Anda di halaman 1dari 24

PEMBELAJARAN FISIKA

“VEKTOR”

FAOZAH ILYANA
4201415093
Silabus Vektor K. 2013 Revisi
KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Menggambar vektor, resultan vektor, komponen vektor serta menghitung


besar dan arah resultan vektor dalam sebuah pengamatan bersama
2. Mendiskusikan cara menghitung besar dan arah dua buah vektor
3. Melakukan percobaan untuk menentukan resultan dua atau lebih vektor
sebidang
4. Menerapkan operasi vektor dalam pemecahan masalah secara individu
5. Mempresentasikan contoh penerapan vektor dalam kehidupan sehari-hari
VEKTOR SATUAN
“Vektor yang besarnya sama dengan satu”
Ada 3:
i = memiliki arah ke sumbu x
j = memiliki arah ke sumbu y
k = memiliki arah ke sumbu z
Simbol Besaran Vektor

Ditulis dengan huruf Ditulis dengan tanda


tebal panah diatas huruf

Vektor gaya ditulis dengan: F atau F


Vektor kecepatan ditulis dengan: v atau v

Untuk menyatakan besarnya saja, dituliskan dengan:


𝐅 atau F atau F
Besaran vektor dapat digambarkan dengan anak panah,
panjang panah menunjukkan besarnya, arah anak panah
menunjukkan arah besaran vektor

A –A

B –B

C –C
PENJUMLAHAN & SELISIH VEKTOR
Hasilnya disebut: Vektor Resultan
Poligon/segi
banyak
Geometris/
grafis
Jajargenjang

Ada 2 cara
Aturan Cosi
nus
Analitis

Urai vektor
Resultan dari penjumlahan dua vektor atau lebih diperoleh dengan memindah
kan pangkal vektor yang satu ke ujung vektor yang lain, demikian seterusnya.
Resultan diperoleh dengan menghubungkan pangkal vektor pertama ke ujung
vektor terakhir.
METODE
GRAFIS

Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan dengan melukis sebuah jajar
genjang dengan kedua vektor tersebut sebagai sisinya. Resultannya diperol
eh dari diagonal jajargenjang, yaitu titik pangkalnya sama dengan kedua titi
k pangkal vektor tersebut.
VEKTOR SEJAJAR

F1 F2

F1 F2

FR = F1 + F2

F1 – F2

FR = F1 – F2
VEKTOR TIDAK SEJAJAR

b
a

a
R=a+b

b
–b

a R=a–b

R=a+b a

a –b
R=a–b
Pada segitiga siku-siku pada sudut lancipnya berlaku:

C
A

𝛽
B
Sudut- sudut istimewa:

0o 30o 37o 45o 53o 60o 90o


1 1 1
sin 0 0,6 2 0,8 3 1
2 2 2
1 1 1
cos 1 3 0,8 2 0,6 0
2 2 2
1 3 4
tan 0 3 1 3 -
3 4 3
b R
b b sin 𝜽
𝜽 𝜽
a b cos 𝜽
METODE
𝐑 = (𝐚 + 𝐛 cos 𝛉) + (b sin 𝛉 )
𝟐 𝟐 𝟐
ANALISIS = 𝐚𝟐 + 𝟐𝐚𝐛 𝐜𝐨𝐬 𝛉 + 𝐛𝟐 𝐜𝐨𝐬 𝟐 𝛉 + 𝐛𝟐 𝐬𝐢𝐧𝟐 𝛉
= 𝐚𝟐 + 𝟐𝐚𝐛 𝐜𝐨𝐬 𝛉 + 𝐛𝟐 (𝐜𝐨𝐬 𝟐 𝛉 + 𝐬𝐢𝐧𝟐 𝛉)
Karena 𝐜𝐨𝐬 𝟐 𝛉 + 𝐬𝐢𝐧𝟐 𝛉 = 𝟏, 𝐝𝐢𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧
𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧:
𝐑𝟐 = 𝐚𝟐 + 𝟐𝐚𝐛 𝐜𝐨𝐬 𝛉 + 𝐛𝟐 (𝐜𝐨𝐬 𝟐 𝛉 + 𝐬𝐢𝐧𝟐 𝛉)
= 𝐚𝟐 + 𝒃𝟐 + 2ab cos 𝜽

𝐑= 𝐚𝟐 + 𝐛 𝟐 + 2ab cos 𝛉
b

𝜽 a

𝟏𝟖𝟎 − 𝜽
–b

𝐑= 𝐚𝟐 + 𝐛 𝟐 + 2ab cos (𝟏𝟖𝟎 − 𝛉)

Karena cos (180 – 𝛉) = – cos 𝛉 , 𝐝𝐢𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧:

𝐑= 𝐚𝟐 + 𝐛 𝟐 − 2ab cos 𝛉
MENENTUKAN ARAH
VEKTOR RESULTAN

b R
𝜽𝟐
𝜽 𝜽𝟏
a

θ1 = arah R terhadap a 𝐚 𝐛 𝐑
= =
θ2 = arah R terhadap b sin 𝜃2 sin 𝜃1 𝑠𝑖𝑛 𝜃
Sebuah vektor dalam bidang XY dapat diurai
menjadi dua vektor yang saling tegak lurus
F
F
METODE Fy
Diurai menjadi
ANALITIS

𝛼
𝜃
Fx

Fx = F sin α
Fy = F cos α atau
MENENTUKAN RESULTAN DENGAN METODE URAI VEKTOR

Langkah-langkahnya sebagai berikut:


1. Menguraikan setiap vektor menjadi komponen-komponennya pada su
mbu x dan sumbu y, dengan persamaan:
Fx = F cos 𝜃
Fy = F sin 𝜃
(𝜃 adalah sudut antara vektor dengan sumbu x positif)
2. Menjumlahkan semua komponen vektor pada sumbu x dan sumbu y
3. Besar dan arah resultan menggunakan persamaan sebagai berikut:
1. Besar atau nilai vektor resultan 𝑅 = 𝐹𝑥 2 + 𝐹𝑦 2
𝐹𝑦
2. Arah vektor resultan tan 𝜃 =
𝐹𝑥
Contoh:
𝐅𝟏𝐲 F1 = 10 N
F2 = 4 N
𝐅𝟐𝐲 F (N) Fx = F cos 𝜽 Fy = F sin 𝜽
F1 = 10 10 cos 60o = 5 10 sin 60o = 5 3

60o 60o F2 = 4 4 cos 120o = -2 4 sin 120o = 2 3

𝐅𝟐𝐱 F3 𝐅𝟏𝐱 F3 = 1 1 cos 180o = -1 1 sin 180o = 0


1N
F4 = 5 3 5 3 cos 270 = 0 5 3 sin 270 = -5
3
F4 = 5 3 N
෍ 𝐹𝑥 = 2 𝑁 ෍ 𝐹𝑦 = 2 3 𝑁
Besar resultan gaya: Arah resultan gaya:

2 2 σ 𝐹𝑦
𝑅= 𝐹𝑥 + 𝐹𝑦 tan 𝜃 =
σ 𝐹𝑥

𝑅= 22 + (2 3)2 2 3
tan 𝜃 = = 3
2
𝑅 = 16 = 4 𝑁 𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 tan 3
𝜃 = 60𝑜
KETIDAKPAHAMAN KONSEP VEKTOR PADA SISWA

Penjumlahan metode grafis


1. Siswa menganggap metode penjumlahan jajar genjang dapat
digunakan untuk lebih dari dua vektor
2. Siswa tidak memahami vektor dan anti vektor (vektor yang ar
ahnya berlawanan)
KETIDAKPAHAMAN KONSEP VEKTOR PADA SISWA

Penjumlahan metode analitis


1. Siswa menjumlahkan vektor seperti penjumlahan skalar tanpa
memperhatikan sudut.
2. Jika letak sudut diubah, siswa akan tertukar dalam penggunaan
sin dan cos.
3. Tidak memperhatikan nilai positif atau negatif pengaruh kuadra
n dalam komponen-komponen vektornya.
KETIDAKPAHAMAN KONSEP VEKTOR PADA SISWA

Penjumlahan metode analitis


1. Siswa menjumlahkan vektor seperti penjumlahan skalar tanpa
memperhatikan sudut.
2. Jika letak sudut diubah, siswa akan tertukar dalam penggunaa
n sin dan cos.
3. Tidak memperhatikan nilai positif atau negatif pengaruh kuad
ran dalam komponen-komponen vektornya.
JAM VEKTOR
Jam vektor merupakan
lingkaran yang dilabeli tiap
sudutnya dan jarum jam yang
dipasang sebagai vektornya.
Ujung jarum jam diberi
penggaris. Bagian vertikal
sebagai komponen Y dan
bagian horizontal sebagai
komponen X
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai