Anda di halaman 1dari 16

FILSAFAT

“Antara Teologi dan Ilmu Pengetahuan terletak


suatu daerah tak bertuan. Daerah ini diserang baik
oleh Teologi maupun oleh Ilmu Pengetahuan.
Daerah tak bertuan ini adalah Filsafat”
(Bertrand Russell)

Plato
PAKAR EKONOMI
Xenophon (440-355 B.C.) dan Plato (427-347 B.C) berkontribusi pada
awal pemikiran teori ekonomi mengenai untung ruginya
pembagian pekerjaan.

dengan adanya pembagian kerja maka dapat memberikan


kesempatan kepada manusia untuk memilih pekerjaan yang sesuai
dengan pembawaanya.

Aristoteles (384-322 B.C.) juga telah merintis berkembangnya teori ilmu


ekonomi. Dalam kupasan Aristoteles dibedakan antara oikonomi yang
menyelidiki peraturan rumah tangga yang merupakan arti asli bagi
istilah ekonomi, dan chrematisti yang mempelajari peraturan-peraturan
tukar-menukar dan karenanya pemikiran ini dapat disebut sebagai
perintis jalan bagi berkembangnya teori ilmu ekonomi.
Adam Smith (1723-1790) yang mengusulkan sistem perekonomian
pasar bebas.
DEFINISI
Filsafat merupakan sebuah disiplin berpikir yang
terkait dengan perihal pengetahuan/Kebijaksanaan.

Actus Humanus (pertimbangan ke manusiaan), bukan


asal bertindak (Actus homini)

ETIMOLOGI: Pengertian dan definisi filsafat sangat


beragam sesuai dengan perkembangan para filosuf itu
sendiri. Secara etimologi (arti kata), kata filsafat berasal
dari kata Yunani “philosophia” yang diterjemahkan
sebagai Cinta Kearifan. Akar katanya philos (philia:
cinta) dan sophia (kearifan).
MENGAPA BELAJAR FILSAFAT ?

Filsafat merupakan sebuah disiplin berpikir yang


terkait dengan perihal Kebijaksanaan.
Actus Humanus (pertimbangan ke manusiaan),
bukan asal bertindak (Actus homini)
Pengertian dan definisi filsafat sangat beragam sesuai
dengan perkembangan para fifsuf itu sendiri. Secara
etimologi (arti kata), kata filsafat berasal dari kata Yunani
“philosophia” yang diterjemahkan sebagai Cinta
Kearifan. Akar katanya philos (philia: cinta) dan sophia
(kearifan).

Filsafat meletakan dasar-dasar suatu pengetahuan.


Karena itu filsafat disebut mater scientiarum atau induk
segala ilmu pengetahuan.
Peran Filsafat pada Ilmu

Filsafat

Mata pelajaran mengenai

Content Studies :
Tool Studies :
.Persoalan hakiki (kebenaran)
.Logika
.Sekelompok teori/sistem
.Metodologi (metode)
.Informasi menyeluruh
KAJIAN/INFORMASI FILSAFAT

MATERI KAJIAN BERFILSAFAT


 Yang ada (being)
 Reality (Hal nyata)
 Eksistensi (ruang & waktu)
 Substansi (wahana sifat)
 Esensi (hakekat)
 Materi (unsur, elemen dari substansi)
 Struktur (form=bentuk)
 Perubahan (change)
 Hubungan Sebab Akibat
 Hubungan Asosiasi
KAJIAN/INFORMASI FILSAFAT

SISTEMATIKA BERFILSAFAT
 Yang ada (being)
 Reality (Hal nyata)
 Eksistensi (ruang & waktu)
 Substansi (wahana sifat) Ontologi
 Esensi (hakekat)
 Materi (unsur, elemen dari substansi)
 Struktur (form=bentuk)
 Perubahan (change)
 Hubungan Sebab Akibat Epistemo
 Hubungan Asosiasi logi
PERENUNGAN FILSAFAT

PERENUNGAN PEMIKIRAN PEMAHAMAN

1.Keheranan 1. Hubungn ide Pengetahuan:


2.Meragukan
sesuatu
satu dan yang lain 1. Menyeluruh
2. Menjawab why 2. Mendasar,
dan how (Materi 3. Spekulatif.
Kajian Filsafat)
3. Berpikir runtut,
konsisten (ajeg)
BERPIKIR FILSAFAT

Ana Jud
lisis ment
Peng
Sin
organ
te
isasia
sis
n

MEMORI
Fenomena
Masukan
Kegelisahan, keheranan

Menyangsikan, meragukan

Keingintahuan

Merenung  Berpikir  Pemahaman


1. Meragukan dan mengajukan ide (reflektif thinking)
Proses
2. Memeriksa penyelesaian sebelumnya (berpikir koheren)
3. Menyarankan hipotesis
4. Menguji konsekuensi (verifikasi)
5. Menarik kesimpulan

Kritis
Berpikir untuk mendapat kan Radikal
kebenaran/kebajikan
Menyeluruh

Hasil Kejelasan objek Menghasilkan: konsep,


dan Pemahaman teori yang koheren, radikal
dan komprehensif
Rene Descartes
Bersifat kritis, dengan merefleksikan (berpikir berulang-ulang,
memantul) secara kritis norma-norma adat, hukum, etis dan
agama. Menghindari kecongkakan mahatahu dan menyadari
keterbatasannya dalam menghasilkan gagasan/ide

Berpikir analitik artinya secara kritis mempelajari berbagai pendapat


para filsuf sebagai pisau analisis dalam melakukan analisis pemecahan
masalah kehidupan manusia
Berpikir sintetik, artinya secara kritis melakukan kajian terhadap
pengetahuan baru dan memadukan hasil pengetahuan yang ada
(hasil analisis) menjadi pengetahuan baru yang lebih utuh tentang alam
semesta. Karena itu diperlukan selalu belajar.
Berpikir skeptik: menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung
setiap pernyataan

Butir-butir agama sebagai moral dalam berpikir. Berfilsafat


memerlukan sikap mental berupa kesetiaan pada kebenaran (a loyality to
truth). Kesetiaan akan kebenaran juga akan melahirkan kejujuran..
APLIKASI METODE FILSAFAT
Peristiwa alam/social
(The Facts)

Analisis Analisis Ontologi


(inderawi) (teori)
What
 

Why How Epistemologi


Akar
Penyebab


Axiologi
Nilai Kegunaan
Tindakan
(What For)
RANGKUMAN

Berfilsafat artinya berpikir reflektif, yaitu berpikir


merenung secara berkali-kali dari berbagai sudut
pandang dan bersifat memantul kembali menyoroti
pemikiran itu sendiri
PERENUNGAN
PERENUNGAN
FILSAFAT
FILSAFAT

PERENUNGAN PEMIKIRAN PEMAHAMAN

• Keheranan • Hubungan ide satu Pengetahuan:


dan yang lain • Menyeluruh,
• Meragukan sesuatu • Menjawab why dan how • Mendasar,
• Berpikir Runtut, konsisten • Spekulatif.

Berfilsafat artinya berpikir reflektif, yaitu berpikir merenung


secara berkali-kali dari berbagai sudut pandang dan bersifat
memantul kembali menyoroti pemikiran itu sendiri
Tabel 3.1 Bentuk penalaran dan sumber penalaran

Bentuk Nalar Sumber Penalaran Alasan Pembenaran


1. Koheren 1. Rasional 1. Konsistensi
2. Korespondensi 2. Pengalaman 2. Faktual
3. Instrumentalisme 3. Pengalaman dan 3. Fakta dan rasio (akal), harapan
Logika pribadi
4. Pragmatis 4.1 Kesamaan 4.1 Satu kasus, tempat beda,
dikelola sama, hasil sama
4.2. Analog 4.2 Dua kasus dapat dikelola sama
5. Intuitif 5. Batin 5. Hati, perasaan, akal sehat
6. Eksplanasi 6.1 Kausalitas 6.1 Merangkai sebab akibat
6.2. Korelasi 6.2 Merangkai hubungan timbal balik
7. Nilai 7.1 Etika 7.1 Benar dan salah
7.2 Moral 7.2 Susila dan asusila
7.3 Estetika 7.3 Indah dan jelek

Anda mungkin juga menyukai