INVERTER 3 FASA
Inverter 3 Fasa Teknik PWM
Karakteristik PWM
Analisa Riak
Rangkaian Inverter 3 Fasa dari 3 Trafo
- +
VS Biasanya digunakan untuk aplikasi
A
a daya besar. 3 inverter satu fasa
Inverter 1 VAD van bisa dipakai secara paralel dengan
D sinyal gating 120o atau lebih. Trafo
B pada primer diisolasi satu dengan
b
lainnya, sedangkan di sisi
Inverter 2 VBE vbn
E sekunder dihubungkan Y untuk
C
mengeliminasi harmonisa
c kelipatan 3.
Inverter 3 VCF vcn
F
n
Rangkaian Inverter 3 Fasa
Vs
Q1 D1 Q3 D3 Q5 D5 D5' Q5' D3' Q3' D1' Q1'
2
A D
0 B E
C F
Vs
Q4 D4 Q6 D6 Q2 D2 D2' Q2' D6' Q6' D4' Q4'
2
a R
n n
b R R
c
Inverter dengan konduksi 180o a
R R
a
R
n
R R
Vs
Q1 Q3 Q5
konduksi 180o b R
b
2 D1 D3 D5
tiap transistor konduksi 180o, 3
g1 c c
ia ib ic transistor nyala pada saat yang sama,
0 a b c Koneksi delta Koneksi Y
ketika Q1 nyala, terminal a
Vs berhubungan dengan terminal positif a R
b R
a R
Q4 D4 Q6 D6 Q2 D2 i1 i3
2 pada tegangan dc. Ketika Q4 nyala, c R c R b R
Vs n Vs n Vs n
g1
terminal a diubah ke terminal negatif b R i2 a R c R
vbc vcn
Vs vs
3
wt
wt 0 p 2p 3p
2p
-2vs/3
vca
Vs
Tegangan fasa untuk konduksi 180o
wt
2p
• Ia(t) = 14 sin (377t) – 2,801 sin 5(377t) – 2,0 sin 7(377t) + 1,273 sin 11(377t) + 1,077 sin 13(377t) – 0,824
sin 17 (377t) + …
2 2𝜋Τ3 2 1Τ2 2
b. Dari 𝑉𝐿 = 𝑉𝑠 𝑑 𝜔𝑡 = 𝑉 = 0,8165𝑉𝑠 didapat VL = 0,8165 x 220 = 179,63 V
2𝜋 0 3 𝑠
𝑉𝐿 2𝑉𝑠
c. Dari 𝑉𝑝 = = = 0,4714𝑉𝑠 didapat Vp = 0,4717 x 220 = 103,7 V
3 3
4𝑉𝑠 cos 30𝑜
d. Dari 𝑉𝑙1 = = 0,7797𝑉𝑠 didapat VL1 = 0,7797 x 220 = 171,53 V
2𝜋
e. Vp1 = VL1/3 = 99,03 V
f. Dari VL1 = 0,7797𝑉𝑠
1Τ2 1Τ
• σ∞
𝑛=5,7,11 𝑉𝑛
2 = 𝑉𝐿2 − 𝑉12 2 = 0,24236𝑉𝑠
• Sehingga THD = 0,24236 Vs/(0,7797Vs) = 31,08%
𝑉 2 1Τ2
g. σ∞ 𝑛
𝑛=5,7,11 𝑛2 = 0,00668 𝑉𝑠 sehingga DF = 0,00668Vs/(0,7797Vs) = 0,857%
h. IL = Vp/10 = 103,7/10 = 10,37 A, sehingga daya beban
Po = 3VpIp = 3 x 109,9 x 10,37 = 3226, 4 W
i. Arus catu rata-rata Is = Po/220 = 3226,4/220 = 14,67 A dan arus rata-rata transistor ID = 14,67/3 = 4,89 A
j. Dikarenakan arus line dibagi oleh 2 transistor maka harga IR =IL/2 = 10,37/2 = 7,33 A
Inverter 3 fasa dengan beban RL
van • Untuk beban resistif, dioda yang melintasi transistor tidak
mempunyai fungsi. Jika beban bersifat induktif, arus pada tiap
lengan inverter akan terlambat terhadap tegangannya seperti
2vs/3 gambar di bawah, ketika transistor Q4 dalam gambar
vs rangkaian di atas mati, jalur yang hanya tersedia untuk arus
3 line negatif ia adalah melalui D1. Maka terminal beban a
To To
t terhubung dengan sumber dc melalui D1 sampai arus beban
2 membalik polaritasnya pada t = t1. Selama periode 0 ≤ t ≤ t1,
transistor Q1 tidak akan terkonduksi. Hal yang sama,
transistor Q4 hanya akan mulai terkonduksi pada t = t2.
Transistor harus terus di jaga pulsa gatenya, dikarenakan
waktu konduksi transistor dan dioda tergantung pada faktor
daya beban.
• Untuk
𝑣𝑎𝑏 beban dengan koneksi Y, tegangan fasa adalah 𝑣𝑎𝑛 =
q dengan delay 30o. Maka arus line ia untuk beban RL
3
adalah
t1 t
t2
4𝑉𝑠 𝑛𝜋
• 𝑖𝑎 = σ∞
𝑛=1,3,5,… cos sin 𝑛𝜔𝑡 − 𝜃𝑛
3𝑛𝜋 𝑅 2 + 𝑛𝜔𝐿 2 6
Tegangan line a to b adalah 𝑣𝑎𝑏 = 3𝑣𝑎𝑛 dengan perbedaan fasa 30o. Terdapat delay sebesar p/6 antara perubahan mati Q1 dan
Sinyal gating untuk konduksi 120o perubahan hidupQ4. Kemudian tidak akan terjadi hubung singkat antara transistor bagian atas dan bagian bawah. Kapanpun kedua
a R
a R
a R
terminal beban terhubung dengan catu daya dc dan ketiganya dibiarkan terbuka. Potensi dari terminal yang terbuka ini akan
Vs
b R b R b R
c R
n Vs
c R
n
Vs c R
n tergantung dari karakteristik beban dan tidak dapat diperdiksikan. Dikarenakan transistor konduksi sebesar 120 o, transistor sedikit
Mode 1 Mode 2 Mode 3 berfungsi dibandingkan dengan konduksi 180o pada kondisi beban yang sama.