Anda di halaman 1dari 28

Bacterial Meningitis in Neonates and

Infants
-The Sonographic Picture
Disusun Oleh: Marsella Lulu Aulia
NPM : 1102015126

Pembimbing: dr. Tuty Rahayu, SpA (K)

Kepaniteraan Ilmu KESEHATAN ANAK RSUD Pasar Rebo


Periode 5 April – 22 Juni 2019
Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi
2019
ABSTRAK

2
sonograp
hy
• Diagnosis
Bacterial Meningitis in Neonates and
awal
• inisiasi
Infants
pengobatan– The Sonographic Picture
Disusun Oleh: Marsella Lulu Aulia Prosedur
yang benar Test Lab
NPM : 1102015126 imaging
Pembimbing: dr. Tuty Rahayu SpA (K)

Prognosis Kepaniteraan Ilmu KESEHATAN ANAK RSUD Pasar Rebo


Periode 5 April – 22 Juni 2019
pasien Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi
2019 CU
akumulasi bakteri
Patofisiologi
EPIDEMIOLOGI
menginfuksi respon inflamasi
Incidence Rate:
20/100,000 vasculitis

Neonatus Systemic
inflamasi arachnoid, infection
duramater, piamater
• E. coli
• S. agalactiae gangguan BBB
mediator inflamasi
Infants dan bakteri masuk
ke CSF dan
• N. meningitidis mengekserbasi
• inflamasi
S. pneumoniae

acute phase then later phase

4
DIAGNOSTIC IMAGING

CRANIAL
ULTRASOUND

COMPUTED
MRI TOMOGRAPH
Y
5
ULTRASOUND

Acute phase:
Observed in
65% of cases
Neonatus and infants
with svere neurological
symptoms :
observed in 100%
patients
6
PERUBAHAN PADA PERMUKAAN OTAK

1.Dilatasi sulkus dan kenaikan


ekogenitas dari permukaan otak
2.Penebalan meningeal
3.Dilatasi pembuluh darah otak di
araknoid
4.Pembesaran ruang cairan extra-axial
5.Penutupan rongga cairan
6.Thrombosis cerebral
PERUBAHAN PADA SISTEM
VENTRIKULAR
1.Dilatasi sistem ventrikular
2.Kenaikan ekogenitas CSF di ventrikel
dengan level cairan yang tampak
3.Dilatasi dari plexus choroideus dengan
kenaikan ekogenitas
4.ventrikulitis
ABNORMALITAS JARINGAN OTAK

1.Edema otak
2.Fokus hypoxic iskemik
3.Fokus infark subkortikal
GAMBARAN LUMBOSAKRAL
KESIMPULAN

Cranial ultrasound merupakan metode diagnosis yang berguna pada anak


dan neonatus yang diduga mengalami meningitis bakterialis. Spektrum dari
karakteristik divisualisasika menggunakan teknik penggambaran
konvensional yaitu doppler imaging yang memungkinkan untuk memberikan
diagnosis awal danmenginisiasi pengobatan, yang mana memiliki pengaruh
signifikan pada prognosis pasien. Kemungkinan untuk melakukan
penggambaran otak tanpa reaksi yang tidak diharapkan dan melakukan
prosedur pada tempat perawatan membuat cranial ultrasound adalah alat
yang ideal untuk diagnosis awal pasien suspek meningitis bakterialis, bukan
hanya itu, cranial ultrasound juga dapat mengidentifikasi komplikasi jangka
panjang pada perjalanan penyakit.
CLINICAL
APPRAISAL
VALIDITY

Apakah hasil penlitian tersebut valid?

• Apakah sampel subyek penelitian meliputi spektrum penyakit yang


representatif?
Tidak, karena material pada penelitian ini seluruhnya merupakan data pribadi
peneliti dan dibahas dengan literatur yang ada, juga tidak disebutkan berapa
jumlah data yang digunakan. Bukan hasil dari penelitian dengan jumlah sampel
representatif suatu populasi dan dijalankan dalam waktu tertentu.

24
APAKAH TERDAPAT KETERSAMAAN ANTARA UJI
DIAGNOSIS YANG SEDANG DITELITI DENGAN BAKU EMAS
(GOLD STANDARD)?

Menurut Hughes DC, et al, pada Role of imaging


in the diagnosis of acute bacterial meningitis
and its compli- cations (2010) MRI merupakan
pemeriksaan baku emas dari diagnosis kejadian
meningitis bakterial pada anak, namun pada
journal ini tidak dibandingkan antara
pemeriksaan baku emas dan pemeriksaan
Ultrasound Cranial untuk mendiagnosis
meningitis bakterial pada neonatus dan infant.
• Apakah ada perbedaan independen dan “blinding” antara index test dan
gold standard diagnosis?
Tidak terdapat metode blinding dalam penelitian. Journal tidak membahas
metode yang digunakan dan menggunakan data-data yang sudah tersedia.
Sehingga tidak menggunakan penentuan dan pemilihan sampel.
IMPORTANCE
Bagaimana hasil penelitian
tersebut?
Pada penelitian dikatakan
bahwa cranial ultrasound
merupakan metode yang
berguna untuk
mendiagnosis meningitis
bakteri pada anak yang
diduga menderita
meningitis bakterial.
APPLICABILITY
• Apakah penelitian ini dapat diterapkan ke penduduk lokal?
Bisa, dikarenakan akses untuk mendiagnosis dan memonitor kompikasi
menggunakan cranial ultrasonography lebih mudah ketimbang melakukan MRI
maupun CT scan. Selain itu lebih ekonomis dan mudah dalam pengerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai