BETON DASAR
Pertemuan 4
PERENCANAAN BALOK TULANGAN TUNGGAL
½.a
a=1.c
c
ND=Cc=0,85.f’c.a.b
Garis
d netral
z
h
As
y = fy/Es fs=εs*Es
NT =Ts = As.fy
b
Diagram Regangan Diagram Tegangan Gaya
Penampang
a=β1.c
Es=200.000 MPa
LANGKAH-LANGKAH DESAIN
BALOK TULANGAN TUNGGAL
1. Pilih mutu material f’c, fy dan perkiraan persentase tulangan
2. Estimasi dahulu ukuran balok hingga berat sendiri balok dapat
diperhitungkan dalam beban mati. Setelah proses hitungan dilakukan dan
ukuran balok didapatkan, perbaiki estimasi ukuran tersebut dan ulangi
perhitungannya.
3. Dengan menggunakan bebab estimasi, terapkan faktor beban guna
mendapatkan beban terfaktor
4. Hitung Mu dengan analisis struktur yang sesuai, kemudian tetapkan
Mn=Mu/φ
5. Dengan data dari langkah (1), tentukan konstanta Rn, dengan Mn = Rn.bd^2
6. Untuk Mn dan Rn yang ada, tetapkan harga b dan d. Guna mempermudah
penyelesaian, ambil rasio b/d tertentu, misalkan b/d=0,5 atau 0,6. Tinggi
keseluruhan penampang h dapat diperoleh dengan memperhitungkan tebal
beton penutup, besarnya diameter sengkang, dan jumlah lapisan tulangan
LANGKAH-LANGKAH DESAIN
BALOK TULANGAN TUNGGAL
7. Dengan b dan h yang diperoleh, berat sendiri dapat diestimasi dengan
tepat. Selanjutnya, jika perlu, ulangi langkah (2) hingga (6) agar hasil yang
diperoleh lebih akurat. Nilai d tidak perlu tepat benar dengan hasil teoritis
yang diperoleh dari langkah (6).
Sebagai pedoman:
a. jika ρ mendekati ρmin, maka daktual ≤ dteoritis
b. jika ρ mendekati ρmaks, maka daktual ≥ dteoritis
8. Hitung luas tulangan As melalui dua persamaan keseimbangan T=C dan
Mn= Cc.z
9. Pilih tulangan aktual dengan meninjau ketentuan jarak minimum, tebal
beton penutup dan ketentuan tentang distribusi momen
DIAGRAM ALIR DESAIN
BALOK BERTULANGAN TUNGGAL
Mulai A
ρ = 0,5 ρb As = ρ . b . d
B
B A d ≈ d asumsi
tidak
ya
C
DIAGRAM ALIR DESAIN
BALOK BERTULANGAN TUNGGAL
Mu =
Mn =
Selesai
Contoh 2 :
Beban terfaktor U = 1,2D + 1,6L = (1,2 x 20,32) + (1,6 x 10,5) = 41,18 kN/m
Periksa kapasitas penampang bila dianggap tulangan tunggal, dengan mengambil ρ=0,5ρb
0,85. f 'c .1 600
ρb 0,0325
fy 600 f y
ρ = 0,5 ρb = 0,01625
bd^2 = Mn / Rn = 0,06384
Bila b = d/2, d^3 = 0,12768, maka d= 503 mm; b= 250 mm
Dalam contoh ini tinggi penampang yang kecil dapat menimbulakan masalah defleksi, oleh
karena itu diambil d=600mm dan b=250mm
NIM: C.111.10.0xyz