Anda di halaman 1dari 34

BAB

Syarifah Putri Nada Fadillah


1 PENGERTIAN
HIDROLISIS
Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan
lisis berarti penguraian, jadi hidrólisis adalah
suatu reaksi peruraian dalam air.

Sedangkan hidrólisis garam adalah peruraiain


garam menjadi ion positif dan ion negatifnya
yang terjadi dalam air. Hidrólisis garam pada
dasarnya merupakan reaksi asam basa
Bronsted-Lowry.
POHON KIMIA (HIDROLISIS)

+
2 GARAM dari
Garam asam kuat dan basa kuat berasal dari
elektrolit kuat dan tidak terhidrolisis
dalam air. Larutannya bersifat netral
(pH=7). Salah satu contoh garamnya
adalah NaCl. Nacl dalam air terionisasi
sempurna menjadi iom Na+ dan Cl-.
Sesuai persamanaan :
NaCl  Na+ + Cl-

Na+ + H2O
Cl- + H2O
POHON KIMIA (HIDROLISIS)

+
GARAM dari
3
BASA LEMAH
Jika garam yang berasal dari asam kuat dengan basa lemah
dilarutkan ke dalam air, maka larutan tersebut bersifat asam
(pH < 7). Kation asam (BH+) dari garam bereaksi dengan air
yang menghasilkan ion H3O+ .
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah
“Dapat Terhidrolisis”, namun hanya terhidrolis parsial.
Karena hanya kation(ion positif/ion basa) yang akan
terhidrolisis, sedangkan anion(ion negatif/ion asam) tidak akan
terhidrolisis bila direaksikan dengan air. Maka Garam yang
tersusun dari asam kuat dan basa lemah hanya “mengalami
hidrolisis parsial”. Yaitu, yang terhidrolisis hanya kation atau
anionya saja. Garam tersebut bila direaksikan dengan air akan
menghasilkan senyawa basa lemah.

Contoh :
Garam NH4Cl yang tersusun dari HCl (asam kuat) dan NH4OH (basa
lemah).
NH4Cl → NH4+ + Cl-
NH4+ akan terhidrolisis, sedangkan Cl- tidak terhidrolisis.
NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+
Adanya ion H+ menunjukan bahwa larutan bersifat asam
Selanjutnya konsentrasi ion H + dapat ditulis:

Keterangan:
Kh : tetapan hidrolisis
Kw : tetapan kesetimbangan air
Kb : tetapan ionisasi basa
[BH + ] : konsentrasi kation dari garam
POHON KIMIA (HIDROLISIS)

+
4 GARAM dari

BASA KUAT
Garam yang terbentuk dari asam
lemah dengan basa kuat mengalami
hidrolisis parsial dalam air. Garam ini
mengandung anion basa yang
mengalami hidrolisis. Larutan garam
ini bersifat basa (pH > 7).
 Contoh :
Natrium asetat (CH3COONa) terbentuk dari asam lemah
CH3COOH dan basa kuat NaOH.
CH3COOH akan terionisasi sebagian membentuk CH3COO-
dan Na+ . Anion CH3COO- berasal dari asam lemah yang dapat
terhidrolisis, sedangkan kation Na + berasal dari basa kuat yang
tidak dapat terhidrolisis.
CH3COONa (aq) → CH3COO- (aq) + Na+ (aq)
Na+ (aq) + H2O (l) →
CH3COO- (aq) + H2O (l) → CH3COOH (aq) + OH- (aq)
Reaksi hidrolisis asetat (CH3COO- ) merupakan reaksi
kesetimbangannya. Reaksi ini menghasilkan ion OH- yang bersifat
basa (pH > 7). Secara umum reaksinya ditulis:
A- + H2O → HA + OH–
Adanya garam ini dalam air akan menyebabkan pH naik,
karena [H+] berkurang dan [OH-] bertambah.
Besarnya pH garam ditentukan dari konsentrasi ion
OH- dalam larutan garam tersebut

Keterangan :
Kh = tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan
Ka = tetapan kesetimbangan asam
[A-] = konsentrasi anion garam terhidrolisis
POHON KIMIA (HIDROLISIS)

+
GARAM dari
5
Garam ini terionisasi di dalam air dan akan menghasilkan ion – ion.
Kation dan anion keduanya berasal dari asam lemah dan basah
lemah. Kedua ion tersebut mengalam hidrolisis sempurna (hidrolisis
total). Perhatikan reaksi ionisasi CH3COONH4 dan HCOONH4 dalam
air berikut.

CH 3COONH 4 ( air )  CH 3COO   NH 4
HCOONH 4 ( air )  HCOO   NH 4

Perhatikan reaksi hidrolisis yang terjadi pada garam


CH3COONH4

CH 3COO   H 2O  CH 3COOH  OH 

NH 4  H 2O  NH 4OH  H 
Pada hasil kali terdapat ion OH- dan ion H+. Jadi garam ini
mungkin bersifat basa atau bersifat asam. Nilai pH yang
dihasilkan sangat bergantung pada harga Ka ( Konstanta
ionisasi asam lemah) dan Kb ( Konstanta ionisasi Basa Lemah).
Hubungan antara Ka dan Kb :
1. Jika harga Ka lebih besar dai harga Kb, berarti konsentrasi
ion H+ yang dihasilkan lebih banyak daripada OH-
bsehingga garam tersebut bersifat asam.
2. Jika harga Ka lebih kecil dari harga Kb, berarti konsentrasi
ion H+ yang dihasilkan lebih sedikit daripada OH-
bsehingga garam tersebut bersifat basa.
3. Jika harga Ka sama dengan harga Kb , berarti konsentrasi ion
H+ dan OH- yang dihasilkan sama sehingga garam tersebut
bersifat netral.
Jika Ka = Kb larutan garam bersifat netral.
Jika Ka > Kb larutan garam bersifat asam.
Jika Ka < Kb larutan garam bersifat basa

Nilai [H+] dan Kh dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Kw
Kh 
K a  Kb

H  

Kw 
Ka
Kb
POHON KIMIA (HIDROLISIS)

+
PENERAPAN
6
Aplikasi Konsep hidrolisis dalam kehidupan misalnya adalah:

1. Pelarutan sabun
Garam natrium stearat, C 17H 35COONa (sabun cuci) akan mengalami
hidrolisis jika dilarutkan dalam air , menghasilkan asam stearat dan basanya
NaOH.
Reaksi: C 17H 35COONa + H 2O  C 17H 35COOH + NaOH

Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya harus
bersih dan tidak mengandung garam Ca 2+ atau Mg 2+. garam Ca 2+ dan Mg 2+
banyak terdapat dalam air sadah. Jika air yang digunakan mengandung garam
garam Ca 2+, terjadi reaksi

2(C 17H 35COOH) + Ca 2+  (C 17H 35COO) 2 + H +


Sehingga buih yang dihasilkan sangat sedikit. Akibatnya, cucian tidak bersih
karena fungsi buih untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah larut
dalam air.

2. Penjernihan air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis, yaitu
menggunakan senyawa aluminium fosfat yang mengalami hidrolisis total.
POHON KIMIA (HIDROLISIS)

+
SOAL &
6
POHON KIMIA (HIDROLISIS)

+
-Garam dalam air akan terurai membentuk kation
dan anion seperti dari asam basa semulanya.
- Asam merupakan basa yang lemah akan
terhidrolisis.
- Jika terjadi hidrolisis sempurna, sifat tergantung
pada harga Kb atau Ka.
- pH kurang dari 7 mempunyai sifat asam.
- pH lebih dari 7 mempunyai sifat basa.
- Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa
lemah mengalami hidrolisis parsial.
- Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa
kuat mengalami hidrolisis parsial.
- Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa
lemah akan mengalami hidrolisis total.
- Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa
kuat tidak terhidrolisis.
- Garam bersifat basa karena dalam reaksi
menghasilkan ion OH-.
- Garam bersifat asam karena dalam reaksi
menghasilkan ion H+.

Anda mungkin juga menyukai