Anda di halaman 1dari 19

Gagal jantung

Kelompok :
Hario Muhammad
Melania Angrilla
Mike Oktavyana
Monica Putri
Petrus Kondo
Risca Argadhi
Yohanes Baptista
Yuyun Murpina
Illiyin Syahrun
Arta Lebrina
Arkilaus Pahnael
Polce Onisius
Pengertian Gagal Jantung
Gagal jantung adalah keadaan patifisiologik di mana jantung sebagai
pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme
jaringan.Ciri-ciri yang penting dari definisi ini adalah pertama, definisi
gagal adalah relatif terhadap kebutuhan metabolisme tubuh, dan kedua,
penekanan arti gagal ditujukan pada fungsi pompa jantung secara
keseluruhan. Istilah gagal miokardium ditujukan spesifik pada fungsi
miokardium; gagal miokardium umumnya mengakibatkan gagal jantung,
tetapi mekanisme kompensatorik sirkulasi dapat menunda atau bahkan
mencegah perkembangan menjadi gagal jantung dalam fungsi pompanya.
Etiologi

Menurut Smeltzer (2001) penyebab gagal jantung meliputi :


• Kelainan otot jantung
• Hipertensi sistemik atau hipertensi pulmonal
• Peradangan dan penyakit degeneratif
• Penyakit jantung lain
• Faktor siskemik
Patofisiologi

• Faktor ekterna/ dari luar jantung : Hipertensi, hipertiroid, anemia kronis


atau berat.
• Faktor interna/dari dalam jantung : Dispungsi katup, Distrimia, Kerusakan
miokard, Infeksi.
• Bila cadangan jantung untuk berespons terhadap stres tidak adekuat dalam
memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, maka jantung gagal untuk
melakukan tugasnnya sebagai memompa, akibatnya terjadilah gagal
jantung.
Manifestasi Klinis

• Tanda dominan : Meningkatnya volume intravaskuler.


• Gagal jantung kiri : Dispnea, Batuk, Mudah lelah, Kegelisahan dan
kecemasan.
• Gagal jantung kanan : Kongestif jaringan perifer dan viseral, Edema
ekstrimitas bawah(edema dependen) , Hepatomegali dan nyeri tekan pada
kuadran kanan atas abdomen, Terjadi akibat pembesaran vena di hepar,
Anorexia dan mual, Terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam
rongga abdomen, Nokturia, Kelemahan.
• Bising jantung : Sering ditemukan pada auskultasi, yang tergantung dari
kelainan struktural yang ada. Terdapatnya irama derap merupakan
penemuan yang berarti, khususnya pada neonatus dan bayi kecil. Ronki
juga sering ditemukan pada gagal jantung.
Klasifikasi

• Gagal jantung bisanya digolongkan menurut derajat atau beratnya gejala


seperti klasifikasi menurut New York Heart Asscsiation
(NYHA).Klasifikasi tersebut digunakan secara luas di dunia internasional
untuk mengelompokkan gagal jantung.Gagal jantung ringan, sedang, dan
berat ditentukan berdasarkan beratnya gejala, khusnya sesak nafas
(dispnea). Meskipun klasifikasi ini beguna untuk menentukan tingkat
kemampuan fisik dan beratnya gejala, namun pembagian tersebut tidak
dapat digunakan untuk keperluan lain.
Komplikasi

Komplikasi dapat berupa :


• Kerusakan atau kegagalan ginjal
• Masalah katup jantung
• Kerusakan hati
• Serangan jantung dan stroke
Pemeriksaan Diagnosis

• EKG
• Sonogram
• Skan jantung
• Kateterisasi jantung
• Rontgen dada
• Oksimetri nadi
• Analisa gas darah (AGD)
• Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin
• Pemeriksaan tiroid
• Tes darah
• Ekokardiogram
• Tes stres
• Tes napas
• Pemeriksaan X-ray
Tata Laksana Nutrisi pada pasien Gagal
Jantung
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme
untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan. Oleh karena itu pasien dengan gagal jantung harus memiliki
kecukupan nutrisi untuk tubuhnya, yaitu :
• Beberapa marker protein plasma
• Asam amino
• Kebutuhan lemak
• Kebutuhan Mikronutrien
Pengobatan

Terapi Farmakologis :
• Glikosida jantung
• Terapi diuretik
• Terapi vasodilator
• Diet
Obat penghambat beta
• Obat penghambat enzim pengubah angiotensin atau ACE inhibitor
• Obat penghambat aldosteron
• Obat penghambat reseptor angiotensin atau ARB
• Digoxin
• Ivabradine
• Kombinasi hydralazine dan nitrat
Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Gagal Jantung
Kasus
• Tn. S Usia 50 tahun, agama Islam, suku bangsa Jawa, pekerjaan guru,
alamat Jln. Pangeran Diponegoro No. 22 Jambi, Masuk RS 4/10/2011,
Ruang/kelas Jantung/kelas utama. Tn. S mengatakan nafas terasa sesak,
sejak 2 hari sebelum masuk RS, dan nyeri dada sejak 1 minggu
sebelumnya. Klien mengatakan pusing, mual, muntah, keringat
banyak. Klien mengatakan mudah lelah tetapi bila berjalan dan sering
berkeringat. Klien juga mengatakan napasnya sesak jika beraktivitas. Klien
merasa sesak napas dengan durasi sekitar 2 menit. Klien tidak pernah
dirawat di RS. Dan saat dirawat di RS didapat diagnosa
CHF/Decompensasi Cordis.
• Berdasarkan pengkajian ditemukan data, TD 90/70 mmHg, nadi 64x/menit,
RR 28x/menit, S 37oC. GSC 15 (E 4 V5 M6), kesadaran komposmetis,
konjungtiva anemis, klien tampak pucat dan lemah. Akral teraba
dingin, dan terdapat edem pada daerah muka. CRT >3 detik dan diberikan
oksigen nasal 4L/menit. Klien mengatakan jarang berolahraga, dan tidak
mempuyai riwayat kencing manis dalam keluarga Pemeriksaan lab. Darah
diketahui 8,9gr%, Leukosit 9000ml3. Ht 15%, Trombosit 49.000 ml3.
Pemeriksaan EKG ditemukan ST elevasi di lead II, III, AVF. Fotothorak
ditemukan adanya oedem pulmonal.
A. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS :
•Klien mengatakan
nafas terasa sesak
sejak dua hari yang
lalu
•Klien mengatakan
nyeri dada sejak 1
minggu
•Klien mengatakan
terasa sesak saat Terjadinya penumpukan Gangguan pertukaran gas
beraktivitas cairan pada alveolus
DO :
•Klien tampak pucat
dan lemah.
•Pemeriksaan EKG
ditemukan ST elevasi
di lead II, III, AVF.
•Nadi : 64x/menit
•TD : 90/70 mmhg
•S : 37oC
•RR : 28x/menit
2 DS :
•Klien mengatakan
pusing, mual, muntah,
keringat banyak
•Klien Mengatakan
mudah lelah tetapi bila
berjalan sering
berkeringat
DO : Perubahan kontraktivitas Penurunan curah jantung
•Klien tampak pucat miokardial
dan lemah
•Akral dingin
•CRT >3 detik
•N : 64 x/menit
•TD : 90/70 mmhg
•S : 37oC
•RR : 28 x/menit

3 DS : -
DO :
•Adannya odem pada Melemahnya
area muka kontraktivitas jantung
•TD : 90/70 mmhg
•N : 64 x/menit
•RR : 28x/menit
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan terjadinya penumpukan cairan
pada alveolus
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktivitas
miokardial
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan melemahnya kontraktivitas
jantung
C. Intervensi
No Diagnosa Tujuan NOC NIC
1 Gangguan Setelah 1. Tanda-tanda 1. Monitor tanda-tanda vital
pertukaran dilakukan vital normal 2. Monitor kecepatan,
gas asuhan 2. Pertukaran irama, kedalaman, dan
berhubunga keperawatan gas kembali kesulitan bernafas
n dengan selama 1x24 normal 3. Siapkan peralatan oksigen
terjadinya jam pertukaran dan berikan melaui sitem
penumpukan gas kembali humidifier
cairan pada normal 4. Berikan oksigen
alveolus tambahan seperti yang
diperintahkan
5. Posisikan pasien untuk
mengurangi dipsnea (semi
fowler)
2 Penurunan Setelah 1. Tanda- 1. Monitor tanda-tanda vital
curah dilakukan tanda vital secara rutin
jantung asuhan normal 2. Monitor EKG
berhubunga keperawatan 2. Cardiac 3. Pastikan tingkat aktivitas
n dengan selama 1x24 output pasien yang tidak
perubahan jam tidak normal membahayakan curah
kontraktivita terjadi jantung atau memprovokasi
s miokardial penurunan serangan jantung
curah jantung 4. catat tanda dan gejala
penurunan curah jantung
5. Posisikan klien untuk
memaksimalkan ventilasi.
3 Kelebihan Setelah 1. Tanda- 1. Monitot tanda-tanda vital
volume dilakukan tanda vital 2. Periksa isi ulang kapiler
cairan asuhan normal dengan menekan jari selama
berhubunga keperawatan 2. CRT < 2 5 detik dan hitung waktu
n dengan selama 1x24 detik sampai jari kembali merah
melemahnya jam volume 3. Batasi dan alokasikan
kontraktivita cairan kembali asupan cairan
s jantung normal 4. Periksa turgor kulit dengan
dengan mencubit kulit
dengan lembut
5. Monitor asupan dan
pengeluaran
Pembahasan
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan terjadinya penumpukan
cairan pada alveolus
Congestive Heart Failure (CHF) atau sering disebut dengan gagal
jantung kongestif adalah kondisi saat jantung mengalami kegagalan dalam
memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien
dan oksigen secara adekuat (Udjianti, 2011).
Pada pasien gagal jantung dengan pola nafas tidak efektif terjadi
karena ventikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari paru
sehingga terjadi peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru yang
menyebabkan cairan terdorong ke jaringan paru (Nugroho, dkk, 2016)
Intervensi yang diberikan seperti : Monitor kecepatan, irama,
kedalaman, dan kesulitan bernafas yang bertujuan untuk mengetahui
perkembangan status kesehatan pasien dan mencegah komplikasi
lanjutan. Siapkan peralatan oksigen dan berikan melaui sitem humidifier
bertujuan untuk mengurangi resiko batuk dan dan sessak pada dada
akibat saluran udara yang menyempit. Berikan oksigen tambahan seperti
yang diperintahkan bertujuan untuk meningkatkan ekspansi dada,
menurunkan kerja paru-paru akibat dipsnea, dan menurunkan kerja
jantung. Posisikan pasien untuk mengurangi dipsnea (semi fowler)
bertujuan untuk mengurangi sesak nafas, membantu pengembangan
paru-paru, mengurangi tekanan dari abdomen pada diafragma.
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktivitas miokardial
Penurunan curah jantung didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
pompa darah oleh jantung yang tidak adekuat untuk mencapai kebutuhan
metabolisme tubuh (Wilkison & Ahern, 2012)
Peningkatan kebutuhan oksigen dan peningkatan konsumsi oksigen oleh
jantung yang diakibatkan oleh peningkatan pengaruh simpatis pada jantung, arteri
dan vena yang mempengaruhi penurunan aliran atau sirkulasi darah ke ginjal,
usus, dan kulit juga menyebabkan asidosis pada jaringan yang akan memberikan
pengaruh pada jaringan lanjut (metasis pada organ dan jaringan yang lain) dan
akan mengakibatkan iskemi miokard maka terjadi penurunan curah jantung.
Intervensi yang diberikan seperti : Auskultasi nadi apikal, kaji frekuensi dan
irama jantung bertujuan untuk biasanya terjadi takikardi (meskipun pada saat
istirahat) untuk mengkompensasi penurunan kontraktilitas ventrikel. Catat bunyi
jantung bertujuan untuk S1 dan S2 mungkin lemah karena menurunnya kerja
pompa. Irama Gallop umum (S3 dan S4) dihasilkan sebagai aliran darah ke serambi
yang distensi. Murmur dapat menunjukkan inkompetensi/stenosis katup. Palpasi
nadi perifer bertujuan untuk penurunan curah jantung dapat menunjukkan
menurunnya nadi radial, popliteal, dorsalis, pedis dan posttibial. Nadi mungkin
cepat hilang atau tidak teratur untuk dipalpasi dan pulsus alternan. Berikan obat
sesuai indikasi : diuretik dan vasodilator bertujuan untuk tipe dan dosis diuretik
tergantung pada derajat gagal jantung dan status fungsi ginjal. Penurunan preload
paling banyak digunakan dalam mengobati pasien dengan curah jantung relative
normal ditambah dengan gejala kongesti. Diuretik mempengaruhi reabsorpsi
natrium dan air. Vasodilator digunakan untuk meningkatkan curah jantung,
menurunkan volume sirkulasi dan tahanan vaskuler sistemik, juga kerja ventrikel.
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan melemahnya
kontraktivitas jantung
Kelebihan volume cairan adalah gejala yang umum pada
penderita gagal jantung dan sangat sulit diatasi meski dengan
pengobatan. Gagal jantung kongestif menyebabkan jantung tidak
dapat memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga mengakibatkan
penurunan fungsi ginjal untuk mengeluarkan kelebihan cairan.
Intervensi yang diberikan meliputi : Pantau/hitung
keseimbangan pemasukan dan pengeluaran selama 24 jam
bertujuan untuk terapi diuretik dapat disebabkan oleh kehilangan
cairan tiba-tiba/berlebihan (hipovolemia) meskipun edema/asites
masih ada. Pantau pengeluaran urine, catat jumlah dan warna saat
hari dimana diuresis terjadi bertujuan untuk pengeluaran urine
mungkin sedikit dan pekat karena penurunan perfusi ginjal. Posisi
terlentang membantu diuresis sehingga pengeluaran urine dapat
ditingkatkan selama tirah baring. Kaji bising usus, catat keluhan
anoreksia, mual, distensi abdomen dan konstipasi bertujuan untuk
kongesti viseral (terjadi pada GJK lanjut) dapat mengganggu fungsi
gaster/intestinal. Pemberian obat sesuai indikasi (kolaborasi) :
diuretik, tiazid bertujuan untuk diuretik meningkatkan laju aliran
urine dan dapat menghambat reabsorpsi natrium/klorida pada
tubulus ginjal. Tiazid meningkatkan diuresis tanpa kehilangan
kalium berlebihan
Terimakasih.......

Anda mungkin juga menyukai