Anda di halaman 1dari 20

HIPERTERMIA

dr. Harnavi Harun, SpPD-KGH, FINASIM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS


2018 1
PENDAHULUAN

Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus

Hipotalamus menjaga suhu tubuh tetap normal

Suhu tubuh inti tubuh  36.5 – 37.5 °C

2
DEFINISI

• Peningkatan suhu tubuh yang


Hipertermia melampaui kemampuan tubuh
untuk mengeluarkan panas

Hipertermia
• Hipertermia tidak berkaitan
VS dengan molekul pirogenik
Demam
3
EPIDEMIOLOGI

Berdasarkan Centers for Disease


Control and Prevention
• Kematian akibat cedera panas di Amerika
Serikat 1979 – 1997 mecapai 7000 orang
• Faktor risiko:
• Usia tua, tirah baring lama, konsumsi obat
antikolinergik, antiparkinson, atau diuretik

4
PATOGENESIS

Mekanisme Hipertermia
• Paparan panas eksogen
• Produksi panas endogen

Respons sistemik dan selular terhadap pajanan panas


• Termoregulasi
• Respons fase akut

5
• Panas tubuh
• didapat dari lingkungan
• diproduksi dari metabolisme
tubuh
Termoregulasi • Proses Termoregulasi
• Membuang panas berlebih
• Menjaga suhu tubuh tetap sekitar
37°C

6
MEKANISME TERMOREGULASI
Peningkatan suhu tubuh sebesar 1°C

Mengaktivasi reseptor panas di perifer dan hipotalamus

Mengirim sinyal ke pusat termoregulator hipotalamus


Respons eferen  meningkatkan hantaran panas melalui darah
dan permukaan tubuh
Vasodilatasi pembuluh darah kulit dan peningkatan aliran
darah di kulit
Timbul keringat mendinginkan permukaan tubuh

7
• Berkaitan dengan sel endotel, leukosit
dan sel epitel
Respons • Mediator yang berperan : IL-1 dan IL - 6
• Menimbulkan rangsang demam,
Fase leukositosis, peningkatan protein fase
akut, katabolisme otot, stimulasi aksis
Akut hipotalamus – hipofisis – adrenal dan
aktivasi sel leukosit dan endotelial

8
GEJALA DAN TANDA
Disfungsi otak

Gangguan perilaku  delirium

Kejang

Takikardia

Hiperventilasi

Hipotensi

Komplikasi serius  MODS (Multiple Organ Dyspunction Syndrome)

9
ETIOLOGI
Heat Stroke
• Saat latihan fisik
• Tanpa latihan fisik
Hipertermia Imbas Obat
• Obat psikotropika
• Obat neuroleptik
• Obat serotoninergik (SSRI, MAOI)
Hipertermia maligna
• Kelainan genetik

10
PENYEBAB HIPERTERMIA

11
DIAGNOSIS

• Aktivitas pada lingkungan panas dan


lembab  Heat stroke
• Konsumsi obat tertentu  hipertermia
imbas obat
Anamnesis • Gejala ekstrapiramidal  sindroma
neuroleptik maligna
• Suhu tubuh tidak kembali normal dengan
pemberian antipiretik

12
Pemeriksaan
Fisik
•Suhu tubuh tinggi

Pemeriksaan •Darah perifer lengkap


Penunjang (hitung jenis)

13
KLASIFIKASI

Keadaan Rentang Suhu


Normal 36.5 – 37.5 °C
Hipotermia < 35 °C
Demam > 37.5 – 38.3 °C
Hipertermia > 37.5 – 38.3 °C
Hiperpireksia > 40 – 41.5 °C

14
PENATALAKSANAAN
Pengobatan hipertermia tergantung pada penyebabnya

Heat stroke
• Pemberian air minum
• Beristirahat di tempat dingin
Hipertermia imbas obat
• Hentikan pemberian obat

Hipertermia Maligna
• Hentikan anestesi
• Pemberian dantrolen sodium IV (1 – 2.5 mg/KgBB) setiap 6 jam selama 24 –
48 jam sampai dantrolen oral dapat diberikan

15
Sindrom Neuroleptik Maligna
• Diberikan Bromokriptin, levodopa, amantadin,
nifedipin

16
TATALAKSANA HIPERTERMIA

17
18
PENCEGAHAN

Pembatasan
terhadap
pajanan panas

Menjaga hidrasi

19
TERIMA KASIH

20

Anda mungkin juga menyukai