Anda di halaman 1dari 47

Graphology

Pengertian dan Sejarah Graphology (ilmu tentang tulisan tangan)

Pengertian dan Sejarah Graphology


Graphology atau Grafologi merupakan sebuah ilmu mengenai analisis tulisan tangan. Ilmu ini
digunakan untuk mengenali kepribadian atau karakter dari seorang penulis. Menurut Dwikardana,
pada awal mulanya tidak banyak yang diketahui tentang sejarah graphology sebelum abad 17, keciali
bahwa selama beratus ratus tahun, para ilmuwan China telah mengetahui bahwa cara seseorang
menulis berhubungan dengan karakter orang tersebut

Pada tahun 1622, buku graphology yang terkenal karya Camillo Baldi diperkenalkan. Ia adalah
seorang doktor dalam bidang filosofi dan kesehatan. Ia juga merupakan profesor pada bidang yang
sama di Universitas Bologna

Ilmu graphology ini mulai tersebar luas pertama kali di Eropa. Hal ini ditandai dengan munculnya
istilah "Graphology" pertama kali yang dikemukakan oleh Jean Michon pada tahun 1870.
Ilmu graphology juga mulai menunjukkan perkembangan ketika beberapa perguruan tinggi di Eropa
mulai menyediakan program studi mengenai graphology dan akan mendapat gelar Ph.D yang
termasuk dalam ilmu psikologi. Salah satu universitas yang menawarkan ilmu ini adalah University of
Barcelona di Spanyol.

Menurut Dwikardana, pada tahun 1895, lebih dari 2.200 peneliti mempublikasikan graphology dalam
ilmu kesehatan, pendidikan dan jurnal. Bagaimana dengan perkembangan graphology di Indonesia?
Menurut Siswanto, perkembangan graphology sangat lambat apalagi setelah graphology dinyatakan
sebagai pseudo science (ilmu yang dianggap memiliki tingkat keilmiahan semu / tidak ilmiah). Oleh
karena itu perlu adanya penelitian-penelitian yang menunjukkan bahwa graphology merupakan ilmu
yang bersifat ilmiah dan bisa dipelajari oleh setiap orang.

Kepribadian Berdasarkan Tulisan Tangan ( Graphology )


Saat kita menulis sebenarnya tangan kita hanya sebagai alat untuk memegang pena. Gaya
tulisan kita itu berasal dari pikiran bawah sadar kita. maka bisa dikatakan bahwa tulisan bisa
mengungkapkan berbagai perasaan emosi si penulisnya.

Tentu saja untuk mengetahuinya tidak sembarangan. Ada ilmu membaca rahasia dibalik tulisan
tangan atau yang disebut dengan graphology.
Tulisan adalah salah satu medium kita untuk berkomunikasi. Nah, dari situlah, ketika sudah jadi, tulisan
dianggap merepresentasikan diri seseorang. Nggak heran deh, kalau saat kita ingin mengetahui seseorang,
tulisan seolah jadi jendela untuk mengintip isi hatinya. Tak jarang kita menguntit tweet, membaca blognya, atau
menelusuri tulisan-tulisan lainnya yang tersebar di web. Nah, menariknya, dibanding yang berbentuk digital,
tulisan tangan seseroang itu ternyata bisa menjadi cara ampuhnya. Asal, kita sudah menguasai ilmu membaca
tulisan tangan yang disebut dengan grafologi.

Ilmu ini pertama kali digagas oleh seorang kebangsaan Perancis bernama Abbe J.H. Michon di tahun 1875. Ia
memulai pengelompokan ciri grafis tulisan dan dihubungkan dengan sifat-sifat manusia.

Karena kemampuan membaca keadaan diri seseorang, grafologi dimasukkan sebagai salah satu cabang dari
disiplin ilmu psikologi. Kalau dirunut, cikal bakal dari grafologi adalah gagasan bahwa tulisan tangan bukanlah
hasil karya tangan semata. Bahkan ada pendapat yang bilang kalau tulisan tangan itu seharusnya disebut sebagai
tulisan otak Apa yang kita tulis, bagaimana kita menulis, kecepatan kita menulis, semuanya itu diatur oleh otak.
Itulah mengapa ada beberapa orang yang bahkan bisa menulis dengan kaki.
Grafologi percaya bahwa gerakan otot syaraf yang dipakai saat menulis dipengaruhi oleh kepribadian. Setiap sifat
kita merepresentasikan pola sistem syaraf di otak. Dan tiap pola pada sistem otrak itu menghasilkan gerakan
unik dari syaraf otot. Saat menulis, gerakan-gerakan tersebut nggak akan kita sadari.

Tulisan tangan bisa mengungkap ratusan elemen dari kepribadian serta karakter kita. Dari mulai respon
emosinal, intelektualitas, energi, motivasi, kepercayaan hingga hasrat seksual bisa terbaca dari tulisan tangan
kita.

Karena keakuratannya, grafologi juga sering diaplikasikan di bidang lain. Misalnya, untuk mengetahui motif
kejahatan serta kejiwaan si pelaku, merekrut karyawan baru, dan pastinya mempertimbangkan kecocokan
pasangan.

Tekanan
Dari kuat atau ringannya tekanan tulisan seseorang kita dapat mengetahui karakter orang tersebut. Bisa kamu
perhatikan dengan memperhatikan bekas goresan dibalik kertas.

Tekanan yang kuat: Orang yang tulisannya tebal hingga menimbulkan bekas coretan dibalik kertas biasanya
mereka memiliki emosional yang tinggi. Terlalu mendalami perasaan mereka baik itu bahagia atau sakit hati.
Mereka menyerap segala suatu seperti spon. Biasanya mereka juga memiliki selera yang tinggi. Tegas dan
memiliki keinginan yang kuat bahkan cenderung memaksakan orang lain untuk menuruti kemauan meraka.
Makanya tak jarang orang yang memiliki tekanan tulisan seperti ini biasanya kaku susah menyesuaikan diri
dalam pergaulan.

Tekanan yang ringan: Tulisan yang memiliki tekanan halus mencerminkan kepribadian yang tenang dan santai.
Mereka lebih bertoleransi pengertian sulit mengambil keputusan dan biasanya mudah terpengaruh.

Ukuran
Tulisan besar, Orang yang menulis dengan ukuran tulisan yang besar biasanya cenderung suka diperhatikan
selalu ingin tampil didepan dan ingin didengarkan.
Tulisan kecil, Orang yang menulis dengan ukuran kecil biasanya lebih memperhatikan detail introspektif
cenderung lebih pendiam dan mandiri.

Kemiringan
Miring ke kanan, Orang dengan tulisan seperti ini biasanya memiliki karakter yang impulsif emosional aktif suka
bergaul ramah menyukai tantangan lebih terbuka (ekstrovert) dan ekspresif.
Miring ke kiri, Jenis tulisan seperti ini biasanya penulisnya bersikap menutup diri (introvert). Lebih protektif
selalu berpikir logis dan mencerminkan sifat seseoarang yang lebih menarik diri.
Tegak Lurus, Orang yang memiliki tulisan tegak lurus mencerminkan seseorang yang bisa mengontrol diri dan
bisa menahan perasaanya. Tidak suka diatur dan mempertimbangkan sesuatu lebih ke pikiran dari pada
perasaan.

Tulisan tangan dan kepribadian


Nah, bagi seorang graphologist - ahli ilmu tulisan tangan, bisa mengungkap kepribadian Anda. Dari berbagai
sumber, sedikitnya ada 10 rahasia di balik tulisan tangan.

1. Apakah tulisan tangan Anda untuk huruf U dan W membentuk bulatan di bawah?
Apabila ya, maka Anda seorang yang sensitif dan mungkin berbakat seni.

2. Apakah tulisan Anda untuk huruf T, berupa garis horizontal memotong garis vertikal di tengah atau di atas?
Semakin rendah potongan garis horizontal di garis vertikal berarti Anda kurang memiliki ambisi untuk
melakukan sesuatu hal.

3. Apakah Anda membuat lingkaran di atas pada ujung huruf C?


Jika ya, maka yang cocok bagi ANda adalah cuplikan lirik Carly Simon, „Anda sesorang yang sia-sia, tidak
berguna".

4. Apakah tulisan huruf A dan O Anda sangat rapat?


Mungkinkah Anda sedang menyembunyikan sesuatu?
5. Apakah tulisan tangan pada huruf-huruf Anda selalu miring?
Apabila ya, maka hal ini sangat mengejutkan. Hanya 10 persen dari seluruh orang tidak konsisten menulis huruf
miring - dibandingkan 70 hingga 80 persen terbiasa menulis secara tegak.

6. Apakah Anda terjebak menulis dengan banyak lingkaran-lingkaran dan tak pernah lurus, seperti kuku
burung?
Hal ini juga suatu hal yang menakjubkan dari suatu peristiwa kriminal! Tulisan gaya ini timbul saat Anda
menarik garis lurus dari atas ke bawah lalu Anda menambahkan lengkungan seperti kuku burung di ujungnya,
seperti tulisan Anda saat menulis huruf y kecil.

7. Apakah tanda tangan Anda berbeda dengan tulisan tangan Anda pada umunya?
Bila ya, maka Anda sengaja membuat sesuatu yang berarti.

8. Apakah Anda selalu menghubungkan huruf (huruf sambung) di antara huruf-huruf yang tarikannya jatuh
di bawah?
Apabila ya, mungkin Anda sesorang yang menderita sangat mendalam, seolah-olah sedang mendapat beban
sangat berat di pundak Anda, bagaikan memegang dunia.

9. Apakah tulisan tangan Anda berantakan dan tidak teratur?


Santai sajalah, tak perlu merasa sangat tertekan apabila tulisan tangan Anda begitu jelek.

10. Apakah tulisan tangan pada huruf-huruf Anda sedikit tak beraturan?
Apabila tulisan Anda membesar di tengah dan sedikit ke atas atau ke bawah dari garis dasarnya, maka Anda
bersifat kekanak-kanakan. Contohnya, seperti logo tulisan tangan Walt Disney.

Bagaimana bentuk dari huruf dan kata yang Anda tulis dapat memberitahukan bagaimana karakter kepribadian
yang Anda miliki, hal ini dikenal dengan grafologi (graphology). Grafologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari
mengenai tulisan tangan.

Untuk membaca kepribadian dan karakter seseorang dengan lebih efektif, subjek disarankan menulis
menggunakan tulisan sambung walaupun jika ia biasanya menggunakan tulisan cetak. Berikut cara membaca
kepribadian seseorang dari tulisan tangan.

CARA KERJA

Pada saat menganalisis kepribadian seseorang berdasarkan tulisan tangannya, pertama Anda harus melihat
gaya penulisan secara umum, serupa dengan gambar. Setelah itu, kategorikan berdasarkan karakter-karakter
yang terlihat.

Sama halnya dengan karakter manusia yang unik untuk setiap orangnya, penulisan juga tentu memiliki
keunikannya tersendiri. Tahap berikutnya adalah menentukan tingkat emosional yang ada di tulisan tersebut.
Sebagai contoh pada saat seseorang menulis kata "hitam", seberapa besar-kah tekanan yang diberikan ke
penulisan tersebut dan sebagainya.

Penulis yang penulisannya menggunakan tenaga atau penekanan lebih biasanya memiliki vitalitas dan
pengalaman emosional yang bertahan lama. Sedangkan yang penekanannya biasa saja, memiliki vitalitas dan
pengalaman emosional yang standar (cukup untuk 1 hari). Jika penekannya lemah, maka orang tersebut akan
menggunakan energi mereka seminimal mungkin dan berusaha menghindari situasi yang membutuhkan tenaga.

TINGKAT KEMIRINGAN

Lihat tingkat kemiringan dari penulisan huruf, tingkat kemiringan ini merupakan cermin emosional mereka.

MIRING KE KANAN
Ini menandakan bahwa orang tersebut menangani sebuah situasi dengan pengaruh emosi. Mereka juga terbuka
dan suka bersosialisasi dengan orang-orang sekitarnya karena

MIRING KE KIRI
Orang dengan gaya penulisan yang miring ke kiri suka menjaga emosi mereka pada semua situasi, dan mereka
sering dilihat sebagai orang yang dingin dan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Tetapi jika orang dengan
gaya penulisan ini menulis dengan tangan kanan, maka itu berarti orang tersebut memiliki sifat suka
memberontak.

TIDAK MIRING
Jika gaya penulisan seseorang sama sekali tidak miring, ini berarti mereka lebih menggunakan logika
dibandingkan emosi mereka dalam menangani sebuah situasi. Tetapi mereka tetap mempunyai reaksi emosional
yang tinggi terhadap lingkungan sekitar mereka.

SPASI ANTAR KATA

Besarnya spasi yang digunakan antara kata-kata dalam penulisan menunjukkan tingkat kenyamanan pada saat
berkomunikasi.

UKURAN SPASI KECIL


Menunjukkan bahwa Anda adalah orang dengan keinginan komunikasi yang tinggi dan tidak takut untuk
menunjukkannya secara fisikal.

UKURAN SPASI BESAR


Jika ukuran spasi antara kata cukup besar maka hal itu menandakan bahwa Anda adalah orang yang
membutuhkan ruang tersendiri dalam komunikasi dan tidak ingin terlalu dekat dengan orang.

UKURAN TULISAN

Ukuran dari tulisan tangan menentukan bagaimana seseorang melihat diri mereka dari sudut pandang mereka
sendiri dan tingkat konsentrasi mereka.

BESAR
Orang tersebut mempunyai kepribadian yang ramah dan memandang diri mereka sendiri sebagai orang dengan
kepribadian kuat. Mereka biasanya tidak dapat fokus kepada satu hal terlalu lama dan lebih terlihat melakukan
banyak pekerjaan dalam satu waktu.

KECIL
Memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi dan sangat perhatian dengan detail kecil. Tetapi biasanya mereka lebih
pemalu dan introvert pada kepribadiannya, dimana mereka memandang diri mereka sendiri sebagai orang
dengan kepribadian yang pemalu.
BIASA
Merupakan orang yang gampang beradaptasi dengan situasi apapun karena kepribadiannya yang fleksibel.
Tingkat konsentrasi orang ini dapat dikatakan cukup baik, tetapi mereka juga dapat teralihkan dengan mudah.

ARAH TULISAN

Untuk menilai kepribadian seseorang dari tulisan tangan, lebih baik orang tersebut menulis di kertas yang tidak
bergaris. Hal ini untuk melihat bagaimana arah tulisan mereka, apakah menaik, menurun atau lurus.

MENAIK/MENURUN
Jika menaik maka menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang positif, entusias dan berkeinginan kuat.
Sedangkan jika menurun, menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang pesimis.

BERGELOMBANG
Terkadang, Anda mungkin pernah melihat bahwa gaya penulisan seseorang terkadang menaik terkadang
menurun. Hal ini menunjukkan bahwa mood orang tersebut gampang berubah. Tetapi memiliki sedikit
gelombang pada awal penulisan sudah biasa, dan menunjukkan emosi yang seimbang.

LURUS
Seseorang yang menulis lurus menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki tingkat kontrol diri yang tinggi, dapat
diandalkan dan tingkat emosional yang terjaga.

HURUF KAPITAL

Hubungan dan ukuran huruf kapital dengan huruf tidak kapital sesudahnya menggambarkan tingkat percaya diri
yang dimiliki seseorang.

HURUF KAPITAL DENGAN UKURAN YANG BERBEDA JAUH DENGAN HURUF KECIL
Menunjukkan bahwa orang tersebut adalah orang dengan kepercayaan diri yang tinggi, semakin berbeda
ukurannya maka semakin tinggi tingkat kepercayaan diri yang dimilikinya. Bahkan dalam beberapa kasus, tingkat
kepercayaan diri tersebut dapat dikatakan angkuh.

HURUF KAPITAL YANG BERUKURAN SAMA DENGAN HURUF KECIL


Menunjukkan orang tersebut adalah orang jujur dan rendah hati dengan tingkat kepercayaan diri yang biasa
saja, tetapi jika dibandingkan dengan orang lain dapat terlihat lebih ke arah pemalu.

LINGKARAN

Lihat lingkaran yang terdapat pada saat seseorang menulis huruf L dan E, ini menunjukkan bagaimana mereka
mengekspresikan diri mereka.

LINGKARAN DI HURUF L KECIL


Orang yang memiliki gaya penulisan ini suka mengekang diri mereka sendiri dalam mengekspresikan diri
mereka. Hal ini menandakan bahwa mereka suka melihat dan menilai situasi sebelum mengekspresikan diri
mereka.

LINGKARAN DI HURUF L BESAR


Merupakan orang yang spontan dan santai, terlihat mudah dalam mengekspresikan diri mereka sendiri.
LINGKARAN DI HURUF E KECIL
Biasanya orang dengan lingkaran kecil pada huruf e akan lebih curigaan dan tidak dapat dipengaruhi dalam
argumen yang terkait atau berdasar pada emosi.

LINGKARAN DI HURUF E BESAR


Hal ini menandakan mereka sangatlah terbuka dan suka menikmati hal-hal baru dalam hidup mereka.

GAYA PENULISAN HURUF S

Bagaimana seseoran menulis huruf s dapat memberikan pengetahuan yang berbeda-beda atas kepribadian
seseorang.

TERLIHAT BULAT
Ini menunjukkan orang tersebut suka menghindari konflik, suka berkompromi dan berusaha menyenangi orang-
orang di sekitarnya.

TAJAM KE ATAS
Intelektual dan senang mempelajari hal-hal yang baru. Semakin tinggi dan tajam huruf s yang dimiliki, maka
semakin menunjukkan seberapa ambisius orang tersebut.

MEMILIKI LINGKARAN YANG TERLIHAT JELAS DI BAWAH


Orang yang huruf S-nya memiliki lingkaran yang terlihat jelas di bawah menunjukkan orang tersebut jarang
mengikuti keinginan mereka sendiri, dimana mereka bertindak karena situasi yang dihadapi.

--

Grafologi

Setiap tulisan yang di buat oleh seseorang mencerminkan kepribadian orang


tersebut. Teknik untuk mengetahui kepribadian seseorang melalui tulisan
tangannya dikenal dengan istilah Grafologi.
Grafologi adalah ilmu yang mempelajari karakter seseorang dengan cara
menganalisa tulisan tangannya, buku pertama tentang grafologi ditulis oleh
Camillo Baldi, seorang dokter asal Itali pada tahun 1622.

Tahun 1872, Jean Michon menerbitkan bukunya yang menjadi buku pokok
grafologi pada saat itu. Tak lama kemudian, universitas-universitas di Eropa
mulai memberi gelar Ph.D. atau Master di bidang ini.
Ada dua metode untuk menilai karakter dan
kepribadian lewat ilmu ini, yaitu teknik Jerman dan teknik Perancis. Metode
Jerman dengan cara melihat secara keseluruhan tulisan seseorang. Sedangkan
pada teknik Perancis cenderung menganalisa per huruf lalu digabungkan.
Seorang pemula biasanya mempelajari teknik Perancis terlebih dahulu. Menurut
riset, keakuratan analisa grafologi mencapai 80-90%.
Beberapa sifat yang bisa dilihat lewat tulisan seseorang :

Arah kemiringan huruf


1. Ke kanan = ekspresif, emosional
2. Tegak = menahan diri, emosi sedang
3. Ke kiri = menutup diri
4. Ke segala arah dalam 1 kalimat = tidak konsisten
5. Ke segala arah dalam 1 kata = ada masalah dengan kepribadiannya.
Bentuk umum huruf-huruf
1. Bulat atau melingkar = alami, easygoing
2. Bersudut tajam = agresif, to the point, energi kuat
3. Bujursangkar = realistis, praktek berdasar pengalaman
4. Coretan tak beraturan = artistik, tidak punya standar.

Huruf-huruf bersambung atau tidak


1. Bersambung seluruhnya = sosial, suka bicara dan bertemu dengan orang
banyak
2. Sebagian bersambung sebagian lepas = pemalu, idealis yang agak sulit
membina hubungan (terlebih hubungan spesial).
3. Lepas seluruhnya = berpikir sebelum bertindak, cerdas, seksama.
Spasi antar kata
1. Berjarak tegas = suka berbicara (mungkin orang yang selalu sibuk?)
2. Rapat/Seolah tidak berjarak = tidak sabaran, percaya diri dan cepat
bertindak.
Jarak vertikal antar baris tulisan
1. Sangat jauh = terisolasi, menutup diri, bahkan mungkin anti sosial
2. Cukup berjarak sehingga huruf di baris atas tidak bersentuhan dengan baris di
bawahnya = boros, suka bicara
3. Berjarak rapat sehingga ujung bawah huruf ‘y’, ‘g’, menyentuh ujung atas
huruf ‘h’, ‘t’ = organisator yang baik.

Interpretasi huruf ‘t’


Letak palang (-) pada kail ‘t’
a. Cenderung ke kiri = pribadi waspada, tidak mudah percaya
b. Tepat di tengah = pribadi yang kurang orisinil tapi sangat bertanggung
jawab
c. Cenderung ke kanan = pribadi handal, teliti, mampu memimpin

Panjang kail ‘t’ menunjukkan kemampuan potensial untuk mencapai target.


Tinggi-rendah palang (-) pada kail ‘t’
a. Rendah = setting target lebih rendah dari kemampuan sebenarnya
(kurang percaya diri atau pemalas)
b. Tinggi = setting target tinggi tapi juga diimbangi oleh kemampuan
c. Di atas kail = setting target lebih tinggi dibanding kemampuan.
Arah tulisan pada kertas
1. Naik/menanjak = energik, optimis, tegas
2. Tetap/lurus = perfeksionis, sulit bergaul
3. Turun = seorang yang tertekan atau lelah, kemungkinan menutup diri

Tekanan saat menulis


Makin kuat tekanan, makin besar intensitas emosional penulisnya.
Ukuran huruf
Makin kecil huruf yang ditulis, maka makin besar tingkat konsenterasi si
penulis, begitu pula sebaliknya.
Sedikit tentang huruf “O”
1. Adanya rahasia ditunjukkan oleh lingkaran kecil pada huruf “O”
2. Kebohongan ditunjukkan oleh lingkaran huruf “O” yang mengarah ke
kanan.
Membaca Kepribadian Dari Tulisan Tangan
Oleh admin dalam Kepribadian pada April 20, 2013

Share42

Bagaimana bentuk dari huruf dan kata yang Anda tulis dapat memberitahukan bagaimana
karakter kepribadian yang Anda miliki, hal ini dikenal dengan grafologi (graphology). Grafologi
sendiri adalah ilmu yang mempelajari mengenai tulisan tangan.
Untuk membaca kepribadian dan karakter seseorang dengan lebih efektif, subjek disarankan
menulis menggunakan tulisan sambung walaupun jika ia biasanya menggunakan tulisan
cetak. Berikut cara membaca kepribadian seseorang dari tulisan tangan.
CARA KERJA
Pada saat menganalisis kepribadian seseorang berdasarkan tulisan tangannya, pertama Anda
harus melihat gaya penulisan secara umum, serupa dengan gambar. Setelah itu, kategorikan
berdasarkan karakter-karakter yang terlihat.

Sama halnya dengan karakter manusia yang unik untuk setiap orangnya, penulisan juga tentu
memiliki keunikannya tersendiri. Tahap berikutnya adalah menentukan tingkat emosional yang
ada di tulisan tersebut. Sebagai contoh pada saat seseorang menulis kata "hitam", seberapa
besar-kah tekanan yang diberikan ke penulisan tersebut dan sebagainya.
Penulis yang penulisannya menggunakan tenaga atau penekanan lebih biasanya memiliki
vitalitas dan pengalaman emosional yang bertahan lama. Sedangkan yang penekanannya biasa
saja, memiliki vitalitas dan pengalaman emosional yang standar (cukup untuk 1 hari). Jika
penekannya lemah, maka orang tersebut akan menggunakan energi mereka seminimal mungkin
dan berusaha menghindari situasi yang membutuhkan tenaga.
TINGKAT KEMIRINGAN
Lihat tingkat kemiringan dari penulisan huruf, tingkat kemiringan ini merupakan cermin emosional
mereka.
MIRING KE KANAN
Ini menandakan bahwa orang tersebut menangani sebuah situasi dengan pengaruh emosi.
Mereka juga terbuka dan suka bersosialisasi dengan orang-orang sekitarnya karena

MIRING KE KIRI
Orang dengan gaya penulisan yang miring ke kiri suka menjaga emosi mereka pada semua
situasi, dan mereka sering dilihat sebagai orang yang dingin dan tidak peduli dengan lingkungan
sekitarnya. Tetapi jika orang dengan gaya penulisan ini menulis dengan tangan kanan, maka itu
berarti orang tersebut memiliki sifat suka memberontak.
TIDAK MIRING
Jika gaya penulisan seseorang sama sekali tidak miring, ini berarti mereka lebih menggunakan
logika dibandingkan emosi mereka dalam menangani sebuah situasi. Tetapi mereka tetap
mempunyai reaksi emosional yang tinggi terhadap lingkungan sekitar mereka.
SPASI ANTAR KATA
Besarnya spasi yang digunakan antara kata-kata dalam penulisan menunjukkan tingkat
kenyamanan pada saat berkomunikasi.

UKURAN SPASI KECIL


Menunjukkan bahwa Anda adalah orang dengan keinginan komunikasi yang tinggi dan tidak
takut untuk menunjukkannya secara fisikal.

UKURAN SPASI BESAR


Jika ukuran spasi antara kata cukup besar maka hal itu menandakan bahwa Anda adalah orang
yang membutuhkan ruang tersendiri dalam komunikasi dan tidak ingin terlalu dekat dengan
orang.
UKURAN TULISAN
Ukuran dari tulisan tangan menentukan bagaimana seseorang melihat diri mereka dari sudut
pandang mereka sendiri dan tingkat konsentrasi mereka.

BESAR
Orang tersebut mempunyai kepribadian yang ramah dan memandang diri mereka sendiri
sebagai orang dengan kepribadian kuat. Mereka biasanya tidak dapat fokus kepada satu hal
terlalu lama dan lebih terlihat melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu.
KECIL
Memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi dan sangat perhatian dengan detail kecil. Tetapi
biasanya mereka lebih pemalu dan introvert pada kepribadiannya, dimana mereka memandang
diri mereka sendiri sebagai orang dengan kepribadian yang pemalu.
BIASA
Merupakan orang yang gampang beradaptasi dengan situasi apapun karena kepribadiannya
yang fleksibel. Tingkat konsentrasi orang ini dapat dikatakan cukup baik, tetapi mereka juga
dapat teralihkan dengan mudah.
ARAH TULISAN
Untuk menilai kepribadian seseorang dari tulisan tangan, lebih baik orang tersebut menulis di
kertas yang tidak bergaris. Hal ini untuk melihat bagaimana arah tulisan mereka, apakah menaik,
menurun atau lurus.

MENAIK/MENURUN
Jika menaik maka menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang positif, entusias dan
berkeinginan kuat. Sedangkan jika menurun, menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang
pesimis.
BERGELOMBANG
Terkadang, Anda mungkin pernah melihat bahwa gaya penulisan seseorang terkadang menaik
terkadang menurun. Hal ini menunjukkan bahwa mood orang tersebut gampang berubah. Tetapi
memiliki sedikit gelombang pada awal penulisan sudah biasa, dan menunjukkan emosi yang
seimbang.
LURUS
Seseorang yang menulis lurus menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki tingkat kontrol diri
yang tinggi, dapat diandalkan dan tingkat emosional yang terjaga.
HURUF KAPITAL
Hubungan dan ukuran huruf kapital dengan huruf tidak kapital sesudahnya menggambarkan
tingkat percaya diri yang dimiliki seseorang.

HURUF KAPITAL DENGAN UKURAN YANG BERBEDA JAUH DENGAN HURUF KECIL
Menunjukkan bahwa orang tersebut adalah orang dengan kepercayaan diri yang tinggi, semakin
berbeda ukurannya maka semakin tinggi tingkat kepercayaan diri yang dimilikinya. Bahkan
dalam beberapa kasus, tingkat kepercayaan diri tersebut dapat dikatakan angkuh.
HURUF KAPITAL YANG BERUKURAN SAMA DENGAN HURUF KECIL
Menunjukkan orang tersebut adalah orang jujur dan rendah hati dengan tingkat kepercayaan diri
yang biasa saja, tetapi jika dibandingkan dengan orang lain dapat terlihat lebih ke arah pemalu.
LINGKARAN

Lihat lingkaran yang terdapat pada saat seseorang menulis huruf L dan E, ini menunjukkan
bagaimana mereka mengekspresikan diri mereka.
LINGKARAN DI HURUF L KECIL
Orang yang memiliki gaya penulisan ini suka mengekang diri mereka sendiri dalam
mengekspresikan diri mereka. Hal ini menandakan bahwa mereka suka melihat dan menilai
situasi sebelum mengekspresikan diri mereka.
LINGKARAN DI HURUF L BESAR
Merupakan orang yang spontan dan santai, terlihat mudah dalam mengekspresikan diri mereka
sendiri.

LINGKARAN DI HURUF E KECIL


Biasanya orang dengan lingkaran kecil pada huruf e akan lebih curigaan dan tidak dapat
dipengaruhi dalam argumen yang terkait atau berdasar pada emosi.
LINGKARAN DI HURUF E BESAR
Hal ini menandakan mereka sangatlah terbuka dan suka menikmati hal-hal baru dalam hidup
mereka.
GAYA PENULISAN HURUF S

Bagaimana seseoran menulis huruf s dapat memberikan pengetahuan yang berbeda-beda atas
kepribadian seseorang.

TERLIHAT BULAT
Ini menunjukkan orang tersebut suka menghindari konflik, suka berkompromi dan berusaha
menyenangi orang-orang di sekitarnya.
TAJAM KE ATAS
Intelektual dan senang mempelajari hal-hal yang baru. Semakin tinggi dan tajam huruf s yang
dimiliki, maka semakin menunjukkan seberapa ambisius orang tersebut.
MEMILIKI LINGKARAN YANG TERLIHAT JELAS DI BAWAH
Orang yang huruf S-nya memiliki lingkaran yang terlihat jelas di bawah menunjukkan orang
tersebut jarang mengikuti keinginan mereka sendiri, dimana mereka bertindak karena situasi
yang dihadapi.
Handwriting Analysis (Analisis Tulisan
Tangan/Grafologi) Bagian 1

Grafologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulisan tangan. Tulisan tangan sama halnya
dengan sidik jari, tidak ada dua orang yang memiliki tulisan tangan yang sama. Dari tulisan
tangan ini kita bisa mengetahui kepribadian, kondisi emosi, bahkan kekuatan dan
kelemahan seseorang. Berikut ini adalah sebelas hal utama yang harus diperhatikan dalam
menganalisa tulisan tangan:
Margin (jarak pinggiran tulisan)
Spasi (jarak antarkata atau antarbaris tulisan)
Baseline (garis dasar tulisan)
Size (ukuran tulisan)
Tekanan penulisan
Zona penulisan
Kemiringan tulisan
Tipe tulisan
Kecepatan penulisan
Huruf-huruf unik
Tanda tangan

I. MARGIN (JARAK PINGGIRAN TULISAN)


Secara sekilas, margin menceritakan tentang pandangan dan hubungan seseorang dengan
konsep ruang dan waktu. Margin atas dan kiri mewakili masa lalunya sedangkan margin
bawah dan kanan mewakili masa depannya. Berikut adalah kepribadian dan kondisi emosi
orang yang memiliki tulisan:

1. Margin kiri dan kanan ideal (kiri 1,5-2,5 dan kanan 0,5-1,0)

Penulis memiliki kondisi emosi dan mental yang baik, bisa mengatur emosinya, memiliki
harga diri yang sehat. Penulis lebih mementingkan isi dibanding penampilan, tahu di mana
dia berada, seberapa bidang yang tersedia baginya untuk kemudian dimanfaatkan
semaksimal mungkin.
2. Margin rata di kedua sisi (justified)
Penulis adalah orang yang sangat terkontrol, rapi, dan terencana. Penulis lebih
mementingkan penampilan dibanding apapun. Penulis sangat suka bersolek dan merasa
harus melakukan apapun demi menghasilkan penampilan yang baik.
3. Margin kiri yang sangat lebar

Margin kiri diasosiasikan sebagai masa lalu seseorang. Orang yang menulis dengan margin
kiri yang lebar memiliki masa lalu yang suram atau kelabu. Penulis sangat tidak ingin
berbicara hal-hal yang berhubungan dengan masa lalu.
4. Margin kanan yang sangat lebar

Margin kanan disimbolkan sebagai masa depan seseorang. Orang yang menulis dengan
margin kanan yang sangat lebar merasa tidak yakin dengan masa depannya. Penulis merasa
ragu, tidak siap, tidak layak, tidak percaya diri dengan masa depannya. Ciri khas penulis
adalah bersemangat di awal tetapi lalu loyo di tengah-tengah dan bahkan berhenti.
5. Tidak ada margin
Penulis adalah orang yang efisien, hemat, memiliki isu tentang hidup susah uang seret.
Penulis adalah orang yang sangat percaya diri, selalu ingin memenuhi ruang, mottonya
adalah “Aku harus eksis!”. Penulis sulit percaya dengan orang lain karena merasa tidak ada
orang yang sehebat dirinya.
6. Melebihi garis margin kiri dan/atau kanan

Penulis adalah orang yang tidak suka aturan, tatanan dan keterbatasan. Penulis merasa tidak
perlu mematuhi aturan karena dialah peraturan itu. Penulis punya caranya sendiri untuk
menjalani hidup, lebih kepada sa’enak ‘e dewe (seenaknya aku), dan mau menang sendiri.
Tapi positifnya, penulis adalah orang yang kreatif dan mampu berpikir out of the box.
7. Margin lebar pada keempat sisi tulisan
Penulis suka mengisolasi diri, menjauhkan diri dari berbagai hal. Penulis tidak suka
membangun hubungan dekat dengan orang lain, alergi berdekatan dengan orang lain, dan
cenderung bekerja sendiri. Bagi penulis, orang lain bisa saja mengancam dan membuatnya
merasa tidak aman.

II. SPASI (JARAK ANTARKATA, ANTARHURUF, DAN ANTARBARIS)


Spasi mencerminkan kenyamanan penulis berinteraksi dengan orang lain dan
kenyamanannya dengan apa yang dituliskannya, apakah jujur dan spontan atau ragu-ragu.
1. Spasi ideal dan konsisten (ukuran spasi berkisar 1-3 huruf)
Penulis adalah orang yang spontan, bahagia, stabil secara emosional, dan nyaman dengan
dirinya sendiri.
2. Spasi antarkata lebar
Spasi yang lebar ini terjadi karena penulis menunda untuk menulis karena memikirkan kata
yang akan ditulisnya. Semakin lama berpikir, semakin lebar jarak antarkatanya. Penulis
yang memiliki spasi antarkata yang lebar berarti penulis tersebut ragu-ragu terhadap apa
yang akan ditulisnya. Hal ini juga berarti penulis tidak nyaman dalam berintraksi dengan
orang lain atau dengan lingkungan.
3. Spasi antarkata sempit dan huruf berhimpitan
Hal ini mencerminkan masalah dalam diri penulisnya. Penulis sedang merasa tertekan dan
tegang. Penulis memiliki sifat tertutup dan berpandangan sempit.
4. Spasi antarkata lebar dan huruf berhimpitan

Hal ini menunjukan bahwa penulis sedang mengalami pergolakan batin yang luar biasa.
Penulis tegang, merasa terhimpit, tertekan, tertutup, sekaligus sangat takut berdekatan
dengan orang lain. Penulis mempunyai kecenderungan untuk memiliki ketakutan yang luar
biasa (paranoia).
5. Spasi bervariasi dan tidak jelas polanya
Penulis memilki mental yang tidak stabil. Kemampuan berpikir logikanya terganggu,
berpikirnya tidak sistematik. Emosi penulis terganggu sehingga tidak mampu menjaga pola
dan ritme hidupnya. Penulis memiliki masalah secara fisik, bisa penglihatannya atau
tangannya.
6. Jarak antarbaris sangat lebar

Penulis cenderung boros dan suka menjaga jarak dengan orang lain. Penulis menolak
hubungan persahabatan dengan orang lain karena menurutnya sahabat itu tidak ada dan
orang lain tidak bisa dipercaya.

III. GARIS DASAR PENULISAN (BASELINE)


Baseline adalah garis imajiner yang tercipta ketika kita menguhubungkan bagian bawah tiap
huruf atau kata. Baseline diumpamakan sebagai jalan penulis untuk mencapai cita-cita. Awal
kalimat adalah masa lalu, tengah kalimat adalah masa kini, dan akhir kalimat adalah masa
depan.
1. Baseline lurus

Penulis adalah orang yang bersih, rapi, terkontrol dan diplomatis. Penulis adalah orang yang
tidak ingin orang lain melihat kelemahannya, penulis selalu ingin terlihat rapi dan teratur.
2. Baseline super lurus

Penulis dengan tipe menulis seperti ini adalah orang yang selalu ingin menutup rapat-rapat
sesuatu yang ada pada dirinya, terutama kelemahannya. Yang ada dalam pikiran penulis
adalah pendam kejelekan sedalam-dalamnya dan tunjukkan kebaikan sebaik-baiknya.
Baginya, kesempurnaan adalah keharusan.
3. Baseline menaik
Penulis memiliki sifat optimis, aktif, dan selalu berusaha untuk mencapai cita-citanya.
Sembilan puluh persen orang sukses adalah orang dengan tipe menulis seperti ini. Penulis
selalu memiliki hal-hal yang membuatnya takjub sehingga penulis tidak mudah kehilangan
semangatnya.
4. Baseline menurun

Penulis dengan tipe ini memiliki sifat yang bertolak belakang dengan yang menulis dengan
baseline menaik. Penulis selalu melihat segala hal dari sisi negatifnya. Penulis sering merasa
sinis pada lingkungan sekitar, merasa menjadi korban keadaan, dan selalu kecewa.
5. Baseline cembung

Penulis sekilas Nampak seperti orang yang optimis dan antusias karena garis tulisan awal
yang menaik. Namun, jika melihat ujungnya yang menurun, penulis tanpa sadar
memproklamirkan dirinya sebagai orang yang gampang menyerah. Sama seperti penulis
dengan baseline menurun, penulis pada awalnya bersemangat, namun menyerah di tengah-
tengah.
6. Baseline cekung
Ini adalah kebalikan dari penulis dengan baseline cembung. Pada awalnya, penulis
bersemangat. Ketika di tengah, penulis akan kehilangan semangat. Namun, penulis tidak
memutuskan begitu saja untuk menyerah. Penulis biasanya mampu bangkit kembali dengan
segala cara asalkan ada orang yang mendampingi perjalanannya.
7. Baseline putus asa

Yang dimaksud dengan baseline putus asa ini adalah jatuhnya kata atau huruf pada ujung
kalimat di pinggir sebelah kanan. Huruf atau kata tersebut terlihat seperti kehilangan
pegangan dan jatuh. Hal ini menunjukkan adanya potensi kehilangan pegangan atau putus
asa pada saat tertentu.
8. Baseline yang naik turun semaunya
Penulis adalah orang yang moody. Penulis kadang tampak bersemangat dan ceria tetapi bisa
tiba-tiba loyo bahkan menangis tersedu-sedu. Penulis adalah seseorang dengan
pengendalian diri yang buruk dan keadaan emosi yang tidak stabil.
9. Baseline yang ngaco (tidal jelas arahnya)

Penulis memilki mental yang kacau. Penulis kemungkinan berada diambang kehancuran
secara sosial. Orang yang memilki tulisan seperti ini sebaiknya segera dibawa ke psikolog
untuk disembuhkan mentalnya.

IV. UKURAN TULISAN


Ukuran tulisan merepresentasikan harga diri, kepercayaan diri, dan kecerdasan sosialnya.
Tidak ada angka pasti tentang ukuran tulisan meskipun beberapa ahli memberi patokan
besar huruf yang ideal adalah 8-9 mm (untuk kertas HVS) karena ukuran tulisan tangan
sangat bervariasi. Karena itu, cara paling mudah adalah dengan mengandalkan feeling Anda
untuk menentukan apakah ukuran tulisan besar atau kecil.
1. Ukuran tulisan ideal / medium
Penulis adalah orang yang nyaman dengan dirinya dan kehidupan sosialnya. Di mana pun
dia berada, baik di antara banyak orang maupun saat sendirian, dia akan tetap merasa
nyaman dengan hidupnya.
2. Ukuran tulisan besar

Penulis cenderung ekstrovert, menjangkau dan tertarik dengan dunia luar, serta tidak terlalu
menyukai detil. Hal ini juga menandakan bahwa penulis ingin dirinya dianggap penting
sehingga dirinya selalu mencari perhatian. Baiknya, orang dengan tipe tulisan ini bisa saja
hangat terhadap dunia luar dan menyukai aktivitas di luar ruangan (outdoor).
3. Ukuran tulisan kecil
Penulis adalah orang yang introvert. Ketertarikannya dengan urusan orang lain lebih kecil
daripada dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Penulis cenderung menyendiri dan
menutup diri. Orang yang memiliki tulisan kecil biasanya adalah peneliti, pemikir, dan para
pemegang pembukuan di bidang keuangan karena kelebihan mereka yang teliti dan memilki
konsentrasi tinggi.
4. Ukuran tulisan super kecil

Tulisan super kecil menandakan perasaan introvert yang ekstrem. Penulis sangat suka
mengasingkan diri dari lingkungan sekitarnya. Penulis memiliki ketelitian yang luar biasa
dan baginya semua detil dan pernak-pernik harus berada pada tempat yang seharusnya.
Namun, jika tulisan sangat kecil dan tidak bisa dibaca, maka penulisnya sakit secara mental
dan emosional.

V. TEKANAN TULISAN
Tekanan tulisan menunjukkan (1)seberapa semangatnya Anda menulis, (2)seberapa kuat
intensitas Anda dalam keinginan dan cita rasa, (3)perasaan dan seberapa besar perasaan
Anda terhadap hal yang Anda tulis.
1. Tekanan Medium

Orang yang menulis dengan tekanan medium, menulis dengan perasaan bahagia, nyaman,
dan damai. Penulis nyaman dengan kehidupan sehari-harinya, ramah, dan mampu
mengelola emosinya dengan baik dan tidak memendam kemarahan.
2. Tekanan Berat

Ketika menulis, penulis mengerahkan seluruh perasaannya. Semakin berat tekanan


penulisannya, semakin dalam pula perasaan penulis tentang materi yang ditulisnya. Penulis
yang menulis dengan tekanan berat punya kemauan kuat untuk mendapatkan apa yang dia
inginkan, tegas, dinamis, aktif, bersemangat, sering menonjolkan diri, tegang, mudah
marah, suka memaksakan kehendak, dan punya cita rasa yang bervariasi.
3. Tekanan Super Berat
Penulis sedang dalam kondisi frustasi sampai-sampai si penulis tidak merasa bahwa
tangannya menekan kertas sedemikian dalamnya. Hal ini menunjukkan satu hal, yaitu
ketidakmampuan penulis dalam mengelola emosinya.
4. Tekanan Ringan

Penulis cenderung menunggu, tenang, lebih mengarah ke spiritualitas dibanding sikap


agresif, dan mau menang sendiri. Penulis cenderung bersikap sebagai pengikut dibanding
pemimpin. Penulis biasanya hanya menyukai satu hal saja, misalnya mi baso saja atau warna
hitam saja, karena penulis memang tidak menyukai variasi. Penulis lebih suka di jalan yang
aman, tidak memiliki inisiatif dan keberanian yang kuat.
5. Tekanan Tidak Merata
Penulis sedang dalam keadaan cemas ataupun gelisah. Semakin cemas si penulis, semakin
tidak merata tekanan tulisannya.

VI. ZONA PENULISAN

Pembagian zona dalam penulisan huruf:


A. Zona atas (upper zone)
B. Zona tengah (middle zone)
C. Zona bawah (lower zone)

1. Dominan Zona Atas


Penulis lebih memperhatikan aspek-aspek spiritual dalam hidupnya. Penulis suka
melakukan kegiatan berpikir, menemukan ide, merancang sesuatu, dan memikirkan apa
yang ingin dilakukan di masa depan. Penulis lebih mengandalkan otaknya dibanding
ototnya.
2. Dominan Zona Tengah

Penulis lebih mementingkan kehidupan saat ini, penampilan diri, jabatan saat ini,
hubungannya dengan orang lain, dan materi. Penulis sulit untuk membuat visi kehidupan
jangka panjang. Penulis cenderung mudah bosan, mudah puas, mudah kecewa, dan kalau
menginginkan sesuatu ingin segera terpenuhi. Mottonya adalah “Today is just for today.”
3. Dominan Zona Bawah
Penulis lebih mementingkan aspek kehidupan mendasar seperti action, uang, keluarga,
kesehatan, gambaran masa lalu, dan tampilan bentuk tubuh. Penulis lebih mengandalkan
ototnya dibanding otaknya, kebalikan dari orang zona atas. Mottonya adalah “Just do it.”

Handwriting Analysis (Analisis Tulisan


Tangan/Grafologi) Bagian 2
Baca bagian sebelumnya: Handwriting Analysis (Analisis Tulisan
Tangan/Grafologi) Bagian 2

VII. KEMIRINGAN TULISAN


Kemiringan tulisan menceritakan tentang bagaimana seseorang mengekspresikan
perasaannya. Lebih tepatnya, dengan melihat kemiringan tulisan, kita bisa tahu apakah
seseorang itu tipe emosional atau tidak.
1. Tulisan Miring ke Kanan

Penulis cenderung ekspresif atau memperlihatkan apa yang dirasakannya. Semakin miring
ke kanan, semakin ekspresif penulisnya. Jika tulisan terlalu miring hingga hampir
menyentuh garis horizontal, penulis adalah orang yang tidak mampu mengelola emosinya.
Jika tulisan miring sedikit (sekitar 15o-20o), penulis adalah orang yang hangat dan
menyenangkan untuk berkawan. Penulis mampu mengekspresikan perasaannya dengan
tidak berlebihan, memiliki perasaan empati yang kuat, dan mampu berpikir jernih.
2. Tulisan Tegak

Penulis dominan menggunakan logikanya untuk memutuskan sesuatu. Baginya, segala


sesuatu harus masuk akal. Penulis jarang sekali melibatkan perasaannya dalam kehidupan
kesehariannya sehingga penulis cenderung terlihat sebagai orang yang dingin.
3. Tulisan Miring ke Kiri

Penulis adalah orang yang menarik diri dan menutupi perasaan aslinya. Penulis bersikap
diplomatis, tidak mengemukakan apa yang sebenarnya, menahan fakta, dan tidak terus
terang. Dalam kasus yang ekstrem (kemiringan tulisan sangat ke kiri), penulis adalah orang
yang dingin, hanya berpikir tentang dirinya sendiri, sangat independen, dan sulit untuk
diajak bergaul.
4. Kemiringan Tidak Jelas
Penulis memiliki ekspresi dan pengelolaan emosi yang tidak jelas. Mood penulis tidak
mudah diduga. Ketidakmampuan penulis mengontrol diri adalah cirri khas penulis dengan
tipe ini.

VIII. JENIS PENULISAN DAN SAMBUNGAN PADA TULISAN


a. Tulisan Cetak
Penulis yang menulis dengan huruf cetak menyukai hal-hal yang praktis, cepat dan mudah.
Tetapi dalam ilmu Grafologi, orang yang menulis dengan huruf cetak dikatakan lebih tidak
ramah daripada orang yang menulis dengan huruf sambung.

b. Tulisan Bersambung (cursive writing)

Tulisan bersambung merupakan sumber informasi yang paling lengkap untuk dilihat dan
digali tentang bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain. Tulisan bersambung
juga memudahkan kita untuk melihat kekhasan karakter seseorang dengan orang lainnya.
c. Sambungan Garland
Sambungan Garland adalah jenis tulisan bersambung yang sering kita pelajari sewaktu SD.
Karena itulah, jika masih ada orang dewasa yang memakai tulisan seperti ini dari kecil,
maka penulis adalah orang yang konvensional dan penuh aturan. Positifnya, penulis Garland
adalah individu yang ramah, berjiwa sosial, dan suka membangun jaringan.
d. Sambungan Sham Garland

Sambungan jenis ini mirip dengan sambungan Garland, hanya saja, penulis sering
menuliskan huruf “w” seperti “m” dan huruf “v” seperti “u”, begitu pula sebaliknya. Penulis
adalah seseorang yang sulit untuk melakukan kejujuran dan suka mengambil keuntungan
dengan memanipulasi orang lain. Retouching dengan tanda tebalnya huruf tertentu karena
digoreskan berkali-kali juga memperkuat potensi ketidakjujuran penulis.
e. Sambungan Arcade (payung)
Sambungan tipe ini dicirikan dengan adanya garis penghubung huruf yang berada di atas
huruf dan sering membentuk bangunan seperti “payung pelindung”. Penulis adalah
seseorang yang cenderung tidak jujur dan menyembunyikan fakta. Suka nampak formal dan
memunculkan kesan keren adalah upaya penulis untuk menutupi hal yang jelek darinya.
Jika sambungan ini terdapat pada hampir seluruh tulisan, penulis adalah orang munafik
sejati. Namun positifnya, penulis adalah orang yang penuh perhitungan dan tidak
sembarangan menyampaikan informasi.
f. Sambungan Angular atau Menyudut

Penulis adalah orang yang agresif, suka bekerja keras, suka kompetisi, terkesan ketus, dan
kadang nampak seperti tidak mempunyai hati. Penulis memiliki rasa toleransi yang kecil,
mudah frustasi, mudah marah jika keinginannya tidak terpenuhi, mudah tegang, dan
menganggap dirinya paling benar. Positifnya, penulis adalah orang yang berpikir dan
bertindak cepat, yakin pada pikirannya, tidak suka bertele-tele, dan to the point.
g. Sambungan Jelujur
Sambungan tipe ini adalah tipe tulisan yang biasa dimiliki oleh seorang dokter. Penulis
adalah orang yang licik dan curang, suka merahasiakan fakta, memaksakan kehendak, atau
bahkan manipulatif. Tidak ada kode etik kerja yang memerintahkan dokter untuk menulis
dengan tipe seperti ini, tetapi mengapa para dokter memiliki tulisan seperti ini? Ada satu
kesamaan : mereka berusaha menyembunyikan sesuatu.

IX. KECEPATAN PENULISAN


a. Tulisan Cepat

Penulis adalah orang yang suka berpikir cepat, bertindak dulu, berpikir kemudian, cerdas,
tidak sabaran, grusa-grusu, atau dalam kondisi tergesa-gesa.
b. Tulisan Lambat
Penulis adalah orang yang berpikiran lambat, perlu waktu lebih lama untuk menyelesaikan
sebuah permasalahan, hati-hati, dan penuh perhitungan. Bisa jadi penulis juga orang yang
masih kekanak-kanakan atau selalu bertindak ragu-ragu.

X. HURUF-HURUF UNIK PEMBUKA CERITA

Huruf-huruf unik pembuka cerita adalah huruf-huruf tertentu yang telah diketahui
mencirikan adanya hambatan diri dalam upaya pencapaian kesuksesan seseorang. Para
Grafolog menyebutnya sebagai huruf-huruf unik penanda “The Ten Roadblocks to Success
Letters”.
a. Huruf Tanda Kebingungan

Yaitu huruf-huruf yang saling bersinggungan dan tumpang tindih (antara huruf pada baris
atas dengan huruf pada baris di bawahnya). Hal ini menunjukkan adanya konflik kronis di
pikiran penulisnya. Penulis memiliki banyak hal yang ingin dicapai atau dilakukan tetapi
semuanya samar dan tidak ada yang jelas. Penulis biasanya memiliki kesulitan untuk
menentukan visi dan misi hidupnya.
b. Huruf Tanda Konsep Diri Jelek
a. Tidak Percaya Diri
Ditunjukkan oleh huruf “t” dengan cross bar terletak rendah pada tiangnya. Semakin rendah
letak cross bar-nya, semakin jelek rasa percaya diri seseorang. Tanda lain adalah tanda
tangan yang berbentuk cangkang tertutup.
b. Harga Diri yang Tidak Sehat

Ditunjukkan juga oleh cross bar pada huruf “t” yang rendah. Tanda lainnya adalah tanda
tangan yang dicoret, tanda tangan yang ukurannya terlalu kecil dan terlalu besar. Penulis
memiliki kecenderungan untuk menjaga jarak dengan orang lain, menguji orang yang
mendekatinya, menutup diri, posesif, pencemburu, culas, narsis, dan merasa tidak mungkin
diterima orang lain.
c. Tanda Ketidakjujuran

Tanda ketidajujuran ditandai dengan (1)huruf “o” dengan tusukan kecil di dalamnya,
(2)huruf-huruf yang goresannya tidak utuh / terputus terutama bagian bawahnya,
(3)retouching, dan (4)pengulangan goresan pada huruf yang sama.

d. Licik
Penulis yang licik memiliki tulisan dengan ciri “fellon claw” atau “cakar serigala”. Ciri ini
biasanya muncul saat penulis menulis huruf “j”, “y”, “g”, dan terkadang pada huruf “k”.
e. Tanda Takut Ditolak

Dicirikan dengan huruf “m” yang lengkungan keduanya lebih besar. Penulis adalah
seseorang yang ragu-ragu dalam berucap, bertindak, dan berinteraksi. Penulis takut kecewa
dan merasa tidak setara dengan sekelilingnya.
f. Tanda Takut Dikritik
Dicirikan oleh huruf “d” dengan tangkai yang menggelembung. Penulis dengan tanda ini
memiliki toleransi kritikan rendah, sangat sensi, dan sangat takut akan penolakan.
g. Tanda Mudah Marah dan Tidak Sabar

Dicirikan oleh huruf “t” dengan cross bar yang lari di sebelah kanan tiang dan huruf “i”
dengan titik yang berbentuk paku dan berada pada posisi sebelah kanan tiang.
h. Tanda Suka Menunda

Dicirikan oleh huruf “t” dengan cross bar terletak di sebelah kanan tiang dan huruf “i” yang
titiknya berada di sebelah kiri tiang.
i. Keras Kepala
Dicirikan dengan bentuk huruf “t” yang menyerupai tenda suku Indian di Amerika. Semakin
lebar bentuk tendanya semakin keras kepala si penulisnya.
j. Tanda Sikap Pesimis

Dicirikan dengan garis dasar tulisan yang menurun.

XI. TANDA TANGAN


Tanda tangan berbeda dengan tulisan tangan, tidak bisa dianalisis tanda-tandanya seperti
kita menganalisis tulisan tangan. Mengapa? Karena tanda tangan dibuat dan direkayasa oleh
penulisnya, tidak seperti tulisan tangan sehingga apa yang muncul dalam tanda tangan
sebenarnya adalah hasil rekayasa dari pemiliknya. Melihat karakter asli penulis lebih
terbatas pada tanda tangan dibandingkan dengan tulisan tangannya. Dalam kenyataannya,
hampir sebagian besar pemilik tanda tangan masih menyimpan pertanyaan tentang tanda
tangannya sendiri. Tanda tangan adalah miniatur pemiliknya, simbol yang mewakili dirinya.
a. Tanda Tangan Berbentuk Cangkang
Penulis adalah orang yang memiliki ketakutan jika berdekatan dengan orang lain. Penulis
ingin melindungi dirinya sebagai arti dari cangkang atau benteng dalam tanda tangannya.
b. Tanda Tangan dengan Banyak Hiasan

Tanda tangan dengan banyak hiasan mencerminkan pemiliknya yang suka berdandan.
Untuk apakah seseorang berdandan? Satu hal yang pasti yaitu untuk menarik perhatian.
Penulis yang memiliki tanda tangan ini sangat menyukai penampilan yang prima, perhatian
dari orang lain, dan merasa yesss pada saat publik memperhatikan.
c. Tanda Tangan Agresif
Tanda tangan yang agresif akan memuat bentuk-bentuk tajam dan meruncing sehingga
mirip dengan bentuk pisau atau panah. Untuk mengetahui apakah kepribadiannya memang
benar agresif, lihat tulisannya. Jika tulisan dan sambungannya menyudut, berarti penulis
memang seorang yang agresif. Jika tulisan membulat dan sambungannya garland atau huruf
cetak, berarti dia adalah seorang yang sebenarnya tidak agresif tetapi ingin terlihat agresif
dan sangar.
d. Tanda Tangan dengan Ukuran yang Jauh Berbeda (dari tulisan tangannya)
Karakter yang berlawanan seperti ini menunjukkan ada konflik batin dalam diri penulisnya.
Misalnya, seorang penulis memiliki tanda tangan yang lebih besar dari tulisannya. Hal ini
menunjukkan bahwa penulis adalah orang yang ingin tampak besar, ingin diperhatikan, dan
dihargai tetapi sebenarnya dia merasa dirinya inferior, kecil, dan tidak berarti. Lalu, penulis
yang memiliki tanda tangan lebih kecil dari tulisannya adalah orang yang nyaman dengan
kehidupan pribadinya tetapi ketika berada di bawah sorotan publik, dia akan grogi setengah
mati.
e. Tanda Tangan Si Haus Pujian

Tanda tangan orang yang haus pujian dicirikan dari goresan bertubi-tubi berbentuk
“penopang” di bawah tanda tangan si penulis.
f. Tanda Tangan Seorang yang Tidak Menyukai Dirinya Sendiri

Seseorang yang tidak menyukai dirinya sendiri terutama tampilannya di depan publik akan
memliki tanda tangan dengan coretan di tengahnya.

Anda mungkin juga menyukai