Anda di halaman 1dari 14

KIMIA ANORGANIK II

COBALT, PLATINA DAN


SENYAWANYA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
SHABRINA NUR HAFIZHAH ( A1C116037 )
MARIANA NAINGGOLAN (A1C116069)
DOSEN PENGAMPU :
Drs. ABU BAKAR . M.Pd
M. HARIS EFENDI, S.Pd, M.Si., Ph.D
1. Bagaimana jika tubuh kita memiliki tingkat cobalt yang rendah
dan tingkat cobalt yang tinggi? Jelaskan! (Weni A1C116015)
Jawab:
Kebutuhan cobalt sangat rendah dengan asupan harian
rata-rata cobalt adalah sekitar 5-8 mcg. Hal ini biasanya tidak
diberikan dalam suplemen namun hanya dalam makanan sehari-
hari. Dalam tes darah, jumlah logam (termasuk cobalt) dalam
aliran darah anda akan dihitung dalam mikrogram per liter. Orang
yang sehat memiliki berbagai cobalt normal 0,19-0,4 mikrogram
per liter. Logam dalam aliran darah hanya menyajikan dalam
jumlah yang sangat kecil dan seseorang dengan kadar kobalt
yang normal bisa mengumpulkan semua cobalt dalam sistem
mereka bersama-sama dan datang dengan jumlah yang lebih
kecil dari butiran pasir.
Dalam jumlah yang berlebih cobalt menjadi beracun dan
menyebabkan banyak efek samping yang berbahaya dan
berpotensi permanen. Keracunan cobalt telah menyebabkan
cardiomyopathy, hipotiroidisme dan kerusakan saraf serta merusak
indera. Hal ini dapat menyebabkan neuropati, kejang, kebutaan,
sakit kepala, dan kerusakan hati. Cobalt juga bisa menyebabkan
kanker. Untuk mencegah masalah yang disebabkan oleh cobalt
tersebut maka dianjurkan bagi semua orang untuk konsumsi
sumber makanan yang mengandung cobalt dalam jumlah yang
ditentukan,tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih.
2. Mengapa platina digunakan sebagai bahan pelapis dan
bukan sebagai bahan utamanya? (Roby Fikra Maulana A1C1160

Jawab :
Platina sejak dulu digunakan sebagai pelapis connector
pengapian busi mesin bensin, terutama sebelum adanya
teknologi sistem pengapian ruang bakar mesin bensin elektronik
yang sekarang digunakan pada motor bensin. Relay-relay
tegangan tinggi juga menggunakan logam platina pada lidah-
lidah konektor nya. Daya tahan yang tinggi terhadap oksidasi
dan skala kekerasan yang lebih baik dari emas membuat platina
banyak digunakan di bidang kesehatan (penyambung tulang
yang patah, kawat gigi, dan sebagainya). Platina juga
digunakan untuk kemoterapi penyakit kanker.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, platina
kebal terhadap hampir semua jenis oksidator. Platina tahan
terhadap seluruh jenis larutan asam (kecuali HCN), dan tahan
terhadap hampir semua larutan basa (kecuali NaOH). Platina
larut oleh gas klorin (gas klor Cl2) yang berasal dari air raja,
membentuk senyawa kompleks H2Pt(Cl)6; pada suhu kamar laju
pelarutan berlangsung lambat, dan meningkat bila mengalami
pemanasan.
3. Bagaimana sifat-sifat dari keenam isotop pada
platina? (Nurul Amini A1C116029)
Jawab :
Platina adalah anggota unsur golongan platina dan unsur dalam golongan
10 pada tabel periodik. Ia memiliki enam isotop alami. Platina mempunyai enam
isotop alami: 190Pt, 192Pt, 194Pt, 195Pt, 196Pt, dan 198Pt. Isotop yang paling melimpah
adalah 195Pt, menyusun 33,83% dari seluruh platina. Itu adalah satu-satunya isotop
stabil tanpa spin nol; dengan spin ½, puncak satelit 195Pt sering teramati dalam
spektroskopi NMR 1H dan 31P (yaitu, Pt-fosfin dan kompleks Pt-alkil). 190Pt
adalah yang paling sedikit, hanya 0,01%. Di antara isotop alami, hanya 190Pt yang
tidak stabil, meskipun meluruh dengan waktu paruh 6,5×1011 tahun, menyebabkan
aktivitas menjadi 15 Bq/kg dari platina alami. 198Pt dapat mengalami peluruhan
alfa, tetapi peluruhannya tidak pernah teramati (waktu paruh diketahui lebih dari
3,2×1014 tahun); oleh karena itu, ia dianggap stabil. Platina juga memiliki 31
isotop sintetis dalam rentang massa atom dari 166 hingga 202, sehingga total
jumlah isotop yang diketahui sebanyak 37. Di antara ini, yang paling tidak stabil
adalah 166Pt, dengan waktu paruh 300 µs, sementara yang paling stabil adalah
193Pt dengan waktu paruh 50 tahun. Sebagian besar isotop platina meluruh dengan

beberapa kombinasi peluruhan beta dan alfa. 188Pt, 191Pt, dan 193Pt meluruh dengan
(terutama) tangkapan elektron. 190Pt dan 198Pt mengalami jalur peluruhan beta
berganda.
4. Apa yang menyebabkan platina tidak larut
dalam asam klorida dan asam nitrat? (Febry
Yulianti A1C116067)

Jawab :
Platina tidak larut dalam asam klorida dan asam nitrat,
tetapi larut dalam aqua regia panas membentuk asam
kloroplatinat, H2PtCl6. Asam nitrat yang dicampurkan dengan
asam klorida (HCl) akan membentuk aqua regia . Aqua regia ini
merupakan satu dari sedikit reagen yang dapat melarutkan emas
dan platinum. Asam nitrat juga merupakan komponen dari hujan
asam. Asam nitrat mampu melarutkan semua logam dalam
system periodic unsur kecuali emas dan platina.Logam kromium,
besi, dan alumunium akan terlarut dalam asam nitrat yang encer.
Namun lain halnya dengan asam nitrat yang pekat. Asam pekat
akan membentuk sebuah lapisan oksida sehingga mencegah
logam dari oksidasi lebih lanjut. Hal inilah yang disebut dengan
pemasifan.
5.Jelaskan bagaimana ketidakreaktifan cobalt
terhadap mineral magnetik yang kuat? (Icha
Feronica A1C1160
Jawab :
Unsur kobalt tidak reaktif, namun stabil terhadap panas.
Mineral cobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), cobalttite
(CoAsS) dan Lemacite ( Co3S4 ). Sumber utama cobalt disebut
“Speisses” yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni,
Cu, dan Pb. Kobal digunakan untuk membuat paduan logam.
Campuran besi kobalt mempunyai sifat tahan karat. Alinico merupakan
paduan aluminium, nikel, kobalt, dan tembaga yang bersifat magnet
kuat.
Kecendrungan penurunan kestabilan terjadi menurut deretan
Ti, V, Cr, Mn, dan Fe, serta Co. Tingkat oksidasi tertinggi kobalt adalah
IV, namun hanya sedikit senyawaan seperti itu yang dikenal.
Kobalt(III) relatif tidak stabil dalam senyawaan sederhana, namun
kompleks spin rendah sangat stabil, khususnya bila terdapat atom-atom
donor (misalnya N) yang memberikan sumbangan besar pada medan
ligan.
6. Bagaimana proses oksidasi cobalt (II) ke cobalt (III) dan
bagaimana sifatnya? (Munika Desyanti A1C116005)

Jawab :
Kobalt (II) hidroksida [Co (OH)2] dapat diperoleh sebagai
endapan yang berwarna biru bila larutan logam alkali hidroksida
ditambahkan pada larutan garam kobalt(II). Warna biru
endapan tersebut kemudian akan berubah menjadi ungu
sampai merah muda bila terjadi hidrasi. Kobalt(II) hidroksida
mudah larut dalam amoniak encer membentuk
heksaaminkobalt(II) hidroksida [Co(NH3)6]. Larutan senyawa ini
dapat teroksidasi oleh oksigen diudara menghasil berbagai
senyawa kobalt (III). Reaksi oksidasinya ditandai dengan
perubahan larutan yang menjadi gelap.
Bila kobalt (II) hidroksida dipanaskan didalam tabung
tertutup akan dihasilkan kobalt (II) oksida (CoO). Oksida ini
berwarna hitam, tetapi bila oksida ini dilarutkan dalam leburan
gelas akan memberikan warna biru. Gelas kobalt adalah gelas
yang mengandung kobalt (II) silikat. Pemanasan kobalt (II)
hidroksida diudara terbuka menghasilkan kobalt(II,III) oksida
(Co3O4). Kobalt (III) oksida (Co2O3) dapat diperoleh dengan
pemanasan kobalt (II) nitrat [ Co(NO3)2] secara perlahan .
› 7. novia rahmiati (A1C116071)
› Pertanyaan : platina dapat melapisi perhiasan, bagaimana cara membedakan perhiasan yang
mengandung platina, perak, dll, dan kenapa harga nya lebih mahal?
› Jawaban :
› Untuk membedakan perhiasan yang mengandung platina dapat dilihat dari perbedaan berikut:
› Platina mempunyai sifat hypoallergenic karena merupakan logam murni. Jadi sangat
membantu bagi Anda yang mempunyai alergi terhadap logam perhiasan.
› Emas putih tidak menimbulkan alergi karena dilapisi logam putih yang juga anti alergi seperti
palladium dan rhodium. Sedikit sekali orang yang alergi dengan emas putih karena mungkin
campurannya terdiri dari nikel dan perak.
› Perak bagi orang yang mempunyai kulit sensitif dapat menimbulkan gatal-gatal dan dan
bercak pada kulit tapi itu hanyalah sebagian kecil saja.
› Platinum lebih tahan terhadap perubahan warna dan tetap berwarna putih menyilaukan
walaupun sudah dipakai dan disimpan lama.
› Emas putih akan tahan warnanya jika dilapisi dengan rhodium. Rhodium akan memudar jika
dalam beberapa waktu telah dipakai sehingga emas putih cenderung memudar tingkat
kilauannya.
› Perak cenderung akan cepat memudar walaupun telah dilapisi rhodium. Perubahan akan
kentara jika logam ini sering terkena air.
› Platinum merupakan salah satu logam yang memiliki daya
tahan lebih lama dibandingkan emas. Kebanyakan platinum
dipasok dari Rusia dan Afrika Selatan. Nah, berikut beberapa
alasan yang membuat platinum lebih mahal daripada emas.
› 1. Platinum lebih berat sekitar 60% dari emas. Misalnya, jika
suatu cincin emas memiliki berat 10 gram, maka bila logamnya
diganti dengan platinum, cincin tersebut akan memiliki berat
16 gram. Hal inilah yang membuat Anda membayar perhiasan
platinum lebih mahal daripada perhiasan emas.
› 2. Perhiasan platinum memiliki 95% logam platinum dan
sisanya adalah campuran dari logam lain. Sedangkan emas 14
karat memiliki kandungan emas 58,3% emas murni dan sisanya
adalah campuran logam lain.
› 3. Perhiasan platinum umumnya memiliki biaya produksi yang
lebih besar daripada biaya produksi emas. Pasalnya,
logam platinum lebih sulit dibentuk menjadi sebuah perhiasan,
berbeda dengan logam emas yang lebih lunak dan mudah
dibentuk menjadi perhiasan.

› 8. santa theressia sitinjak (A1C116003)
› Pertanyaan : jelaskan bagaimana kereaktifan Cobalt dengan O2 , daya
tahan korosi, dan alloy apa yang terbentuk?
› Jawab:
› Logam ini memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap korosi,
stabil pada suhu tinggi dan memiliki sifat listrik yang stabil. cobalt
bereaksi lambat dengan oksigen pada suhu yang sangat tinggi.
› Cobalt tidak terlalu reaktif dengan udara. Tetapi kobalt memang tetap
bisa bereaksi dengan udara apabila disuhu yang tinggi kobalt bisa
bereaksi dengan udara tepatnya pada pemanasan oksida Co3O4
terbentuk. Jika reaksi dilakukan di atas 900 ° C, hasilnya ada lah
kobalt (II) oksida, CoO.
› 3Co (s) + 4O2 (g) →2Co3O4 (s)
› 2Co (s) + O2 (g) →2CoO (s)
› Jadi kesimpulannya kobalt dapat bereaksi dengan udara apabila
disuhu yang sangat tinggi dan tekanan yang tinggi pula.
› 9. Nurhayati (A1C116047)
› .mengapa platina bisa stabil pada suhu tinggi?
› Jawab :
› Karena sifatnya :
› A. . Tahan terhadap temperatur yang tinggi. Stabil pada temperatur yang tinggi, karena jenis
logam platina lebih stabil dari pada jenis logam yang lainnya.
› B. Kemampuannya tidak akan terganggu pada kisaran suhu yang luas.
› C. titik lelehnya 1768,3 oC, bandingkan dengan titik leleh emas yang lainnya seperti emas
1064,18 oC
› contoh penggunaan platina pada suhu yang tinggi.
› Resistance Temperature Detector (RTD) atau dikenal dengan Detektor Temperatur Tahanan
adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu temperatur/suhu
dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat platina, tembaga, atau nikel murni, yang
memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing-masing temperatur di dalam kisaran
suhunya. Semakin panas benda tersebut, semakin besar atau semakin tinggi nilai tahanan
listriknya, begitu juga sebaliknya. PT100 merupakan tipe RTD yang paling populer yang
digunakan di industri.
› 10. Gita prisillia sitepu (A1C116077)
› Pertanyaan: dampak dari platina yaitu dapat merubah DNA , faktor apa yang
menyebabkan hal itu terjadi?
Jawab: Senyawa koordinasi banyak yang dapat digunakan untuk mengobati
penyakit-penyakit tertentu. Cis-diaminadikloroplatina(II) atau cisplatin,
cis-[Pt(NH3)2]Cl2, digunakan untuk mengobati penyakit kanker buah pelir
dan kanker indung telur. Cisplatin juga sebagai platinol atau cisDDP. Dua
buah ikatan Pt-Cl pada cisplatin merupakan ikatan yang kuat tetapi mudah
mengalami reaksi substitusi ligan. Di dalam sel-sel kanker diduga dua ligan Cl-
pada cisplatin disubsitusikan oleh dua molekul air membentuk ion kompleks cis-
diaminadiaquaplatina(II), cis-[Pt(NH3)2(H2O)2]2+. Ion kompleks ini adalah lebih
reaktif terhadap sel-sel kanker dibandingkan cisplatin. Ion cis-[Pt(NH3)2(H2O)2]2+
menyerang DNA didalam sel kanker. Cis-[Pt(NH3)2(H2O)2]2+, setelah melepaskan
dua molekul
H2O yang diikatnya, membentuk ikatan dengan atom nitrogen no 7, N(7), yang
memiliki pasangan
elektron bebas, pada basa nitrogen guanine(G) yang terdapat dalam DNA
.
› 11. wulantri akhiria (A1C116023)
› Pertanyaan : apakah ada bahan lain yang menggantikan platina dalam
kegunaannya di bidnag penyambungan tulang?
› Jawaban:
Karena Platinum bersifat hypoallergic,.dimana hypoallergic itu adalah
meminimalisasi munculnya alergi. Jadi platinum sangat efektif untuk
dijadikan penyambung bagi yang patah tulang karena sifat hypoallergic nya
tidak membahayakan si pengguna. Selain itu platinum juga tidak lunak atau
keras sehingga resiko patahnya sambungan tulang (pen) platina sangatlah
kecil. Tetapi sekarang telah digunakan logam TITANIUM (Ti) karena lebih
ringan (sangat ringan), kuat dan juga hypoallergenic, selain juga karena
kemajuan teknologi yang memudahkan mendapatkan logam Titanium murni
dan harganya yang lebih murah.

Anda mungkin juga menyukai