Anda di halaman 1dari 26

PERKEMBANGAN

EKONOMI KESEHATAN

FERRI YANUAR
SEJARAH

 Kesehatan : sakral (suci)


 Kesehatan : fungsi sosial
 Kesehatan : hak azazi manusia
 Jauh dari motif ekonomi

Tenaga Manajerial yang tidak dibekali dengan ilmu manajemen


sumber daya
SEJARAH

Tahun 1960-an :
 Pertumbuhan penduduk tinggi (baby boom) pasca PD II

 Kebutuhan pelayanan kesehatan meningkat

 Penemuan teknologi kesehatan

Peningkatan biaya kesehatan


Sumber daya terbatas
SEJARAH
 Inflasi Biaya Kesehatan :
- USA : 18 %
- Indonesia : 12 %
 Apa Penyebab Inflasi Biaya Kesehatan ??
- Biaya Obat
- Teknologi Tinggi
 Banyaknya penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi kesehatan
 Penerapan Prinsip-Prinsip Ekonomi Dalam Kesehatan
- Penyebab Inflasi
- Problem Solving
SEJARAH

 Thn 1960-an : Berkembang Konsep Health Economics


 Thn 1973 : Interregional Seminar in Health Economics (WHO,
Geneva)
 1982 : FKM UI dan FE UI
 1986 : Seminar Ekonomi Kesehatan (Biro Perencanaan Depkes
RI)
 1989 : Pertemuan Internasional di Jogjakarta
Berdirinya Perhimpunan Peminat Ekonomi
Kesehatan (PPEKI)
 FKM UI : CHEPA (Center for Health Economics & Policy
Analysis)/PKEKK
 FKM UI : Materi Kuliah Tentang Health Economics
PENGERTIAN

Ilmu Ekonomi :
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi
kebutuhannya, menentukan pilihan-pilihan apa yang harus
diproduksi/konsumsi, distribusi dan untuk siapa dan bagaimana
mengkonsumsinya dalam keadaan sumber daya yang terbatas
(scarce resources)

Ekonomi Kesehatan :
Aplikasi teori, konsep dan teknik ilmu ekonomi pada sektor
kesehatan

- Alokasi sumber daya


Definisi Ekonomi Kesehatan

Ekonomi kesehatan secara umum dapat didefinisikan sebagai aplikasi


teori, konsep prinsip-prinsip ekonomi dalam bidang kesehatan;
mengkuantifikasi pembiayaan sektor kesehatan, menilai efisiensi
penggunaan sumber daya tersebut dalam pembangunan/ program
kesehatan, efek program-program (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) terhadap individu atau masyarakat umum, kemudian
menilai hubungan pembangunan kesehatan dengan pembangunan
sektor lain.
Tujuan Praktis Ekonomi Kesehatan (WHO, 1975):

Menemukan cara yang paling optimal untuk penyediaan biaya


kesehatan, memilih alokasi, peruntukkan biaya tersebut serta
menemukan cara-cara yang paling tepat untuk menjamin
efisiensi dan efektifitas suatu upaya kesehatan
ILMU EKONOMI

POSITIVE ECONOMICS NORMATIVE ECONOMICS

 Sangat Netral (Value Free)  Tidak Netral


 Menggambarkan Proses  Apa Yang Seharusnya
Ekonomi Apa Adanya (Netral) (Normatif)
 Bagaimana Proyeksinya  Perlu Norma & Standar Yang
(Trend) Yang Akan Datang Dianggap Baik Oleh
Masyarakat
KERANGKA/AREA DALAM EKOKES

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan (determinan kesehatan)

Identifikasi dan kuantifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi derajat


kesehatan. Berapa besar konstribusi pelayanan kesehatan? Berapa
besar konstribusi faktor perilaku, faktor pendidikan, faktor pendapatan
dan konsumsi rumah tangga, kondisi dan kebijakan ekonomi negara
(moneter, fiskal, dan mekanisme pasar), politik (desentralisasi)

2. Ciri kesehatan sebagai komoditas


Bagaimana individu atau masyarakat menilainya, relatif terhadap
komoditi lain?

3. Evaluasi ekonomi makro (CEA, CUA, CBA)

4. Demand terhadap upaya kesehatan


perilaku pencarian pelayanan kesehatan
KERANGKA/AREA DALAM EKOKES

5. Supply pelayanan kesehatan


Identifikasi alternatif produksi pelayanan kesehatan serta
pembiayaannya, berapa biaya satuan suatu pelayanan kesehatan.

6. Keseimbangan pasar
Faktor atau mekanisme apa saja yang mempengaruhi keseimbangan
antara demand dan supply? Bagaimana peranan tarif, insentif/disinsentif,
asuransi, dll.

7. Perencanaan, penganggaran
Mobilisasi dana, komposisi input, dll.

8. Evaluasi sistem kesehatan secara menyeluruh


Equity, Sustainability, Equality,dll.
SIKLUS KEGIATAN EKONOMI

PINJAMAN
EMPLOYMENT

INVESTASI GNP INCOME

MPC
KONSUMSI

MPS
SAVING

MPC : MARGINAL PROPENCITY TO CONSUME


MPS : MARGINAL PROPENCITY TO SAVE
Kebutuhan Ekonomi Kesehatan

Kondisi yang mendukung perkembangan ekonomi kesehatan di Indonesia :

a. Desentralisasi pembangunan, perubahan iklim politik yang cukup signifikan


sehingga daerah diberi peluang yang besar untuk mengatur pembangunan
daerahnya. Kemampuan menganalisa potensi daerah dan menemukan cara
yang efektif dalam memobilisasi dana masih sangat besar.
b. Deregulasi akan membuka peluang lebih besar bagi pihak swasta.
Kebutuhan untuk menganalisis situasi pasar makin besar, baik pada tingkat
pusat maupun daerah, sehingga bisa dilakukan intervensi untuk mencegah
menurunnya social benefit akibat kompetisi yang tidak sempurna atau akibat
kegagalan pasar dalam sektor kesehatan.
c. Asuransi kesehatan yang terkendali diperkirakan akan menjadi tulang
punggung sistem pembiayaan sektor kesehatan di masa yang akan datang.
d. Teknologi kesehatan berkembang pesat, sejalan dengan berubahnya pola
penyakit ke arah penyakit degeneratif dan kecelakaan atau industrialisasi.
Ekonomi kesehatan sangat diperlukan untuk penilaian teknologi yang akan
diadopsi atau penilaian tehnologi yang sudah dipakai.
Penelitian dalam ilmu ekonomi kesehatan :
 menjelaskan keunikan demand terhadap pelayanan kesehatan

 menjelaskan dinamika dan keseimbangan pasar dalam ekonomi


kesehatan
 menjelaskan dampak berbagai kebijakan pembangunan
terhadap pembiayaan kesehatan, terutama efisiensi biaya.
 menjelaskan atau mencari alternatif-alternatif program atau
sistem pembiayaan yang lebih efisien dan cost efective serta
memberikan benefit sosial maksimum
 dan lain-lain
Current Issue Ekonomi Kesehatan

1. Mobilisasi Dana
- Pemerintah
- Swasta (masyarakat)
2. Alokasi Anggaran
- Alokasi Antar Sektor : berapa untuk kesehatan
- Alokasi Antar Program :5 level prevention
- Alokasi Antar Mata Anggaran : investasi , operasional,
perawatan
- Alokasi Antar Strata Masyarakat : gakin – non gakin, kel.
beresiko
- Alokasi Antar Jenjang Administrasi : Pusat – Propinsi –
Kab/Kota
3. Efisiensi
Tabel-4. Perbandingan kerugian ekonomi tbc jangka pendek dengan PDRB, APBD dan
PAD di beberapa daerah, 2001
Komponen kerugian Kab. Gng. Kidul Denpasar Simalungun Kab. Bandung Kab. Lombok Barat
Akibat sakit
Kasus baru 2,085 1,304 2,365 11,529 1,790
Kasus lama 3,473 2,171 3,939 19,201 2,981
Total kasus per tahun 5,558 3,475 6,303 30,729 4,772
Dissability days/kasus (hari) 105 105 105 105 105
Dissability days total 583,538 364,905 661,867 3,226,571 501,023
75% usia produktif 437,653 273,679 496,400 2,419,928 375,767
Nilai per hari (Rp) 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000
Nilai (Rp) 6,564,796,875 4,105,186,313 7,446,002,689 36,298,923,928 5,636,508,338
Akibat mati
Jumlah mati karena tbc 503 314 570 2,778 431
75% pada usia produktif 377 236 427 2,084 324
Asumsi usia mati (thn) 50 50 50 50 50
Asumsi batas usia produktif 60 60 60 60 60
Usia produktif yg hilang/kasus 10 10 10 10 10
Total tahun produktif yg hilang 3768.75 2,357 4,275 20,839 3,236
Total hari produktif yg hilang 1375593.75 860,205 1,560,242 7,606,111 1,181,079
Nilai per hari (Rp) - asumsi 15000 15,000 15,000 15,000 15,000
Nilai (Rp) 20,633,906,250 12,903,069,375 23,403,636,754 114,091,663,089 17,716,189,371
Biaya berobat
Asumsi % pendedrita berobat 50% 50% 50% 50% 50%
Jumlah berobat 2,779 1,738 3,152 15,365 2,386
Asumsi biaya obat (6 bulan) 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000
Nilai (Rp) 2,500,875,000 1,563,880,500 2,836,572,453 13,828,161,497 2,147,241,272
Total nilai kerugian langsung 29,699,578,125 18,572,136,188 33,686,211,896 164,218,748,514 25,499,938,980
Jumlah Penduduk 667,454 469,000 850,674 4,146,997 643,947
PDRB ? 4,764,912,555,568 3,559,415,250,000 16,996,313,000,000 1,202,831,000,000
APBD 23,105,902,000 ? 267,980,758,000 701,879,503,000 218,373,591,810
PAD 5,409,513,858 203,700,000,000 7,000,000,000 377,818,019,896 41,473,591,800
Kerugian ekonomi karena sakit, Kota Bandung, 2004
No Pengorbanan Rp %
1 Belanja kesehatan pemerintah 66,816,722,979 14.7%
2 Belanja kesehatan keluarga 388,682,047,289 85.3%
Total 455,498,770,268 100.0%
3 Kehilangan waku produktif 305,676,071,892
Total 761,174,842,160

