Anda di halaman 1dari 33

BAHAN AJAR FISIKA SMA KELAS XII

MATERI LISTRIK STATIS BAB IV

Oleh:

1. RONNY SETIAWAN (4201415011)


2. CANDRASA SESAREZA K (4201415072)
3. FAOZAH ILYANA (42014150 93)
Dosen Pengampu:
1. Drs. Hadi Susanto, M.Si
2. Dr. Siti Wahyuni S.Pd, M.Sc

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PETA KONSEP

LISTRIK STATIS

Prinsip Gaya
superposisi Berlaku pada Coulomb

Berlaku pada Dibagi muatan


uji adaah
Medan Listrik Memberikan pada
muatan lain
Dapat
Hukum menentukan Merupakan
Gauss sumber dari

Potensial
Listrik Merupakan Muatan
sumber dari Listrik

Dibagi jenisnya
muatan uji
adalah
Energi Potensial
Negatif Positif
listrik

KAPASITOR

Kapasitor
variabel Seri Paralel

Kapasitor jenisnya kasitor Dapat disusun


elektrolit

Besaran dasarnya Kapasitansi


Kapasitor kertas Bangun dasar
Vakum
Keping Ruang antar
sejajar keping

Berisi penyekat
A. Gaya dan Medan listrik
1. Gaya Listrik
a. Menganalisis Muatan Listrik
Di SMP,Anda telah melakukan beberapa percobaan sederhana untuk menunjukkan
listrik statis. Salah satu percobaan yang mudah dilakukan adalah percobaan dengan sebuah
sisir plastik. Sebaiknya percobaan dilakukan pada keadaan yang kering (tidak lembab). Baik
sisir plastik maupun rambut harus dalam keadaan kering. Mula-mula ketika kita mendekatkan
sisir ke sobekan-sobekan kertas,sobekan-sobekan kertas tidak ditarik oleh sisir plastik.
Kemudian,coba gosokkan sisir plastik dengan rambut pada satu arah saja,misalnya ke rah
kanan kira-kira 20 kali. Apa yang terjadi ketika Anda mendekatkan sisir yang telah digosokkan
dengan rambut ke sobekan-sobekan kertas? Ternyata sisir dapat menarik sobekan-sobekan
kertas (Gambar 4.1b).

(a) (b)

Gambar 4.1(a)benda plastik bermuatan pada sebelah kiri menginduksikan polarisasi


pada atom-atom yang berdekatan. (b) Sebuah sisir menarik potongan-potongan kertas
karena pusat muatan-muatan induksi pada kertas yang berdekatan dengan muatan-muatan
sisir adalah tidak sejenis.

Sebelum sisir digosok-gosok ke suatu arah pada rambut,sisir tidak bermuatan listrik
(netral) sehingga sisir tidak dapat menarik sobekan-sobekan kertas. Setelah sisir digosok-
gosok ke suatu arah pada rambut,sisir plastik menjadi bermuatan listrik sehingga sisir dapat
menarik sobekan-sobekan kertas.
Bagaimana sisir yang telah bermuatan listrik dapat menarik sobekan-sobekan kertas?
Pada umumnya untuk isolator yang tidak bermuatan (netral), pusat muatan positif atomnya
berimpit dengan pusat muatan negatifnya. Ketika isolator (misalnya sobekan-sobekan kertas)
didekati oleh benda bermuatan listrik (misalnya benda bermuatan positif), pusat muatan
negatif atom isolator di tarik mendekati benda bermuatan positif, sedangkan pusat muatan
positif atomnya didorong menjauhi benda bermuatan positif. Dengan demikian, pusat muatan
negatif atom isolator akan berdekatan dengan muatan positif benda, tetapi atom-atom
isolator tetaplah netral (tidak bermuatan). Peristiwa pemisahan pusat muatan positif dan
negatif atom isolator disebut polarisasi muatan (Gambar 4.1a). Atom-atomnya sendiri tetap
netral. Antara muatan positif benda dan pusat muatan negatif atom isolator terjadi gaya tarik-
menarik. Adapun antara muatan positif benda dan pusat muatan positif atom isolator akan
tolak-menolak. Jarak antara muatan positif dan pusat muatan negatif atom isolator lebih
dekat sehingga resultan keduanya akan memberikan gaya tarik, yaitu potongan-potongan
kertas akan ditarik oleh sisir plastik (Gambar 4.1b).

Contoh 4.1 Pemahaman Konsep

Anda mungkin pernah memerhatikan bahwa permukaan vertikal layar televisi Anda sangat
berdebu. Mengapa peristiwa ini terjadi?

Jawab :

Pengumpulan debu pada permukaan vertikal televisi mungkin menakjubkan Anda karena
lebih umum bagi kita melihat debu menempel pada permukaan horizontal sebagai akibat aksi
gravitasi. Dalam kasus ini, debu menempel pada layar televisi Anda karena debu tersebut
ditarik secara listrik. Sebuah layar televisi secara konstan ditembaki oleh elektron-elektron
yang dihasilkan oleh bedil elektron sehingga layar TV menjadi bermuatan negatif. Muatan
negatif ini akan memolarisasi partikel-partikel debu dalam udara di depan kaca, tepat seperti
benda bermuatan memolarisasi molekul-molekul dalam suatu benda netral. Peristiwa ini
menghasilkan gaya tarikan pada partikel-partikel debu sehingga debu menempel pada layar
TV Anda.

b. Interaksi Benda Bermuatan Listrik


Di SMP,Anda teah melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat muatan listrik dan
memperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1) Muatan listrik digolongkan menjadi dua jenis,muatan positif dan muatan negatif.
Batang kaca yang telah digosok sutra memiliki muatan positif, sedangkan batang
plastik yang digosok wol memiliki muatan negatif. Penggolongan muatan listrik terdiri
atas dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif diusulkan pertama kali oleh
Benjamin Franklin.
2) Muatan listrik sejenis akan tolak-menolak dan muatan listrik tidak sejenis akan tarik-
menarik.

Apa Penyebab Terjadinya Muatan Listrik?

Semua benda termasuk sisir plastik, disusun oleh partikel-partikel terkecil yanng disebut
atom. Secara sederhana, atom terdiri atas sebuah inti atom bermuatan positif dan jauh dari inti atom
dengan elektron-elektron yang bergerak mengitari inti atom. Inti atom sendiri disusun oleh dua
partikel dasar, yaitu proton dan neutron. Pada Gambar 4.3 diilustrasikan model atom untuk atom
karbon (lambang 126𝐶 ), yang terdiri dari atas 6 proton, 6 neutron, dan 6 elektron.

Gambar 4.3 Model sederhana atom karbon


Dalam semua atom,proton-proton dan neutron-neutron diikat secara bersama oleh gaya yang
sangat kuat, disebut gaya nuklir kuat. Gaya ini hanya bekerja pada jarak sangat dekat. Itulah sebabnya
melepaskan proton atau neutron dari inti atom sangat sukar. Adapun elektron-elektron yang jaraknya
sangat jauh dari inti atom lebih bebas bergerak mengitari inti atom. Elektron-elektron ini tidak diikat
dengan kuat sehingga ia dapat keluar dari posisinya masing-masing (bahkan keluar dari atom) oleh
energi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan energi yang diperlukan untuk mengeluarkan ±dan
neutron pada inti atom.

