Anda di halaman 1dari 12

BAB I

DASAR TEORI

1.1 BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS)

BAS (Building Automation System) adalah suatu sistem pengendalian dan pemantauan
yang terpusat dari seluruh peralatan mekanikal dan elektrikal yang terdapat di suatu gedung. BAS
terdiri dari beberapa Direct Digital Control (DDC) yang mempunyai input dan output baik secara
analog ataupun digital. Input dan output tersebut berguna sebagai indikator untuk mengetahui
status dari perangkat yang akan dikontrol. BAS juga biasa disebut sebagai Energy Management
and Control System (EMCS). BAS dalam suatu gedung ini merupakan suatu sistem yang dapat
mengatur penggunaan energi sesuai atau sebatas yang dibutuhkan tanpa mengurangi fungsi
peralatan yang dipakai dan meningkatkan kemampuan melakukan manajemen energi suatu
gedung. Untuk beberapa macam bangunan, Building Automation System adalah sebuah solusi
untuk mengatur, mengontrol dan mengotomatisasi perlengkapan dan fungsi dari gedung tersebut,
termasuk Heating Ventilating dan Air Conditioning (HVAC), Thermal Source, Peralatan listrik
dan sanitasi, penerangan, elevator, keamanan, kebakaran dan kenyamanan penyewa gedung.

DDC atau Direct Digital Control, adalah jantung dari BAS. DDC mengukur kondisi
lingkungan dan membandingkannya dengan pengaturan yang diinginkan (setpoints). DDC
mengkalkulasi respon yang pantas ketika keduanya tidak sama, dan memberikan sinyal untuk
mengkontrol dan mengoreksi perbedaan tersebut.

Bagian-bagian Building Automation Sistem (BAS) Pada prinsipnya sistem kontrol otomatis
harus berpedoman pada kehandalan, kontinyuitas, serta kecepatan produktivitas. Secara umum
prinsip dari rangkaian kontrol terdiri atas tiga bagian : – Masukan (Input) – Proses (Process) –
Keluaran (Output).
BAB II

IMPLEMENTASI PADA BANGUNAN LABORATORIUM


A. PENDAHULUAN

Pembahasan dilakukan dengan memaparkan tata letak per lantai yang nantinya

berkaitan dengan proses pengkabelan serta pemasangan peralatan dan selanjutnya

menjelaskan sistem-sistem yang akan dikontrol maupun dimonitor dalam sistem BAS.

Sistem BAS sendiri dapat mengendalikan segala peralatan yang dikontrol maupun

dimonitor dan membaca status peralatan tersebut apakah dalam keadaan hidup

(normal), mati, atau sedang dalam keadaan trip.

B. KOMPONEN TEKNIS

Komponen teknis berisi aspek-aspek yang saling berhubungan sebagai

penyusun sistem BAS pada gedung Laboratorium 2 PPOMN.

1. Ruang Kontrol

Ruang kontrol merupakan pusat dimana peralatan-peralatan dalam suatu

gedung dikontrol dan dimonitor. Ruang kontrol untuk gedung Laboratorium

PPOMN terletak pada lantai 2. Pada ruang kontrol untuk sistem BAS terdiri dari

beberapa komponen berikut :

a. Komputer

b. Alarm Printer

c. UPS 1 KVA

d. Master Controller

e. Mimik Panel

2. Controller SAIA

CPU pada perangkat PCD dapat menjalankan keadaan operasi antara lain

START, RUN, CONDITIONAL RUN, STOP, HALT, dan RESET.


PCD yang digunakan untuk sistem BAS pada gedung tersebut menggunakan 1

buah PCD2 M150 sebagai PCD master dan PCD2 M110 berjumlah 4 buah yang

berperan sebagai PCD slave.

C. SENSOR

Sensor yang digunakan untuk sistem BAS pada gedung Laboratorium 2

PPOMN antara lain sebagai berikut :

1. Differential Pressure Switch (DPS)

Pada sistem BAS sensor ini digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan

udara pada AHU antara sebelum dan sesudah dilewatkan filter. Hal ini bertujuan

untuk menentukan tingkat kebersihan filter pada AHU. Jika nilai perbedaan tekanan

besar maka filter tersebut dalam kondisi kotor.

2. Level switch for water (Hi / Lo)

Sensor ini digunakan untuk mengetahui status dari kapasitas tangki air.

Sensor menggunakan 2 buah pelampung yang digantung pada kedalaman yang

berbeda. Hal ini bertujuan untuk mengindikasi status high dan low. Sensor ini

bekerja dengan prinsip seperti saklar, jika saat pelampung terbalik karena pengaruh

ketinggian air, maka saklar yang terdapat dalam pelampung akan terhubung

(normally closed) dan begitu pula dengan sebaliknya.

3. Level switch for oil (Hi / Lo)

Sensor ini pada dasarnya mempunyai cara kerja yang sama dengan sensor

level dengan pelampung hanya saja pada level switch for oil menggunakan tongkat

/ stik. Pada tongkat / stik dapat diatur kedalaman antara high dan low. Pada sistem

BAS sensor ini dipasang pada tangki solar.

4. Room humanity temperature sensor (RHTs)

Sensor yang dikombinasikan untuk mengukur kelembaban relatif serta


temperatur pada ruangan. Kemampuan dari sensor dapat mengukur kelembaban 0

– 100 % rH dengan tingkat akurasi ± 2 %. Sensor ini bekerja dengan masukan

berupa tegangan sebesar 15 – 24 VDC dan arus maksimal 20 mA dengan keluaran

sensor berupa arus 4 – 20 mA. Untuk mengukur temperatur perlu ditambahkan pada

sensor berupa sensor passive seperti PTC, NTC. dan lainnya sesuai dengan

permintaan.

5. Room temperature sensor (RTs)

Sensor temperatur atau sensor suhu ditempatkan pada ruangan sehingga

dapat diketahui besar suhu ruangan tersebut (°C). Cara kerjanya adalah sensor suhu

diberikan masukan sumber tegangan dari PCD, sensor ini akan mengeluarkan arus

4 – 20 mA sesuai dengan perubahan suhu (0°C - 50°C), arus ini akan dibaca oleh

card PCD dan setelah diolah PCD akan ditampilkan pada monitor.

D. PERANCANGAN

Untuk merancang atau membangun suatu sistem BAS pada suatu gedung

dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Pengelompokan

Pada awal perancangan peralatan (point) dikelompokkan sesuai dengan

jenis card yang akan dipakai antara lain : Digital Output (DO), Digital Input (DI),

Analog Output (AO), Analog Input (AI). Akan lebih mudah jika pengelompokan

dilakukan per lantai dan per zone dahulu.

2. Perhitungan jumlah card

3. Penentuan alamat (Addressing)

4. Pembuatan wiring diagram


Gambar 4.6 Wiring BAS Lt. 1
Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa untuk mengendalikan suatu

peralatan listrik maka dibutuhkan PCD sebagai controller, relay sebagai saklar

elektromagnet yang disamping itu pula dapat berfungsi untuk mengisolasi untai

pengendali dari untai terkendali ketika keduanya berbeda potensial.

a. Start / Stop

Cara kerja sistem untuk mengendalikan start / stop adalah PCD akan

menghidupkan dan mematikan peralatan sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan dan jika telah sesuai dengan waktu yang ditentukan maka card

Digital Output (DO) PCD akan mengeluarkan tegangan sebesar 24 VDC

untuk mengaktifkan relay pada panel BAS. Saklar relay yang pada awalnya

NO (Normally Open) akan menjadi NC (Normally Closed) sehingga akan


menghubungkan arus dari sumber ke peralatan yang akan dikontrol.

Pada panel AC dan panel penerangan terdapat selector manual – off –

auto, dan relay pada panel BAS akan menghubung dan memutus arus pada

saklar auto. Sedangkan untuk mengontrol valve, PCD akan mengeluarkan

tegangan yang berubah (Analog Output) sesuai dengan pengaturan yang

diinginkan (pada komputer).

b. Pembacaan Status

Untuk membaca status on, off, dan trip pada setiap peralatan yang

dikendalikan, maka pada panel peralatan diberi relay dengan coil 220 volt.

Relay ini akan menghubung / memutus arus (command) dari dan ke panel

BAS, pada panel BAS tegangan command akan mengaktifkan coil relay 24

VDC sehingga pada saat peralatan dalam keadaan ON maka card PCD akan

mendapatkan masukan tegangan 24 VDC (Digital Input).

E. PENGOPERASIAN

Untuk pengoperasian sistem BAS, adapun langkah awalnya yaitu masuk ke

program Visiplus dan pilih project manager untuk memilih program yang akan

dijalankan dan jika selesai maka langsung tertampil Main Menu yang mana terdapat

menu pilihan antara lain :

1. Grup Schedule

2. Grup Chiller / AHU

3. Grup Plumbing

4. Grup Utility

5. Grup Room Monitor

6. Communication

7. Alarm dan Log Book


Gambar 4.7 Tampilan main menu BAS

1. Menu

Menu yang terdapat pada program BAS tergantung pada peralatan yang

dikontrol. Pada bagian atas layar terdapat taskbar berwarna biru yang merupakan

standard dan akan terdapat pada semua layar yang ada. Pada sisi kiri terdapat nama

dari layar, kemudian terdapat tombol-tombol yang akan memindahkan ke layar

sesuai dengan teks yang tertera.

2. Schedule

Menu schedule digunakan untuk membuat / mengubah jadwal bekerja (on

/ off) pada peralatan dan pada setiap perubahan jadwal perlu dilakukan synchronize

agar jadwal yang baru dapat segera diterima oleh semua PCD, jika hal tersebut tidak

dilakukan maka perubahan ini baru secara otomatis akan diterima oleh semua PCD

pada pukul 00.00 , bersamaan dengan sinkronisasi real time clock.

