Anda di halaman 1dari 42

KELOMPOK 9

1. JIMMY F. D. KOLSASI
2. MARIANA E. P. MANDALA
3. RAING ATAKAWAU
Pendahuluan

› Penilaian dapat diartikan sebagai suatu


usaha untuk memperoleh berbagai
informasi secara berkala,
berkesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil belajar,
pertumbuhan serta perkembangan
sikap dan perilaku yang dicapai siswa-
siswi .
› Menurut Permendiknas No. 20 Tahun
2007, PENILAIAN PENDIDIKAN
adalah proses pengumpulan dan
pengelolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar
peserta didik.
Penilaian Proses

› Jadi dapat diartikan bahwa penilaian


proses yaitu suatu usaha untuk
memperoleh berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses belajar
yakni pertumbuhan serta
perkembangan sikap dan perilaku yang
dicapai siswa-siswi selama proses
pembelajaran berlangsung
TUJUAN DAN DIMENSI
PROSES PEMBELAJARAN
Mendeskripsikan Kemampuan
Belajar Siswa
T
U Nilai dan pengukuran yang diperoleh
J dari siswa dapat untuk menguraikan
kemampuan siswa selama proses
U pembelajaran. Penilaian terhadap siswa
A kategori siswa berkemampuan tinggi,
N sedang dan rendah selama mengikuti
pembelajaran dapat membantu guru
kedepannya dalam menentukan arah
proses pembelajaran berikutnya.
T
U Mengetahui Tingkat Keberhasilan
J Proses Pembelajaran
U
A Dengan evaluasi dapat dketahui berhasil
N atau tidaknya proses pembelajaran,
misalkan hasil tes ulangan harian.
Tindak lanjut hasil penilaian yaitu adanya program
pengayaan bagi peserta didik yang mempunyai
prestasi tinggi atau baik dan dilakukan program
remidial mereka yang belum tuntas dalam menguasai
T materi. Tindak lanjut ini dilakukan sejak awal ketika
data ulangan harian sudah memberikan tanda-tanda
U harus ada perlakuan ke depan bagi mereka yang
berprestasi rendah.
J
U
Menentukan Tindak Lanjut Hasil
A Penilaian
N
Evaluasi pembelajaran yang diberikan kepada para
siswa bertujuan sebagai pertanggungjawaban guru
kepada sekolah, orang tua, siswa dalam pelaksanaan
selama ini pada proses pembelajaran. Guru mewakili
T sekolah memberikan tes mulai dari ulangan harian,
ulangan tengah semester dan lain-lain kepada siswa
U setelah melaksanakan pembelajaran dengan
berlandaskan RPP (Rencana
J Pelaksanaan Pembelajaran), setelah itu hasil tes diolah
sampai didapatkan hasilnya. Pengukuran dan nilai yang
U diperoleh dilaporkan sebagai pertanggungjawaban
A kepada stakeholder tentang informasi tingkat
keberhasilan siswa.
N
Memberikan Pertanggungjawaban
(Accountability)
Penilaian terhadap proses belajar-mengajar
bertujuan agak berbeda dengan tujuan penilaian
hasil belajar.
Apabila penilaian hasil belajar lebih ditekankan
pada derajat penguasaan tujuan pengajaran
(instruksional) oleh para siswa, maka tujuan
penilaian proses belajar-mengajar lebih
ditekankan pada perbaikan dan pengoptimalan
kegiatan belajar-mengajar itu sendiri, terutama
efesiensi keefektifan-produktifitasnya.
Beberapa diantaranya adalah :
a. Efesiensi dan keefektifan pencapaian tujuan
instruksional.
b. Keefektifan dan relefansi bahan pengajaran.
c. Produktifitas kegiatan belajar-mengajar.
d. Keefektifan sumber dan sarana pengajaran.
e. Keefektifan penilaian hasil dan proses belajar.
Tujuan pengajaran atau
instruksional.

Komponen tujuan isntruksional


yang meliputi aspek-aspek ruang lingkup
tujuan, abilitas yang terkandung
didalamnya, rumusan tujuan, kesesuaian
dengan kemampuan siswa, jumlah dan
waktu yang tersedia untuk mencapainya,
kesesuaian dengan kurikulum yang
berlaku, keterlaksanaan dalam
pengajaran.
Bahan Pengajaran

Komponen bahan pengajaran yang


meliputi ruang lingkupnya, kesesuaian dengan
tujuan, tingkat kesulitan bahan kemudahan
memperoleh dan mempelajarinya, daya
gunanya bagi siswa, keterlaksanaan sesuai
dengan waktu yang tersedia, sumber-sumber
untuk mempelajarinya, cara mempelajarinya,
kesinambungan bahan, relevansi bahan
dengan kebutuhan siswa, prasyarat
mempelajarinya.
Kondisi siswa dan kegiatan
belajarnya

Komponen siswa yang meliputi


kemampuan prasyarat, minat dan perhatian,
motivasi, sikap, cara belajar yang dimiliki,
hubungan sosialisasi dengan teman sekelas,
masalah belajar yang dihadapi, karakteristik
dan kepribadian, kebutuhan belajar, indetitas
siswa dan keluarganya yang erat kaitannya
dengan pendidikan di sekolah.
Alat dan sumber belajar yang
digunakan.

Komponen alat dan sumber belajar


yang meliputi jenis alat dan jumlahnya, daya
guna, kemudahan pengadaanya,
kelengkapannya, manfaatnya bagi siswa dan
guru, cara pengunaanya. Dalam alat dan
sumber belajar ini termasuk alat peraga, buku
sumber, laboratorium dan perlengkapan
belajar lainnya.
KRITERIA DALAM MENILAI
PROSES BELAJAR
Beberapa kriteria yang bisa digunakan
dalam menilai proses belajar mengajar
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Konsistensi kegiatan belajar mengajar
dengan kurikulum
2. Keterlaksanaanya oleh guru
3. Keterlaksanaanya oleh siswa
4. Motivasi belajar siswa
5. Keaktifan para siswa dalam kegiatan
belajar
6. Interaksi guru siswa
7. Kemampuan atau keterampilan guru
mengajar
8. Kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa
Konsistensi kegiatan belajar
mengajar dengan kurikulum

› Kurikulum adalah program belajar mengajar


yang telah ditentukan sebagai acuan apa
yang seharusnya dilaksanakan.
› Keberhasilan proses belajar mengajar
dilihat sejauh mana acuan tersebut
dilaksanakan secara nyata dalam
bentuk dan aspek-aspek :
• Tujuan-tujuan pengajaran
• Bahan pengajaran yang diberikan
• Jenis kegiatan yang dilaksanakan
• Cara melaksanakan setiap jenis
kegiatan
• Peralatan yang digunakan untuk
masing-masing kegiatan
• Penilaian yang digunakan untuk setiap
tujuan.
Keterlaksanaanya oleh guru

› Dalam hal ini adalah sejauh mana


kegiatan dan program yang telah
direncanakan dapat dilaksanakan oleh guru
tanpa mengalami hambatan dan kesulitan
yang berarti. Dengan demikian, apa yang
direncanakan dapat diwujudkan
sebagaimana harusnya.
Keterlaksanaan ini dapat dilihat dalam hal :
› Mengkondisikan kegiatan belajar siswa
› Menyiapkan alat, sumber, dan perlengkapan
belajar
› Waktu yang disediakan untuk kegiatan belajar
mengajar
› Memberikan bantuan dan bimbingan belajar
kepada siswa
› Melaksanakan penilaian proses dan hasil
belajar siswa
› Menggeneralisasikan hasil belajar-mengajar
saat itu dan tindak lanjut untuk kegiatan belajar
mengajar berikutnya.
Keterlaksanaanya oleh siswa

Dalam hal ini dinilai sejauh mana siswa


melakukan kegiatan belajar sesuai dengan
program yang telah ditentukan guru tanpa
mengalami hambatan dan kesulitan yang
berarti.
Keterlaksanaan oleh siswa dapat dilihat
dalam hal :
› Memahami dan mengikuti petunjuk yang
diberikan guru
› Semua siswa turut serta dalam kegiatan
belajar
› Tugas-tugas belajar dapat diselesaikan
sebagaimana mestinya
› Memanfaatkan semua sumber belajar yang
disediakan oleh guru
› Menguasai tujuan tujuan pengajaran yang
telah ditetapkan guru
Motivasi belajar siswa
Keberhasilan proses belajar-mengajar
dapat dilihat dalam motivasi belajar yang
ditujukan para siswa pada saat melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dalam hal :
› Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran,
› Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas
belajarnya,
› Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan
tugas-tugas belajarnya,
› Reaksi yang ditunjukan siswa
terhadap perintah yang diberikan guru, dan
› Rasa senang dan puas dalam mengerjakan
tugas yang diberikan.
Keaktifan para siswa dalam
kegiatan belajar

› Penilaian proses belajar mengajar


terutama adalah melihat sejauh mana
keaktifan siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar
Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal :
› Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya,
› Terlibat dalam pemecahan masalah,
› Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru
apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi,
› Berusaha tahu mencari informasi yang diperlukan
untuk pemecahan masalah,
› Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan
petunjuk guru,
› Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang
diperolehnya,
› Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal
yang sejenis, dan
› Kesempatan mengunakan atau menerapkan apa
yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan
tugas atau persoalan yang dihadapinya.
Interaksi guru siswa

Interaksi guru siswa berkenaan


dengan komunikasi atau hubugan timbal
balik atau hubungan dua arah antara
siswa dan guru dan atau siswa dengan
siswa dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar
Hal ini dapat dilihat :
› Tanya jawab atau dialog antara guru dengan
siswa atau antara siswa dengan siswa,
› Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami
kesulitan belajar, baik secara individual maupun
secara kelompok,
› Dapatnya guru dan siswa tertentu dijadikan
sumber belajar
› Senantiasa beradanya guru dalam situasi belajar
mengajar sebagai fasilitator belajar,
› Tampilnya guru sebagai pemberi jalan keluar
manakala siswa menghadapi jalan buntu dalam
tugas belajarnya, dan
› Adanya kesempatan mendapat umpan balik
secara berkesinambungan dari hasil belajar yang
diperoleh siswa.
Kemampuan atau keterampilan
guru mengajar

Kemampuan atau keterampilan


guru mengajar merupakan puncak
keahlian guru yang profesional sebab
merupakan penerapan semua
kemampuan yang telah dimilikinya dalam
hal bahan pengajaran, komunikasi
dengan siswa, metode mengajar, dll.
Beberapa indikator dalam menilai kemampuan
ini antara lain :
› Menguasai bahan pelajaran yang diajarkan
kepada siswa
› Terampil berkomunikasi dengan siswa
› Menguasai kelas sehingga dapat
mengendalikan kegiatan kelas
› Terampil mengunakan berbagai alat dan sumber
belajar
› Terampil mengajukan pertanyaan, baik lisan
maupun tulisan
Kualitas hasil belajar yang
diperoleh siswa

Salah satu keberhasilan proses


belajar-mengajar dilihat dari hasil belajar
yang dicapai oleh siswa.
Dalam hal ini aspek yang dilihat antara lain :
› Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku
siswa setelah menyelesaikan pengalaman
belajarnya.
› Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan
instruksional oleh para siswa.
› Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan
instruksional minimal 75 dari jumlah intrusional
yang harus dicapai.
› Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat
digunakan sebagai dasar dalam mempelajari
bahan berikutnya.
KARAKTERISTIK DALAM
MENILAI PROSES
PEMBELAJARAN
Valid
• artinya suatu penilaian dapat dikatakan valid jika benar-benar
mengukur apa yang hendak diukur secara tepat
Reliabel
• artinya suatu penilaian dapat dikatakan reliabel atau andal
jika cara yang digunakan memiliki hasil yang relatif setabil
atau konsisten
Relevan
• artinya instrumen yang digunakan harus sesuai dengan
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang
telah ditetapkan. Dalam konteks penilaian hasil belajar maka
cara penilaian harus sesuai dengan domain hasil belajar.

Refresentatif
• artinya materi harus benar-benar mewakili seluruh materi
yang disampaikan.
Praktis
• artinya cara penilaian tersebut mudah digunakan baik secara
administratif maupun teknis. Secara administratif maksudnya
penggunaan cara penilaian tersebut tidak rumit, dan dapan
dilakukan oleh siapa pun.
Disktiminatif
• artinya instrument itu harus disusun sedemikian rupa, sehingga
dapat menunjukan perbedaan-perbedaan yang sekecil apapun
Spesifik
• artinya suatu cara penilaian disusun dan digunakan khusus untuk
objek yang dievaluasi. Jika penilaiannya menggunakan tes, maka
jawaban tes jangan menimbulkan spekulasi.
Proporsional
• artinya dalam suatu proses penilaian, tes harus memiliki tingkat
kesulitan yang proporsional antara soal sulit, sedang, dan mudah.
Teknik Pengukuran Data
Penilaian Proses
Penilaian terhadap aspek atau dimensi setiap
komponen belajar mengajar, memerlukan
sumber informasi atau sumber data dari
berbagai pihak, terutama dari yang terlibat
dalam kegiatan belajar-mengajar. Sumber data
yang diperlukan pada umumnya berasal dari
tiga kelompok yakni :
• Tenaga kependidikan, terutama guru, wali
kelas, tenaga pembimbing dan kepala
sekolah.
• Siswa itu sendiri.
• Para orang tua siswa.
Ada beberapa tekhnik untuk memperoleh data
dan informasi mengenai proses belajar-
mengaja, yakni antara lain :
1. Kusioner dan wawancara, dan Skala
2. Observasi atau pengamatan,
KUSIONER DAN WAWANCARA
Kusioner dan wawancara sebagai alat
penilaian proses belajar-mengajar tepat digunakan
apabila ingin memperoleh informasi tentang
pendapat atau dan pandangan berbagai pihak
(guru, siswa, orang tua) mengenai komponen-
komponen yang berkenaan dengan proses belajar
mengajar. Pendapat dan pandangan tersebut bisa
berupa penilaian, saran atau usul dan
permasalahan sehingga dapat dijadikan bahan
untuk perbaikan dan penyempurnaan pengajaran.
Skala penilaian dan skala sikap
penggunaannya hampir sama dengan kusioner,
yaitu berupa pertayaan yang harus dijawab secara
tertulis

Contoh: Kusioner Penggunaan Media


Lembar Penilaian Peserta Disik
Penggunaan Media

Petunjuk :
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor
4 = Sangat Setuju
3 = setuju
2 = kurang setuju
1 = tidak setuju

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Pembelajaran harini sangat menarik
2 Cara guru menjelaskan membuat saya mengerti
3 Penggunaan alat peraga sangat membantu kegiatan belajar
4 Media atau alat peraga membantu saya lebih mengerti materi yang
dipelajari
5 Alat peraga yang digunakan sangat menarik
5 Alat peraga atau media yang digunakan cocok dengan materi yang
dipelajari
Jumlah Skor

Kusioner Penilaian Proses


OBSERVASI
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh
petugas khusus (guru, walikelas, kepala sekolah, dll)
dengan cara pengamatan dan pencatatan segala
kejadian, peristiwa, perilaku yang tampak dalam proses
jalannya kegiatan belajar-mengajar. Hasil-hasil
observasi kemudian dibicarakan oleh guru yang
diobservasikan agar diketahui kekurangan dan
kelebihan sebagai bahan perbaikan dan
penyempurnaan mengajar selanjutnya.
Kelebihan observasi dari wawancara atau
kusioner adalah dalam hal keaslian data (informasi)
karena merupakan data primer yang diperoleh secara
langsung dari pelaku yang diobservasi. Oleh sebab itu
observasi sebagai alat penilaian lainnya.

Anda mungkin juga menyukai