Anda di halaman 1dari 14

TEORI DAN KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS
ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY
SYNDROME (AIDS)
KELOMPOK 2
Background
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan
gejala infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. Virusnya Human
Immunodeficiency Virus HIV yaitu virus yang memperlemah kekebalan
pada tubuh manusia. HIV umumnya ditularkan melalui kontak langsung
antara lapisan kulit dalam (membaran mukosa) atau aliran darah,
dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani,
cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat
terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfuse
darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan
cairan-cairan tubuh tersebut.
Apa itu HIV dan Etiologi HIV ??
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat
menyebabkan AIDS. Penyebab adalah golongan virus retro yang
disebut human immunodeficiency virus (HIV). HIV pertama kali ditemukan
pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986
di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2
dianggap sebagai virus kurang pathogen dibandingkaan dengan HIV-1.
Maka untuk memudahkan keduanya disebut HIV.
Stadium Manifestasi Klinis Gambaran Aktivitas

• Berat badan menurun < 10% Pada umunya


Klasifikasi HIV • Diare kronis yang berlangsung
lebih dari 1 bulan
lemah, aktivitas di
tempat tidur kurang
• Demam berkepanjangan dari 50%
Stadium Manifestasi Klinis Gambaran Aktivitas lebih dari 1 bulan
III • Kandidiasis orofaringeal
• Asimptomatik Asimptomatik, aktivitas
• Oral hairy leukoplakia
I • Limfadenopati normal
• TB paru dalam tahun terakhir
Generalisata
• Infeksi bacterial yang berat
• Berat badan Simptomatik, aktivitas seperti pneumonia, piomiositis
menurutn <10 % normal
• Kelainan kulit dan • HIV wasting syndrome Pada umumnya
mukosa yang ringan • Pnemonia Pneumocystis carinii sangat lemah,
seperti, dermatitis • Toksoplasmosis otak aktivitas di tempat
seboroik, purigo, • Diare kriptosporidiosis lebih tidur lebih dari 50 %
onikomikosis, ulkus oral dari 1 bulan
II
yang rekuren, kheilitis • Kriptokokosis ekstrapulmonar
angularis. • Retinitis virus situmegalo
IV
• Herpes zoster dalam • Herpes simpleks mukokutan >
5 tahun terkahir 1 bulan
• Infeksi saluran napas • Leukoensefalopati multifocal
bagian atas seperti progresif
sinusitis bakterialis • Mikosis diseminata seperti
histoplasmosis
• Tuberkulosis di luar paru
Bagaimana tanda dan gejala dari AIDS?
• Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas
sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya
(Pneumonia).
• Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan
gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami
penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami
diarhea yang kronik.
• Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting
syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal
karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti
yang dikenal sebagai Malnutrisi
• System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang
mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering
tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat.
• System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus
cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai
macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit.
• Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami
penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV.
Pemeriksaan Penunjang pasien HIV/AIDS
1. Tes untuk diagnosa infeksi HIV:
• ELISA
• Western blot
• P24 antigen test
• Kultur HIV
2. Tes untuk deteksi gangguan system imun.
• Hematokrit.
• LED
• CD4 limfosit
• Rasio CD4/CD limfosit
• Serum mikroglobulin B2
• Hemoglobulin
Konsep Asuhan
Keperawatan pada
Komunitas HIV/AIDS
Pengkajian 2. Sub Sistem
1. Core/ Inti Komunitas
a. Lingkungan Fisik
a. Histori : suatu gambaran terkait
sejarah yang berkaitan dengan b. Pelayanan Kesehatan
kondisi perkembangan suatu wilayah
tertentu
c. Ekonomi
b. Demografi : tulisan-tulisan atau
karangan-karangan mengenai d. Transportasi dan Keamanan
penduduk.
e. Politik dan Pemerintahan
c. Ethnicitic : seperangkat kondisi spesifik
yang dimiliki oleh kelompok tertentu f. Komunikasi
(kelompok etnik).

d. Values and beliefs : Nilai adalah g. Education


konsepsi-konsepsi abstrak di dalam
diri manusia, mengenal apa yang h. Rekreasi
dianggap baik dan apa yang
dianggap buruk.
Diagnosa Keperawatan pada komunitas
penderita HIV/AIDS

1. Penurunan Kesehatan Masyarakat

2. Perilaku Kesehatan Beresiko

3. Inefektif Pemeliharaan Kesehatan


Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan
menetapkan apa yang harus dilakukan untuk membantu sasaran
dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui


tahapan sebagai berikut :

a. Tahap persiapan Intervensi


b. Tahap pengorganisasian Keperawatan
c. Tahap pendidikan dan latihan

d. Tahap formasi dan kepemimpinan

e. Tahap koordinasi intersektoral

f. Tahap akhir : Dengan melakukan supervise atau kunjungan


bertahap untuk mengevaluasi serta memberikan umpan balik
untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut
Implementasi Keperawatan
Hal-hal yang yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksaan kegiatan keperawatan kesehatan
masyarakat adalah:
1. Melaksanakan kerja sama lintas program dan linytas sektoral dengan instansi terkait
2. Mengikut sertakan partisipasi aktif individu, keluarga, masyarakat dan kelompok dan kelompok
masyarakat dalam menghatasi masalah kesehatannya
3. Memanfaatkan potensi dan sumbar daya yang ada di masyarakat
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunitas terdiri atas:
a. Pencegahan Primer :
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsian dan diaplikasikannya kedalam
populasi sehat pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat untuk menghambat
proses patologis, sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkatb keparahan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi ketidak mampuan sambil stabil atau
menetap, atau tidak dapat diperbaiki sama sekali.
Evaluasi Keperawatan

Adapun dalam evaluasi difokuskan dalam :


1. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang
ada dengan pelaksanaan
2. Perkembangan atau kemajuan proses
3. Efensiensi biaya
4. Efektifitas kerja
5. Dampak
Kesimpulan
Para anggota tim perawatan komunitas memerlukan informasi pasien yang
akurat sebelum mereka dapat melaksanakan penilaian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan. Ketidak berhasilan dalam
mengungkapkan status HIV /AIDS dapat menggganggu kualitas perawatan
pasien.

Anda dapat merawat penderita AIDS di rumah tanpa tertular penyakit ini,
baik diri anda maupun anggota keluarga yang lain, dan tanpa
menyebabkan infeksi lain pada penderita.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai