Anda di halaman 1dari 22

LEMBAGA BANK UMUM DAN

SYARIAH
Dosen pengampu :
Ayu Retsi Lestari,SE.,MM

Nama anggota kelompok :


Zulfa Wafiroh (161041126)
Finni Rizki Febriana (1610411237)
Rizky Puji Handoyo (1610411238)
Rahmega Fachri (1610411239)
Pengertian Bank
 Menurut Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998,

 BANK adalah “badan usaha yang menghimpun dana


dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”
Tujuan Bank
Jenis-jenis Bank

 setelah keluar UU Pokok perbankan Nomor 7 Tahun


1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-
Undang RI. Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis
perbankan terdiri dari:
1) Bank Umum
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Di mana Bank Pembangunan dan Bank Tabungan
berubah fungsinya menjadi Bank Umum sedangkan
Bank Desa, Bank Pasar, Lambung Desa dan Bank
Pegawai menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Pengertian Bank Umum

 Bank Umum
 Bank Umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank
komersial (commercial ban/c full service bank). Selain
itu, Bank Umum disebut juga sebagai Bank Devisa
Usaha Bank Umum

 Sesuai dengan undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang


perbankan pasal 6, usaha bank umum meliputi:
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu;
b. memberikan kredit;
c. menerbitkan surat pengakuan hutang;
d. membeli, menjual atau menjamin atas risiko
sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya:
 Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 di atas, Bank Umum juga
 dapat melakukan usaha sesuai Pasal 7 yang meliputi :

 melakukan kegiatan dalam valuta asing

 melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau


perusahaan lain di bidang keuangan,

 melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk


mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan
pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah

 bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana


pensiun
Kegiatan atau Usaha yang Tidak
Boleh Dilakukan oleh Bank Umum

 a. melakukan penyertaan modal,


kecuali sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf b dan huruf c;
 b. melakukan usaha perasuransian;
 c. melakukan usaha lain di luar
kegiatan usaha sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 dan Pasal 7.
Bentuk Hukum Bank Umum

 Bentuk hukum suatu Bank Umum dapat berupa:


a. Perseroan Terbatas;
b. Koperasi; atau
c. Perusahaan Daerah.
Kepemilikan Bank Umum
1) Bank Umum hanya dapat didirikan oleh:
a. Warga negara Indonesia dan atau badan
hukum Indonesia; atau
b. Warga negara Indonesia dan atau badan
hukum Indonesia dengan warga negara asing
dan atau badan hukum asing secara kemitraan.
2) Ketentuan mengenai persyaratan pendirian yang
wajib dipenuhi pihak-pihak sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Pengertian BPR

 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


 Bank perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran (rural bank). Selain itu, Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) juga disebut sebagai Bank non-devisa.
 Lalu Lintas Pembayaran (LLP) adalah proses
penyelesaian pembayaran transaksi komersial dan
transaksi finansial dari pembayar kepada penerima.
 1) Transaksi komersial, termasuk didalamnya adalah
transaksi perdagangan atau jual beli barang dan jasa.
 2) Transaksi finansial, termasuk didalamnya
pemberian kredit, perdagangan valas, pembelian
saham, pembelian obligasi, penanaman modal,
menyimpan uang dalam bentuk deposito berjangka
dan transaksi transfer.
Asas BPR

 Dalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan


demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip
kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem
ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan
pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai
pendukung dan 3 ciri negatif yang harus dihindari (free
fight liberalism, etatisme, dan monopoli).
Fungsi Dan Tujuan BPR

 Fungsi BPR
 Penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
 Tujuan BPR
 Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan pemerataan,
penumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Sasaran BPR

 Melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan,


pedagang, pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan
karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank
umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan
layanan perbankan, pemerataan kesempatan
berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar mereka
tidak jatuh ke tangan para pelepas uang (rentenir dan
pengijon).
Usaha BPR
 Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan
dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
 Keuntungan BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan
bunga.

Adapun usaha-usaha BPR adalah :


 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
 2. Memberikan kredit.
 3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip
bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah.
 4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau
tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank
Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas.
Usaha yang Tidak Boleh Dilakukan
BPR
 Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank
umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang
tidak boleh dilakukan BPR adalah :
 1. Menerima simpanan berupa giro.
 2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
 3. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip
prudent banking dan concern terhadap layanan
kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
 4. Melakukan usaha perasuransian.
 5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha
sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR.
Bentuk Hukum BPR

 Bentuk hukum BPR dapat berupa Perusahaan Daerah


(Badan Usaha Milik Daerah), Koperasi Perseroan
Terbatas (berupa saham atas nama), dan bentuk lain
yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Fungsi perbankan secara
kelembagaan

 fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai


penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Fungsi-fungsi perbankan secara umum antara lain :

 Fungsi perantaraan dalam transaksi


 Fungsi tabungan dan perkreditan
 Fungsi stabilitas moneter melalui suku bunga
 Fungsi transaksi uang sebagai komoditas
 Penghimpun dana
Perbedaan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat

Anda mungkin juga menyukai