Latar Belakang
Lebih jauh, etiquette dan personal grooming dapat dilihat sebagai salah satu strategi,
serta upaya dalam membangun personal branding. Menurut Illies (2017) dewasa ini
personal branding tidak berhenti pada citra positif di dunia nyata, namun juga harus
selaras dengan citra yang dibangun di dunia maya—melalui berbagai macam platform
media sosial yang ada. Hal ini lekat dengan salah satu tujuan pembelajaran di Sekolah
Legislatif Partai NasDem, yakni soal aspek representasi.
Resolusi Konflik
a. Fokus pada masalah, bukan pada personal.
b. Bersikap positif dan berorientasi pada tujuan. Mengajukan solusi dan masukan
untuk memperbaiki masalah.
c. Bersikap tegas dan spesifik dalam memberikan arahan.
d. Bersikap proaktif, bukan reaktif. Berikan respon dengan solusi, bukan keluhan.
e. Menahan amarah dan memutuskan IDEAL
sesuatu dengan kepala dingin, serta
rasional. Dalam menghadapi permasalahan, seorang
f. Berpikir terbuka. Mendengarkan anggota dewan diharapkan mampu
mengambil sikap dan keputusan yang bijak.
pendapat orang lain tanpa Berikut tips dari Dhruba Jyoti Sen (2019):
menginterupsi atau membantah guna
mencapai win-win solution. I = Idenfity - Identifikasi, pahami dan
g. Jangan pernah mengkritik rekan kerja pertajam perspektif Anda dalam melihat
atau pekerja Anda di depan orang suatu masalah.
lain. D = Describe - Deskripsikan permasalahan
h. Jika kamu tidak setuju dengan secara objektif dan akurat.
E = Express - Sampaikan apa yang menjadi
pendapat seseorang, jangan focus Anda dan apa yang Anda rasakan
mengemukakan ketidaksetujuan terkait permasalahan tersebut.
Anda secara gambang, apalagi A = Ask - Tanyakan perspektif orang lain
menjatuhkan, di depan forum. Pilih dan rasionalisasi alas an mereka secara
lokasi privat untuk diskusikan sopan.
permasalahan Anda. L = List - Buat daftar tujuan dan capaian
yang positif.
Dukungan dan Apresiasi
a. Dalam kerja bersama, pastikan Anda memberikan kredit dan apresiasi pada
semua orang yang telah berkontribusi.
b. Berbicara dengan baik kepada orang yang bekerja untuk Anda dan ketahuilah
apa saja yang telah ia capai dalam kerjanya.
c. Jangan pernah mengambil keuntungan dari usaha orang lain.
d. Ketahuilah hari ulang tahun, pertunangan, pernikahan, kelahiran anak atau
kematian orang yang dicintai oleh rekan kerja Anda. Ucapan sebagai bentuk
turut berbahagia atau berduka adalah sebuah impresi yang bertahan lama.
Kata-Kata Ajaib
a. Tolong
b. Terima kasih
c. Maaf
d. Good Job!
e. Ide yang bagus!
Sebelumnya pada tahun 2012, perkara pakaian anggota DPR RI sempat menjadi
polemik. Dilansir beritasatu.com, DPR RI sempat mengajukan pembahasan tata tertib
baru mengenai cara berpakaian staf dan sekretaris anggota DPR. Baik pembahasan
maupun kesepakatan dengan Badan Kehormatan mengenai cara berpakaian
dilingkungan DPR tersebut tidak lagi
Mahkamah Kehormatan Dewan
dibahas atau tercantum dalam satu
pun berkas legal hingga hari ini. Guna menegakkan kehormatan dan keluhuran
martabat DPR sebagaimana tertuang dalam
Meski tidak diatur secara spesifik, ketentuan Pasal 119 UU No. 7 Tahun 2014
dalam Peraturan DPR RI No. 1 Tahun tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3), maka
2015 mengatur setidaknya dua hal dibentuklah sebuah lembaga khusus bernama
terkait cara berpakaian, yakni: (1) Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Anggota mengutamakan penggunaan Penegakan kode etik oleh MKD menggunakan
produk dalam negeri [Pasal 2, Ayat 2]; pendekatan pencegahan (melalui sosialisasi
maupun pemberian rekomendasi sesuai
(2) Anggota dalam melaksanakan
Peraturan DPR RI No. 1 Tahun 2015) dan
tugasnya berpakaian rapi, sopan dan penindakan (sebagaimana diatur dalam
resmi [Pasal 8, Ayat 3]. Peraturan DPR RI No. 2 Tahun 2015).
NasDem secara kelembagaan memang tidak mengatur secara tertulis perihal gaya
berpakaian. Namun secara lisan Ketua Umum, Bapak Surya Paloh menginstruksikan
kepada para kader, pengurus dan dewannya untuk menggunakan:
a. Menggunakan pin atau simbol Partai NasDem pada acara-acara tertentu.
b. Menggunakan pakaian dengan warna dominan biru dan oranye.
c. Bagi perempuan, jika berkerudung menggunakan kerudung warna biru.
d. Menghindari berpakaian dengan warna dominan partai lainnya.
Body Language
Bahasa verbal menciptakan keterbatasan komunikasi antar manusia, namun tidak
untuk bahasa non-verbal. Komunikasi utama yang memberikan keberhasilan
tersampaikannya pesan sebesar 93% adalah bahasa tubuh. Ketika Anda berinteraksi
dengan orang lain, selain subtansi pembicaraan, mereka juga akan menilai Anda dari
pesan yang disampaikan oleh tubuh Anda. Seseorang dapat membaca sinyal Anda
antusias, tertarik, benar-benar fokus pada pembicaraan, simpati, terganggu, gugup atau
khawatir tanpa harus terlontar dari mulut Anda melalui bahasa tubuh yang tampak.
Bahasa tubuh memang sulit dikontrol. Namun memastikan bahwa Bahasa tubuh Anda
merefleksikan pesan dan intensi yang tepat adalah hal yang utama. Prinsip terpenting
dalam komunikasi melalui tubuh Anda adalah empati. Tempatkan lawan bicara Anda
sebagai orang yang penting dan dihargai keberadaannya. Hal ini sangat penting kiranya
bagi seorang anggota dewan ditingkat mana pun. Berikut beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
Gambar 4.0
Jika Anda sering mengalami kesulitan mengendalikan bahasa atau gerak tubuh Anda,
maka berikut beberapa tips untuk mengeliminasi refleks tubuh yang kurang positif
tersebut menurut Dr. Haya Bint Ali Bin Hasan Al Naoimi:
1. Bangun self-confidance sebelum berhadapan dengan audience. Ketahui Anda
akan berhadapan dengan siapa dan kesan apa yang hendak Anda tampilkan.
2. Bersikaplah alami dan spontan. Jika Anda merasa tidak nyaman saat
berinteraksi, bayangkan Anda sedang bicara dengan teman atau keluarga Anda
terkasih agar nada bicara dan gerak tubuh Anda tetap terlihat nyaman oleh
lawan bicara Anda.
3. Sadari gerak kecil yang dapat menimbulkan kesan buruk dari lawan bicara Anda
dan terus berlatihlah untuk meminimalisirnya. Jika sangat diperlukan, gunakan
jasa expertise dibidang etiquette and manners untuk mengevaluasi dan melatih
Anda.
Personal Space
Perhatikan dan hormatilah ruang personal dan zona nyaman lawan bicara dalam
berkomunikasi. Jangan berdiri terlalu dekat atau jauh. Sebagai contoh, di wilayah
Amerika Utara—dalam panduan manners and grooming yang dikeluarkan oleh
Departement of Health and Human Services USA—para penduduknya memiliki
kesepakatan bersama maksimal comfort zone untuk komunikasi adalah 3 kaki. Penting
mencari tahu batas maksimal comfort zone. Hal ini sangat bergantung pada budaya
setempat.
