ALIRAN SEDIMEN
ALIRAN DEBRIS
1. Identitas Mata Kuliah
• Nama Mata Kuliah : Topik Khusus
• Kode Mata Kuliah : TSS13.753P
• Jumlah SKS : 2 SKS
• Status Mata Kuliah : Pilihan
• Semester : Tujuh (7)
2. Deskripsi Isi
Permasalahan aliran sedimen, kaidah teknik pengendalian sedimen, aliran
debris oleh banjir bandang, pengendalian aliran debris dan
perencanaannya, bangunan penangkap sedimen, pola tindakan
penanggulangan bencana sedimen, pengertian sabo, dan diahkiri dengan
pemahaman dan fungsi fasilitas pengendali aliran debris dalam rangka
penanggulangan terpadu bencana alam sedimen.
3. Pendekatan Pembelajaran
Ekspositori dan inkuiri
Metode: ceramah, tanya jawab, diskusi dan pemecahan masalah
Tugas : makalah dan diskusi
4. Media Pembelajaran
– LCD/power point
5. Evaluasi
– Kehadiran
– Tugas
– UTS
– UAS
Rincian Materi Perkuliahan Tiap Pertemuan
• - Pertemuan 1 : Pendahuluan
• - Pertemuan 2 : Jenis – jenis Aliran Debris
• - Pertemuan 3 : Pengendalian Aliran Debris
• - Pertemuan 4 : Pengertian Sabo
• - Pertemuan 5 : Sasaran Pengendalian
• - Pertemuan 6 : Pola Pengendalian Bencana Alam Sedimen
• - Pertemuan 7 : Pola Pengendalian Bencana Alam Sedimen
• - Pertemuan 8 : UTS
• - Pertemuan 9 : Sistim Sabo
• - Pertemuan 10 : Dam Sabo
• - Pertemuan 11 : Analisa Stabilitas Dam Utama
• - Pertemuan 12 : Desain Pondasi & Sayap Dam
• - Pertemuan 13 : Struktur Bangunan Pendukung
• - Pertemuan 14 : Ambang Dasar (Groundsill)
• - Pertemuan 15 : Ambang Dasar (Groundsill)
• - Pertemuan 16 : Latihan Soal
• - Pertemuan 17 : UAS
Referensi
• H.R.Mulyanto, (2018) Pengelolaan Sedimen Terpadu, Teknosain,
Yogyakarta
• Direktorat Sungai dan Pantai Dirjend. Sumber Daya Air Kementerian
Pekerjaan Umum (Oktober, 2010) Seri Buku Teknologi Sabo
• Haryono K, (2003) Pengantar “Sabo Work”, Text Book of Wide Course in
Sabo Technical Centre, Yogyakarta
• Haryono K, (2003) “Sabo Work” dan Pengendalian Sedimentasi di Waduk
Sabo Technical Centre, Yogyakarta
• Haryono K, (2002). SABO DAM, pengertian, fungsi, pengaturan dan
stabilitasnya, Text Books of MPBA – UGM Yogyakarta
• Joko Cahyono (2000) TEKNOLOGI SABO, Yayasan Sabo Indonesia, Sabo in
Technical Centre, Yogyakarta
• Takahisa Mizuzama, (1981) Mechanism of debris Flow and Principle of
Countermeasure , Tsukuba International Centre, Japan
• Watanabe M, A Guide of Countermeasure againts Debris Flow Disaster,
Sabo Division, PWRI – MOC Japan
PENDAHULUAN
• Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat
sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia maupun
dari segi materi, ekonomi, atau lingkungan dan melampaui batas kemampuan
masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumber daya
mereka sendiri.(United Nations International Strategy for Disaster Reduction-UN
ISDR, 2004)
• Pengendalian aliran sedimen yang dimaksudkan disini adalah pengendalian
terhadap aliran debris untuk melindungi manusia, harta benda dan lingkungan
hidup dari ancaman bencana alam sedimen, akibat langsung aliran debris yang
memiliki daya rusak sangat besar. Aliran debris pada umumnya dapat menjangkau
wilayah dengan kemiringan dasar alur sekitar ≥ 0,02. Tetapi jarak jangkauannya
tergantung pada beberapa faktor:
- Jarak jangkauan aliran debris yang pernah dicapai pada kejadian bencana
sebelumnya
- Kondisi sedimentasi diwilayah bersangkutan
- Ukuran butiran maksimum material debris
- Volume material yang bergerak dalam aliran
- Sifat Hidrolika aliran
- Kondisi dan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi perilaku aliran debris
• Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
• Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi,
dan wabah penyakit.
• Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
• Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat
berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun
kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda
lebih dari satu wilayah, maka dihitung sebagai satu kejadian.
• Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan
bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif,
akitivitas gunung api atau runtuhan batuan
• Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal
dengan istilah "erupsi". Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan
panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami
dan banjir lahar.
• Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan
("tsu" berarti lautan, "nami" berarti gelombang ombak). Tsunami adalah
serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya
pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.
• Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan
("tsu" berarti lautan, "nami" berarti gelombang ombak). Tsunami adalah
serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya
pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.
• Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau
batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng
akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
• Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah
atau daratan karena volume air yang meningkat.
• Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit
air yang besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur
sungai.
• Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air
untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.
Adapun yang dimaksud kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan
yang terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai
dan lain-lain) yang sedang dibudidayakan .
• Kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti
rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang
menimbulkan korban dan/atau kerugian.
• Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan
lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan
yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan.
Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang
dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.
• Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba,
mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan
kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan
hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).
• Gelombang pasang atau badai adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan
karena efek terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan
berpotensi kuat menimbulkan bencana alam. Indonesia bukan daerah
lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan memberikan
pengaruh kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai hujan
deras.
• Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan
arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya
keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa
disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai
penyebab utama abrasi.
• Kecelakaan transportasi adalah kecelakaan moda transportasi yang terjadi
di darat, laut dan udara.
• Kecelakaan industri adalah kecelakaan yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu
perilaku kerja yang berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya
(unsafe conditions). Adapun jenis kecelakaan yang terjadi sangat bergantung pada
macam industrinya, misalnya bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan, proses
kerja, kondisi tempat kerja, bahkan pekerja yang terlibat di dalamnya.
• Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan
atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu. Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004.
• Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru hara adalah suatu gerakan massal
yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh
kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai
pertentangan antar suku, agama, ras (SARA).
• Aksi Teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja
menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana
teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban
yang bersifat masal, dengan cara merampas kemerdekaan sehingga
mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda, mengakibatkan kerusakan atau
kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau
fasilitas publik internasional.
• Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui
subversi, penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang,
istilah ini digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak
berhubungan dengan militer, tetapi dengan spionase. Sabotase dapat dilakukan
terhadap beberapa sruktur penting, seperti infrastruktur, struktur ekonomi, dan
lain-lain
Banjir Bandang
• Banjir bandang (flash flood) adalah penggenangan akibat limpasan keluar alur
sungai karena debit sungai yang membesar tiba-tiba melampaui kapasitas
aliran, terjadi dengan cepat melanda daerah- daerah rendah permukaan
bumi, di lembah sungai-sungai dan cekungan-cekungan dan biasanya
membawa debris dalam alirannya
• Tinggi permukaan gelombang banjir bandang dapat berkisar 3 – 6 meter
dengan membawa debris dan sangat berbahaya yang akan melanda hampir
semua yang dilewatinya Hujan yang menimbulkan banjir bandang dapat
memicu terjadinya longsoran lereng dan tebing yang menimbulkan
bencana aliran debris yang akan terangkut oleh banjir bandang tersebut
• Aliran batuan rombakan atau debris, adalah suatu tipe aliran gerakan
massa bahan rombakan (debris) dengan kandungan angkutan yang sangat
besar, berbutir kasar, non-kohesif, terdiri dari material berbutir kecil sampai
besar seperti pasir, kerikil, bebatuan kecil dan batu-batu besar (sand, gravel,
cobbles, dan boulders)
• Bencana sedimen, (sediment disaster) adalah peristiwa akibat aliran
batuan rombakan atau debris atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis
• Gerakan massa batuan rombakan atau debris tipe bebatuan
(gravel tipe debris movement) merupakan gerakan massa debris
yang mengandung banyak batu-batu besar.
• Gerakan massa batuan rombakan atau debris tipe lumpur (mud
flow tipe debris movement) merupakan gerakan massa debris
dengan kandungan batu besar sedikit dan lebih didominasi oleh
kandungan pasir dan batu-batu.
• ISDM, Integrated Sediment Related Disaster Management,
adalah konsep pengelolaan bencana sedimen yang memadukan
peran serta masyarakat, program-program daerah serta tindakan
mitigasi bencana yang diperlukan.
• Sungai adalah :
Wadah atau penampung dan penyalur alamiah dari aliran air
dengan segala yang terbawa dari DPS ke tempat yang lebih
rendah dan berakhir di laut, atau
Tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air
mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan
kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.
•
Ordo 1
Ordo 2
Ordo 1 atau 2
yang memasuki
ordo 3 tidak
mengubahnya Ordo 3
menjadi ordo 4
Ordo 4
sungai
torrential
Daerah Delta sungai
rawan Daerah
banjir rawan
banjir
Material dasar Bebatuan, kerikil Kerikil s/d pasir Pasir s/d Pasir s/d
lempung lempung
Sedimentasi
oleh banjir
bandang
Waktu (jam)
Alur Alluvial/Alur
Produksi sedimentasi
Alur
Transportasi
Volume banjir
bandang
Volume
‘aman’
Gambar 2.4
Sketsa terbentuknya banjir bandang
Tabel 2.3. Koefisien Run off untuk daerah perkotaan
Koefisien
Tipe dari Lahan Drainase
Runoff
Komersial :
Daerah pusat kota 0. 70-0. 95
Pemukiman 0. 30-0. 70
Perumahan :
Suburban 0. 35-0. 40
Industri :
Zona Apex
produksi
Zona
Transportasi
Daerah
Pengungsian
Zona sedimentasi
Daerah
bahaya I
pemukiman yang dianggap
“aman” oleh masyarakat
Deposisi
debris
berbentuk
kerucut
Tutupan lebat
- runoff kecil
-infiltrasi besar
-longsoran oleh
Lebatnya tutupan
lereng bukan
jaminan mencegah
longsoran.
Tutupan
jarang/gundul
- runoff besar
-infiltrasi kecil
-longsoran oleh
kejenuhan air
bawah tanah dalam
lereng
Longsor 2
Lereng >
45 derajat
longsor1
Tanah lapuk
pada
Poreus sub permukaan
soil
Longsor 2
Longsor 2
soilVinfl. h <Vinfl. v
Elev.air terbendung
Elev.air pada
Qdom. alur hilir