ANGGOTA KELOMPOK:
1. NUR FADILAH FARHANA
2. NURUL ANISA
3. NURUL FADHILLAH
4. NURUL SYAHFITRI
PENGERTIAN
1. Untuk pengobatan local pada rectum, vagina, uretra, missal wasir, infeksi
2. Sebagai alternatif bila oral tidak dapat dilakukan . Misalnya pada bayi, pasien debil
(lemas,tidak bertenaga), muntah-muntah , gangguan system pencernaan (mual,muntah,dan
kerusakan saluran cerna)
3. Agar obat lebih cepat bekerja , karena absorpsi obat oleh selaput lender rektal langsung ke
sirkulasi pembuluh darah
4. Untuk mendapatkan “ prolonge action “ (obat tinggal ditempat tersebut untuk jangka waktu
yang dikehendaki)
5. Untuk menghindari kerusakan obat pada saluran cerna
JENIS SUPPOSITORIA
1. REKTAL SUPPOSITORIA
2. VAGINAL SUPPOSITORIA
3. URETHRAL SUPPOSITORIA
WAKTU TERBAIK MENGGUNAKAN
SEDIAAN SUPPOSITORIA
1. Faktor fisiologis
Bahan obat yang diberikan melalui rectum dosisnya dapat lebih besar atau lebih
kecil dibandingkan dengan pemberian obat secara oral. Hal tersebut dari factor-
factor berikut :
• Keadaan tubuh pasien
• Sifat fisika kimia obat
• Kemampuan obat melewati rintangan fisiologis untuk dapat di absorpsi
• Sifat pembawa suppositoria dan kemampuan basis untuk melepaskan obat supaya
siap di absorpsi
Faktor fisika kimia dari obat dan basis suppositoria
2.
Faktor fisika dan kimia obat yang dapat mempengaruhi absorpsi meliputi 2 hal
berikut ini .
Sifat seperti kelarutan obat relatif dalam lemak dan dalam air
Ukuran partikel terdispersi.
Faktor fisika dan kimia dari basis yang dapat mempengaruhi absorpsi meliputi 3 hal.
Kemampuan mleleh , melunak, atau melarut pada suhu tubuh
Kemampuan melepaskan bahan obat
Karakteristik hidrofilik dan hidrofobik
PREORMULASI
BAHAN AKTIF
POLICRESULEN 100mg
CINCHOCAINE 2,5mg’
OLEUM CACAO
CERA FLAVA
PERHITUNGAN
BASIS HIDROFOB :
OLEUM CACAO = 98% x 3g x 3= 8,82g Bobot rata-rata basis(A)
CERA FLAVA = 2% x 3g x 3 = 0,18g 2,4278g + 2,3246g
= = 2,3762 g
2
BASIS + ZAT AKTIF :
Bobot rata rata basis + zat aktif (B)
a. Zat aktif = 10% x 3g x 3 = 0,9g
2,6590g+2,6500g
b. Basis = 90% x 3g x3 = 8,1g = = 2,6545g
2
- oleum cacao = 98% x 8,1g = 7, 938g Zat aktif 10% x 2,6545g = 0,26545g
- cera flava = 2% x 8,1g = 0,162g Basis 90% x 2,6545g = 2,38905g
Basis yang mengisi tempat zat aktif = 2,6545g – 2,38905g = 0,26545g
265,45mg basis ~ 265,45mg zat aktif , maka 265,45mg zat aktif ~ 265,45mg basis
Adalah bilangan pengganti.
102,5𝑚𝑔
Dosis zat aktif untuk 1 suppositoria faktu = x 265,45mg = 102,5mg
265,45𝑚𝑔
Jadi , jumlah basis yang digunakan untuk 1 cetakan
=2,3762g – 0,1025g = 2,2737g
PENIMBANGAN
Cara : timbang 10 suppos , lalu timbang masing-masing suppos, dan hitung penyimpangan
bobot relatif dari suppos yang akan dibuat
Syarat : keseragaman bobot sebaiknya tidak lebih dari ±5%
No. Bobot suppos Penyimpangan No. Bobot suppos penyimpangan
1. 2,4824 g 17% 6. 2,5055 g 16%
2, 2,5259 g 15% 7. 2,6674 g 11%
3. 2,5088 g 16% 8. 2,6726 g 11%
4. 2,6069 g 13% 9. 2,5874 g 13%
5. 2,5348 g 15% 10. 2,6040 g 13%
Cara : gunakan 3 suppos sekaligus. Posisi alat waktu hancur : pada posisi teratas, masih
ada bagian keranjang terendam dan pada posisi terbawah, masih ada bagian keranjang
yang tercelup medium.
Syarat : kecuali dinyatakan lain waktu yang dibutuhkan untuk menghancur kan suppos
tidak lebih dari 30 menit untuk suppos basis lemak dan tidak lebih dari 60 menit untuk basis
larut air.
Hasil :
Waktu mulai meleleh : 4:30 menit
Waktu semua meleleh : 7:54 menit.
Kesimpulan :memenuhi syarat karena , kurang dari 30 menit untuk suppos basis lemak
Uji titik leleh
Cara :tiga suppositoria – ovula ditentukan satu per satu. Alat yang di gunakan sama dengan alat
waktu hancur, tetapi tidak di gerakkan naik turun, suhu dinaikkan perlahan hingga teramati saat
suppositoria – ovula meleleh :
Syarat : suppossitoria harus meleleh pada suhu tubuh (±37°C )
Hasil :
35°+36°+37°
Mulai meleleh : = 36°C
3
37°+37°+37°
Semua meleleh : =37°C
3
Kesimpulan : suhu semua meleleh 37°C, memenuhi syarat karena sesuai dengan suu tubuh
kesimpulan
Dus
BROSURE
DOKUMENTASI