KELOMPOK 5
3. Kehilangan adalah suatu situasi actual maupun potensial yang dapat di alamai
individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada baik sebagian
atau keseluruhan, atau terjafi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasan
kehilangan. (Menurut kebutuhan dasar manusia, 2006).
.
Sumber Kehilangan
Aspek diri
Kehilangan pada aspek diri dapat meliputi kehilangan anggota tubuh,
kehilangan fungsi fisiologis atau kehilangan aspek psikologis
Objek eksternal
Kehilangan eksternal dapat meliputi kehilangan objek hidup, mencangkup
segala kepemilikan dan kehilangan milik sendiri
LANJUTAN
Lingkungan yang dikenal
Kehilangan ini meliputi dengan kehilangan lingkungan yang biasa
dikenal klien, misalnya lingkungan fisik yang ditempati oleh klien atau
lingkungan yang pernsh ditinggali oleh klien dan telah menjadi bagian dari
kehidupannya.
Orang yang dicintai
Kehilangan orang yang di cintai dapat menetap atau sementara.
Kehilangan menetap contohnya kematian orang tua, anak, istri, dan sanak
saudara. Sedangkan kehilangan yang sifatnya sementara contohnya
ketidakmampuan menjalankan peran karena sakit.
Jenis-Jenis Kehilangan
Fisik atau aktual
Jenis kehilangan yang sifatnya nyata dan dapat di kenali oleh
orang lain. Dengan kata lain orang lain dapat juga merasakan
apa yang terjadi pada orang tersebut
Psikologi
Jenis kehilangan yang sifatnya abstrak dan tidak dapat di lihat
oleh orang lain. Hanya yang mengalaminya yang merasakan
apa yang terjadi pada orang tersebut
Antisipasi
Jenis kehilangan ini dapat di antisipasi meski demikian
kebanyakan orang yang mengalami kondisi tersebut kerap
menunjukan perilaku yang sama seperti orang kehilangan atau
berduka walaupun hal tersebut belum terjadi pada mereka.
Contohnya ketika orang yang mereka cintai menderita sakit .
Pengertian Berduka
Berduka adalah reaksi emosional individu terhadap
peristiwa kehilangan biasanya akibat perpisahan yang
manifestasikan dalam bentuk perilaku perasaan, dan
pikiran.
Respons Berduka
Fase menyangkal (denia)
Menunjukan sikap tak percaya dan tidak siap dalam
menghadapi peristiwa kehilangan, syok, meangis, gelisah, tidak
bergairah, dan menunjukan kegembiraan yang di buat-buat.