Anda di halaman 1dari 23

DISIPLIN KEDOKTERAN /

KEDOKTERAN GIGI

Drg. Irma Susanti, MH (Kes)


Fakultas Kedokteran Gigi
Univ. Prof. DR. Moestopo (Beragama)
9 September 2018
Definisi DISIPLIN

“perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya


merupakan tanggung jawabnya.
DISIPLIN KEDOKTERAN / KEDOKTERAN GIGI

“Aturan dan/atau ketentuan penerapan keilmuan


dalam pelaksanaan pelayanan yang harus diikuti
oleh dokter dan dokter gigi “

UU no 29 tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran pasal 55 ayat (1)
Aturan tersebut tersebar dalam :
• UU No 29 thn 2004 Praktek Kedokteran
• Peraturan Pemerintah
• Permenkes 512/Menkes/PER/IV/2007 ttg Izin
Praktek dan Pelaksanaan Praktek Kedokteran
• Peraturan KKI ( Konsil Kedokteran Indonesia) No 4
thn 2011 ttg Disiplin Profesional Dokter / Dokter
Gigi
• Ketentuan & Pedoman Profesi
• Kode Etik Profesi
• Kebiasaan Umum ( Common Practice) di bidang
Kedokteran / Kedokteran Gigi
TUJUAN PENEGAKAN DISIPLIN
KEDOKTERAN / KEDOKTERAN GIGI

1. Memberikan perlindungan pada masyarakat /


pasien
2. Mempertahankan mutu & meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, Dokter / Dokter Gigi
3. Menjaga kehormatan profesi Kedokteran /
Kedokteran Gigi
Peraturan KKI No 4 thn 2011 ttg Disiplin Profesional
Dokter / Dokter Gigi

• Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi adalah


ketaatan terhadap aturan-aturan dan/atau
ketentuan penerapan keilmuan dalam pelaksanaan
praktik kedokteran.
• Praktek Kedokteran adalah rangkaian kegiatan
yang di lakukan oleh Dokter / Dokter Gigi terhadap
pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan
Menegakkan disiplin Dokter / Dokter Gigi dalam
penyelenggaraan praktek kedokteran di bentuk

MKDKI
( Pasal 55 ayat 1 UU Pradok )

Lembaga Otonom nya


KKI
( Pasal 55 ayat 2 UU Pradok )
KKI
( Konsil Kedokteran Indonesia )

“ Suatu badan otonom, mandiri, nonstruktural, dan bersifat


independen, yang terdiri atas :
1. Konsil Kedokteran
2. Konsil Kedokteran Gigi
Dan bertanggungjawab terhadap Presiden RI
TUGAS KKI

1. Melakukan registrasi dokter dan dokter gigi;


2. Mengesahkan standar pendidikan profesi dokter
dan dokter gigi; dan
3. Melakukan pembinaan terhadap
penyelenggaraan praktik kedokteran yang
dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai
dengan fungsi masing-masing.

 Meningkatkan mutu pelayanan medis


MKDKI
(Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia)

“ Lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya


kesalahan yang di lakukan Dokter / Dokter Gigi dalam
penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan
menetapkan sanksi “
( Pasal 1 angka 14 UU Praktek Kedokteran )

PENGAWASAN DISIPLIN KEDOKTERAN


MKDKI

 memeriksa dan memberikan keputusan terhadap pengaduan yang


berkaitan dengan disiplin Dokter / Dokter Gigi
Tugas MKDKI
Pasal 64 UU Praktek Kedokteran

1. menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus


pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan; dan
2. menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus
pelanggaran disiplin dokter atau dokter gigi.
28 Bentuk Pelanggaran Disiplin
Kedokteran / Kedokteran Gigi

1. Melakukan Pradok dgn tidak kompeten


2. Tidak merujuk pasien  kompetensi yg sesuai
3. Mendelegasikan pekerjaan  tidak kompeten 
melaksanakan pekerjaan tsbt
4. Menyediakan pengganti yang tidak kompeten
5. Praktik dalam kondisi kesehatan fisik mental
membahayakan pasien
6.Tidak melakukan tindakan / asuhan medis yg
memadai pada situasi tertentu yg dapat membahayakan
pasien
7. Melakukan pemeriksaan berlebihan  tidak sesuai
dengan kebutuhan pasien
8. Tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis, dan
memadai  pasien  pradok
9. Melakukan tindakan medik tanpa persetujuan pasien
10. Tidak membuat atau tidak menyimpan rekam medik
dengan sengaja
11. Melakukan perbuatan  bertujuan menghentikan
kehamilan  tidak sesuai dengan ketentuan UU yg
berlaku
12. Mengakhiri kehidupan pasien atas permintaan sendiri
atau keluarganya
13. Menjalankan Pradok dgn menerapkan pengetahuan,
ketrampilan atau teknologi yang belum diterima atau di
luar tata cara yang layak
14. Melakukan penelitian dlm Pradok  manusia tanpa
persetujuan etik  Lembaga yg di akui Pemerintah
15. Tidak melakukan pertolongan darurat 
perikemanusiaan  tidak bahayakan dirinya,kec. yakin
 org lain yg mampu
16. Menolak atau menghentikan pengobatan tanpa
alasan yang layak dan sah
17. Membuka rahasia kedokteran
18. Membuat Keterangan medik  scr Benar, Patut
 tidak berdasarkan Hasil Pemeriksaan
19. Turut dalam perbuatan  penyiksaan dan
eksekusi hukuman mati
20. Meresepkan/memberikan NAPZA yang tidak
sesuai peraturan dan etika profesi
21. Melakukan pelecehan seksual, intimidasi atau
kekerasan pada pasien  pradok
22.Menggunakan gelar akademik atau sebutan
profesi yang bukan haknya
23. Menerima imbalan dari merujuk, meminta pemeriksaan,
atau meresepkan obat/ alat kesehatan

24. Mengiklankan kemampuan / pelayanan atau kelebihan


yang di miliki  lisan, tulisan secara tidak benar atau
menyesatkan

25. Ketergantungan narkotika, psikotropika, alkohol, zat


adiktif

26. Praktik dengan STR, SIP, Sertifikat Kompetensi yang tidak


sah atau tanpa SIP  peraturan

27. Ketidakjujuran menentukan jasa medik


28. Tidak memberikan informasi, dokumentasi, dan alat
bukti lainnya  pemeriksaan pengaduan pelanggaran
disiplin  MKDKI
PELANGGARAN DISIPLIN KEDOKTERAN /
KEDOKTERAN GIGI

1. Melaksanakan praktik kedokteran dengan


tidak kompeten
2. Tugas dan tanggung jawab profesional pada
pasien tidak dilaksanakan dengan baik
3. Berperilaku tercela yang merusak martabat
dan kehormatan profesi kedokteran
PROSES PENANGANAN
KASUS DUGAAN PELANGGARAN DISIPLIN

1. Pengajuan pengaduan
2. Majelis Pemeriksa Awal untuk menentukan pengaduan
memang merupakan dugaan pelanggaran disiplin
3. Majelis Pemeriksa Disiplin memeriksa teradu dan menetapkan
keputusan
4. Pelaksanaan keputusan
ALAT BUKTI
PADA PEMERIKSAAN
DUGAAN PELANGGARAN DISIPLIN

1. Surat/dokumen
2. Keterangan saksi
3. Pengakuan teradu
4. Keterangan ahli
5. Barang bukti
SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KEDOKTERAN
1. Peringatan tertulis
2. Rekomendasi pencabutan STR atau SIP untuk
sementara maupun selamanya
( rekomendasi pencabutan STR/SIP sementara selama2nya 1 thn atau
rekomendasi pencabutan STR/SIP tetap atau selama2nya )
3. Kewajiban  Pendidikan / pelatihan ulang 
institusi pendidikan Kedokteran & Kedokteran Gigi
( pendidikan formal, pelatihan dlm pengetahuan dan atau ketrampilan,
magang  3 bulan atau paling lama 1 tahun )

( Pasal 69 UU Praktek Kedokteran )


Bekerja sesuai hati
&
Disiplin
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai