Anda di halaman 1dari 23

Mini Referat

TES LABORATORIUM
ARTRITIS GOUT
Oleh :

Ahmad Fajri (C11113527)

Farouq Azhar M. Selomo (C11113514)

A. Ika Sari Mutmainna (C11114090)

Adhadi Isranurhaq (C11113526)

Pembimbing
dr. Andi Handayani

Supervisor
dr. Darwati Muhadi, Sp.PK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


DEFINISI
Artritis gout atau dikenal juga sebagai artritis pirai, merupakan kelompok penyakit

heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau

akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler.

Gangguan metabolisme yang mendasarkan artritis gout adalah hiperurisemia yang

didefinisikan sebagai peninggian kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl untuk pria dan 6,0

ml/dl untuk wanita.

Tehupeiory, ES 2006, Artritis Gout dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, Jakarta pp. 1208-1210

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


EPIDEMIOLOGI

• Data NHANES III pada tahun 1988 hingga 1994 di Amerika Serikat
menunjukkan bahwa artritis gout menyerang lebih dari 3 juta pria dengan
usia 40 tahun atau lebih, dan 1,7 juta wanita dengan usia 40 tahun atau
lebih.10 Sedangkan di tahun 2007 hingga 2008 penderita artritis gout
meningkat menjadi 8,3 juta penderita, dimana jumlah penderita artritis
gout pada pria sebesar 6,1 juta dan wanita berjumlah 2,2 juta.

Zhu et al 2011, Prevalence of Gout and Hyperuricemia in the US General Population, American College of Rheumatology, pp. 3136

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


FAKTOR PREDISPOSISI

USIA & JENIS


KELAMIN

Sunkureddi et al. 2006, Clinical Signs of Gout, Review of Clinical Signs, pp. 39-42

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


FAKTOR PREDISPOSISI
•Obat diuretic dapat menyebabkan peningkatan reabsorpsi asam urat dalam ginjal,
sehingga menyebabkan hiperurisemia. Dosis rendah aspirin, umumnya diresepkan
Riwayat medikasi untuk kardioprotektif, juga meningkatkan kadar asam urat sedikit pada pasien usia
lanjut. Hiperurisemia juga terdeteksi pada pasien yang memakai pirazinamid,
etambutol, dan niasin.

• Resiko artritis gout sangat rendah untuk pria dengan indeks massa
Obesitas tubuh antara 21 dan 22 tetapi meningkat tiga kali lipat untuk pria
yang indeks massa tubuh 35 atau lebih besar

Konsumsi tinggi
alkohol
Sunkureddi et al. 2006, Clinical Signs of Gout, Review of Clinical Signs, pp. 39-42
Sofitry, 2012: 90, Pedoman Pemeriksa Kimia Klinik Kementrian Kesehatan Tahun 2010: 43-45).

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


TAHAPAN GOUT ARTHRITIS

Mandell, BF 2008, Clinical Manifestations of Hyperuricemia and Gout, Cleveland Clinic Journal of Medicine, Vol. 75, No. 5, pp. S5-S8
DIAGNOSA

Diagnosis artritis gout dilakukan


sesuai dengan kriteria dari
The American College of
Rheumatology (ACR)

Terdapat tofus berisi dan/atau bila


Terdapat kristal urat
Kristal monosodium ditemukan 6 dari 12
dalam cairan sendi
urat kriteria
Carter, MA 2006, Gout dalam Patofosiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta pp. 1402-1405

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


DIAGNOSA
Kriteria Gout Arthritis :

serangan akut lebih dari satu kali,

Inflamasi maksimum pada hari pertama,

serangan artritis monoartikuler,

sendi yang terkena berwarna kemerahan,

Pembengkakan dan nyeri pada sendi metatarsofalangeal,

serangan unilateral pada sendi metatarsofalangeal,


Carter, MA 2006, Gout dalam Patofosiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta pp. 1402-1405

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


DIAGNOSA
Kriteria Gout Arthritis :

serangan unilateral pada sendi tarsal,

adanya tofus,

pada foto sinar-X tampak pembengkakan sendi asimetris

hiperurisemia,

kista subkortikal tanpa erosi, dan

kultur bakteri cairan sendi negatif.


Carter, MA 2006, Gout dalam Patofosiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta pp. 1402-1405

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Pemeriksaan Asam Urat dalam Darah


Pra Analitik
Metode : UASure Blood Uric Meter
Sampel : Darah Kapiler
Prinsip Kerja : UASure Blood Uric Acid Test Strips menggunakan katalis yang digabung dengan
teknologi biosensor yang spesifik terhadap pengukuran asam urat. Strip pemeriksaan dirancang dengan
cara tertentu sehingga pada saat darah diteteskan pada zona reaksi dari strip, katalisator asam urat
memicu oksidasi asam urat dalam darah tersebut.
Alat dan Bahan:
Autoclick
Blood Lancet
Kapas Alkohol
Strip UA
Alat UASure Blood Uric Meter

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Pemeriksaan Asam Urat dalam Darah


Analitik
Cara Kerja :
a. Siapkan alat dan bahan
b. Pasang strip test pada alat
c. Kemudian lakukan fungsi kapiler menggunakan autoclick
d. Sentuhkan ujung jari yang ditusuk pada zona reaksi pada strip dan secara otomatis strip akan mengisap
darah dengan gaya kapilaritas sendiri
e. Tunggu ±10 detik hingga hasil akan muncul pada monitor alat
f. Catat hasil pemeriksaan
Pasca Analitik
Interpretasi : laki laki > 7.2 mg/dl,
perempuan > 6.0 mg/dl
Nilai Rujukan : laki laki : 3.5 – 7.2 mg/dl,
perempuan : 2.6 – 6.0 mg/dl.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

2. Pemeriksaan Asam Urat dalam Urin


Pra Analitik
Prinsip : Urine mengandung berbagai sel dan kristal yang tersuspensi, yang dapat dikonsentrasikan dengan sentrifu
gasi atau menegakkan wadah spesimen supaya partikel-partikel yang tersuspensi tadi mengendap. Endapan urine
yang terbentuk Ini dapat diperiksa di bawah mikroskop. Pada penyakit saluran kemih tertentu, terbentuk endapan
endapan urine yang sangat berbeda dengan endapan normal.
Unsur-unsur abnormal yang dapat ditemukan antara lain:
- leukosit
- sejumlah eritrosit abnormal
- kristal abnormal (sangat jarang)
- trofozoit parasit (mis., Trichomonas vaginalis) atau telur parasit
(mis. Schistoma haematobium, Enterobius vermicularis)
- bakteri
- jamur
- silinder abnormal.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

2. Pemeriksaan Asam Urat dalam Urin


Pra Analitik
Alat dan bahan :
- Mikroskop
- Kaca objek
- Centrifuge
- Tabung centrifuge, 15 ml
- Pipet Pasteur
- Penutup kaca objek
- Formaldehid
- Akuades.
Pengambilan spesimen : - Spesimen urine porsi tengah (midstream) yang paling baik dipakai.
- Urine yang disimpan dalam kulkas dapat mengamdung ekses endapan garam, kurang baik kalau dipakai untuk
pemeriksaan mikroskopik.
- Untuk pemeriksaan mikroskopik endapan urine, spesimen dapat diawetkan dengan menambahkan 8-10 tetes
larutan formaldehid 10% (reagen no. 28) per 300 ml urine. Spesimen urine yang diawetkan dengan cara ini tidak
bisa lagi dipakai tintuk pemeriksaan lainnya.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

2. Pemeriksaan Asam Urat dalam Urin


Analitik
Pembuatan preparat :
1. Kocok spesimen urine perlahan-lahan dan tuangkan kira-kira sebanyak 11 ml ke dalam tabung centrifuge.
2. Spesimen ini kemudian disentrifugasi pada kecepatan sedang (2000g) selama 5 menit.
3. Tuangkan supernatan, dengan membalikkan tabung secara cepat (jangan dikocok), ke dalam tabung lain.
(Supernatan ini dapat dipakai untuk uji biokimiawi.)
4. Suspensikan kembali endapan yang tersisa dengan menambahkan sedikit akuades, kocok hingga homogen.
5. Ambil setetes endapan dengan pipet Pasteur dan taruh pada kaca objek, lalu tutup dengan penutup kaca objek.
6. Labeli kaca objek tersebut, dengan menuliskan nama pasien atau nomor identifikasi.

Pasca Analitik
Interpretasi : Kristal Monosodium urat (MSU) Bentuk: bervariasi (persegi, seperti intan,
kubus, atau seperti mawar).
Nilai Rujukan : Tidak ditemukan kristal

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Kristal MSU dalam pemeriksaan mikroskopis urin

Kristal MSU Intraseluler dan Ekstraseluler Di Bawah Sinar Terpolarisasi x400


(kiri) dan Under Light Microscopy x4000 (kanan)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

3. Pemeriksaan Analisis Cairan Sinovial


Pra Analitik
Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.
Prinsip tes : setiap kelainan memberi warna dan kejernihan yang berbeda.
Alat : tabung yang steril.
Analitik
Cara kerja :
1. Sampel dimasukan kedalam tabung steril
2. Dilihat warna dan kejernihan sampel .
3. Nilai rujukan : tidak berwarna dan jernih.

Pasca Analitik
Interpretasi : Kuning kekeruhan
Nilai Rujukan : tidak berwarna dan jernih

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

4. Menghitung jumlah sel


Pra Analitik
Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
Persiapan sampel : - Sampel diencerkan dengan NaCl 0,9% atau metilen biru dalam NaCl 0,9% untuk cairan
yang jernih.
- Jika cairan sendi terlalu kental kemungkinan sulit untuk dipipet, maka sampel harus
diencerkan dengan buffer hialuronidase.
- Bila cairan sendi banyak mengandung eritrosit, maka digunakan HCl 0,1% atau
saponin 1%, karena cairan ini dapat melisiskan eritrosit.
Prinsip tes : Sampel diencerkan dan dimasukkan ke dalam kamar hitung (hemositometer).
Dengan memperhitungkan faktor pengenceran, jumlah lekosit dalam darah dapat diketahui
Alat : tabung yang steril.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

4. Menghitung jumlah sel


Analitik
Cara kerja :
1. Dipipet sampel ke dalam pipet lekosit sampai tanda 0,5.
2. Dipipet NaCl 0,9% sampai tanda 11, kocok isi pipet beberapa menit agar isi pipet bercampur
baik.
3. Kemudian dibuang 4 – 5 tetes isi pipet.
4. Disiapkan kamar hitung dengan cover glass di atasnya.
5. Diteteskan isi pipet pelahan-lahan ke dalam kamar hitung
6. Dihitung jumlah lekosit yang tampak dalam 4 kotak lekosit dengan menggunakan perbesaran
lensa objektif 10 x dan hasilnya dikali 50 (pengenceran).

Pasca Analitik
Interpretasi : jumlah lekosit 750-45.000/mm3, rata-rata 13.500/mm3.
Nilai Rujukan : jumlah lekosit < 200/mm3

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

5. Menghitung jenis sel


Pra Analitik
Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
Persiapan sampel :
• Sampel harus diperiksa 1 jam setelah pengambilan.
• Sampel dapat langsung dari cairan aspirasi atau dari sedimen cairan sendi yang telah disentrifus
(paling baik).
Prinsip tes : cairan sendi diapuskan di atas obyek glass kemudian diwarnai.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

5. Menghitung jenis sel


Analitik
Cara kerja pewarnaan MGG :
1. Diambil cairan sendi yang telah disentrifuge
2. Diteteskan 1-2 tetes cairan sendi diatas objek glas, kemudian dibuat hapusan di atas objek glass,
dibiarkan mengering.
3. Difiksasi apusan tersebut dengan metanol selama 5 menit lalu dibilas dengan air mengalir.
4. Diteteskan sediaan apusan dengan larutan May Grunwald Giemsa ± 1 – 2 menit.
5. Digenangi dengan larutan buffer pH 6,4 dan diamkan selama 3 menit.
6. Diwarnai dengan larutan Giemsa yang sudah diencerkan dengan buffer pH 6,4 dan dibiarkan 5 –
10 menit, cuci dengan air mengalir lalu keringkan.
7. Diamati apusan di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 x menggunakan oil emersi.

Pasca Analitik
Interpretasi : jumlah neutrophil 48 – 94 %, rata-rata 83 %
Nilai Rujukan : jumlah neutrofil <25%

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan Nilai Rujukan Gout arthritis


Asam Urat
laki laki : 3.5 – 7.2 mg/dl, lebih dari 7,2 ml/dl untuk pria dan
Dalam Darah perempuan : 2.6 – 6.0 mg/dl. lebih dari 6,0 ml/dl untuk wanita.

Tes Kristal : tidak ada Kristal asam urat:


Mikroskopis Urin Bentuk: bervariasi (persegi, seperti
intan, kubus, atau seperti mawar).
Warna: kuning atau merah-kecokelatan
.

Hardjoeno, Substansi dan Cairan tubuh, Lembaga Penerbit Hasanuddin, Makassar, 2004

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan Nilai Rujukan Gout arthritis


Cairan Sendi
Volume : 0,1-3,5 ml > 3,5
Tes Warna & Kejernihan : Tidak Kuning keputihan
Miakroskopis berwarna dan jernih

Hitung Sel : jumlah lekosit jumlah lekosit 750-45.000/mm3,


< 200/mm rata-rata 13.500/mm3.

Tes
Jenis Sel : Jumlah Netrofil jumlah netrofil 48 – 94%,
Mikroskopis <25% rata-rata 83%.
Kristal : Tidak ada Kristal Kristal Monosodium urat (MSU)

Hardjoeno, Substansi dan Cairan tubuh, Lembaga Penerbit Hasanuddin, Makassar, 2004

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018


Terima kasih...

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

Anda mungkin juga menyukai