Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

SOSIALISASI KEBIJAKAN ADMINDUK DAN


UU NOMOR 24 TAHUN 2013
SERTA PEMANFAATAN DATABASE KEPENDUDUKAN

Oleh :
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN TULUNGAGUNG
PP NO. 37 TAHUN 2007 PERPRES NO. 25 TAHUN 2008
TENTANG TENTANG
PELAKSANAAN UU NO. 23 TAHUN TATA CARA DAN PERSYARATAN
2006 TENTANG ADMINISTRASI PENDAFTARAN PENDUDUK DAN
KEPENDUDUKAN PENCATATAN SIPIL

UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2013


tentang PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG
NO. 23 TAHUN 2006
TENTANG
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERPRES NO. 35 TAHUN 2010


TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAN
PERPRES NO. 26 TAHUN 2009 KEBIJAKAN ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN LAINNYA
TENTANG PENERAPAN KTP
YANG MENDUKUNG
BERBASIS NIK SECARA NASIONAL
2
Pasal-Pasal yang berkaitan dgn NIK dan e-KTP
(UU No. 23 Tahun 2006)
Pasal 64 ayat 3 Pasal 13
Pasal 63 ayat 6 Mewajibkan kpd  Mewajibkan kepada setiap penduduk untuk
Penduduk hanya memiliki Nomor Induk Kependudrukan (NIK).
Pemerin-tah, bahwa NIK hanya bisa diterbitkan oleh Instansi Pelaksana
diperboleh-kan memiliki 1 dalam KTP harus SIAK
(satu) KTP disediakan ruang utk  NIK wajib dicantumkan dalam setiap Dokumen
memuat kode keamanan Kependudukan dan dijadikan dasar penerbitan
& rekaman elektronik Paspor, Surat Izin Mengemudi, Nomor Pokok
Pasal 101 huruf a & b data kependudukan Wajib Pajak, Polis Asuransi, Sertifikat Hak Atas
Tanah, dan penerbitan identitas lainnya.
 Memerintahkan kepada Pemerintah
untuk memberikan NIK kepada setiap Pasal 82
penduduk paling lambat tahun 2011.
 Memerintahkan kepada Instansi UU No 23 Memerintahkan kepada MENDAGRI utk
Pemerintah untuk menjadikan NIK me-lakukan pengelolaan informasi
sebagai dasar dalam penerbitan
Tahun administrasi kependudukan melalui
pembangunan SIAK.
dokumen (Paspor, SIM, NPWP, Polis
Asuransi, Sertifikat Hak Atas Tanah,
2006
Dokumen Identitas lainnya) paling
lambat tahun 2011.
Pasal 83
Memerintahkan kepada Instansi Pemerintah
untuk memanfaatkan Database Kependudukan
yang dihasilkan oleh SIAK untuk perumusan
Pasal 7 Huruf g kebijakan di bidang pemerintahan
pembangunan. Pemanfaatan data penduduk
dan
Memberi kewenangan, kewajiban dan tersebut harus mendapat izin dari Penyelenggara
tanggungjawab kepada Bupati/Walikota (Menteri Dalam Negeri, Gubernur dan
untuk menyelenggarakan Administrasi Bupati/Walikota) sesuai lingkup pemanfaatan
Kependudukan antara lain pengelolaan data penduduk.
dan penyajian data kependudukan
berskala Kab/Kota. Pasal 5 Huruf e
Pasal 6 Huruf d Memberi kewenangan, kewajiban dan
Memberi kewenangan, kewajiban dan tanggungjawab tanggungjawab kepada Menteri Dalam Negeri
kepada Gubernur untuk menyelenggarakan untuk menyelenggarakan Administrasi
Administrasi Kependudukan antara lain pengelolaan Kependudukan antara lain pengelolaan dan
dan penyajian data kependudukan berskala Provinsi. penyajian data kependudukan berskala
nasional.
II. TUJUAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
 Tertib Database Kependudukan
 Database kependudukan Kab/Kota tersambung (on line) dengan Provinsi
dan Pusat dengan menggunakan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK);
 DatabTerbangunnya database kependudukan yang akurat di tingkat
Kab/Kota, Provinsi dan Pusat;
 ase kependudukan Depdagri dan daerah tersambung (on line) dengan
Instansi pengguna.
 Tertib Penerbitan NIK
 NIK diterbitkan setelah penduduk mengisi biodata penduduk per
keluarga (F-1.01) dengan menggunakan SIAK;
 Tidak adanya NIK ganda;
 Pemberian NIK kepada semua penduduk harus selesai akhir tahun 2011.

 Tertib Dokumen Kependudukan (KK, KTP, Akta


Pencatatan Sipil, dll)
 Prosesnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
 Tidak adanya dokumen kependudukan ganda dan palsu. 4
III. STRATEGI
Strategi untuk mewujudkan tertib Adminduk
 Pemutakhiran database kependudukan;
 Meningkatkan kualitas database kependudukan
Kab/Kota, Provinsi dan Pusat melalui pelayanan
pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dengan
menggunakan SIAK secara on line dari Kab/Kota ke
Provinsi dan Pusat;
 Percepatan penguatan regulasi di daerah melalui
Perda penyelenggaraan Administrasi Kependudukan
serta diikuti dengan penegakan hukum (Law
Enforcement) bagi pelanggaran Administrasi
Kependudukan;
5
Lanjutan… III. STRATEGI

 Penerapan awal (uji petik) KTP berbasis NIK secara


Nasional yang dilengkapi dengan sidik jari dan chip;
 Pemberian NIK kepada setiap penduduk paling lambat
tahun 2011;
 Penerapan KTP berbasis NIK secara Nasional yang
dilengkapi dengan Sidik Jari dan Chip (e-KTP) paling
lambat tahun 2012;
 Melakukan kerjasama antara Kemendagri dengan BPPT,
Lembaga Sandi Negara, ITB dan APTIKOM untuk
mengantisipasi kebutuhan tenaga teknis.

6
Lanjutan… III. STRATEGI

 Penerapan awal (uji petik) KTP berbasis NIK secara


Nasional yang dilengkapi dengan sidik jari dan chip;
 Pemberian NIK kepada setiap penduduk paling lambat
tahun 2011;
 Penerapan KTP berbasis NIK secara Nasional yang
dilengkapi dengan Sidik Jari dan Chip (e-KTP) paling
lambat tahun 2012;
 Melakukan kerjasama antara Kemendagri dengan BPPT,
Lembaga Sandi Negara, ITB dan APTIKOM untuk
mengantisipasi kebutuhan tenaga teknis.

7
TIGA PROGRAM STRATEGIS NASIONAL DI BIDANG
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
2012
Penerapan e-KTP
di 300 Kota/Kab

2011
Penerbitan NIK di
168 Kab/Kota &
Penerapan e-KTP
di 197 Kota/Kab,
2010
Pemutakhiran Data
di semua Kab/Kota &
Penerbitan NIK
329 Kab/Kota
BAB IV. NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN
1. NIK Ps. 36 s/d
Ps. 38

 Pengaturan NIK meliputi penetapan digit


NIK, penerbitan NIK dan Pencantuman
NIK.

NIK  NIK ditetapkan secara nasional oleh


Menteri.
 NIK terdiri dari 16 digit (diletakkan pada
posisi mendatar).
 NIK diterbitkan oleh Instansi Pelaksana
berlaku seumur hidup dan selamanya
tidak berubah dan tidak mengikuti
perubahan domisili.
Lanj. NIK ………..

 NIK diterbitkan setelah dilakukan


pencatatan biodata penduduk sebagai
dasar penerbitan KK dan KTP pada
Instansi Pelaksana tempat domisili yang
NIK bersangkutan.
 Penerbitan NIK bagi bayi yang lahir di luar
wilayah administrasi domisili, dilakukan
setelah pencatatan biodata penduduk pada
Instansi Pelaksana tempat domisili orang
tuanya.
Pemahaman tentang NIK
a Informasi yg Terkandung dlm NIK
NIK = 16 Digit

Wilayah = 6 Digit Kelahiran= 6 Digit


Ketunggalan Prov:2, Kab:2, Kec:2 Tgl, bln, thn Lhr @ 2 Digit
No. urut = 4 Digit

Khusus penduduk berjenis kelamin perempuan,


c maka digit tgl lahir ditambah angka 40
b
Sifat dan Tabiat NIK
Penerbitan &
 Bersifat unik atau khas, tunggal & melekat pd seseorang yg
Keberlanjutannya terdaftar sbg pddk Indonesia
 Penerbitan pertama kali  Berlaku seumur hidup & selamanya, diberikan Instansi Pelaksana
setelah mencatat biodata
dilakukan secara massal
 Diterbitkan pd seseorang setelah direkam oleh SIAK
 Penerbitan NIK secara  Menjamin autentitas NIK, verifikasi dua atau tiga faktor
reguler sejak lahir di
 Faktor Satu, menyatakan “Sesuatu yang Diketahui” misal : nama
domisili org tua
ibu, nama anggota keluarga, tgl lahir.
 Penerbitan NIK kpd pddk  Faktor Kedua, menyatakan “Sesuatu yang Anda Miliki”, misal
yg bukan pd saat lahir kartu keluarga
diberikan di tmpt domisili  Faktor Ketiga, menyatakan “Sesuatu yang melekat pada
yg bersangkutan diri/fisik”, misal : sidik jari
BIODATA PENDUDUK

1. Nomor KK 13.Jenis Pekerjaan 25. Kepemilikan


2. NIK 14.NIK Ibu Kandung Akte
3. Nama Lengkap 15.Nama ibu kandung Perceraian
4. Jenis kelamin 16.NIK Ayah 26. Nomor Akte
5. Tempat lahir 17.Nama Ayah Perceraian
6. Tgl/Bln/Thn Lahir 18.Alamat Sebelumnya 27. Tanggal
7. Golongan darah 19.Alamat sekarang perceraian
8. Agama/Kepercayaan 20.Kepemilikan Akte
9. Status perkawinan Kelahiran
10. Status Hubungan Dalam 21.Nomor Akte
Keluarga (SHDK) Kelahiran
11. Cacat Fisik/Mental 22.Kepemilikan Akte
12. Pendidikan Terakhir Perkawinan
23.Nomor Akte
Perkawinan
24.Tanggal Perkawinan
IV. MANFAAT DATABASE KEPENDUDUKAN
BERBASIS NIK
PEMERINTAH
DAERAH
PERBANKAN/ DEP. KEU
LEMBAGA (PAJAK)
KEUANGAN
DEP. HUKHAM
BKKBN (IMIGRASI)

KPU DEP. AGAMA


(Pemilu, DATABASE (KUA)
Pemilukada)
KEPENDUDUKAN
DEP. HAN
DEPNAKERTRANS BERBASIS
NIK BIN
DEP. SOSIAL
BPN
DEP. KES
POLRI
MASYARAKAT/
DUNIA USAHA DKP
BAPPENAS
13
DAMPAK MANFAAT PENGGUNAAN NIK SECARA
NASIONAL DAN PENERAPAN e-KTP

PERENCANAAN
KEAMANAN PEMBANGUNAN
NEGARA NAS. YG TEPAT

TERORISME AKSES PELAYANAN


DEMOKRASI PUBLIK (Pajak,
INTERNASIONAL/
(Pemilu & Pilkada) Perbankan, Bisnis,
DOMESTIK Kepolisian dll)

DATA STATISTIK
CITRA/EKSISTENSI PEKERJA ILEGAL/
NEGARA IMIGRAN
KPDDK YANG
AKURAT

PENYALAHGUNAAN
STATUS KPDK KEMUDAHAN
DOKUMEN
SESEORANG PENDUDUK
BEPERGIAN

14
Pasal-Pasal yang berkaitan dgn e-KTP
(Perpres 26 Tahun 2009)
Pasal 6 Ayat 1
Pasal 2 Ayat 2
e-KTP memuat
Standar dan Spesifikasi kode keamanan
perangkat keras dan
perangkat lunak dan blangko
Perpres
(sidik jari) dan
e-KTP diatur dengan rekaman elektronik
Peraturan Menteri (jo No. 26
Permendagri No. 38 Tahun Tahun (chip)
2009) 2009

Perpres No. 35/2010 tentang Pasal 10


Perubahan atas Perpres
26/2009 : Penerapan e-KTP paling
Penerapan e-KTP paling lambat akhir tahun 2011
lambat akhir tahun 2012
SIAK Dalam Kerangka Adminduk
DAFDUK
1. Pencatatan Biodata Penduduk
Per Keluarga OUTPUT
DATABASE
2. Pencatatan atas Pelaporan
INPUT KEPENDUDUKAN
Peristiwa Kependudukan
(Berbasis NIK)
3. Pendataan Penduduk Rentan
Kependudukan
4. Pelaporan Penduduk yang MANFAAT
tidak dapat melapor sendiri 1. Perumusan
Kebijakan
PIAK 2. Perencanaan
CAPIL (S I A K) OUTPUT
Pembangunan
3. Kebutuhan Sektor

OUTPUT
1. Pencatatan Kelahiran Pembangunan lain
2. Pencatatan Lahir Mati
3. Pencatatan Perkawinan 4. Pilkada dan Pemilu
4. Pencatatan Pembatalan Perkawinan 5. Penyusunan
5. Pencatatan Perceraian Perkembangan
6. Pencatatan Pembatalan Perceraian Kependudukan
INPUT
7. Pencatatan Kematian 6. Penyusunan
8. Pencatatan Pengangkatan Pengesahan Dokumen Proyeksi
dan Pengakuan anak Kependudukan Kependudukan
9. Pencatatan Perubahan Nama & (Biodata, KK, KTP,
7. Verifikasi Jati Diri
Perubahan Status Kewarganegaraan Surat Keterangan
Penduduk dan
10. Pencatatan Peristiwa Penting Kependudukan,
Akta/Kutipan Akta) Dokumen
11. Pelaporan Penduduk yg Tdk Bisa Kependudukan
Melapor Sendiri
DASAR HUKUM
(Pasal-Pasal Yang Berkaitan Dengan NIK dan e-KTP)
Pasal 13
Memerintahkan kepada Pemerintah untuk Mewajibkan kepada setiap penduduk untuk
memberikan NIK kepada setiap penduduk memiliki Nomor Induk Kependudrukan (NIK).
paling lambat tahun 2011. NIK hanya bisa diterbitkan oleh Instansi
Pelaksana melalui aplikasi SIAK
Memerintahkan kepada Instansi
Pemerintah untuk menjadikan NIK sebagai NIK wajib dicantumkan dalam setiap
dasar dalam penerbitan dokumen (Paspor, Dokumen Kependudukan dan dijadikan dasar
penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi,
SIM, NPWP, Polis Asuransi, Sertifikat Hak Nomor Pokok Wajib Pajak, Polis Asuransi,
Atas Tanah, Dokumen Identitas lainnya) Sertifikat Hak Atas Tanah, dan penerbitan
paling lambat tahun 2011. identitas lainnya.
Pasal 101 huruf a dan b
UU No 23 Pasal 63 ayat 6
Tahun Penduduk hanya diperbolehkan
2006 memiliki 1 (satu) KTP

Pasal 64 ayat 3
Pasal 82
Mewajibkan kepada Pemerintah, bahwa
Memerintahkan kepada Menteri Dalam dalam KTP harus disediakan ruang untuk
Negeri untuk melakukan pengelolaan memuat kode keamanan dan rekaman
informasi administrasi kependudukan elektronik data kependudukan
melalui pembangunan SIAK.
PROGRAM ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
TAHUN 2010 S/D 2014
ADALAH

PROGRAM
STATEGIS Anggaran Besar
NASIONAL
HASIL

MANFAATNYA SANGAT
BESAR UTK MASY,
BANGSA DAN NEGARA
Diperlukan

PERAN AKTIF
KOMITMEN KOMITMEN KOMITMEN PETUGAS & SEMUA
PEMERINTAH PEM. PROV PEM. KAB/KOTA LAPISAN
MASYARAKAT
DASAR HUKUM
(Pasal-Pasal Yang Berkaitan Dengan NIK dan e-KTP)
Pasal 13
Memerintahkan kepada Pemerintah untuk Mewajibkan kepada setiap penduduk untuk
memberikan NIK kepada setiap penduduk memiliki Nomor Induk Kependudrukan (NIK).
paling lambat tahun 2011. NIK hanya bisa diterbitkan oleh Instansi
Pelaksana melalui aplikasi SIAK
Memerintahkan kepada Instansi
Pemerintah untuk menjadikan NIK sebagai NIK wajib dicantumkan dalam setiap
dasar dalam penerbitan dokumen (Paspor, Dokumen Kependudukan dan dijadikan dasar
penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi,
SIM, NPWP, Polis Asuransi, Sertifikat Hak Nomor Pokok Wajib Pajak, Polis Asuransi,
Atas Tanah, Dokumen Identitas lainnya) Sertifikat Hak Atas Tanah, dan penerbitan
paling lambat tahun 2011. identitas lainnya.
Pasal 101 huruf a dan b
UU No 23 Pasal 63 ayat 6
Tahun Penduduk hanya diperbolehkan
2006 memiliki 1 (satu) KTP

Pasal 64 ayat 3
Pasal 82
Mewajibkan kepada Pemerintah, bahwa
Memerintahkan kepada Menteri Dalam dalam KTP harus disediakan ruang untuk
Negeri untuk melakukan pengelolaan memuat kode keamanan dan rekaman
informasi administrasi kependudukan elektronik data kependudukan
melalui pembangunan SIAK.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai