hamil dan obat dan metabolit aktif
menyusui yang diekskresi lewat
urin cenderung
terakumulasi.
Pada neonatus pemberian
sistemik aminoglikosida
dapat mengobati meningitis
karena sawar darah otak
yang belum matang
sehingga mudah untuk
menembus BBB (Blood
brain barrier)
FARMAKOKINETIKA
AMINOGLIKOSIDA
PADA PASIEN OBESITAS

Pasien obesitas → jaringan adiposa berlebih → Obat-obat hidrofilik


cenderung untuk tidak terdistribusi ke jaringan adiposa → Volume
Distribusi tidak berbeda secara signifikan pada pasien obesitas dan
pasien berat badan normal

Orang obesitas → peningkatan laju filtrasi glomerulus →


mempengaruhi senyawa obat hidrofilik yang dieliminasi di ginjal → akan
meningkatkan klirens renal dari obat.
FARMAKOKINETIK AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN
GANGGUAN GINJAL

Klirens
renal ↓

klirens obat ↓

AreaPenyesuaian
Under Curvedosis
(AUC) ↑

T1/2 memanjang

Penyesuaian dosis
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai