PROMKES
ANGGOTA KELOMPOK 3 :
1. Agusti Izzatul Aini (F120155003)
2. Chaerani Noor Savitri (F120155007)
3. Husna Lathifatu Hilma (F120155010)
4. Mariza Kusuma Wariana (F120155015)
5. Novi Kartika Sari (F120155023)
6. Sella Ayu Oktarinda (F120155027)
7. Yulius Tri Handoko (F120155030)
8. Zahrotul Muawanah (F120155031)
PENDAHULUAN
Kesetaraan
Kesetaraan menghendaki tidak diciptakannya hubungan
yang bersifat hirarkhis (atas-bawah). Semua harus diawali
dengan kesediaan menerima bahwa masing-masing berada
dalam kedudukan yang sederajat.
Keterbukaan
Dalam setiap langkah menjalin kerjasama,
diperlukan adanya kejujuran dari masing- masing
pihak. Setiap usul/saran/komentar harus disertai
dengan itikad yang jujur, sesuai fakta, tidak
menutup-tutupi sesuatu.
Saling menguntungkan
Solusi yang diajukan hendaknya selalu mengandung
keuntungan di semua pihak (win-win solution). Misalnya
dalam hubungan antara petugas rumah sakit dengan pasien,
maka setiap solusi yang ditawarkan hendaknya juga berisi
penjelasan tentang keuntungannya bagi si pasien. Demikian
juga dalam hubungan antara rumah sakit dengan pihak donatur.
Pemberdayaan Masyarakat dalam
Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah suatu proses membantu individu dan
masyarakat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya guna
mengontrol berbagai faktor yang berpengaruh pada kesehatan,
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya (WHO). Promosi
kesehatan adalah kombinasi pendekatan pendidikan kesehatan dan
pendekatan organisasi, ekonomi, lingkungan yang seluruhnya
mendukung terciptanya perilaku yang kondusif dengan kesehatan
(Mee Lian,1998).
Kartasasmita (1995) menyatakan bahwa proses
pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga proses yaitu:
pemberdayaan adalah membangun daya, kekuatan atau
kemampuan, dengan mendorong (encourage) dan
membangkitkan kesadaran (awareness) akan potensi yang
dimiliki serta berupaya mengembangkannya.
• memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
masyarakat (empo-wering), sehingga diperlukan langkah
yang lebih positif, selain dari iklim atau suasana.
• memberdayakan juga mengandung arti melindungi.
Pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari dua sudut pandang
yaitu: Proses dan Hasil.
Sebagai suatu hasil, pemberdayaan masyarakat adalah suatu
perubahan yang signifikan dalam aspek sosial politik dalam
aspek sosial politik yang dialami oleh individu dan masyarakat,
yang seringkali berlangsung dalam waktu yang cukup panjang,
bahkan seringkali lebih dari 7 tahun (Raeburn,1993).
Sebagai suatu proses, Jackson (1989), Labonte (1994),
dan Rissel (1994) mengatakan, pemberdayaan masyarakat
melibatkan beberapa komponen berikut, yaitu:
a. Pemberdayaan personal.
b. Pengembangan kelompok kecil.
c. Pengorganisasian masyarakat.
d. Kemitraan.
e. Aksi sosial dan politik.
Langkah-langkah Pemberdayaan Masyarakat
sebagai berikut:
Merancang keseluruhan program.
Menetapkan tujuan.
Memilih strategi pemberdayaan.
Implementasi strategi dan manajemen.
Evaluasi program.
Tanya Jawab