Asidimetri
Alkalimetri
LARUTAN STANDAR
Primer
• natrium karbonat, kalium hidrogenftalat, asam
benzoat, natrium tetraborat, asam sulfamat, kalium
hidrogen iodat, natrium oksalat, perak, natrium
klorida, kalium klorida, iod, kalium bromat, kalium
iodat, kalium dikromat dan arsen (II) oksida.
Sekunder
• asam klorida, natrium hidroksida, kalium
hidroksida, barium hidroksida, kalium
permanganat, amonium tiosianat, kalium
tiosianat dan natrium tiosulfat.
Larutan standar primer untuk Larutan standar primer untuk
menstandarisasi basa : KHP (kalium menstandarisai asam:
Dihidrogenptalat),HSO3NH2 (asam natrium karbonat (Na2CO3), dan
sulfamat ), KH(IO3)2 (kalium hidrogen tris(hidroksimetil)aminometana
iodat ) ((CH2OH)3CNH2)
CARA MENENTUKAN TITIK EKIVALEN
pH
indikator Untuk memperoleh ketepatan
meter hasil titrasi maka titik akhir titrasi
dipilih sedekat mungkin dengan
Memonitor perubahan pH selama titik ekuivalen, hal ini dapat
proses titrasi dilakukan dengan memilih
indikator yang tepat dan sesuai
dengan titrasi yang akan
dilakukan.
MEMILIH INDIKATOR
Warna Indicator
asam-basa
tergantung pada pH
larutan. pH pada
saat asam dan basa
tepat ekivalen
disebut titik
ekivalen.
Titik ekivalen ini
tergantung pada
kekuatan asam dan
basa yang
direaksikan.
JENIS-JENIS INDIKATOR
Air/etanol(70- Larutan
0,5-1 gram
90%) indikator
TITRASI ASAM-BASA
MERKUROMETRI
Gay lussac
• Pada cara ini tidak digunakan indikator untuk penentuan titik akhir
karena sifat dari endapan AgX yang membentuk larutan koloid bila
ada ion sejenis yang berlebih.
• Metode Mohr
Suasana larutan harus netral, yaitu sekitar 6,5 – 10. Bila pH >10
akan terbentuk endapan AgOH yang akan terurai menjadi Ag2O,
sedangkan apabilaPerubahan
pH<6,5 (asam),
warna titikion
ahirkromat akanMohr
titrasi secara bereaksi
dengan H+ menjadi Cr2O72- dengan persamaan reaksi :
CARA VOLHARD
• Fe3+ + SCN-→Fe(SCN)2+
• Pada penentuan Cl-secara tidak langsung terdapat kesalahan yang cukup
besar, karena AgCl lebih mudah larut dari pada AgCNS (Ksp AgCl = 1,2 x 10-
10 ; Ksp AgCNS = 1,2 x 10-12) jadi AgCl yang terbentuk cenderung larut
kembali menurut persamaan reaksi :