Anda di halaman 1dari 21

PLENO 1 BLOK TRAUMA Kelompok 4

KASUS
Seorang laki-laki 30 tahun datang diantar ke IGD RSPBA oleh pihak kepolisian
karena mengalami sesak napas. Baru saja pasien mengalami kecelakaan tunggal
saat mengendarai mobil. Mobil nya baru saja menabrak pembatas didaerah
tarahan sehingga mobilnya terbalik. Pasien mengeluh sesak napas dan nyeri dada
sebelah kanan. Dada terbentur setir mobil karena pasien tidak memakai siftbelt.
SURVEI PRIMER : Airway : tidak ada sumbatan jalan napas, tidak ada kecurigaan
cidera servical

Breathing : tampak sesak, dada asimetris saat inspirasi, pergerakan dada kanan
tertinggal dinding dada kiri, VBS tertinggal.
KASUS
Circulation : stanosis (-), pucat (-), akral hangat, nadi teraba kuat, reguler isi cukup.
Perdarahan (-).
Distability : GCS 15, eye 4, verbal 5, motorik 6
Ekposur : pulnus eksporiatum regio hemitorak dextra

Td : 100/70mmhg, nadi 100x/menit, suhu 37, RR 34x/menit.


Kepala : tidak ada deformitas
Mata : kojungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Leher : tidak tampak jejas, JVP tidak meningkat
KASUS
Thorax 
- inspeksi : jejas (+), dada kanan asimetris, pergerakan dada kanan tertinggal
dibanding kiri
- palpasi : fermitas vokal dada kanan menghilang, nyeri tekan dada kanan
- perkusi : redup di lapang dada kanan
- auskultasi : VBS dada kanan menghilang, BJ normal, gallop (-), murmur (-)

Abdomen  jejas (-), datar, supel, hepar tidak teraba


Ekstremitas  akral hangat, tidak ada edema
KEYWORD
. Laki laki 30 tahun
. Kecelakaan mobil
. Sesak napas dan nyeri dada kanan
. Dada terbentur stir mobil
. Saat inspirasi dada kanan tertinggal
. Inspeksi terdapat jejas pada dada kanan
DIAGNOSA BANDING
Hemathorax
Pnemothorax
Efusi pleura
HIPOTESIS
Hematoraks dengan komplikasi syok hipovolemik akibat trauma benda tumpul
DEFINISI
Hemathoraks adalah penimbunan darah dalam kavitas pleuralis sumber
mungkin dari darah dingding dada , parenkim paru-paru jantung atau
pembuluh besar
ETIOLOGI
1. Traumatik
-trauma tumpul
-trauma tembus
2. Non traumatik
-neoplasma
-komplikasi anti koagulan
-emboli paru dengan infark
-nekrosis akibat infeksi
-tuberkulosis
-kelainan vaskular intra thorak non pulmoner
GEJALA KLINIS
o Denyut jantung cepat
o Kecemasan
o kegelisahan
oKelelahan
oKulit dingin dan berkeringat
oPucat
oResa sakit di dada
oSesak nafas
PATOFISIOLOGI
Pendarahan ke dalam ruang pleural dapat terjadi pada hampir setiap gangguan
pada sel-sel dari dinding dada dan selaput paru-paru atau intrathoracic struktur.
Respon Faal terhadap hemothorax adalah bemanifestasi dalam 2 bidang utama
yaitu : hemodynamic dan pernapasan. Tanggapan sudut hemodynamic ditentukan
oleh jumlah dan kecepatan hilangnya darah. Gerakan normal pernafasan mungkin
terhambat oleh ruang yang menempati dampak besar akumulasi darah di dalam
ruang pleural. IDalam kasus trauma, abnormalities dari oxygenation Mei ventilasi
dan hasilnya, terutama jika dikaitkan dengan cedera pada dinding dada. Dalam
beberapa kasus nontraumatic , terutama yang berkaitan dengan pneumothorax dan
terbatasnya jumlah perdarahan, gejala pernafasan Mei menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sinar X dada
-Menunjukan akumulasi cairan pada area pleura
-Dapat menunjukan penyimpangan struktur mediastinal(jantung)
2.GDA
-Tergantung dari derajat fungsi paru yang dipengaruhi gangguan mekanik
pernapasan dan kemampuan mengkompensasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3.Torosentesis
-Menunjukan darah/cairan serosangwinosa(hemothorak)
4.Full Bood Count
-HB menurun
-HT meningkat
5.CT-Scan
-untuk pasien hemothorakminimal, untuk evaluasi lokasi clooting(bekuan darah) dan
untuk menemukan kuantitas /jumlah bekuan darah dirongga pleura
KOMPLIKASI
Gagal nafas
Syok
Fibrothoraks
Atelektasis
Hemtoma intrathoracic
TATALAKSANA
1. tatalaksana hemathorax
A. Lakukan torasentesis
Pasien terlentang
Setelah diketahui redup perkusi masukan jarum 14 atau kateter dipasang ke kavitas
pleuralis
Lakukan dengan anestesi lokal
Torasentesis bisa untuk diagnosis
Apabila hematothoraks disertai udara dan infus maka lakukan torakostomi
TATALAKSANA SYOK
Air way and breathing : pemberian oxygen untuk mempertahankan saturasi 95 %
Sirkulasi : prioritas dalam sirkulasi meliputi kontrol perdarahan yang jelas terlihat
memperoleh akses intravena, kecukupan perfusi menentukan jumalh cairan yang
diresusitasi
Disability : lakukan pemeriksaan neurologi dasar seperti respon mata , berbicara
dan pergeragan motorik
Exposure : pemeriksaan head to toe
TATALAKSANA SYOK
 Dilatasi lambung -- dekompresi
Pada pasien yang tidak sadar dilatasi lambung meningkatkan terjadinya aspirasi isi
lambung dan solusi nya penggunaan NGT
Pemesangan urin kateter
Digunakan untuk penilaian urin akan adanya hematuria dan evaluasi terhadap perfusi
ginjal dengan memonitor urin
Akses vaskular
Memasang 2 kateter intravena nomor 16 pada vena perifer sebelum pertimbangan
ke vena sentral , kateter vena yang pendek dengan kaliber besar merupakan pilahan
tepat untuk memasukan cairan dalam jumrah besar dan cepat
TATALAKSANA SYOK
Pemberian cairan RL dosis umum 1 hingga 2 liter untuk dewasa dan 20 ml/kgbb
untuk anak
PROGNOSIS
Berdasarkan penyebabnya dari hemothorak dan seberapa cepat penanganan tidak
dilakukan segera maka kondisi pasien dapat bertambah buruk. Karena akan terjadi
akumulasi darah dirongga torak yang menyebabkan paru paru kolaps dan
mendorong mediastinum serta trakea kesisi sehat
Laki laki 30 th

MEKANISME Datang dengan keluhan


sesak nafas

Anamnesa :
Mengalami Pemeriksaan fisik
kecelakaan Airway : normal - inspeksi : jejas (+), dada kanan asimetris,
tunggal Breathing : tampak sesak, dada asimetris saat inspirasi, pergerakan dada kanan tertinggal
Terbentur stir pergerakan dada kanan tertinggal dinding dada kiri, dibanding kiri
mobil VBS tertinggal. Circulation : stanosis (-), pucat (-), akral - palpasi : fermitas vokal dada kanan
Sesak nafas hangat, nadi teraba kuat, reguler isi cukup. Perdarahan menghilang, nyeri tekan dada kanan
Nyeri dada (-). - perkusi : redup di lapang dada kanan
sebelah kanan Distability : GCS 15, eye 4, verbal 5, motorik 6 - auskultasi : VBS dada kanan menghilang,
Ekposur : pulnus eksporiatum regio hemitorak dextra BJ normal, gallop (-), murmur (-)
Td : 100/70mmhg, nadi 100x/menit, suhu 37, RR
34x/menit. Abdomen  jejas (-), datar, supel, hepar
Kepala : tidak ada deformitas tidak teraba
Mata : kojungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. Ekstremitas  akral hangat, tidak ada
Leher : tidak tampak jejas, JVP tidak meningkat edema
Trauma thorax

penatalaksanaan

Prognosis + edukasi

Anda mungkin juga menyukai