3. Command ON / OFF

Pada prinsipnya command on / off semua panel / peralatan sudah diatur oleh

jadwal yang telah dibuat, jika ingin manual atau diluar dari jadwal dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :

a. Jika peralatan yang terlihat pada komputer posisinya AUTO, maka

secara otomatis perlatan tersebut diperintahkan sesuai jadwal.

b. Jika peralatan dioperasikan secara manual klik pada tulisan AUTO, akan

muncul tulisan AUTO / MAN, pilih MAN untuk operasi secara manual

dan pilih AUTO untuk kembali ke posisi AUTO, setelah posisi MAN /

Manual pindahkan cursor pada tulisan Man_ON / Man_OFF tergantung

pada operatornya.

4. Communication

Pada menu tampilan communication ini akan menampilkan single line

diagram / jalur komunikasi antara komputer dengan PCD master dan PCD slave,

pada saat keadaan normal, indikator pada PCD berwarna hijau, dan sebaliknya jika

ada salah satu PCD slave yang error maka indikator pada PCD slave tersebut

berwarna merah. Maka jika salah satu PCD slave dalam kondisi error maka PCD

master secara otomatis juga akan error. Jika hal ini terjadi, maka sistem komunikasi

terdapat gangguan dan hal yang perlu diperiksa adalah :

a. Periksa pada PCD yang error apakah indikator LED menunjukkan error

atau run. Jika masih error, yang perlu dilakukan adalah dengan reset

pada PCD tersebut dengan cara mematikan PCD tersebut dan

menghidupkannya kembali.

b. Periksa power supply dengan range 22 – 30 VCD.

c. Periksa jalur komunikasi kemungkinan ada koneksi yang kurang

kencang atau terputus.

5. Masa kerja / Run time

Pada peralatan tertentu diberikan fasilitas run time yang dihitung dalam jam,
display ini dibuat untuk masa perawatan peralatan. Jika masa kerja tersebut sudah

sampai atau lebih yang ditentukan mungkin peralatan tersebut perlu diperbaiki atau

dilakukan langkah-langkah yang lain. Setelah selesai tindakan tersebut dilakukan,

maka masa kerja harus direset kembali akan menjadi nol dan menghitung kembali

dari awal.

6. Sistem alarm

Alarm active maupun alarm logging dapat dilihat dari layar menu alarm.

Pada layar menu terdapat tombol untuk melihat alarm dan indikator LED yang akan

berkedip merah bila terdapat alarm pada sistem BAS. Setelah penekanan tombol

alarm view, maka layar akan berpindah ke sistem alarm.

a. Current alarm : menunjukkan alarm active yang terjadi.

Pada current alarm terdapat indikasi-indikasi yang menunjukkan keadaan

dari alarm tersebut.

1. Warna merah menunjukkan bahwa alarm tersebut masih aktif.

2. Warna cokelat menunjukkan apabila alarm masih aktif dan

operator mengetahui alarm tersebut dengan cara meng-klik-nya.

Bila sebelumnya telah di acknowledge (alarm warna cokelat), dan

bila kemudian alarm telah kembali normal, maka alarm tersebut

secara otomatis akan dihilangkan dari daftar.

3. Warna biru menunjukkan apabila operator mengetahui, maka

alarm tersebut juga akan dihilangkan dari daftar.

b. Alarm terdapat pada sisi kiri bawah, untuk memindahkan layar ke alarm

logging. Alarm logging ini memuat daftar seluruh alarm yang pernah

terjadi. Daftar ini dapat dipilih menurut tanggal, prioritas, ataupun

group. Untuk meninggalkan layar alarm, maka dapat dilakukan dengan


meng-klik tanda silang atau memilih file quit, sehingga layar akan

kembali ke menu utama.

F. PERALATAN YANG DI MONITOR DAN DI KONTROL

Sistem BAS akan melakukan tugas memonitor dan kontrol. Adapun peralatan

yang akan dimonitor dan dikontrol pada gedung Laboratorium 2 PPOMN antara

lain :

1. Chiller

a. Memantau keadaan on / off dan trip status.

b. Mengontrol start / stop pada chiller system.

c. Mengontrol start / stop pada water chiller pump.

d. Memantau keadaan run (on / off) pada water chiller pump.

2. Water Tank

a. Memantau keadaan high dan low level pada water tank.

3. AHU (Air Handling Unit)

a. Mengontrol start / stop pada masing-masing panel AHU.

b. Memantau keadaan run (on / off) pada masing-masing unit AHU.

c. Memantau aliran udara supply (air flow status).

d. Memantau keadaan filter (dirty filter alarm) pada setiap unit AHU.

4. Boiler

a. Memantau keadaan run (on / off) status pada panel boiler.

b. Memantau keadaan high dan low level pada feeder dan solar tank

(boiler).

5. Solar Tank (daily and monthly tank)

a. Memantau keadaan high dan low level pada solar tank.

6. STP
a. Memantau keadaan high dan low level pada STP.

7. Panel Penerangan

a. Memantau status on / off pada panel penerangan.

8. Generator Set

a. Memantau status on / off pada panel genset.

9. Distribusi dan transfer pump

a. Memantau keadaan run (on / off) status pada distribusi dan transfer

pump.

Anda mungkin juga menyukai