Ketika Anda menggosok sisir ke satu arah pada rambut yang kering Anda, gaya gosok Anda
sanggup mengeluarkan beberapa elektron dari rambut Anda untuk dipindahkan ke sisir.
Akibatnya,sisir yang kelebihan elektron menjadi bermuatan negatif. Ketika batang kaca Anda gosok ke
satu arah dengan kain sutra, beberapa elektron dari batang kaca menuju kain sutra. Batanng kaca yang
kekurangan elektron menjadi bermuatan positif.

c. Hukum Coulomb
Pada tahun 1909, Robert Milikan (1886-1953) menemukan bahwa jika suatu benda dimuati,
muatannya selalu merupakan kelipatan dari sebuah muatan elementer, yang diberi lambang
e. Dalam istilah modern, dikatakan bahwa muatan listrik adalah terkuantisasi.
Hal tersebut menunjukkan bahwa berkas-berkas elektron selalu diskret dan hanya boleh
memiliki muatan ±е,±2е,±3е, dan seterusnya, tetapi tidak pernah dalam bentuk pecahan,
seperti ±1,5е.
Satuan muatan listrik dalam SI diukur dalam coulomb. Satu coulomb adalah sejumlah muatan
yang mengalir melalui suatu penampang kawat dalam satu sekon ketika arus satu ampere
melalui kawat itu.
1 е = 1,60 × 10−19 C (4-1)
1. Gaya Coulomb
Dua muatan listrik yang sejenis akan tolak-menolak dan yang tidak sejenis akan tarik-
menarik (Gambar 4.4).

+ + -
+
+ + +
- - + -
Muatan sejenis
Muatan tidak sejenis
Tolak-menolak
Tarik-menarik
Gambar 4.4 Gaya antar muatan

B
(a)
A (b)

Gambar 4.5 (a) Skema diagram neraca puntir Coulomb dan (b) sketsa peralatan Couomb
Besar gaya listrik antara dua benda bermuatan listrik diselidiki oleh fisikawan Perancis
bernama Charles Coulomb pada tahun 1785. Dalam percobaan, dia menggunakan
sebuah neraca puntir yang diagram peralatannya ditunjukkan pada Gambar 4.5b.
Bola A yang posisinya tetap dan bola B yang bebas bergerak memiliki muatan yang
sejenis, yaitu bermuatan positif. Coulomb mengamati besar gaya listrik antara kedua
muatan dengan mengukur sudut puntiran (Gambar 4.5a). pengaruh jarak antara dua
muatan diselidiki dengan mengubah-ubah jarak antara bola A dan bola B dengan
menjaga muatan kedua bola tetap. Adapun pengaruh muatan listrik diselidiki dengan
memperkecil muatan bola A untuk jarak antara kedua bola dijaga tetap.
Dari percobaan ini, Coulomb berhasil menemukan hukum Coulomb, yaitu sebagai
berikut.

Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik adalah sebanding dengan
perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
muatan tersebut.

1 (𝒒𝟏 𝒒𝟐 )
F = 4𝜋𝜀 𝒓𝟐
(4-2)

Dengan :

𝑞1 , 𝑞2 = muatan listrik 1 dan 2 (C)

r = jarak antara kedua muatan (m)

𝜀 = permitivitas bahan atau permitivitas medium (𝑁𝑚2 /𝐶 2 ),dan

𝐹 = gaya listrik tarik-menarik atau tolak-menolak atau gaya Coulomb (N).

Perhatikan juga bahwa garis kerja gaya listrik terletak pada garis hubungan kedua
muatan listrik (muatan listrik dianggap sebagai muatan titik). Jika medium tempat muatan-muatan
berada adalah vakum atau udara, nilai 𝜀 = 𝜀0 .
1 (𝒒𝟏 𝒒𝟐 ) 𝒒𝟏 𝒒𝟐
F = 4𝜋𝜀 𝒓𝟐
=𝒌 𝒓𝟐
(4-3)
1
𝑘 = 4𝜋𝜀 = 9 × 109 𝑁𝑚2 ⁄𝐶 2 (4-4)
1
𝜀0= 4𝜋𝑘 = 8,85 × 10−12 𝑁 −1 𝑚−2⁄𝐶 2 (4-5)

Jika kedua muatan berada dalam medium selain vakum atau udara, permitivitas medium 𝜀
dihitung dengan persamaan berikut.

𝜀 = 𝜀𝑟 𝜀0 (4-6)

Dengan 𝜀𝑟 permitivitas relatif atau tetapan dielektrik. Nilai 𝜀𝑟 untuk ruang hampa atau udara adalah
1 sehingga nilai 𝜀𝑟 untuk medium lainnya jelas lebih besar dari 1.
Contoh 4.2 Menghitung Gaya Coulomb anatar Dua Muatan Titik

Dua muatan masing-masing 20 𝜇𝐶 dan 24 𝜇𝐶 terpisah pada jarak 12 cm. Hitung besar gaya
yang bekerja pada kedua muatan tersebut jika : a. Kedua muatan diletakkan di udara, b. Kedua
muatan diletakkan dalam bahan yang memiliki permitivitas relatif 3.

Jawab: r
𝐹12
𝑞1 = 20𝜇𝐶 = 20 × 10−6 𝐶 𝐹21
+ +
𝑞2 = 24 𝜇𝐶 = 24 × 10−6 𝐶 𝑞2 𝑞2
−2
𝑟 = 12 𝑐𝑚 = 12 × 10 𝑚 Gambar 4.6 Skema soal
9 2⁄ 2
𝑘 = 9 × 10 𝑁𝑚 𝐶
a. Besar gaya Coulomb di udara, 𝐹12 = 𝐹21 = 𝐹𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝒒𝟏 𝒒𝟐 (20 × 10−6 𝐶)(24 × 10−6 𝐶)
𝐹𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 𝒌 𝒓𝟐
= 9 × 109 𝑁𝑚2 ⁄𝐶 2 (12 × 10−2 𝑚)2
= 300 𝑁
b. Besar gaya Coulomb di bahan.
1 1
𝐹𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 = 𝐹 = (300 𝑁) = 100 𝑁
𝜀𝑟 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 3

Contoh 4.3 Resultan Dua Gaya Coulomb yang Segaris

Sebuah partikel bermuatan +5 𝜇𝐶 diletakkan pada garis hubung dan diantara partikel-
partikel bermuatan −9 𝜇𝐶 dan −4 𝜇𝐶, yang berjarak 0,50 m.
a. Tentukan besar dan arah gaya pada partikel bermuatan +5 𝜇𝐶 jika dilekakkan di tengah-
tengah antara kedua partikel bermuatan negatif.
b. Dimana partikel bermuatan +5 𝜇𝐶 harus diletakkan agar partikel tersebut tidak
merasakan gaya Coulomb yang disebabkan oleh kedua partikel bermuatan negatif?

Strategi :

Vektor gaya Coulomb terletak pada garis hubung kedua muatan yang berinteraksi. Pada
muatan +5 𝜇𝐶, bekerja dua gaya Coulomb sehingga resultannya dihitung dengan jumlah
vektor (prinsip superposisi).

Jawab:

𝑞1 = −9 𝜇𝐶 = −9 × 10−6 𝐶 ; 𝑞2 = −4 𝜇𝐶 = −4 × 10−6 𝐶 ; 𝑞3 = +5 𝜇𝐶 = +5 × 10−6 𝐶;


dan 𝑘 = 9 × 109 𝑁𝑚2 ⁄𝐶 2 .

a. Gambar gaya-gaya Coulomb yang bekerja pada 𝑞3 ditunjukkan pada Gambar 4.7.
Muatan 𝑞3 diletakkan di tengah-tengah antara 𝑞1 dan 𝑞2 sehingga 𝑟31 = 𝑟32 = 𝑎 =
0,25 𝑚 = 25 × 10−2 𝑚.

𝑟1 = 𝑎 𝑟2 = 𝑎

- + -
𝐹31 𝐹32
𝑞1 𝑞3 𝑞2

0,50 m
Gambar 4.7 Gaya-gaya yang bekerja pada 𝑞3 . 𝐹31 adalah gaya tarik 𝑞1 pada
𝑞3 dan 𝐹32 adalah gaya tarik 𝑞2 pada 𝑞3 .
Besar gaya Coulomb 𝐹31 dan 𝐹32 menurut Persamaan (4-2) adalah sebagai berikut.
𝒒 𝒒 𝒒 𝒒 𝒒 𝒒
𝐹31 = 𝒌 𝑟𝟑 𝟐𝟏 = 𝒌 𝑎𝟑𝟐 (𝒒𝟏 ) 𝐹32 = 𝒌 𝑟𝟑 𝟐𝟐 = 𝒌 𝑎𝟑𝟐 (𝒒𝟐 )
31 32

Tetapkan arah ke kanan, yaitu 𝐹32 sebagai gaya positif sehingga resultan gaya Coulomb pada
𝑞3 , yaitu 𝐹3 , sesuai dengan prinsip superposisi.

𝐹3 = 𝐹31 + 𝐹32
𝐹3 = −𝐹31 + 𝐹32 (karena 𝐹31 berarah ke kiri dan 𝐹32 ke kanan)
𝒒 𝒒
𝐹3 = −𝒌 𝑎𝟑𝟐 (𝒒𝟏 ) + 𝒌 𝑎𝟑𝟐 (𝒒𝟐 )
𝒒
𝐹3 = 𝒌 𝑎𝟑𝟐 (−𝒒𝟏 + 𝒒𝟐 )

Substitusi nilai-nilai 𝑘, 𝑞3 , 𝑞1 , 𝑞2 , dan 𝑎 sehingga diperoleh hasil seperti berikut.


(9 × 109 𝑁𝑚2 ⁄𝐶 2 )(5× 10−6 𝐶)
𝐹3 = (25 × 10−2 𝑚)2
{(−9 × 10−6 𝐶 ) + (4 × 10−6 𝐶)}

𝐹3 = −36 × 10−1 𝑁 = −3,6 𝑁


Tanda negatif menyetakan bahwa resultan gaya pada 𝑞3 berarah ke kiri (atau mendekati 𝒒𝟏 )

Catatan : Dalam perhitungan besar gaya Coulomb tanda muatan tidak dimasukkan. Tanda
muatan hanya digambarkan pada vektor gaya Coulomb, yaitu tarik-menarik atau tolak-
menolak.

b. Misalnya muatan 𝑞3 = +5 𝜇𝐶 diletakkan pada jarak 𝑥 meter dari muatan 𝑞1 = −9 𝜇𝐶.


𝑟31 = 𝑥 dan 𝑟32 = 0,50 − 𝑥
Supaya resultan 𝐹3 = 0 maka 𝐹31 harus sama dengan 𝐹32
𝐹31 = 𝐹32
𝒒 𝒒 𝒒 𝒒
𝒌 𝑟𝟑 𝟐𝟏 = 𝒌 𝑟𝟑 𝟐𝟐
31 32
𝑟 2 𝒒𝟐 𝒒 4× 10−6 4
(𝑟32 ) = 𝒒𝟏
⟹ 𝒒𝟐 = 9× 10−6 = 9
31 𝟏
𝑟32 4 2
𝑟31
= √9 = 3
⇒ 2𝑟31 = 3𝑟32
2𝑥 = 3(0,50 − 𝑥)
5𝑥 = 1,50 ⇒ 𝑥 = 0,30 𝑚
Jadi, agar partikel bermuatan +5,0 𝜇𝐶 tidak merasakan gaya Coulomb, partikel itu harus
diletakkan di antara garis hubung kedua muatan lainnya dan pada jarak 0,30 𝑚 dari muatan 𝑞1 =
−9 𝜇𝐶 atau pada jarak 0,20 𝑚 dari muatan 𝑞2 = −4 𝜇𝐶.

2. Medan Listrik
a. Pengertian Medan Listrik
Misalkan kita memegang sebuah bola basket di atas lantai. Apa yang terjadi jika bola kita
lepaskan? Yah, bola jatuh ke bawah karena ditark oleh suatu gaya yang tak tampak.
Gaya tak tampak yang menarik bola ini muncul karena dalam ruang di sekitar bola
berada terdapat medan, yang disebut medan gravitasi Bumi. Sumber dari gravitasi Bumi
ini adalah massa Bumi M. Konsep medan listrik mirip denga konsep medan gravitasi ini.
Jika sumber medan gravitasi adalah massa M, sumber medan listrik adalah muatan listrik
q. Dengan demikian, medan listrik didefinisikan sebagai ruang di sekitar suatu muatan
listrik sumber dengan muatan listrik lainnya dalam ruang ini akan mengalami gaya listrik
atau gaya Coulomb. Konsep medan listrik ini pertama kali diperkenalkan oleh Michael
Faraday. Beda medan listrik dengan medan gravitasi adalah medan gravitasi selalu
menyebabkan benda lain dalam medan gravitasi mengalami gaya tarik. Adapun medan
listrik dapat menyebabkan muatan lain dalam medan listrik mengalami gaya tarik atau
gaya tolak, bergantung pada apakah muatan sumber sejenis atau tak sejenis dengan
muatan lain tersebut.
Pada Gambar 4.8, ditunjukkan bahwa ruang di sekitar muatan sumber A yang
bermuatan q (positif) dihasilkan medan listrik. Apa yang terjadi dengan muatan lain P
(positif) dan Q (negatif) jika diletakkan dalam ruang medan listrik tersebut? Pada gambar
ditunjukkan bahwa muatan positif P mengalami gaya tolak, sedangkan muatan negatif Q
mengalami gaya tarik.
Benda bermuatan yang menghasilkan medan listrik kita sebut muatan sumber.
Muatan lain yang kita taruh dalam penggaruh medan listrik muatan sumber kita sebut
muatan uji. Kuat medan listrik pada lokasi muatan uji berada kita definisikan sebagai
besar gaya Coulomb (gaya listrik) yang bekerja pada muatan uji itu dibagi dengan besar
muatan uji.
𝐹
𝐸= (4-7)
𝑞0
Dengan 𝑞0 adalah besar muatan uji.

+ Gaya
+ + tolak
P
+
+ + P+
+ + + 𝑞0
+
+ +
+ A + 𝑞0
+ + Gaya - -
+ + tarik - -
Q
+ + + + - -

Gambar 4.8 Gaya listrik yang bekerja pada muatan-muatan yang diletakkan dalam ruang
disekitar benda muatan sumber A.

