Anda di halaman 1dari 57

TINGKAT IIB KEBIDANAN

Ayu tri pella


Ni made aryani
Nurul anugrahini
Rahma
Retno yuniarti
Siti kahirani
Tri lestsri
Definisi
Cephalhematoma adalah pembengkakan pada
daerah kepala yang disebabkan karena adanya
penumpukan darah akibat pendarahan pada
subperiostinum. ( Vivian nanny lia dewi, 2010 ).
Perbedaan caput succedaneum
dengan cephal haematoma

Caput succedaneum Cephal haematoma

Ada waktu lahir dan Ada waktu lahir atau timbul


mengecil setelah lahir sesudah lahir dan dapat
membesarsetelah lahir.

Melewati batas-batas tulang Tidak melampaui batas-


tengkorak. batas tulang tengkorak

Hilang dalam beberapa jam Membutuhkan beberapa


minggu untuk diabsorpsi.
Menurut : Prawiraharjo, Sarwono. 2002. Ilmu
Kebidanan

Tarikan vakum atau


cunam

Kelahi Persa
ran Penyebab Cephal linan
sungsa Hematoma lama
ng
Tanda dan Gejala Cephal Hematoma
 Adanya fluktuasi
 Adanya benjolan, biasanya baru tampak jelas setelah 2
jam setelah bayi lahir
 Adanya chepal hematoma timbul di daerah tulang
parietal Berupa benjolan timbunan kalsium dan sisa
jaringan fibrosa yang masih teraba. Sebagian benjolan
keras sampai umur 1-2 tahun. ( Menurut :
Prawiraharjo, Sarwono.2002.Ilmu Kebidanan )
 Menurut Vivian nanny lia dewi, 2010 :
 Kepala tampak bengkak dan berwarna merah.
 Tampak benjolan dengan batas yang tegas dan
tidak melampaui tulang tengkorak
 Pada perabaan terasa mula – mula keras kemudian
menjadi lunak.
 Benjolan tampak jelas lebih kurang 6 – 8 jam
setelah lahir
 Benjolan membesar pada hari kedua atau ketiga
 Benjolan akan menghilang dalam beberapa
minggu.
KLASIFIKASI

1.) Subgaleal
Pembuluh-pembuluh darah vena di daerah ini
dapat tercabik sehingga mengakibatkan hematoma
yang berisi sampai sebanyak 250 ml darah. Terjadi
anemia dan bisa menjadi shock.
Penyebabnya adalah perdarahan yang letaknya
antara aponeurosis epikranial dan periosteum.
2. Subperiosteal
Karena periosteum
melekat pada tulang
tengkorak di garis-garis
sutura, maka hematoma
terbatas pada daerah yang
dibatasi oleh sutura-
sutura tersebut. Jumlah
darah pada tipe
subperiosteal ini lebih
sedikit dibandingkan pada
tipe subgaleal. Bagian
tengah tetap lunak dan
sedikit darah akan diserap
oleh tubuh
Patofisiologi Cephal Hematoma
Kadang-kadang, cephal hematom terjadi ketika
pembuluh darah pecah selama persalinan atau
kelahiran yang menyebabkan perdarahan ke dalam
daerah antara tulang dan periosteum.
Cedera ini terjadi paling sering pada wanita
primipara. cephal hematoma berbatas tegas dan tidak
melebar sampai batas tulang. Pembengkakan biasanya
minimal atau tidak ada saat kelahiran dan bertambah
ukuranya pada hari kedua atau ketiga.
Komplikasi dari cephal Hematoma
 Ikterus
 Anemia
 Infeksi
 Hiperbilirubinemia
 Kadang-kadang disertai dengan fraktur tulang
tengkorak di bawahnya atau perdarahan intra kranial.
Pemeriksaan Diagnosis Cephal Hematoma

Pemeriksaan X-
Ray tengkorak
dilakukan bila dicurigai
adanya fraktur
(mendekati hampir 5%
dari seluruh cephal
hematom).
Dan pemeriksaan
darah lengkap untuk
menilai kadar bilirubin,
hematokrit, faktor
pembekuan dan
hemoglobin.
Penatalaksanaan Cephal Hematoma

Cephal hematoma umumnya tidak memerlukan


perawatan khusus. Biasanya akan mengalami resolusi
khusus sendiri dalam 2-8 minggu tergantung dari
besar kecilnya benjolan.
Namun apabila dicurigai adanya fraktur, kelainan
ini akan agak lama menghilang (1-3 bulan) dibutuhkan
penatalaksanaan khusus antara lain :
 Menjaga kebersihan luka
 Tidak boleh melakukan massase luka/benjolan Cephal
hematoma
 Pemberian vitamin K
Untuk melakukan penanganan pada kasus
cephal hematoma sebagai berikut:

jangan sering diangkat Hari pertama kompres dingin


dari tempat tidur

Cairan tersebut akan Hari kedua sampai


hilang terabsorbsi keempat kompres hangat.

Hiperbilirubinemia dapat
Tidak di aspirasi
timbul
hematoma lenyap,
Konseling orang tua untuk
terjadi hemolisis sel
awasi timbulnya
darah merah.
kemungkinan ikterik
Stilumus secara pelan untuk
merangsang pembuluh limfe Diminta cek RS, pada
dibawah kulit minggu keempat.
Pada neonatus dengan sefalhematoma dilakukan
fototerapi untuk mengatasi hiperbilirubinemia

Tidak perlu tindakan khusus.

Benjolan akan hilang sendiri dalam beberapa minggu atau beberapa


bulan.

Observasi terhadap bilirubinemia dan trombositopenia


Dapat diberi vitamin K untuk mengurangi perdarahan.

.
Pemeriksaan x-ray tengkorak, bila dicurigai adanya fraktur
(mendekati hampir 5% dari seluruhcephalhematoma)

Pemantauan bilirubinia, hematokrit, dan hemoglobin

Aspirasi darah dengan jarum suntik tidak diperlukan


Pemeriksaan Fisik pada Bayi cephal hematoma
 Melakukan pemeriksaan  Untuk pemeriksaan fisik di
Tanda-tanda vital awali dengan pemeriksaan
janin(suhu,nadi dan pada bagian
pernafasan). kepala,telinga,mata
 Mengukur berat badan ,hidung mulut.
bayi.  lanjutkan pemeriksaan ke
 Mengukur panjang badan bagian leher bayi,dada ,
bayi. ekstrimitasatas,abdomen,
genetalia,punggung,anus
dan yang terakhir pada
kulit bayi
Asuhan Kebidanan pada bayi cephal hematoma

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI Ny. R UMUR 2 HARI
DENGAN CEPHAL HEMATUM
I. PENGKAJIAN
Tanggal 16 Agustus 2007 Pukul 17.00 WIB

A. IDENTITAS
a. Identitas anak
Nama Bayi : Bayi Ny. R
Tanggal Lahir : 13 Agustus 2007
Pukul : 11.00 WIB
Usia : 2 Hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak Ke : 3 (tiga)
Alamat : Jl. Pala IV no.13 15A kauman bawah metro
timur
b. Identitas Orang Tua
Nama ibu : Nama Ayah :
Ny. Rahmadiyanti Tn. Ahmad Syafei
Umur : 37 th Umur : 42 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Lampung Suku : Lampung
Pendidikan : Diploma 3 Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
Alamat : Alamat :
Jl. Pala IV No.13 Metro Timur Jl. Pala IV No.13 Metro Timur
B. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan bayi baru lahir usia 2 hari
dengan keluhan terdapat pembengkakan dan luka
pada kepala yang disebabkan karena persalinan
dengan vakum ekstraksi.

C. RIWAYAT MELAHIRKAN

Anak ke 1 2
Usia sekarang 13 th 5 th
Jenis kelamin Perempuan Laki-laki
BB/TB(gr/cm) 3000/48 3200/50
Penolong Bidan Bidan
Penyakit - -
Keadaan Baik Baik
D. RIWAYAT PERSALINAN
 Kala I : berlangsung 21 jam, kemajuan persalinan lama,
ibu tampak lemah, ketuban pecah saat pembukaan
servik 10 cm disertai perdarahan 200 cc
 Kala II : berlangsung 65 menit, ibu mengejan lemah,
bayi lahir dengan persalinan buatan yaitu ekstraksi
vakum, bayi lahir pukul 11.00 WIB tidak ada lilitan tali
pusat dan terdapat cephal hematoma dan luka akibat
vakum.
 Kala III : Berlangsung 10 menit, kontraksi uterus baik,
TFU 2 jari di bawah pusat.
a. Keadaan air ketuban jernih
b. Jenis persalinan : persalinan buatan dengan ekstraksi
vakum
c. persalinan ditolong oleh dokter
E. POLA KEBUTUHAN DASAR
 a. Nutrisi
ASI diberikan minimal 3-4 jam, tiap kali bayi menangis
sebanyak 30 cc.
 b. Eliminasi
BAK : 6-7 x sehari
BAB : 2 x sehari
 c. Kebersihan diri
Ibu mandi 2 x sehari, 24 jam setelah lahir
F. PSIKOLOGI ORANG TUA
Orang tua/keluarga mengatakan dirinya cemas
akan kondisi anaknya yang terdapat pembengkakan di
kepala.

G. KEADAAN BAYI SETELAH LAHIR


a. Pemeriksaan
1) Keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis.
2) Tanda-tanda vital :
Suhu : 38,5 ¬¬0 C
Nadi : 100 x / mnt
RR : 40 x / menit
3) Reflek
a) Reflek menghisap ( secking ) : Lemah
b) Reflek kaki ( staping ) : Ada
c) Reflek menggenggam : Ada
d) Reflek moro ( terkejut ) : Ada
4) Nilai APGAR
APGAR Score Menit 1 Menit V
Appearance ( warna kulit ) 2 2
Pulse (nadi ) 2 2
Grimace ( reflek ) 1 1
Activity ( tonus ) 1 2
Respiratory ( pernafasan ) 2 2
Nilai 8 9
b. Pemeriksaan Fisik
5) Antopometri
1) kepala :
a) Berat badan : 3500
a) UUB : cembung
gram
 b) UUK : datar
b) Panjang badan :
 c) Moulage / penyusupan :
52 cm ada
c) Lingkar kepala : 37  d) Cephal hematoma : ada
cm
 e) Bentuk kepala : lonjong
d) Lingkar dada : 30  f) Keadaan tubuh : bersih
cm
 g) Odema : ada, warna merah
e) Lingkar lengan : 8  h) Luka : ada pada kepala, P :
cm 2 cm L : 1 cm
 i) Diameter : 3 cm
2) Mata 3) Hidung
a) Bentuk mata : bulat a) Bentuk : simetris, tidak
simetris ka / ki ada kelainan
b) Strabismus : tidak ada b) lubang hidung : normal
c) Pupil mata : normal c) pernapasan cuping
d) Sklera : putih, tidak hidung : tidak ada
ikhterik d) Keadaan : terdapat cairan
e) Keadaan : bersih / lendir
f) Bulu mata : ada, normal
4) Mulut 5) Telinga
a. Bentuk : simetris, tidak a) Posisi : simetris
ada kelainan b) Keadaan : bersih
b. Palatum : tidak ada
kelainan
c. Gusi : baik
d. Reflek hisap : lemah
e. Bibir : tidak ada
kelainan, simetris atas
bawah
6) Leher 7) Dada
a) Pembesaran vena / a) Posisi : pergerakan dada
kelenjar : tidak ada simetris
b) Pergerakan leher : dapat b) Mamae : tidak ada
bergerak bebas benjolan
c) Suara nafas : masih
terdengar berlendir
8) Perut 9) Ekstermitas
a) Bentuk : bulat tidak ada Atas : simetris tangan kanan
kelainan dan kiri, pada punggung
b) Punggung bokong : tidak telapak tangan kanan
ada kelainan terpasang infuse, jari-jari
tangan lengkap ada 10 jari,
pergerakan lemah, tidak
ada kelainan
Bawah : jari-jari kaki lengkap
ada 10 jari, pergerakan
lemah, tidak ada kelainan
10) Genetalia
a. Jenis kelamin : laki-laki
b. Skrotum : sudah turun, testis ada 2 buah
c. Lubang uretra : ada
d. Anus : ada
II. Interprestasi Data Dasar
.1. Diagnosa
Bayi baru lahir usia 2 hari dengan chepal haematomaa
DS : Keluarga mengatakan bayinya menangis kesakitan
saat diraba bagian kepalanya tepatnya pada bagian
bekas luka vakum.
DO :
a. Bayi lahir tanggal 13 agustus 2007
b. Bayi menangis saat diraba kepalanya
c. Pada kepala terdapat pembengkakan berwarna agak
biru dan luka lunak agak basah
d. Linkar kepala : 37 cm
e. Bentuk kepala : cekung karena mengalami infeksi
2. Masalah
A. Gangguan integritas pada kulit kepala karena luka
bekas vakum ektraksi
DS : Keluarga mnegatakan banyinya terdapat
pembengkakan pada kepala dan luka dalam keadaan
basah.
DO :
a. Terdapat pembangkakan berwarna kebiruan
b. Terdapat luka yang masih basah karena vakum
ekstraksi
c. Keadaan luka bersih
B. Gangguan tekanan intrakranial
DS : Keluarga mengatakan lahir dengan vakum dan
terdapat pembengkakan pada kepala.
DO : Terdapat pembengkakan pada kepala bayi, dengan
diameter 3 cm dan berwarna biru

C. Gangguan peningkatan suhu


DS : Keluarga mangatakan bayinya panas sejak tadi
malam
DO: Bayi teraba panas, dengan suhu tubuh 38,5 0C
D. Gangguan tingkat kecemasan orang tua
DS : Orang tua selalu cemas dan selalu menanyakan
kondisi bayinya
DO : Keluarga tampak resah dan sedih, raut wajah orang
tua tampak cemas.

3. Kebutuhan
a. Pembatasan mobilitas
b. Perawatan luka kepala
c. Pemenuhan nutrisi
d. Penurunan suhu
e. Perawatan bayi sehari-hari
f. Perawatan tali pusat
g. Dukungan psikologis dan komunikasi teraupetik pada
lukanya
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
YANG BERHUBUNGAN

1. Potensial terjadi infeksi luka pada kepala


2. Potensial terjadi infeksi tali pusat
3. Potensial terjadi peningkatan bilirubin (ikhterus)
IV. KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN
TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter spesialis dalam pemberian
obat :
1. IVFD ( Intra Vena Fluid Drip ) dekstose 10% + Adona
25 mg 5 tetes / menit mikrodrip
2. Taxegram 2 x 150 mg IV/8 jam
3. Arcocillin 2 x 150 mg IV/8 jam
V. Perencanaan(INTERVENSI)
1. Atasi peningkatan suhu 2. Mengatasi pencegahan
dengan cara infeksi dengan cara
a. Kompres air hangat a. Perawatan luka dan
b. Pemberian antibiotika benjolan pada kepala
dan antipiretik b. Perawatan tali pusat
c. Pemberian ASI / PASI dengan teknik steril
secara adekuat c. Pemberian antibiotika
d. Letakan bayi dalam
incubator
3. Observasi keadaan 4. Jelaskan tentang kondisi
umum dan tanda-tanda bayi saat ini
vital
a. Periksa suhu tubuh
b. Hitung denyut nadi,
cepat atau lambat
c. Hitung dan berikan
pernafasan dalam atau
dangkal
d. Periksa lingkar kepala
bayi
5. Beritahu keluarga bila
terdapat tanda-tanda
bahaya pada bayi dan
laporkan segera pada
petugas. Dengan tanda- 6. Beri dukungan psikologis
tanda sebagai berikut : dengan komunikasi pada
keluarga
a. Suhu tubuh diatas 37 0C
atau dibawah 350C
b. Pernapasan di atas 60
x/menit atau kurang dari
30 x/menit
c. Bayi mengalami ikterus
atau warna kulit bayi
berwarna kekuningan
d. Tanda-tanda bahaya lain
yang timbul pada bayi.
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan perawatan 2. Melakukan pembatasan
luka dan pembengkakan mobilitas dengan cara
pada kepala. Perawatan jangan terlalu sering
ini dilakukan setiap hari mengangkat bayi. Hal ini
oleh perawat /bidan bertujuan agar tidak
yang bertugas, dengan terjadi pembekakan yang
memperhatikan meluas pada kepala bayi.
kebersihan luka.
3. Melakukan perawatan 4. Menjelaskan pada
tali pusat secara steril keluarga tentang kondisi
dan mengajarkan pada bayi saat ini. Bahwa
keluarga mengenai cara keadaan pada benjolan
perawatan tali pusat pada kepala akan
secara steril. menghilang 2-8 minggu
sehingga keluarga tidak
perlu cemas.
5. Meletakkan bayi dalam 6. Mengatasi peningkatan
incubator, guna suhu tubuh bayi dengan
mempertahankan suhu cara :
tubuh bayi a. Kompres air hangat
b. Pemberian obat
antibiotika dan
antipiretika
c. Pemberian cairan sesuai
dengan kebutuhan
7. Mengajarkan dan 8. Memberi tahu pada
menganjurkan kepada keluarga untuk
keluarga mengenai cara melaporkan kepada
pemberian ASI/PASI petugas kesehatan jika
minimal 3-4 jam sekali terdapat tanda-tanda
dengan porsi sedikit 30 cc bahaya pada anak seperti :
tapi sering. a. Suhu tubuh di atas 370C
atau di bawah 350C
b. Pernafasan di atas 60
x/menit atau kurang dari
30 x/menit
9. Mengobservasi keadaan 10. Memberi dukungan
umum dan tanda-tanda psikologis dengan
vital seperti : komunikasi teraupetik
a. Periksa suhu tubuh pada keluarga
b. Hitung denyut nadi per
menit, cepat atau
lambat.
c. Hitung dan periksa
pernafasan per menit,
dalam atau dangkal.
11. Mengajarkan pada 12. Melakukan kolaborasi
keluarga tentang cara dengan dokter spesialis :
perawatan bayi sehari- a. IVFD (Intra Vena Fluid
hari, baik perawatan Drip) dekstose 10% +
mengganti pakaian bayi adona 25 mg, 5 tetes
jika bayi terlihat tidak /menit micro drip
nyaman, mandikan bayi b. Taxegram 2 x 150 mg
dengan mandi lap jika IV/8 jam
memungkinkan.
c. Arcocillin 2 x 150 mg
IV/8 jam
VII. EVALUASI
Tanggal 16 agustus 2007 pukul 18.40 WIB
Bayi lahir dengan adanya pembengkakan dan luka pada
kepala
DS : Keluarga mengatakan bayinya menangis saat diraba
kepalanya pada daerah bengkak /benjolan, suhu tubuh
telah menurun dan nutrisi terpenuhi
DO : Bayi menangis saat diraba bagian kepalanya, pada
bagian kepala terdapat oedema dengan lebar 1 cm dan
panjang 2 cm.
Luka ini terjadi karena partus lama, dengan menggunakan
persalinan buatan dengan ekstrasi vakum.
Terkait dengan hal tersebut keadaan bayi :
1. ASI : Bayi sudah mulai 2. Reflek
meminum ASI meskipun a. Reflek menghisap :
dalam jumlah sedikit. sudah baik
b. Reflek kaki (staping) :
ada
c. Reflek menggenggam :
ada
d. Reflek moro : ada
3. Tali pusat : akan 4. Eliminasi
mengering setelah 6 hari a. BAK : 6-7 x/hari
b. BAB : 2 x/hari
5. Berat badan : 3600 gram 7. Nadi : 100 x/menit
6. Suhu tubuh : 370c 8. Pernafasan : 50 x/menit
9. Lingkar kepala : 36 cm
Catatan Perkembangan
Tanggal 17 Agustus 2007, hari ke-5 sejak kelahiran bayi
S: O : 1. Suhu tubuh : 370C
1. Keluarga mengatakan 2. Nadi : 100 x/menit
bayi sudah tidak panas 3. RR : 45 x/menit
lagi 4. Lingkar kepala : 36 cm
2. Keluarga mengatakan 5. Berat badan : 3600 gram
tali pusat sudah mulai
kering 6. Tali pusat : sudah mulai kering
3. Keluarga mengatakan 7. Eliminasi
luka dan pembengkakan a. BAB : 2 x/hari
pada bagian kepala b. BAK : 6-7 x/hari
sudah mulai kering dan 8. Reflek
membaik
a. Reflek menghisap : sudah baik
b. Reflek kaki (staping) : ada
c. Reflek menggenggam : ada
d. Reflek moro : ada
9. Luka pada kepala : sudah mengering
A : Masalah teratasi P : Menjaga dan
mempertahankan suhu
tubuh dan keadaan umum
bayi
Dengan cara :
1. Meletakkan bayi dalam
inkubator
2. Membungkus bayi dengan
kain kering dan hangat
3. Mandikan bayi dengan
minyak steril atau baby oil
Tanggal 20 Agustus 2007, hari ke-8 sejak kelahiran bayi
O : 1. Raut wajah keluarga tidak terlihat cemas lagi,
seperti sebelumnya.
2. Bayi minum ASI/PASI minimal 3-4 jam sebanyak 30 cc
S : Kecemasan keluarga 3. Suhu tubuh : 36,5 0 C
berkurang, karena bayi
sudah mulai meminum 4. Nadi : 100 x/menit
ASI/PASI secara teratur 5. Pernafasan : 45 x/menit
6. Lingkar kepala : 35,6 cm
7. BB : 3600 gram
8. Tali pusat sudah kering
9. Eliminasi :
a. BAB : 2 x/hari
b. BAK : 6-7 x/hari
10. Reflek
a. Reflek menghisap : sudah baik
b. Reflek kaki (staping) : ada
c. Reflek menggenggam : ada
d. Reflek moro : ada
11. Luka pada kepala sudah mengering
P : 1. Beri dukungan
psikologi dan
A : Masalah teratasi komunikasi teraupetik
dengan cara:
a. Memuji perkembangan
kesehatan bayi
b. Memberikan ucapan
selamat atas
kesembuhan bayi
2. Memantau keadaan bayi
Tanggal 23 Agustus 2007, hari ke 11 dari kelahiran bayi

S: O:
1. Keluarga mengatakan 1. Keluarga tampak
mereka merasa bahagia, bahagia
karena keadaan bayi 2. Keluarga dan bayi
mereka saat ini sudah pulang tanggal 23
membaik Agustus 2007 pukul 11.00
2. Keluarga berencana WIB
akan pulang tanggal 23
Agustus pukul 11.00 WIB
setelah dilakukan
pemeriksaan dokter.
 P : 1. Mengajarkan pada keluarga
mengenai perawatan bayi sehari-hari,
ajarkan cara memandikan bayi,
 A : Masalah teratasi memakaikan pakaian dll.
 2. Menganjurkan pada ibu agar tetap
memberikan ASI dengan cara
meletakkan bayi sambil tiduran untuk
mengurangi agar anak jangan sering
diangkat agar benjolan cepat sembuh.
 3. Anjurkan pentingnya imunisasi pada
bayi untuk mencegah penyakit infeksi
 4. Anjurkan pada ibu untuk membawa
anaknya ke posyandu secara rutin,
untuk memantau tumbuh kembang
anak.

Anda mungkin juga menyukai