Mola Hidatidosa
Oleh:
Gian Alodia Risamasu
11-2015-076
Pembimbing:
dr. Achmad Djaneudin, SpOG
IDENTITAS
Keluhan
Utama
Flek
sejak 1
bulan
Flek sejak 1 bulan 2 minggu SMRS,
P4A1 seperti cokelat
susu
merasa ada
benjolan di perut
Haid
HPHT : Januari 2017
Siklus Haid : Teratur
Lama haid : 3 hari
Nyeri haid : Ya
Menarche usia : 12 tahun
• 1. Perempuan / 20 / Spontan / Bidan / 3000gr
Riwayat • 2. Laki-laki / 18 / Spontan / Bidan / 2800gr
• 3. Laki-laki / 17 / Spontan / Bidan / 2900gr
Obstetri • 4. Laki-laki / 13 / Spontan / Bidan / 2700gr
Riwayat
• Pasien menggunakan KB suntik
Keluarga sejak umur 25 tahun, sudah
berhenti ketika umur 44 tahun.
Berencana
Riwayat
Penyakit • Tidak ada
Dahulu
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS OBSTETRI STATUS PRESENS
PEMERIKSAAN LUAR Keadaan Umum : Sakit Sedang
TFU : Setinggi Pusat Kesadaran : CM
Djj :- Tanda-tanda Vital
Inspekulo : - Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/m
Respirasi : 22 x/m
Suhu : 36,4 °C
Kepala : Ca +/+, Si -/-
Leher : T.a.k
Jantung : BJ I & II murni regular, M(-) G(-)
Paru : VBS kanan=kiri, Wh (-/-) Rh (-/-)
Abdomen : Teraba massa bentuk bulat,
batas tegas, mobile, konsistensi kenyal, dengan
ukuran kurang lebih 6x7cm, nyeri tekan (-)
Hati dan Lien : T.a.k
Ekstrimitas edema dan varises: -/-, -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Masa Perdarahan : 02’00”
Darah Rutin
APTT Pasien : 33,9
Hemoglobin : 12,1 g/dL
APTT Kontrol : 31,5
Hematokrit : 37 %
PT Pasien : 12,8
Mola
Hidatidosa
RENCANA PENGELOLAAN
Konsultasi
Sedia darah
Observasi IPD apakah
Rencana untuk
KU, TTV, ada tanda-
Histerektomi evakuasi
Perdarahan tanda
mola
tirotoksikosis
RESUME
Wanita 45 tahun, P4A1 datang ke poli kebidanan RSUD Cengkareng dengan
keluhan muncul flek seperti cokelat susu selama 1 bulan SMRS. Haid terakhir
pasien pada bulan Januari 2017. Pasien merasakan mual, pusing serta nafsu makan
berkurang. Pasien belum melakukan test pack kehamilan karena tidak merasa
sedang hamil. Dua minggu SMRS, pasien merasa ada benjolan di perutnya.
Dirasakan saat pasien ingin BAB dan terasa sulit duduk. Benjolan sebesar kepalan
tangan orang dewasa, bisa digerakan, tidak nyeri. Kemudian pasien pergi ke
Puskesmas, dan langsung dirujuk ke RSUD Cengkareng. Pasien menggunakan KB
sejak umur 25 tahun, yaitu KB suntik setiap 3 bulan, sudah berhenti ketika umur 44
tahun. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tampak sakit sedang dengan
kesadaran compos mentis. TTV dalam batas normal. Palpasi abdomen, teraba
massa bentuk bulat, batas tegas, mobile, konsistensi kenyal, dengan ukuran
kurang lebih 6x7cm, nyeri tekan (-), defans musculer (-). Pada hasil USG, tampak
gambaran gelembung mola / honey comb / snow flake pattern pada cavum uteri.
Kesan, sesuai gambaran “Mola Hidatidosa”.
• Dilakukan
operasi
18/03/2017 Histerektomi
13.00 WIB subtotal
FOLLOW UP
FOLLOW UP
PENYAKIT TROFOBLAS
GESTASIONAL
Definisi:
Penyakit atau kelainan
trofoblast yang primer
berasal dari kehamilan
KLASIFIKASI PENYAKIT
TROFOBLAS GESTASIONAL
(WHO)
1. Mola Hidatidosa (Komplet & Parsial)
2. Mola invasive
3. Koriokarsinoma
4. Placental Site Trophoblastic Tumor
5. Trophoblastic tumor,miscellaneous
(Exaggerated placental site,Placental site
nodule or plaque)
6. Unclasified trophoblastic lesion
KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI
Subyek Keterangan
Proliferasi sel trofoblast yang
Mola Hidatidosa disertai degenerasi hidrofik &
avaskuler villi koriales
Mola Hidatidosa Lengkap Tak ada komponen embrio
Mola Hidatidosa Partial Ada komponen embrio
Hiperplasia trofoblast yang
Mola Invasif mempunyai sifat seperti kanker
dengan potensi invasi & metastase
Kanker yang berasl dari sel
Koriokarsinoma
trofoblast
Menunjukan tumor yang berasal
Plasental Site Trophoblastic
dari sel trofoblast dari tempat
Tumor
implantasi plasenta
Suatu penyakit
trofoblas gestational
yang secara histologik
ditandai dengan
proliferasi sel
trofoblas, vili korialis
yang avaskular dan
mengalami
degenerasi hidrofik
Epidemiologi
Insidensi mola Angka kejadian
hidatidosa di mola sangat
Indonesia adalah bervariasi di
1:55 – 1:45 setiap negara
Mola Mola
Hidatidosa Hidatidosa
Komplit Parsial
FAKTOR RESIKO
Wanita usia <15 tahun & > 40 tahun
Wanita usia > 35 tahun, resiko 2x lipat
Wanita usia > 40 tahun, resiko 7x lipat
Riwayat mola atau abortus spontan
TANDA DAN GEJALA
Amenore
Pembesaran Uterus
Perdarahan pervaginam dan nyeri perut
bawah
Pengeluaran gelembung mola
Infeksi Uterus
Gestosis/Toksemia /Pregnancy Induced
Hypertensi / Toxemia Like Syndrom
Kelainan Kelenjara Tiroid
Emboli Sel Trofoblas
Disseminated Intravaskular Coagulation
Diagnosis
Anamnesis :
• Terlambat haid (amenorea)
• Mual dan muntah yang berlebihan
• Adanya perdarahan pervaginam
• Perut merasa lebih besar dari lamanya amenorea
• Tidak merasa adanya pergerakan janin
• Kista lutein unilateral / bilateral
• Takikardi, berdebar-debar (tanda-tanda tirotoksikosis)
Klinis Ginekologi :
• Uterus lebih besar dari tuanya kehamilan
• Tidak ditemukan tanda pasti kehamilan, seperti detak
jantung anak, balotemen atau gerakan anak
MOLA HIDATIDOSA KOMPLIT
Mola hidatidosa komplit dengan hydropic
villi, tidak adanya pembuluh darah villi,
dan proliferasi dari hiperplastik
sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas.
MOLA HIDATIDOSA PARSIAL
Mola hidatidosa parsial dengan vili korionik
dengan ukuran bervariasi dari ukuran dan
bentuk dengan edema fokal dan scalloping,
stroma trofoblastik.
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium: Kadar hormon
Pemeriksaan darah perifer
hCG (untuk melihat
lengkap untuk mendeteksi
kemungkinan adanya potensi
anemia
keganasan dan follow up)
Ultrasonografi: Mengidentifikasi
gambaran mola (terdapat
gambaran yang spesifik, seperti
Pemeriksaan hormon tiroid
sarang tawon atau badai salju) –
jika didapatkan adanya tanda-
pada mola komplit tidak
tanda tirotoksikosis
didapatkan gambaran janin,
namun pada mola parsial dapat
ditemukan gambaran janin
Evakuasi
• Kuret Tajam
• Kuretase vakum
• Histerektomi
Pengawasan Lanjut ( Follow Up)
Penderita dianjurkan kontrol setiap :
2 minggu selama tiga bulan