Anda di halaman 1dari 15

KONSEP KEHILANGAN

( BERDUKA DAN KEMATIAN )

KELOMPOK 5

Georgina Kolanus : 17061051

Melinia M Damare : 17061020

Janike Bawinto : 17061138


Apa itu kehilangan

Kehilangan adalah situasi aktual atau potensial ketika sesuatu


(orang atau objek) yang dihargai telah berubah, tidak ada lagi,
atau menghilang. Seseorang dapat kehilangan citra tubuh, orang
terdekat, perasaan sejahtera, pekerjaan, barang milik pribadi
keyakinan atau sense of self.
1. Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu
yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan (Lambret, 1985)

2. Kehilangan adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu


yang di hadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau
pergi/hilang dan dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi dimana seseorang
mengalami suatu kekurangan atau tidak ada sesuatu yang dulunnya ada
(Wilkinson,2005).

3. Kehilangan adalah suatu situasi actual maupun potensial yang dapat di alamai
individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada baik sebagian
atau keseluruhan, atau terjafi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasan
kehilangan. (Menurut kebutuhan dasar manusia, 2006).
.
Sumber Kehilangan
 Aspek diri
Kehilangan pada aspek diri dapat meliputi kehilangan anggota tubuh,
kehilangan fungsi fisiologis atau kehilangan aspek psikologis

Objek eksternal
Kehilangan eksternal dapat meliputi kehilangan objek hidup, mencangkup
segala kepemilikan dan kehilangan milik sendiri
LANJUTAN
Lingkungan yang dikenal
Kehilangan ini meliputi dengan kehilangan lingkungan yang biasa
dikenal klien, misalnya lingkungan fisik yang ditempati oleh klien atau
lingkungan yang pernsh ditinggali oleh klien dan telah menjadi bagian dari
kehidupannya.
Orang yang dicintai
Kehilangan orang yang di cintai dapat menetap atau sementara.
Kehilangan menetap contohnya kematian orang tua, anak, istri, dan sanak
saudara. Sedangkan kehilangan yang sifatnya sementara contohnya
ketidakmampuan menjalankan peran karena sakit.
Jenis-Jenis Kehilangan
 Fisik atau aktual
Jenis kehilangan yang sifatnya nyata dan dapat di kenali oleh
orang lain. Dengan kata lain orang lain dapat juga merasakan
apa yang terjadi pada orang tersebut

 Psikologi
Jenis kehilangan yang sifatnya abstrak dan tidak dapat di lihat
oleh orang lain. Hanya yang mengalaminya yang merasakan
apa yang terjadi pada orang tersebut

 Antisipasi
Jenis kehilangan ini dapat di antisipasi meski demikian
kebanyakan orang yang mengalami kondisi tersebut kerap
menunjukan perilaku yang sama seperti orang kehilangan atau
berduka walaupun hal tersebut belum terjadi pada mereka.
Contohnya ketika orang yang mereka cintai menderita sakit .
Pengertian Berduka
Berduka adalah reaksi emosional individu terhadap
peristiwa kehilangan biasanya akibat perpisahan yang
manifestasikan dalam bentuk perilaku perasaan, dan
pikiran.
Respons Berduka
 Fase menyangkal (denia)
Menunjukan sikap tak percaya dan tidak siap dalam
menghadapi peristiwa kehilangan, syok, meangis, gelisah, tidak
bergairah, dan menunjukan kegembiraan yang di buat-buat.

 Fase marah (anger)


Individu menunjukan perasaan yang meningkat yang sering
kepada orang lain atau pada diri sendiri. Respon fisik yang terjadi
muka merah, nadi cepat, gelisah, dan susah tidur.

 Fase tawar menawar (bargaining)


Respons ini adalah mengungkapkan rasa marah, terhadap
peristiwa kehilangan yang terjadi, melakukan tawar-menawar
mengekspresikan rasa bersalah dan takut terhadap hukuman
untuk dosa-dosanya.
Lanjutan
 Fase depresi (depression)
Respons individu selama fase ini berduka atas apa yang terjadi,
menarik diri, tidak mau bicara , putus asa dan terkadang bicara
bebas
Fase penerimaan(acceptance)
Respons pada individu pada individu mulai kehilanganminat
terhadap lingkungan sekitar terhadap individu pendukung . Individu
juga dapat membuat berbagai macam rencana guna mengatasi
dampak diri peristiwa kehilangan yang terjadi
Dampak Berduka
• Masa kanak-kanak
Dampak berduka dapat mengancam kemampuan tumbuh
kembang anak menyebabkan anak mengalami regresi serta
membuatnya merasa takut.
• Remaja dan dewasa muda
Kehilangan dapat menyebabkan keluarga suatu kehancuran
dan keharmonisan.
• Lansia mengalami keterpukulan yang hebat dan mengalami
penurunan kesehatan
Pengertian Kematian
Secara etimologi berasal dari kata deeth yang berarti
keadaan mati atau kematian. Sedangkan secara definitive,
kematian adalah terhentinya fungsi jantung dan paru-paru
secara menetap atau terhentinya kerja otak secara
permanen. Dapat dilihat dari tiga sudut pandang
1. Kematian jaringan
2. Kematian otak
3. Kematian klinik
(Rapor,2002)
Lanjutan
Menurut UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
pasal 17,kematian didefinisikan sebagai “seseorang
dinyatakan mati apabila fungsi sistem jantung sirkulasi
dan system pernapasan terbukti telah berhenti secara
permanen, atau apabila kematian batang otak telah di
buktikan
Tanda-tanda kematian
1. Mendekati Kematian
a. Penurunan tonus otot
b. Sirkulasi melemah
c. Kegagalan fungsi sensorik
d. Penurunan kegagalan fungsi pernapasan
2. Saat kematian
a. Terhentinya pernapasan nadi
b. Hilangnya respon terhadap stimulus sksternal
c. Hilangnnya kontrol
d. Hilangnya kemampuan pancaindar
Lanjutan
3. Setelah kematian
a. Rigor mortis(kaku)
b. Alor mortis (dingin)
c. Livor mortis
THANK YOU !!

Anda mungkin juga menyukai