Anda di halaman 1dari 9

• A.

Perbandingan Senilai
1. Pengertian perbandingan senilai
Pada perbandingan senilai, jika nilai salah satu besaran
naik, nilai besaran yang lain akan naik juga . Begitu juga
sebaliknya, jika nilai salah satu besaran turun, nilai besaran yang
lain juga akan turun. Jadi, pada perbandingan senilai, nilai suatu
besaran akan semakin naik/turun sejalan dengan naik/turunnya
besaran yang lain. Pada perbandingan senilai, dua satuan dapat
pula dikatakan berbanding luas. Sebagai contoh, perbandingan
senilai ditunjukkan oleh hubungan antara volume bahan dan jarak
tempuh.
1 liter -> 20 km
2 liter -> 40 km
3 liter -> 60 km, dan seterusnya.
2. Tabel Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai dapat disajikan dalam tabel.
Perhatikan contoh tabel perbandingan antara volume bajhan
bakar dan jarak tempuh kendaraan berikut.
Volume Bahan Bakar (liter) Jarak tempuh (km)
1 20
2 40
3 60
4 80
5 100
6 120
dan seterusnya dan seterusnya
3. Perbandingan Senilai dalam Bentuk Persamaan
Untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan
perbandingan senilai kamu dapat menggunakan persamaan. Persamaan
tersebut sebagai berikut.
Besaran pertama Besaran Kedua
X1 Y1
X2 Y2
Persamaan yang terbentuk antara X1,X2,Y1, dan Y2 yaitu:
X1= Y1
X2 Y2

Dari persamaan X1= Y1 dapat dicari persamaan lain, misalnya


X2 Y2

X1 = Y1 x X2 atauY1 = X1 x Y2
Y2 X2
.
• Contoh soal:
Sebuah mobil dapat menempuh jarak 162 km dengan bahan
bakar 15 liter. Berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan
dalam menempuh jarak 415 km?

Penyelesaian:
162 km = 15 liter
? Liter
? Liter = 415 km.15 liter
162 km
? Liter = 38,4 liter
Jadi untuk menempuh jarak 415 km diperlukan bahan bakar
sebanyak 38,4 liter.
• B. Perbandingan Berbalik Nilai
1. Perbandingan Berbalik Nilai
Pada perbandingan berbalik nilai, jika nilai salah satu
besaran naik, nilai besaran yang lain justru turun. Begitu juga
sebaliknya, jika nilai salah satu besaran turun, nilai besaran yang lain
akan naik. Jadi, pada perbandingan berbalik nilai, nilai suatu besaran
akan semakin naik/turun berkebalikan dengan naik/turunnya besaran
yang lain. Sebagai contoh adalah hubungan antara kecepatan dan
waktu tempuhnya.
60 km/jam -> 1 jam
30 km/jam -> 2 jam
20 km/jam -> 3 jam
10 km/jam -> 6 jam
120 km/jam -> 0,5 jam = 30 menit
180 km/jam -> 1/3 jam = 20 menit
240 km/jam -> ¼ jam = 15 menit
2. Tabel Perbandingan Berbalik Nilai
Perbandingan berbalik nilai dapat disajikan dalam tabel.
Perhatikan contoh tabel perbandingan antara kecepatan dan
waktu tempuh kendaraan berikut.
Kecepatan (km/jam) Waktu Tempuh (jam)
10 6
20 3
30 2
60 1
120 0,5
180 1/3
240 1/4
3. Perbandingan Berbalik Nilai dalam Bentuk Persamaan
Untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan
perbandingan berbalik nilai, kamu dapat menggunakan persamaan.
Persamaan tersebut sebagai berikut.
Besaran Pertama Besaran Kedua
X1 Y1
X2 Y2

Persamaan yang terbentuk antara X1,X2,Y1, dan Y2 yaitu:


X1=Y2
X2 Y1

Dari persamaan X1=Y2


X2 Y1
dapat dicari persamaan lain, misalnya X1 =Y2 x X2 atauY2 = X1 x Y1
Y1 X2
• Contoh soal:
Ayah Charli hendak membangun sebuah rumah yang akan dikerjakan
oleh 25 pekerja dengan perkiraan waktu selesai dalam 60 hari. Jika
pekerjaan tersebut dilakukan oleh 45 pekerja, perkirakan dalam
berapa hari pekerjaan tersebut akan selesai!

Penyelesaian:
25 pekerja -> 60 hari
45 pekerja -> …..hari
Tentunya hasilnya akan lebih kecil dari 60 hari, karena jumlah
pekerjannya semakin banyak. Gunakan perbandingan berbalik nilai
h = 25
60 45
h = 25 x 60
45
h = 37,5 hari

Anda mungkin juga menyukai