Anda di halaman 1dari 16

Menurut Allan Guttmacher

Institute (1989) melaporkan


bahwa setiap tahun sekitar 55
juta bayi digugurkan. Angka ini
memberikan bukti bahwa setiap
hari 150.658 bayi dibunuh, atau
setiap menit 105 nyawa bayi
direnggut sewaktu masih dalam
kandungan.
Agar mahasiswa dapat
mengetahui tentang Aborsi
dalam perspektif Etika
Keperawatan
Agar mahasiswa dapat
memahami dan tidak
melanggar Etika
Keperawatan mengenai
tindaakan aborsi.
 Secara sederhana kata aborsi adalah
mati ( gugurnya ) hasil konsepsi. Artinya
aborsi itu dapat dimulai dari sejak benih
wanita (ovum ) dengan benih pria
(sperma) mengadakan konsepsi.
 Aborsi dibedakan antara aborsi yang terjadi dengan
sendirinya tanpa kesengajaan, yang disebut abortus
spontaneous dan aborsi yang terjadi dengan
kesengajaan disebut abortus provocatus.
1. Aborsi Spontan / Alamiah
Adalah aborsi yang berlangsung tanpa tindakan
apapun.Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya
kualitas sel telur dan sel sperma.

2. Aborsi Buatan / Sengaja / Abortus Provocatus


Criminalis
Adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan
20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram
sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan
disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi
(dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).
3. Aborsi Terapeutik / Abortus Provocatus
Therapeuticum
Adalah pengguguran kandungan buatan
yang dilakukan atas indikasi medik.
1. Pandangan
konservatif
Menurut pandangan
konservatif, abortus
secara moral adalah
dalam situasi
apapun abortus
tidak boleh
dilakukan, termasuk
dengan alasan
penyelamatan.
2. Pandangan moderat
Menurut pandangan moderat, abortus hanya
merupakan kesalahan moral dan hambatan
penentangan abortus dapat diabaikan dengan
pertimbangan moral yang kuat

3. Pandangan liberal
Pandangan liberal menyatakan bahwa
abortus secara moral diperbolehkan atas
dasar permintaan.
 Bagi sebagian wanita menjalani
kehamilan itu berat, apalagi kehamilan
yang tidak dikehendaki, dan sebagian
wanita merasa bahagia menjalani
kehamilan. Terlepas dari alasan apa
yang menyebabkan kehamilan, aborsi
dilakukan karena terjadi kehamilan
yang tidak diinginkan. Apakah
dikarenakan kontrasepsi yang gagal,
ekonomi, jenis kelamin atau hamil
diluar nikah.
 Ada 2
1. Aborsi dilakukan sendiri
2. Aborsi dilakukan orang lain
 Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap
wanita yang melakukan aborsi.
1. Resiko kesehatan dan keselamatan fisik
- Kematian mendadak karena pendarahan
hebat.
2. Resiko kesehatan mental
memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan
keselamatan seorang wanita secara fisik,
tetapi juga memiliki dampak yang sangat
hebat terhadap keadaan mental seorang
wanita.
 Aborsi Dari sudut pandang Etika
Keperawatan
 Perawat bertindak melindungi klien dari
tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan yang tidak kompeten,
tidak etis, dan illegal.
 Hukum Menurut UUD
 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
yang sampai sekarang masih berlaku di
Indonesia menetapkan bahwa aborsi langsung
atau tidak langsung adalah kejahatan.
1. Aborsi hanya dilakukan sebagai suatu tindakan
terapeutik
2. Suatu keputusan untuk mengakhiri kehamilan,
sedapat mungkin disetujui secara tertulis oleh
dua orang dokter yang dipilih berkat
kompetensi profesional mereka.
3. Prosedur itu hendaklah dilakukan oleh seorang
dokter yang kompeten di instalasi yang diakui
oleh suatu otoritas yang sah.
4. Jika dokter merasa hati nuraninya tidak
membenarkan tindakan operatif itu, maka
dapat mengundurkan diri. (deklarasi oslo:
1970)

Anda mungkin juga menyukai