-- - - E A + + P E
- -- + + +
- - -- + +
- +
(a) (b)

Gambar 4.9 (a) Kuat medan listrik di A karena muatan sumber negatif
berarah horizontal ke kiri menuju sumber negatif. (b) Kuat medan listrik di P
karena muatan sumber positif berarah horizontal ke kanan menjauhi
muatan sumber positif.
Perhatikan bahwa medan listrik pada lokasi 𝑞0 dihasilkan oleh muatan sumber 𝑞, bukan
medan listrik yang dihasilkan oleh 𝑞0 . Kuat medan listrik merupakan besaran vektor
dengan satuan SI, yaitu 𝑁⁄𝐶 . Arah kuat medan listrik 𝐸 pada suatu titik didefinisikan
sebagai arah gaya listrik yang akan dikerjakan pada suatu muatan uji positif yang
diletakkan pada titik itu. Dengan demikian, kuat medan listrik di titik A pada Gambar
4.9a berarah horizontal ke kiri karena muatan uji positif yang ditaruh di titik ini akan
mengalami gaya tarik menuju ke muatan sumber negatif.
Persamaan (4-7) dapat kita tulis sebagai berikut.
𝐹 = 𝑞0 𝐸 (4-8)
Untuk muatan uji 𝑞0 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓, arah vektor gaya 𝐹 𝑠𝑒𝑎𝑟𝑎ℎ dengan arah vektor E,
sedangkan untuk muatan uji 𝑞0 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓, arah vektor gaya 𝐹 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛𝑎𝑛 dengan arah
vektor E.
b. Perumusan Kuat Medan Listrik
Misalkan pada sebuah titik P berjarak r dari sebuah muatan sumber 𝑞 diletakkan sebuah
muatan uji 𝑞0 . Menurut hukum Coulomb, besar kuat medan lisrik pada muatan uji
adalah sebagai berikut.
𝑞𝑞0
𝐹 𝑘 𝑟2
𝐸= =
𝑞0 𝑞0
1 𝑞
𝐸 = 4𝜋𝜀 𝑟2 (4 − 9)
Jika medium tempat muatan sumber berada adalah ruang hampa atau udara, nilai 𝑘 =
1
= 9 × 109 dan persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
4𝜋𝜀0

𝑞 𝑞
𝐸=𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸 = (4 − 10)
𝑟2 4𝜋𝜀𝑟 2
Dua hal yang perlu diperhatikan untuk menggambar vektor kuat medan listrik pada
suatu titik adalah :
1. Vektor E menjauhi muatan sumber positif dan mendekati muatan sumber negatif
(Gambar 4.10 )
2. Vektor E memiliki garis kerja sepanjang garis hubung antara muatan sumber dengan
titik yang akan dilukis vektor kuat medannya.

r
E E
+ -
(a) P
P
(b)
Gambar 4.10 Vektor kuat medan listrik (a) menjauhi muatan sumber positif dan (b) mendekati muatan
sumber negatif

Kuat medan listrik dan medan magnetik (ukuran radiasi elektromagnetik) yang melebihi
ambang batas dapat membahayakan kesehatan manusia. Rekomendasi badan kesehatan
dunia WHO tahun 1987 menyebutkan bahwa kuat medan listrik sampai 104 𝑁⁄𝑚 tidak
membahayakan kesehatan manusia.
c. Kuat Medan Listrik Konduktor Bola Berongga
Jika konduktor bola berongga diberi muatan,muatan terbentuk tersebar merata di
permukaan bola saja, sedangkan didalam bola tidak ada muatan.
Kuat medan listrik di titik di dalam bola (r<R) dan di titik pada kulit bola dan di luar bola (r≥R)
Gambar 4.11 pada konduktor bola berongga,muatan terkumpul pada
permukaan bola saja, sedangkan di dalam bola tidak ada muatan.

1) Didalam bola (r<R)


E=0 (4-11)
2) Dipermukaan Bola (r=R)
𝑞
𝐸= 2 (4-12)
𝑅
3) Diluar bola (r>R)
𝑞
𝐸 = 𝑟2 (4-13)

d. Kuat medan listrik konduktor dua keping sejajar

R=d r=0
r
Gambar 4.12 Medan listrik konduktor
dua keping sejajar

Jika keping negatif sebagai r=0, kuat medan listrik di luar keping (r>d) adalah nol, sedangkan
𝜎
kuat medan listrik dalam ruang antara keping (0≤ r ≤ d) adalah serba sama, yaitu 𝜀 . Arah kuat
0
medan listrik dalam ruang antar keping selalu dari keping positif menuju keping negatif.

Di luar keping E(r>d) = 0 (4-14)


𝜎
Di dalam ruang antarkeping E(0 ≤ r ≤d) = (4-15)
𝜀0
3. FLUKS LISTRIK DAN HUKUM GAUSS
Medan listrik sebagai besaran vektor digambarkan dengan
garis-garis yang memiliki arah atau anak panah. Contohnya
medan listrik di sekitar muatan titik positif seperti pada
Gambar 1.1. Jumlah garis-garis medan listrik yang
menembus secara tegak lurus pada suatu bidang
dinamakan dengan fluks listrik dan disimbolkan φ.

Bagaimana dengan medan listriknya? Besar medan listrik


disebut dengan kuat medan listrik dapat didefinisikan juga
sebagai kerapatan garis-garis medan listrik.

Dari dua pengertian di atas dapat dirumuskan hubungan Gambar 4.13 Garis-garis medan
sebagai berikut. listrik

𝜙=𝐸. 𝐴
atau

𝜙 = 𝐸 𝐴 cos 𝜃

Dengan: 𝜙 = fluks listrik (weber)


Gambar 4.14a. Garis-garis gaya
N
𝐸 = kuat medan listrik ( ) listrik E membentuk sudut θ
C
dengan normal
𝐴 = luas bidang (m2 )
𝜃 = sudut antara E dengan normal bidang

Dengan menggunakan definisi dua besaran di atas, Gauss


merumuskan hubungan antar besaran sebagai berikut.

“Jumlah garis medan (fluks listrik) yang menembus suatu Gambar 4.14b. Saling tegak lurus
permukaannya sebanding dengan jumlah muatan listrik yang sehingga φ maksimum, θ = 00
dilingkupi oleh permukaan tersebut”

Pernyataan di atas itulah yang dikenal sebagai hukum Gauss


1
dengan faktor pembanding yang sesuai adalah 𝜀 Sehingga dapat
0
dirumuskan sebagai berikut.

𝜙~𝑞
atau Gambar 4.14c. Sejajar sehingga φ
𝑞 = 0 dan θ = 90o
𝜙=
𝜀0
4. ENERGI POTENSIAL LISTRIK DAN POTENSIAL LISTRIK
1. Energi Potensial Listrik
Pada Gambar 1.3 memperlihatkan sebuah muatan
listrik +q' di dalam medan listrik homogen yang
ditimbulkan oleh muatan listrik +q, dipindahkan dari
titik a ke b dengan lintasan Δs . Untuk memindahkan
muatan dari titik a ke b diperlukan usaha (W ). Usaha
yang diperlukan oleh muatan untuk berpindah
sepanjang Δs adalah ΔW . Apabila posisi a adalah ra
dan posisi b adalah rb, besar usaha yang dilakukan
dapat dirumuskan sebagai berikut:
k. q. q′
𝐹𝑎 = (gaya elektrostatis pada titik a)
r𝑎2
k. q. q′
𝐹𝑏 = (gaya elektrostatis pada titik b) Gambar 4.15 Muatan q’ dipindahkan
r𝑏2
di dalam medan listrik yang
Untuk Δs yang kecil ( Δs mendekati nol) lintasan ditimbulkan oleh muatan q
perpindahan muatan +q' dapat dianggap lurus, dan
gaya elektrostatis rata-rata selama muatan +q'
dipindahkan dapat dinyatakan:

𝐹𝑐 = √𝐹𝑎 . 𝐹𝑏

k. q. q′
𝐹𝑐 =
𝑟𝑎 𝑟𝑏
Untuk memindahkan muatan q' dari a ke b tanpa kecepatan, diperlukan gaya F yang besarnya sama
dengan Fc, tetapi arahnya berlawanan. Jadi,
k. q. q′
𝐹 = −𝐹𝑐 = − 𝐹
𝑟𝑎 𝑟𝑏 𝑐
Apabila arah gaya F terhadap arah perpindahan muatan +q' bersudut α , maka usaha perpindahan
muatan +q' dari a ke b adalah:

∆𝑊 = 𝐹∆𝑠 cos 𝛼
∆𝑊 = −𝐹∆𝑠 cos 𝛼
Usaha pemindahan muatan +q' dari a ke b sama dengan beda energi potensial listrik di titik a dan b.

∆𝐸𝑝 = ∆𝑊

∆𝐸𝑝 = −𝐹𝑐 cos 𝛼

Berdasarkan persamaan di atas, besar usaha untuk memindahkan suatu muatan dari titik a ke titik b
dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini.
1 1
𝑊𝑎→𝑏 = 𝑘. 𝑞. 𝑞 ′ ( − )
𝑟𝑏 𝑟𝑎
Berdasarkan persamaan (4.17) diketahui bahwa usaha tidak bergantung pada panjang lintasan yang
ditempuh, tetapi hanya bergantung pada kedudukan awal dan akhir saja. Medan gaya yang demikian
dinamakan medan gaya konservatif.

Jika muatan +q' semula pada jarak tak terhingga (∼), besar energi potensialnya adalah nol. Dengan
demikian, apabila muatan +q' dipindahkan dari tempat yang jauh tak terhingga ke suatu titik b, besar
usahanya adalah sebagai berikut:
1
𝐸𝑝𝑎 = 0, karena =0
𝑟𝑎
1 1
𝑊 = 𝐸𝑝𝑏 − 0 = ( − )
𝑟𝑎 ~
k. q. q′
𝑊 = 𝐸𝑝𝑏 =
𝑟
Jadi, untuk sembarang titik, besar energi potensialnya dirumuskan:
k. q. q′
𝐸𝑝 =
𝑟
Dengan:
𝐸𝑝 = energi potensial listrik (J)

𝑟 = jarak antara + 𝑞 dan − 𝑞 (m)


𝑞. 𝑞′ = muatan listrik (C)

𝑘 = konstanta pembanding (9 × 109 Nm2 /C 2 )

Contoh Soal

1. Sebuah muatan listrik dipindahkan dalam medan listrik homogen dengan gaya sebesar
2√3 N sejauh 20 cm. Jika arah gaya bersudut 30o terhadap perpindahan muatan listrik,
berapa beda potensial listrik tempat kedudukan awal dan akhir muatan listrik tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
𝐹 = 2√3 N
∆𝑠 = 20 cm
𝛼 = 300
Ditanya: ∆𝐸𝑝 = ⋯ ?
Jawab:
∆𝐸𝑝 = 𝐹. ∆𝑠. 𝑐𝑜𝑠𝛼 = (−2√3)(2 × 10−1 )𝑐𝑜𝑠300
1
∆𝐸𝑝 = (−2√3)(2 × 10−1 ) √3 = −6 × 10−1 J = −0,6 J
2
Hukum Kekekalan Energi Mekanik Dalam Medan Listrik
Energi mekanik sebuah partikel bermuatan listrik di titik apa saja dalam suatu ruang
medan listrik statis (termasuk medan konservatif) adalah konstan.
EM = EP + EK = Konstan

Energi potensial partikel bermuatan q dalam beda potensial V dirumuskan oleh EP = qV,
sedangkan energi kinetiknya dirumuskan oleh EK = 1/2m𝑣^2 sehingga hukum kekekalan
energi mekanik ini dapat dinyatakan:
𝐸𝑃𝐴 + 𝐸𝐾𝐴 = 𝐸𝑃𝐵 + 𝐸𝐾𝐵
1 1
𝑞𝑉𝐴 + 2
m𝑣𝐴 2 = 𝑞𝑉𝐵 + 2m𝑣𝐵 2
2. POTENSIAL LISTRIK
Potensial listrik yaitu energi potensial tiap
satu satuan muatan positif. Potensial listrik
termasuk besaran skalar, dan secara
matematis dapat dirumuskan:
𝐸𝑝
𝑉=
𝑞

Beda potensial (tegangan) antara dua titik


yang berada di dalam medan listrik
homogen, yaitu:
𝐸𝑝 −𝐹. ∆𝑠. 𝑐𝑜𝑠𝛼
∆𝑉 = = Gambar 4.16. Potensial listrik
𝑞 𝑞
bergantung pada muatan q1, q2, q3
𝐹
karena 𝐸 = , maka
𝑞

∆𝑉 = −𝐸. ∆𝑠. 𝑐𝑜𝑠𝛼

Beda potensial kadang-kadang ditulis dengan persamaan ΔV = V1 – V2, untuk selanjutnya


hanya ditulis V saja. Sesuai dengan batasan di atas, potensial listrik suatu titik sejauh r dari
muatan q besarnya dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝐸𝑝
𝑉= atau 𝐸𝑝 = 𝑞 ′ . 𝑉
𝑞′
𝑘. 𝑞. 𝑞′
𝑉=
𝑟. 𝑞′
𝑘. 𝑞
𝑉=
𝑟
Dengan:
𝑉 = potensial listrik (volt)
𝑟 = jarak (m)
𝑞 = muatan listrik (C)

Jika terdiri atas beberapa muatan sumber, besarnya potensial listrik adalah jumlah aljabar biasa dari
masing-masing potensial. Misalnya, kumpulan muatan sumber adalah q1, q2, dan q3, maka
potensial listrik pada titik P adalah:

𝑉 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3
𝑘. 𝑞1 𝑘. 𝑞2 𝑘. 𝑞3
𝑉= + +
𝑟1 𝑟2 𝑟3
𝑞1 𝑞2 𝑞3 𝑞
𝑉 = 𝑘( + + ) atau 𝑉 = 𝑘 ∑
𝑟1 𝑟2 𝑟3 𝑟
dengan r1 adalah jarak antara q1 ke P, r2 adalah jarak q2 ke P, dan r3 adalah jarak q3 ke P. Potensial
listrik merupakan besaran skalar, sehingga dalam memasukkan tanda positif atau negatif pada
muatan harus dengan benar.

Contoh Soal

Bola kecil bermuatan +2 μC , -2 μC , 3 μC , dan -6 μC diletakkan di titik-titik sudut sebuah persegi yang
mempunyai panjang diagonal 0,2 m. Hitung potensial listrik di titik pusat persegi!

Penyelesaian:

Diketahui:

𝑞1 = +2 𝜇𝐶 = 2 × 10−6 𝐶

𝑞2 = −2 𝜇𝐶 = −2 × 10−6 𝐶
𝑞3 = 3 𝜇𝐶 = 3 × 10−6 𝐶

𝑞4 = −6 𝜇𝐶 = −6 × 10−6 𝐶
Panjang diagonal = 2 × 10-1 m, sehingga jarak tiap-tiap muatan dari titik pusat
1
𝑟 = 𝑟1 + 𝑟2 + 𝑟3 = (2 × 10−1 )
2
𝑟 = 10−1 m
Ditanya: 𝑉𝑝 = ⋯ ?

Jawab:

𝑉𝑝 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 + 𝑉4
𝑞1 𝑞2 𝑞3 𝑞4 𝑞1 𝑞2 𝑞3 𝑞4 𝑘
𝑉𝑝 = 𝑘 ( + + + ) = 𝑘( + + + ) = (𝑞1 + 𝑞2 + 𝑞3 + 𝑞4 )
𝑟1 𝑟2 𝑟3 𝑟4 𝑟 𝑟 𝑟 𝑟 𝑟
9×109
𝑉𝑝 = 10−1
(2 × 10−6 + −2 × 10−6 + 3 × 10−6 + −6 × 10−6 )

𝑉𝑝 = (9 × 1010 )(−3 × 106 )

𝑉𝑝 = −27 × 104 volt


3. POTENSIAL LISTRIK OLEH BOLA KONDUKTOR BERMUATAN
Potensial listrik di sekitar atau di dalam bola konduktor
bermuatan dapat ditentukan dengan cara menganggap
muatan bola berada di pusat bola. Selanjutnya, potensial
listrik di titik-titik pada suatu bola bermuatan, seperti
diperlihatkan pada gambar di samping dapat ditentukan
melalui berikut, yaitu:

𝑘𝑞 𝑘𝑞 𝑘𝑞
𝑉𝐴 = ; 𝑉𝐵 = ; 𝑉𝐶 =
𝑅 𝑅 𝑟
Gambar 4.17 Potensial listrik pada
Dari persamaan-persamaan di atas dapat disimpulkan bola konduktor bermuatan
bahwa potensial listrik di dalam bola sama dengan di
permukaan bola, sehingga:

𝑘𝑞
𝑉𝐴 = 𝑉𝐵 = ; untuk r ≤ R
𝑅
𝑘𝑞
𝑉𝐶 = ; untuk r > R
𝑟

Contoh Soal

Sebuah bola konduktor berjari-jari 20 cm bermuatan listrik 1 µC. Tentukan potensial listrik pada
jarak:

a. 10 cm
b. 30 cm dari pusat bola

Penyelesaian:

Diketahui:

𝑄 = 1 μC = 1 × 10−6 C

𝑅 = 20 cm = 2 × 10−1 m
a. Potensial listrik pada jarak r = 10 cm ( r < R, di dalam bola)
𝑄 1×10−6
𝑉 = 𝑘 𝑅 = (9 × 109 ) 2×10−1 = 45 × 104 V
b. Potensial listrik pada jarak r = 30 cm ( r > R, di luar bola)
𝑄 9
1 × 10−6
𝑉 = 𝑘 = (9 × 10 ) = 3 × 104 V
𝑟 3 × 10−1
4. POTENSIAL LISTRIK PADA KEPING SEJAJAR
Dua keping sejajar seluas A terpisah dengan jarak d
masing-masing diberi muatan +q dan -q. Rapat muatan
listrik σ didefinisikan sebagai muatan listrik per satuan luas.

𝑞
𝜎=
𝐴

Potensial listrik:
 Di antara dua keping
𝑉 = 𝐸. 𝑟
Gambar 4.18 Potensial listrik pada
 Di luar keping keping sejajar
𝑉 = 𝐸. 𝑑

5. Kapasitor

1. Pengertian dan prinsip kerja kapasitor

Kapasitor di dalam kelistrikan merupakan komponen pasif yang berfungsi

sebagai penyimpan muatan dan energi. Kapasitor banyak digunakan dalam berbagai

alat elektronik misalnya sebagai pemilih gelombang radio (tunning) pada pesawat

radio, komponen rangkaian starter kendaraan bermotor, dll. Kapasitor terdiri dari dua

konduktor yang berdekatan tetapi terisolasi satu sama lain dan membawa muatan

yang sama besar serta berlawanan. Pada kapasitor, dua konduktor yang terisolasi bisa

saja tanpa sebuah isolator penyekat atau sebaliknya bisa terdapat sebuah isolator

penyekat. Apabila terdapat isolator penyekat, maka Isolator penyekat tersebut

selanjutnya dapat disebut zat dielektrik.

Berdasarkan bahannya ada beberapa jenis kapasitor, antara lain kapasitor mika,

kertas, keramik, plastik, dan elektrolit. Menurut pemasangannya dalam rangkaian


listrik, kapasitor dibedakan menjadi kapasitor berpolar, yang mempunyai kutub positif

dan kutub negatif. Dan juga kapasitor nonpolar, yang tidak mempunyai kutub, bila

dipasang pada rangkaian arus bolak-balik (AC). Ada dua cara pemasangan kapasitor,

yaitu tanpa memerhatikan kutub-kutubnya (untuk kapasitor nonpolar) dan dengan

memperhatikan kutub-kutubnya (untuk kapasitor polar).

Prinsip kerja kapasitor dapat digambarkan sebagai berikut.Coba perhatikan

gambar sistem plat sejajar berikut.

Gambar 4.19 Plat sejajar

Plat a dan b adalah konduktor yang di dalamnya terdapat muatan-muatan

bebas (positif dan negatif dan dipisahkan oleh jarak d). Jika saklar s ditutup maka plat

a akan tersambung ke kutub positif sumber dan plat b tersambung ke kutub negatif.

Dari sifat-sifat muatan listrik maka plat a akan menjadi plat bermuatan positif

sebaliknya pada plat b akan menjadi plat bermuatan negatif. Muatan pada plat akan

mencapai harga maksimum sebesar Q setelah potensial mencapai harga V sama


dengan potensial sumber (baterai). Setelah terjadi penyimpanan muatan pada plat

maka diantara pasangan plat akan timbul medan listrik.

Gambar 4.20 Medan Listrik plat bermuatan

Setelah plat a dan b menyimpan muatan listrik kemudian saklar s dilepas maka

akan tetap terjadi penyimpanan muatan sebelum plat tersebut terhubung ke rangkaian

lain. Peristiwa penyimpanan muatan ini menjadi dasar bekerjanya kapasitor.

2. Kapasitansi

Kapasitansi adalah kemampuan suatu kapasitor untuk menyimpan muatan

untuk tiap beda potensial listrik yang digunakan. Bila besarnya muatan kapasitor

tersebut masing-masing q dan beda potensial antara kedua konduktor dari kapasitor

tersebut V, maka Muatan q dalam suatu kapasitor berbanding lurus dengan beda

potensial V pada kedua pelat kapasitor.Selanjutnya hal ini dinamakan kapasitans

kapasitor.Persamaan matematisnya adalah


𝑞 = 𝐶𝑉
Keterangan :

C = kapasitas kapasitor / kapasitansi ( farad )

q = muatan listrik (coulomb)

V = beda potensial (volt)

3. Kapasitansi bola konduktor

Jika pada suatu bola konduktor dengan radius r dimuati muatan, besarnya

potensial V bola tersebut yakni :

𝑘𝑞
𝑉=
𝑟

1 𝑞
𝑉=
4𝜋𝜀0 𝑟

𝑞 = (4 𝜋𝜀0 𝑟) 𝑉
𝑞
4𝜋 𝜀0 𝑟 =
𝑉

Dari persamaan diatas diperoleh bahwa besar muatan menjadi sebanding dengan

potensial bola. Tetapan perbandingan ini disebut kapasitans bola. Dari persamaan ini

𝑟
juga dapat diperoleh bahwa nilai C = 𝑘 atau C = 4𝜋 𝜀0 𝑟 .

Keterangan :

10−12 𝐶
𝜀0 = permitivitas ruang hampa atau udara (8.85 . )
𝑁𝑚2
r = radius antar muatan ( m )

4. Dielektrik

Dielektrik adalah bahan isolator yang digunakan sebagai penyekat dalam

kapasitor. Fungsi bahan ini adalah untuk meningkatkan kapasitansi sebuah kapasitor.

Setiap bahan dielektrik memiliki karakteristik tersendiri yang disebut konstanta

dielektrik (K).Besarnya konstanta dielektrik dinyatakan sebagai berikut.


𝜀
𝐾= sehingga, 𝜀 = 𝐾 𝜀0
𝜀0

Sehingga dari persamaan di atas setelah diberi bahan dielektrik kapasitansi

kapasitornya juga menjadi :

𝐶 = 𝐾 . 𝐶0

Keteranagan :

10−12 𝐶
𝜀 = permitifitas zat dielektrik ( K . 8.85 . )
𝑁𝑚2

𝐾= konstanta dielektrik

Berikut konstanta dielektrik beberapa material :

No Bahan Suhu (°𝐶) Konstanta (K)


1 Ruang hampa - 1
2 Gelas 25 5 ─ 10
3 Mika 25 4─6
4 Teflon 22 2.1
5 Air 25 78.54
6 Gliseron 25 42.5
7 Amonia cair -77,7 25

5. Kapasitansi kapasitor keping sejajar

Sama seperti contoh di atas, kapasitor keping sejajar terdiri dari dua buah plat a

dan b yang maing-masing terpisah dengan jarak d yang dihubungkan ke sebuah

baterai. Kuat medan listrik kapasitor tersebut adalah

𝜎 𝑞 𝑑𝑉
𝐸 = 𝜀 = 𝐴𝜀 dan 𝐸 = − 𝑑𝑥
0 0

hubungan persamaannya adalah


𝑏 𝑥2
𝑞
∫ 𝑑𝑉 = − ∫
𝑎 𝑥1 𝐴𝜀0
𝑞
= 𝑉𝑏 − 𝑉𝑎 = − 𝐴𝜀 (𝑥2 − 𝑥1 )
0

(𝑥2 − 𝑥1 ) sama dengan d, maka

𝑞
𝑉𝑎𝑏 =𝐴𝜀 𝑑
0

𝐴𝜀0
= 𝑞= 𝑉𝑎𝑏
𝑑

,sehingga diperoleh persamaan kapasitansnya


𝐴𝜀0
𝐶= 𝑑

Persamaan di atas merupakan kapasitans kapasitor plat sejajar jika tanpa zat

dielektrik. Apabila di antara keping sejajar diberi zat dielektrik, permitivitas ruang

hampa atau udara diganti dengan permitivitas zat dielektrik, sehingga berlaku

persamaan :

𝐴 𝐾𝜀0
𝐶=
𝑑
6. Rangkaian kapasitor

Rangkaian kapasitor dapat dibagi menjadi tiga jenis yakni rangkaian seri, paralel

dan kombinasi seri-paralel. Berikut akan dibahas ketiga rangkaian kapasitor tersebut.

a) Rangkaian seri kapasitor

Untuk memperoleh nilai kapasitas kapasitor yang lebih kecil daripada kapasitas

semula suatu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun beberapa

Mkapasitor secara seri. Apabila rangkaian kapasitor seri diberi beda potensial,

pada setiap kapasitor akan memperoleh jumlah muatan yang sama, meskipun

besar kapasitasnya berlainan.

𝐶1 𝐶2 𝐶3

Gambar 4.21.Rangkaian seri kapasitor

𝑞1 = 𝑞2 = 𝑞3 = 𝑞𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑉𝑎𝑏 = 𝑉𝑠 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3

𝑞
Telah diketahui, V = 𝑐 , sehingga :

𝑞𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑞 𝑞2 𝑞3
𝐶𝑠
=𝐶1 + 𝐶2
+ 𝐶3
1

Dengan muatan setiap q sama dan setiap ruas kiri dan kanan dibagi

dengan q maka diperoleh persamaan :

1 1 1 1
=𝐶 + +
𝐶𝑠 1 𝐶2 𝐶3

Apabila terdapat n kapasitor yang dihubungkan secara seri persamaannya

menjadi :

1 1 1 1 1
=𝐶 + + + …+ 𝐶
𝐶𝑠 1 𝐶2 𝐶3 𝑛

b) Rangkaian paralel kapasitor

Gambar 4.22 Rangkaian paralel kapasitor


Kapasitor yang dirangkai paralel, apabila diberi tegangan V setiap kapasitor akan

memperoleh tegangan yang sama, yaitu V, sehingga pada rangkaian kapasitor

paralel berlaku:

𝑉𝑡𝑜𝑡 = 𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉3

Muatan total setiap kapasitor :

𝑞𝑡𝑜𝑡 = 𝑞1 + 𝑞2 + 𝑞3
𝐶𝑡𝑜𝑡 . 𝑉𝑡𝑜𝑡 = 𝐶1 . 𝑉1 + 𝐶2 . 𝑉2 + 𝐶3 . 𝑉3

Berdasarkan persamaan beda potensial V diatas maka diperoleh :

𝐶𝑝 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3

Apabila terdapat n kapasitor maka persamaan diatas menjadi :

𝐶𝑝 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3 + ⋯ + 𝐶𝑛

c) Rangkaian kombinasi seri-paralel

Pada rangkaian kombinasi, kapasitor-kapasitor dapat disusun seri, atau paralel,

untuk kemudian dirangkai ulang secara seri atau paralel dengan kapasitor lain.

Pada rangkaian kombinasi, prinsip pada rangkaian seri dan paralel tetap berlaku.

Oleh karena itu, pada rangkaian kombinasi, langkah pertama penentuan nilai

kapasitansi kapasitor pengganti adalah dengan menyederhanakan rangkaian.

7. Energi kapasitor

Muatan listrik menimbulkan potensial listrik dan untuk memindahkannya

diperlukan usaha. Untuk memberi muatan pada suatu kapasitor diperlukan usaha

listrik, dan usaha listrik ini disimpan di dalam kapasitor sebagai energi. Pemberian
muatan dimulai dari nol sampai dengan q coulomb. Potensial keping kapasitor

juga berubah dari nol sampai dengan V secara linier. Maka beda potensial rata-

ratanya adalah:

𝑉+0
𝑉=
2
𝑞
0 𝑞
= 𝐶+
=2𝐶
2

Telah diketahui usaha (W) adalah

𝑊 = 𝑞. 𝑉
𝑞
= 𝑞. 2𝑐

𝑞2
= 2𝐶

(𝐶.𝑉)2
= 2𝐶

Jadi energi yang tersimpan dalam kapasitor adalah

1
𝑊= . 𝐶𝑉 2
2
UJI KOMPETENSI BAB 4

Latihan Soal Pilihan Ganda

1. Empat buah muatan listrik yaitu P,Q,R dan S. P menarik Q, P menolak R,R menarik
S,dan R bermuatan negatif. Pernyataan yang benar adalah ....
A. P bermuatan negatif, Q dan S bermuatan positif
B. P bermuatan negatif, Q bermuatan negatif, dan S bermuatan positif.
C. P bermuatan negatif, Q dan S bermuatan negatif
D. P bermuatan positif, Q bermuatan positif, dan S bermuatan negatif
E. P bermuatan positif, Q bermuatan negatif, dan S bermuatan positif
2. Dua buah partikel bermuatan masing-masing +0,2 μC dan +0,4μC. Jika kedua partikel
terpisah oleh jarak 10 cm, gaya yang bekerja pada dua partikel bermuatan tersebut
adalah......
A. 72 N
B. 0,72 N
C. 0,072 N
D. 0,0072 N
E. 0,00072 N
3. Dua buah muatan 𝑄1 dan 𝑄2 saling tolak-menolak dengan gaya 𝐹 pada jarak 𝑟.
Jika gaya tolak kedua muatan tersebut menjadi 4𝐹, maka jaraknya adalah ....
A. 0,25𝑟
B. 5𝑟
C. 2𝑟
D. 4𝑟
E. 6𝑟
4. Tiga buah muatan 4𝑞, 𝑄 , 𝑑𝑎𝑛 𝑞 terletak pada sumbu-X, masing-masing pada posisi

0, 2 𝑑𝑎𝑛 ℓ secara berurutan. Agar gaya Coulomb pada q sama dengan nol, maka Q
adalah.....
A. -q
B. -2q
C. -4q
𝑞
D. 2
𝑞
E. 4
5. Dua buah muatan masing-masing 9 𝑥 10−5 𝐶 dan 4 𝑥 10−5 𝐶 dipisahkan pada jarak
20 cm. Letak muatan ketiga (+ 2 μC) dari muatan pertama agar resultan gaya pada
muatan ini nol adalah ....
A. 6 cm
B. 8 cm
C. 12 cm
D. 13 cm
E. 14 cm

6. Potensial di suatu titik yang berjarak r dari muatan Q adalah 600 V. Kuat medan di
titik tersebut 400 N/C. Jika k = 9 . 109 Nm2C-2, maka besar muatan Q adalah ....
A. 1,50 . 10-9 C
B. 2,25. 10-9 C
C. 4,40. 10-9 C
D. 7. 10-9 C
E. 1. 10-9 C

7. Sebuah bola konduktor diberi muatan Q = 3 μC. Diameter bola 20 cm. Jika muatan
kecil q = 2 μC ingin dipindahkan dari permukaan bola ke titik yang berjarak 5 cm dari
pusat bola maka diperlukan usaha sebesar ...
A. 2500 joule
B. 1300 joule
C. 500 joule
D. 25 joule
E. Nol

8. Potensial di titik P sejauh r dari muatan q sama dengan V. Potensial di titik Q sejauh
R dari muatan 5q sama dengan 2V. Pernyataan yang benar adalah ...
A. R = 0,1r
B. R = r/5
C. R = r
D. R = 2,5r
E. R = 5r
9. Muatan A coulomb saling tarik-menarik dengan muatan B coulomb, yang berjarak d
meter satu sama lain. Besarnya energi potensial listrik yang terjadi adalah ...
𝐴.𝐵
A. 𝑘.𝑑
𝐴.𝐵.𝑑
B. 𝑘
𝐴.𝐵
C. 𝑘 2 .𝑑
𝑘.𝐴.𝐵
D. 𝑑
𝑘.𝑑
E.
𝐴.𝐵

10. Sebuah bola konduktor berjari – jari 9 cm diberi muatan 6 mC. Besar kuat medan
listrik dan potensial listrik pada titik yang berjarak 3 cm dari pusat bola adalah ....
A. sama – sama nol
B. E = nol, V = 6. 105 volt
C. E = 6. 107 N/C, V = nol
D. E = 6. 107 N/C, V = 6. 105 volt
E. E = 6. 107 N/C, V = 18. 105 volt
11. Kapasitas kapasitor keping sejajar yang diberi muatan dipengaruhi oleh:

1) konstanta dielektrik
2) tebal plat
3) luas plat
4) jarak kedua plat
Pernyataan yang sesuai adalah ….
A. 2
B. 1 dan 2
C. 2 dan 4
D. 2 dan 3
E. 1, 3, dan 4
12. Kapasitor keping sejajar memiliki kapasitas C.

Jika jarak kedua keping diubah menjadi ½-nya dan di antara kedua keping disisipi
bahan dielektrik dengan konstanta dielektrik 2, kapasitasnya menjadi ….

A. ½ C
B. ¼ C
C. 2 C
D. 4C
E. 6C
13. Perhatikan gambar rangkaian kapasitor di bawah ini!
Nilai muatan total pada rangkaian kapasitor tersebut
adalah ... (1 μF = 10−6 F).

A. 0,5 μC
B. 1 μC
C. 2 μC
D. 4 μC
E. 6 μC

14. Lima kapasitor C1, C2, C3, C4, dan C5 disusun seperti gambar berikut dan
dihubungkan dengan sumber tegangan 6 V.
Muatan listrik pada kapasitor C1 adalah ... (1 μ = 10−6 )

A. 9 μC
B. 18 μC
C. 27 μC
D. 36 μC
E. 45 μC

15. Perhatikan gambar rangkaian kapasitor ini!

Besar energi listrik pada kapasitor gabungan adalah ...


(1 μF = 10−6 F).
A. 1,44 × 10−4 joule
B. 2,88 × 10−4 joule
C. 5,76 × 10−4 joule
D. 7,20 × 10−4 joule
E. 8,34 × 10−4 joule

Soal Uraian

1. Dua partiker titik dengan muatan yang sama. Berapakah muatan disetiap partikel jika
diketahui Gaya Coulomb yang timbul adalah 2,0 N. Jarak kedua partikel adalah 1,5 m.
2. Tiga buah muatan titik ditempatkan pada sumbu x seperti pada gambar
berpakah jumlah gaya total yang bekerja pada muatan –5 µC ?
3μC -5μC 8μC

20 cm 60 cm
3. Dua muatan listrik masing-masing +4,2 × 10-5 C dan -6 × 10-5 C terpisah pada jarak
34 cm. Tentukan:
a. Potensial listrik di titik yang terletak pada garis hubung kedua muatan dan
berjarak 14 cm dari muatan -6 × 10-5 C
b. Letak titik pada garis hubung kedua muatan yang memiliki potensial listrik
nol!

4. Jika jarak rata-rata proton dan elektron dalam atom hidrogen adalah 0,53 armstrong,
berapakah potensial listrik pada jarak tersebut? Dan, berapakah energi potensial
elektron dan proton pada proses pemisahannya?

5. Titik P, Q, dan R terletak pada satu garis dengan PQ = 2 m dan QR = 3 m. Pada


masing-masing titik terdapat muatan 2 μC, 3 μC, dan -5 μC. Tentukan besarnya
energi potensial muatan di Q!

6. Kapasitor keping sejajar dengan luas penampang masing-masing keping adalah 50


cm2 tanpa bahan pengisi (berisi udara). Jarak antar keping adalah 2 cm dan kedua
keping diberi beda potensial 120 volt. Jika εo adalah 8,85 x 10− 12 C2 N − 1 − 2
tentukan :
a. kapasitas kapasitor
b. muatan yang tersimpan dalam kapasitor
c. kuat medan listrik antara kedua keping
7. Sebuah kapasitor keping sejajar memiliki kapasitas sebesar C. Jika kapasitor disisipi
bahan dielektrik dengan konstanta dielektrik sebesar 2, tentukan kapasitasnya yang
baru!
8. Sebuah kapasitor keping sejajar memiliki kapasitas 1200 μF. Jika luas penampang
keping dijadikan dua kali semula dan jarak antar keping dijadikan 1,5 kali semula,
tentukan nilai kapasitasnya yang baru!
9. Kapasitor bola berongga memiliki jari-jari sebesar 1,8 cm. Jika 1/4πεo = 9 x 109 dalam
satuan internasional, tentukan kapasitas kapasitor!
10. Tiga kapasitor yang masing-masing kapasitasnya 3 F, 6 F, dan 9 F dihubungkan seri.
Kedua ujung dari gabungan tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan yang
besarnya 220 V. Tegangan antara ujung-ujung kapasitor yang 3 F adalah!

Anda mungkin juga menyukai