Meeting and Greeting
Bertemu dan memperkenalkan orang, termasuk memperkenalkan diri Anda kepada
seseorang yang belum Anda temui sebelumnya, agar menimbulkan kesan yang baik
selain memerlukan kemampuan berbicara juga sangat perlu ditunjang oleh gesture yang
tepat. Berikut beberapa tips:
1. Ketika bertemu seseorang, tampilkan diri Anda yang selalu siap sedia,
tersenyum, melakukan kontak mata dengannya dan menjadi orang pertama yang
melayangkan tangan untuk bersalaman.
2. Ketika bersalaman, jabat erat tangan lawan bicara Anda dan pertahankan posisi
tersebut setidaknya tiga sampai empat detik dengan dua atau tiga kali gerakan
menggunjang ke bawah dan ke atas, kemudian lepaskan.
3. Jika Anda sebelumnya pernah berkenalan dengan seseorang, namun lupa nama
orang tersebut, jangan panik. Pandang lekat-lekat mata orang tersebut dengan
ekspresi hormat, tersenyumlah, kemudian minta maaflah karena Anda lupa
nama yang bersangkutan dan mintalah ia dengan sopan untuk menyebutkan
namanya kembali. Setelah itu bertindaklah normal seakan tidak terjadi suatu
kesalahan apa pun.
4. Jika Anda lupa nama beberapa orang dalam suatu forum, Anda dapat
menggunakan cara klasik untuk berkenalan secara singkat. Tatap mata mereka,
ajak mereka berjabat tangan, kemudian sebutkan nama panggilan Anda ketika
bersalaman satu persatu dengannya. Mayoritas orang akan merespon hal serupa
tanpa curiga bahwa Anda lupa akan nama mereka.
Lampiran
Berikut terlampir rangkuman pasal-pasal yang terkait dengan etiket anggota dewan
dalam lingkup kerja DPR RI yang tertuang dalam Peraturan DPR RI No. 1 Tahun 2015
tentang Kode Etik. Adapun peraturan ini terdiri atas 25 pasal dengan keterangan pasal
19-25 berisi tentang penegakan kode etik, pelanggaran, sanksi dan rehabilitasi,
perubahan kode etik, serta ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.
Tabel 1.1
Peraturan DPR RI No. 1/2015 tentang Kode Etik
Sumber Referensi
Department of Health & Human Services USA. 2011. Business Etiquette. retrieved from
https://www.wfm.noaa.gov/workplace/Comp_Conf_Handout_3.pdf, accessed on 23.06.2019
Gottsman, Diane. 2012. Political Etiquette: 10 Etiquette Tips on Talking Politics, retrieved
from https://dianegottsman.com/2012/03/16/10-tips-on-how-to-talk-politics-when-there-is-
no-way-out/, accessed on 23.06.2019.
Sen, Dhruba Jyoti. Shine a Light on Your Corporate Communication, retrieved from
https://www.academia.edu/8227574/A_complete_grooming_and_Corporate_etiquette_guide,
accessed on 23.06.2019.
Wouters, Cas. Etiquette and Manners in Encyclopedia of European Social History.
retrieved from https://www.researchgate.net/publication/47340323_Etiquette_and_Manners,
accessed on 23.06.2019
Aturan Berpakaian, DPR Kembali Menuai Kritik Tajam. 2012. retrieved from
https://www.beritasatu.com/nasional/35232/atur-cara-berpakaian-dpr-kembali-menuai-kritik-
tajam, accessed on 25.06.2019
Semua Anggota DPR Harus Pakai Jas dan Dasi. 2013. retrieved from
https://nasional.kompas.com/read/2013/06/28/1422477/Semua.Anggota.DPR.Harus.Pakai.Jas
.dan.Dasi accessed on 25.06.2019
Peraturan DPR RI No. 2 Tahun 2015 tentang Tata Beracara Mahkamah Kehormatan