Anda di halaman 1dari 41

PENAYANGAN DAFTAR HITAM

PADA DAFTAR HITAM NASIONAL

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan


Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi
Peraturan Presiden RI Pasal 134
Nomor 54 Tahun 2010 dan ayat (2)
perubahannya
tentang
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
Peraturan Kepala LKPP
Nomor 18 Tahun 2014
tentang
Pasal 19
Pasal 93
Daftar Hitam Dalam
ayat (1)
ayat (2) Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
Pasal 124 Pasal 118
ayat (2),(6)
Q1.
APA ITU
DAFTAR HITAM?
APA ITU DAFTAR HITAM?

DAFTAR HITAM adalah daftar yang


dibuat oleh K/L/D/I yang memuat
identitas Penyedia Barang/Jasa yang
dikenakan sanksi oleh PA/KPA berupa
larangan mengikuti Pengadaan
Barang/Jasa pada K/L/D/I dan/atau yang
dikenakan sanksi oleh Negara/Lembaga
Pemberi Pinjaman/Hibah pada kegiatan
yang termasuk dalam ruang lingkup
Peraturan Presiden tentang Pengadaan
Perseorangan Badan Usaha
Barang/Jasa Pemerintah.
Q2.
APA BEDANYA
DENGAN DAFTAR
HITAM NASIONAL?
APA BEDANYA DENGAN DAFTAR HITAM NASIONAL?

DAFTAR HITAM NASIONAL adalah kumpulan Daftar Hitam yang dimuat


dalam Portal Pengadaan Nasional

Akses di :
Inaproc.id/daftar-hitam
Q3.
SIAPA YANG BISA
DIKENAKAN SANKSI
DAFTAR HITAM?
SIAPA YANG BISA DIKENAKAN SANKSI DAFTAR HITAM?

PENYEDIA BARANG/JASA, apabila saat proses pemilihan dan/atau pelaksanaan


kontrak melakukan : (a)
Mempengaruhi Terbukti melakukan : (s)
Melakukan ULP/PP/pihak (h,n) penipuan/pemalsuan Tidak
kolusi/persekongkolan : berwenang (k) curang dalam pelelangan menindaklanjuti
(b) antar penyedia untuk (t) Penyimpangan prosedur, rekomendasi
mengatur Harga KKN, persaingan tidak sehat BPK/APIP
(c)
Penawaran
Menyampaikan (i) (r)
(l) antar penyedia-
dokumen yang Pemutusan Tidak
penyedia dan/atau
tidak benar kontrak secara memperbaiki
penyedia-ULP/PP/PPK
sepihak oleh cacat mutu
Penyedia (f) PPK (q)
mengundurkan diri : Tidak dapat
Melakukan
(d) setelah batas akhir menyelesaikan
Menolak : praktek
pemasukan penawaran kontrak
(j) menandatangani gratifikasi
(e) dari pelaksanaan (g) BAST akhir
kontrak Tidak (m) menaikkan nilai
(p) saat masa memenuhi jaminan pelaksanaan
penawaran masih TKDN (o) SPPBJ
berlaku

Pasal 3 Perka LKPP No.18 Tahun 2014


KONSEKUENSI SANKSI DAFTAR HITAM

1) Seluruh Penyedia Barang/Jasa yang bergabung dalam


satu konsorsium/kemitraan dikenakan sanksi
pencantuman dalam Daftar Hitam

2) Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam yang


dikenakan kepada kantor pusat perusahaan berlaku
juga untuk seluruh kantor cabang/perwakilan
perusahaan.

3) Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam yang


dikenakan kepada kantor cabang/perwakilan
perusahaan berlaku juga untuk kantor
cabang/perwakilan lainnya dan kantor pusat
perusahaan.

4) Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam yang


dikenakan kepada perusahaan induk tidak berlaku
untuk anak perusahaan, dan sebaliknya.
Q4.
APA SAJA TAHAPAN
YANG DIBUTUHKAN
UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan PPK/Pokja ULP/PP


APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan : Pasal 7

• Menyampaikan usulan Daftar Hitam kepada


PPK/Pokja PA/KPA dengan melampirkan :
ULP/PP - Identitas penyedia;
- nama paket pekerjaan;
- nilai total HPS;
- perbuatan yang dilakukan oleh Penyedia;
- Berita Acara Pemeriksaan (penelitian
dokumen; klarifikasi);
- Dokumen pendukung (kontrak dll).

• Disampaikan paling lambat 3 hari setelah


Berita Acara Pemeriksaan ditandatangani.

PA/KPA (Format pada Lampiran I Perka LKPP No.18 Tahun 2014)


APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan PPK/Pokja ULP/PP


APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

2. Pemberitahuan : Pasal 8

• Menyampaikan tembusan surat usulan Daftar


PPK/Pokja Hitam kepada Penyedia Barang/Jasa.
ULP/PP
• Disampaikan pada hari yang sama dengan
penyampaian surat usulan ke PA/KPA, melalui :
a. surat elektronik (e-mail);
b. Faksimile;
c. jasa pengiriman; dan/atau
d. diantar langsung.

Penyedia
Barang/Jasa
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan Penyedia Barang/Jasa


APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

3. Keberatan : Pasal 9

• Apabila penyedia barang/jasa merasa


Penyedia keberatan dengan usulan Daftar Hitam, dapat
Barang/Jasa mengajukan keberatan tertulis kepada PA/KPA.

• Disampaikan paling lambat 5 hari sejak


tembusan surat usulan diterima disertai bukti
pendukung.

• Apabila APIP telah melakukan pemeriksaan,


maka Penyedia Barang/Jasa tidak dapat
mengajukan keberatan.

PA/KPA
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan Penyedia Barang/Jasa

4. Permintaan Rekomendasi PA/KPA


APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

4. Permintaan Rekomendasi : Pasal 10

• Menyampaikan permintaan kepada APIP untuk


memberikan rekomendasi terhadap usulan
PA/KPA Daftar Hitam dengan melampirkan :
- Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP;
- Berita Acara Pemeriksaan;
- Dokumen pendukung lainnya;
- Surat keberatan (jika ada).

• Disampaikan paling lambat 5 hari sejak surat


usulan dan/atau surat keberatan diterima oleh
APIP.

APIP
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan Penyedia Barang/Jasa

4. Permintaan Rekomendasi PA/KPA

5. Pemeriksaan Usulan APIP


APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

5. Pemeriksaan Usulan : Pasal 11

• Melakukan pemeriksaan dan klarifikasi kepada


PPK/Pokja ULP/PP, Penyedia Barang/Jasa,
APIP dan/atau pihak lain yang dianggap perlu.

• Membuat rekomendasi atas usulan Daftar


Hitam dan menyampaikannya kepada PA/KPA
(dikenakan atau tidak dikenakan sanksi)

• Disampaikan paling lambat 10 hari sejak surat


usulan dan/atau keberatan diterima.

PA/KPA
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan Penyedia Barang/Jasa

4. Permintaan Rekomendasi PA/KPA

5. Pemeriksaan Usulan APIP

6. Penetapan PA/KPA
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

6. Penetapan : Pasal 12

• Menerbitkan Surat Keputusan Daftar Hitam berdasarkan :


- Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP;
PA/KPA - Surat rekomendasi APIP;
- Dokumen pendukung;
- Surat keberatan Penyedia Barang/Jasa (jika ada).

• Menyampaikan Surat Keputusan kepada Penyedia


Barang/Jasa dan PPK/Pokja ULP/PP.

• SANKSI DAFTAR HITAM BERLAKU SEJAK TANGGAL SURAT


KEPUTUSAN DITETAPKAN.

Penyedia • Disampaikan paling lambat 5 hari setelah surat


rekomendasi APIP diterima.
Barang/Jasa
(Format pada Lampiran II dan III Perka LKPP No.18 Tahun 2014)
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

6. Penetapan : Pasal 12
SK Penetapan paling kurang memuat :
a. Identitas penyedia
b. ringkasan rekomendasi APIP;
PA/KPA
c. nama paket pekerjaan;
d. nilai total HPS;
e. jenis pelanggaran;
f. jangka waktu berlakunya sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam; dan
g. nama PA/KPA.

Penyedia yang dikenakan sanksi pencantuman dalam Daftar


Hitam berdasarkan penetapan BUMN/BUMD, lembaga
donor, pemerintah negara lain dan/atau putusan Komisi
Penyedia Pengawas Persaingan Usaha/putusan pengadilan yang sudah
Barang/Jasa berkekuatan hukum tetap, tidak dapat mengikuti Pengadaan
Barang/Jasa di seluruh K/L/D/I dalam jangka waktu yang
ditetapkan.
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan Penyedia Barang/Jasa

4. Permintaan Rekomendasi PA/KPA

5. Pemeriksaan Usulan APIP

6. Penetapan PA/KPA

7. Pencantuman/pemasukan PA/KPA
dalam Daftar Hitam
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

7. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar Hitam : Pasal 14

Menyampaikan permintaan untuk menayangkan Daftar


PA/KPA Hitam ke dalam Daftar Hitam Nasional dengan melampirkan :
- Surat Keputusan Daftar Hitam;
- Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP;
- Surat rekomendasi APIP;
- Surat keberatan Penyedia Barang/Jasa (jika ada)

• Disampaikan paling lambat 5 hari sejak Surat Keputusan


Daftar Hitam ditetapkan

(Format pada Lampiran IVI Perka LKPP No.18 Tahun 2014)

LKPP
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan Penyedia Barang/Jasa

4. Permintaan Rekomendasi PA/KPA

5. Pemeriksaan Usulan APIP

6. Penetapan PA/KPA

7. Pencantuman/pemasukan PA/KPA
dalam Daftar Hitam
8. Pencantuman/pemasukan LKPP
dalam Daftar Hitam Nasional
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

8. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar Hitam Nasional : Pasal 15

• Melakukan penelitian terhadap kelengkapan dokumen


penyampaian Daftar Hitam.
LKPP
• Apabila lengkap, LKPP menayangkan Daftar Hitam ke
dalam Daftar Hitam Nasional.

• Apabila belum lengkap, LKPP meminta kekurangan


dokumen kepada PA/KPA untuk dilengkapi.

• Kebenaran atas isi Surat Keputusan Penetapan sanksi


pencantuman dalam Daftar Hitam dan dokumen
pendukung adalah menjadi tanggung jawab PA/KPA.

• LKPP tidak bertanggung jawab terhadap keabsahan Surat


Keputusan Penetapan sanksi pencantuman dalam Daftar
Hitam dan dokumen pendukung.
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

8. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar Hitam Nasional : Pasal 16

LKPP mencantumkan/memasukkan Penyedia


LKPP Barang/Jasa yang terbukti melakukan tindakan
persekongkolan, penipuan, pemalsuan, Korupsi, Kolusi
dan/atau Nepotisme di bidang Pengadaan Barang/Jasa
ke dalam Daftar Hitam Nasional berdasarkan
penyampaian salinan putusan yang sudah berkekuatan
hukum tetap dari Pengadilan dan/atau PA/KPA.
Q5.
APAKAH DAFTAR
HITAM BISA
DIBATALKAN?
APAKAH DAFTAR HITAM BISA DIBATALKAN?

1. Daftar Hitam dapat diajukan untuk dibatalkan oleh Penyedia


Barang/Jasa dengan cara mengajukan gugatan ke Pengadilan
(Pasal 19 Perka LKPP No.18 Tahun 2014).

2. Putusan Pengadilan untuk membatalkan Daftar Hitam harus


berkekuatan hukum tetap (BHT).

3. Berdasarkan putusan Pengadilan BHT, PA/KPA menetapkan


Surat Keputusan Pembatalan Daftar Hitam (Format pada
Lampiran V Perka LKPP No.18 Tahun 2014).

4. PA/KPA menyampaikan permintaan untuk menghapus Daftar


Hitam dari Daftar Hitam Nasional kepada LKPP dengan
melampirkan :
- Surat Keputusan Pembatalan Daftar Hitam;
- Putusan Pengadilan BHT mengenai pembatalan Daftar
Hitam.
(Format pada Lampiran VI Perka LKPP No.18 Tahun 2014).
Q6.
APAKAH DAFTAR
HITAM BISA
DIPERBAIKI?
APAKAH DAFTAR HITAM BISA DIPERBAIKI?

1. Apabila terdapat kesalahan administratif (bukan


prosedur) pada Keputusan Daftar Hitam yang telah
ditetapkan, maka dapat melakukan Perubahan pada
Keputusan dengan memperhatikan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 80 Tahun 2012 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah.

2. Agar dapat mengutamakan kehati-hatian agar tidak


menimbulkan permasalahan hukum dikemudian hari.

3. Perubahan Keputusan yang telah ditetapkan, agar


disampaikan kepada LKPP dan Penyedia
Barang/Jasa.
DAFTAR HITAM NASIONAL
LKPP
DAFTAR HITAM NASIONAL PADA INAPROC 2.0

Akses ke laman Klik “Daftar Hitam”


inaproc.id
DAFTAR HITAM NASIONAL PADA INAPROC 2.0

Ketik keyword nama


Penyedia atau nomor NPWP

Klik Nama Penyedia untuk


melihat detil informasi

“Daftar Hitam Aktif” menampilkan informasi mengenai Daftar Hitam Penyedia Barang/Jasa
yang statusnya masih berlaku.
DETIL INFORMASI UNTUK DAFTAR HITAM AKTIF
DAFTAR HITAM NASIONAL PADA INAPROC 2.0

Klik tombol “Non Aktif”

Ketik keyword nama


Penyedia atau nomor NPWP

Klik Nama Penyedia untuk


melihat detil informasi

“Daftar Hitam Non Aktif” menampilkan Daftar Hitam yang masa berlakunya sudah habis atau
sudah dicabut penetapannya
DAFTAR HITAM NASIONAL PADA INAPROC 2.0

Setelah INAPROC 2.0 :


- Pencarian nama Penyedia Barang/Jasa dari
database ADP (Agregasi Data Penyedia)
- Blokir akun Penyedia Barang/Jasa sehingga
tidak bisa mendaftarkan diri sebagai peserta
lelang
PENAYANGAN DAFTAR HITAM TAHUN 2016 BERDASARKAN
JENIS PELANGGARAN

Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak secara bertanggung jawab 235

Dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK karena kesalahan penyedia 22

Membuat dan/atau menyampaikan dokumen yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan pengadaan 9

Mengundurkan diri dari pelaksanaan kontrak dengan alasan yang tidak dapat diterima PPK 6

Mengundurkan diri setelah batas akhir pemasukan penawaran 3

Menolak SPPBJ dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh PPK 3

Tidak memperbaiki atau mengganti barang akibat cacat mutu 2

Tidak bersedia menandatangani BAST akhir pekerjaan 1

Hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data 1


PENAYANGAN DAFTAR HITAM NASIONAL

Klarifikasi akan dilakukan LKPP apabila :


1. Berkas penetapan sanksi Daftar Hitam yang disampaikan oleh PA/KPA ke
LKPP tidak lengkap (Pasal 15 Perka LKPP No.18 Tahun 2014);
2. Terdapat tahapan prosedur yang tidak tercantum pada konsiderans/dasar
pertimbangan penetapan Daftar Hitam;
3. Informasi yang tercantum pada Surat Keputusan dan dokumen
pendukungnya tidak jelas atau tidak secara implisit menjelaskan tentang
Daftar Hitam;
4. Surat penyampaian tidak ditujukan secara langsung kepada LKPP (hanya
tembusan) (Lampiran IV Perka LKPP No.18 Tahun 2014)

Anda mungkin juga menyukai