Obstruksi Bilitari Neonatus
Obstruksi Bilitari Neonatus
NEONATUS
Kelompok: NADIA UTAMI
NI MADE ARIANI
AYU DEVIKA SARI
NIKEN DAMAYANTI
AYU TRI PELLA
NURUL ANUGRAINI
DINI WULANDARI SUDARSONO
MELLY HANDAYANI RAHMA
MUFIDATUL AGUSTINA RETNO
MUSTIKA ANDAN DWI CHAN SITI KHAIRANI
MUSTIKA SARI TRI LESTARI
LESMARIA YUNITA WIDYA FIITRIANI
SIMANJUNTAK
2.1 DEFINISI
Laparotomi
Kolangiografi operatif
Kolangiografi Transhepatik Perkutaneus
MRI
2.6 PENCEGAHAN
Demam
Nafsu makan berkurang
Sulit buang air besar
2.8 TANDA DAN GEJALA
Medis
Penatalaksanaan medisnya dengan tindakan operasi.
(Ngastiyah,2005)
Kuning pada obstirksi biliaris berbeda dengan kuning
(ikterik) fisiologis pada bayi baru lahir pada
umumnya. Ynang dapat membedakan dengan
mudah yakni feses pada bayi obstruksi seperti
dempul ( putih ke abu-abuan.)
Pada dasarnya penatalaksanaan pasien dengan
obstruksi biliaris bertujuan untuk menghilangkan
penyebab sumbatan atau mengalihkan aliran empedu.
Tindakan tersebut dapat berupa tindakan
pembedahan misalnya pengangkatan batu atau reseksi
tumor. Dapat pula upaya untuk menghilangkan
sumbatan dengan tindakan endoskopi baik melalui
papila vater atau dengan laparoskopi. (Reksoprodjo,
1995)
Bila tindakan pembedahan tidak mungkin dilakukan
untuk menghilangkan penyebab sumbatan, dilakukan
tindakan drenase yang bertujuan agar empedu yang
terhambat dapat dialirkan. Drenase dapat dilakukan
keluar tubuh misalnya dengan pemasangan pipa
naso bilier, pipa T pada duktus koledokus, atau
kolesistostomi
Drenase interna dapat dilakukan dengan membuat
pintasan bilio digestif. Drenase interna ini dapat
berupa kelesisto-jejunostomi, koledoko-
duodenostomi, koledoko-jejunustomi atau hepatiko-
jejunustomi. (Reksoprodjo, 1995).
Penanganan drenase bersifat sementara ( bertahan
hanya sementara). Pada penanganan dernase
memiliki factor resiko seperti infeksi.
Prognosis bayi yang melakukan operasi
obstruksi biliaris yakni 16%, dan 6,3% dapat
sembuh
Asuhan kebidanan
a. Mempertahankan kesehatan bayi (pemberian
makan yang cukup gizi sesuai dengan kebutuhan,
serta menghindarkan kontak infeksi).
b. Memberikan penjelasan kepada orang tua bahwa
keadaan kuning pada bayi berbeda dengan bayi
lain yang kuning akibat hiperbilirubin biasa yang
hanya dapat dengan terapi sinar atau terapi lain.
(Ngastiyah,2005)
TERIMAKASIH