PAD 222,909,941,952
APBD 727,599,410,952
Loss thd PAD (%) 341.5%
Loss thd APBD (%) 104.6%
ATP Banjar (2005), Non-esensial
800000

700000

600000
ATP (Rp)

500000

400000

300000

200000

100000

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

% RT
Pola pengeluaran rumah tangga selama 1 bulan
Jenis pengeluaran Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-5
1. Total rumah tangga 368,810 564,743 742,323 989,858 1,883,291
2. Makanan 255,966 389,793 499,549 634,683 952,288
3. Kesehatan 9,432 14,455 20,184 29,012 77,216
4. Pendidikan 5,685 11,833 19,549 31,138 93,157
5. Alkohol & rokok 7,067 13,153 18,066 23,470 31,589

1. % makanan thd total 69.4% 69.0% 67.3% 64.1% 50.6%


2. % kes thd total 2.6% 2.6% 2.7% 2.9% 4.1%
3. % kes thd makanan 3.7% 3.7% 4.0% 4.6% 8.1%

1. % alk&rorok thd kesehatan 74.9% 91.0% 89.5% 80.9% 40.9%


2. % alk&rokok thd pendidikan 124.3% 111.2% 92.4% 75.4% 33.9%
CEA CBA
1. Kegunaan Mencari alternatif yang Mencari alternatif yang
paling murah paling menguntungkan

2. Tujuan Memilih diantara Memilih diantara beberapa


beberapa alternatif alternatif yang tujuannya
yang tujuannya sama berbeda
Memutuskan apakah suatu
rencana dilaksanakan atau
tidak
3. Perhitungan Cost Dalam nilai uang Dalam nilai uang

4. Perhitungan Dalam satuan output Na


Effectiveness Membandingkan biaya
satuan
5. Perhitungan Na Dalam nilai uang
Benefit Membandingkan
benefit/cost ratio (B/C ratio)
CEA :
- Pengobatan :
- pilihan obat yang cost efektif
- pilihan tindakan medis
- Program Kesehatan masy. : alternatif intervensi untuk program
malaria
Pure Private
Goods
No/low fees Some/high fees

Cosmetic surgery
Open heart surgery
Kidney dialysis Curative
VIP IP care
2nd class IP care
OP hospital self-referrals Private sector
OP hospital referrals predominates
Hospital outpatient
Public sector
predominates Health center curative
Maternal and Child Health
Family Planning
Comm Disease Control Preventive
Environmental sanitation
Water supply

Pure Public Goods


Demand (Elastisitas)

P P
e<1
e>1
In elastis
Elastis

Q Q

e=1
Unitary elastis

Q
BIAYA SATUAN, TARIF SEKARANG DAN TARIF YANG DISARANKAN

UNTUK TINDAKAN DI POLI GIGI

BIAYA TARIF TARIF


NO JENIS PELAYANAN/TINDAKAN
SATUAN SEKARANG SARAN

1 Tambal Amalgam 228.095 20.000 230.000

2 Tambal Sementara 85.359 20.000 90.000

3 Cabut Gigi Tanpa Komplikasi 54.337 20.000 55.000

4 Cabut gigi Dengan Komplikasi 57.717 20.000 60.000

5 Operasi Kecil 94.344 35.000 95.000

6 Perawatan 25.859 40.000


LANGKAH POKOK PERENCANAAN &
PENGANGGARAN TERPADU

1. Analisis situasi & perumusan masalah

2. Penentuan tujuan
3. Identifikasi & perumusan kegiatan
4. Integrasi rencana
5. Penyusunan Rencana Operasional

6. Estimasi kebutuhan biaya (A&I Based Costing)

7. Integrasi Anggaran
8. Konversi Mata Anggaran  SK Mendagri
Ciri Sektor Kesehatan

1. Non-profit motive
2. Consumers ignorance (assymetri of information)
3. Supply induced demand
4. Padat karya
5. external effect (externality)
6. Private and public good
7. Risk and uncertainty
8. Barrier to market: competition
9. Market failured
10. Restricted to competition

Anda mungkin juga menyukai