Anda di halaman 1dari 29

NORMALISASI

POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI


KEY

Kunci (key) dapat berupa sebuah atribut atau gabungan dari beberapa atribut.
Berdasarkan hal ini terdapat istilah kunci sederhana dan kunci komposit (kunci kombinasi).

Kunci Sederhana : kunci yang dibentuk oleh sebuah elemen data (sebuah atribut)
Kunci Komposit (Kunci Kombinasi) : kunci yang tersusun atas lebih dari satu atribut.
Kunci Kandidat (Candidate Key) : kunci yang secara unik dan dapat dipakai untuk identifikasi suatu
baris di dalam tabel.
Kunci Primer (Primary Key) : kunci kandidat yang dipilih sebagai kunci utama untuk identifikasi
baris dalam tabel.
Kunci Alternatif (Alternate Key) : semua kunci kandidat yang tidak bertindak sebagi primary key.
Kunci Tamu (Foreign Key) : sebarang atribut yang menunjuk ke kunci primer pada tabel lain.
NORMALISASI DATA

• Untuk menghindari duplikasi data


• Merupakan proses mendekomposisikan relasi yang masih
memiliki beberapa anomali untuk menghasilkan relasi yang lebih
sederhana dan well-structured
WELL-STRUCTURED RELATIONS

• Sebuah relasi (relasi) yang memiliki data redundant yang minimal dan memungkinkan
user untuk melakukan insert, delete, dan update baris (record) tanpa menyebabkan
inkonsistensi data
• Tujuannya untuk menghindari beberapa anomali:
• Insertion Anomaly – menambah record baru mempengaruhi user untuk membuat
duplikasi data
• Deletion Anomaly – menghapus record mungkin menyebabkan hilangnya data yang
akan dibutuhkan pada record lain
• Modification Anomaly – merubah data pada sebuah record mempengaruhi
perubahan pada record lain karena adanya duplikasi.
CONTOH RELASI
KARYAWAN

NIP NAMA BAGIAN GAJI KURSUS SELESAI

100 AGUS KEUANGAN 1,000 SPSS 10-10-2005


100 AGUS KEUANGAN 1,000 AUDIT 10-10-2005
200 BUDI SDM 1,200 KOMPUTER 20-10-2000
200 BUDI SDM 1,200 AUDIT 10-10-2005
300 BAGONG KEBERSIHAN 500
400 MAMOX MARKETING 1,500 MARKETING 01-01-2005

Apa primary key-nya ? Composite: NIP, KURSUS

composite key adalah kunci yang terdiri dari 2 atau lebih atribut yang
secara unik mengidentifikasi suatu kejadian entitas
ANOMALI PADA KARYAWAN

• Insertion – tidak dapat memasukkan data karyawan baru


yang tidak mengambil kursus
• Deletion – jika pegawai 400 dihapus, kita akan kehilangan
informasi tentang keberadaan kelas Marketing
• Modification – menaikan gaji pegawai 100 mengharuskan
kita untuk meng-update beberapa records
• Mengapa beberapa anomali ini muncul?
Karena kita telah menyatukan 2 tema (entity) dalam satu
relasi. Hal ini menyebabkan adanya duplikasi, dan
ketergantungan antar entitas
NORMALISASI
Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat
terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut
tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga
(3rd Normal Form / 3NF).
Bentuk-bentuk normal sering digambarkan sebagai berikut :

Relasi Umum

1NF
2NF

3NF

BCNF

4NF

5NF
NORMALISASI

• Gambar sebelumnya menjelaskan bahwa setiap level


normalisasi bergantung pada level sebelumnya.

• Misalnya, bentuk normal 2NF pasti memenuhi bentuk


normal 1NF, bentuk normal 3NF pasti memenuhi bentuk
normal 2NF, dan seterusnya.

• Semakin dalam levelnya, relasi mempunyai


kecenderungan lebih baik dalam hal menangani anomali.
BENTUK NORMAL PERTAMA (1NF)

 Bentuk normal pertama dikenakan pada entity yang belum


normal (Unnormalized Form).
 Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang akan di
rekam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu,
dapat saja tersebut tidak lengkap atau terduplikasi.
 Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
CONTOH ENTITY DALAM KEADAAN BELUM
TERNORMALISASI :
CONTOH ENTITY DALAM KEADAAN BELUM
TERNORMALISASI :
Ada dua kelemahan utama pada bentuk tidak normal diatas :
1. Terdapat attribut yang berulang (duplikat), yaitu attribut matakuliah.
Mahasiswa dengan nama Elzar mengambil 2 matakuliah, sementara Si Fikri
mengambil 3 matakuliah dimana ada 2 matakuliah sama yang mereka
ambil.
2. Terdapat informasi yang meragukan, dimana ada dua baris memiliki
matakuliah yang sama, tapi berbeda nilainya. Sebenernya kedua baris
tersebut menunjukkan dua orang yang sama namanya tapi berbeda nilai
SOLUSI: Bentuk entity diatas harus di rubah
menjadi bentuk normal pertama.

• Aturan Bentuk Normal Pertama (1NF) :


Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal pertama
jika setiap attributnya bernilai tunggal untuk setip
barisnya.
SOLUSI:
Entity diatas, setelah diubah kebentuk normal pertama
sesuai dengan aturan diatas, dapat berupa sebagai
berikut :
Terlihat pada entity diatas bahwa setiap attribut telah bernilai tunggal untuk setiap barisnya. Tapi redudansi dan adanya informasi
yang meragukan masih belum teratasi
BENTUK NORMAL KEDUA (2NF)

Aturan Bentuk Normal Kedua (2NF) :


Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal kedua jika:
1. Berada pada bentuk normal pertama.
2. Semua attribut bukan kunci memiliki ketergantungan
fungsional (Depedensi Fungsional) dengan kunci utama
(primary key)
KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL

 Notasi: A  B
 A dan B adalah atribut dari sebuah tabel. Berarti secara fungsional A menentukan B atau B tergantung
pada A, jika dan hanya jika ada 2 baris data dengan nilai A yang sama, maka nilai B juga sama
 Setiap yang bukan key secara fungsional harus tergantung pada setiap candidate key (primary Key)
 Misalnya Attribut Nama pada entity Mahasiswa, mempunyai ketergantungan fungsional terhadap
attribut NoBP, karena setiap nama mahasiswa harus mempunyai NoBP.
 Pada tahap ini anda harus memilah-memilah dan membagi entity tersebut menjadi beberapa entity
lainnya yang mempunyai kunci utama.
 Sehingga masing-masing Attribut yang bukan kunci mempunyai ketergantungan fungsional dengan kunci
utama tersebut.
BENTUK NORMAL KE2 (2NF)

Pada gambar, ada dua entity yang memiliki


kunci utama (atribut yang bergaris bawah),
sehingga attribut-attribut yang lainnya
mempunyai ketergantungan fungsional
terhadapnya.
• Attribut Nama mahasiswa mempunyai
ketergantungan fungsional terhadap attribut
NOBP
• Attribut SKS dan Nilai mempunyai
ketergantungan fungsional terhadap attribut
NoBP dan Kode Matakuliah
BENTUK NORMALISASI

 Ternyata rancangan entity baru diatas masih belum benar,


khususnya pada entity nilai, karena : adanya data yang berulang,
yaitu nama matakuliah dan sks, Kalau seandai salah mengentrikan
data matakuliah dan sks, dapat mengakibatkan data tidak
konsisten lagi.
BENTUK NORMAL KETIGA(3NF)

Aturan Bentuk Normal Ketiga (3NF) :


Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika:
1. Berada pada bentuk normal kedua.
2. Semua attribut bukan kunci tidak memiliki ketergantungan
transitif (Depedensi transitif) dengan kunci utama (primary key)
KETERGANTUNGAN TRANSITIF

 Ketergantungan Transitif terjadi pada entity yang menggunakan attribute


gabungan sebagai kunci utama.
 Seperti pada entity nilai pada bentuk normal
kedua diatas, yang menjadi
kunci utama adalah NoBP dan Kode Matakuliah.
 Ketergantungan transitif terjadi bila :
1. Attribut X memiliki ketergantungan fungsional dengan attribut Y.
2. Attribut Z memiliki ketergantungan fungsional dengan attribut X.
KETERGANTUNGAN TRANSITIF
• Misalnya attribut Kode Matakuliah pada entiti nilai, mempunyai
ketergantungan fungsional dengan attribut NoBP,
Attribut Nama Matakuliah mempunyai ketergantungan fungsional
dengan attribut Kode Matakuliah.

• Entity Nilai berikut merupakan contoh entity yang memenuhi normal


kedua tapi tidak memenuhi bentuk normal ketiga, karena adanya
ketergantungan transitif
KETERGANTUNGAN TRANSITIF

• Pada table diatas, kunci utama merupakan gabungan antara NoBP dan Kode Matakuliah.
• Attribut matakuliah, sks dan nilai mempunyai ketergantungan fungsional terhadap kunci utama tersebut.
KETERGANTUNGAN TRANSITIF

• Lalu manakah yang menjadi penentu ?


• Apakah Kode Matakuliah bergantung pada Nama matakuliah ?
atau sebaliknya.
• Yang jadi penentu tentulah Kode Matakuliah, karena kode bersifat
unik dan akan berbeda untuk setiap nama matakuliah.
• Oleh karena itu entity Nilai harus dibagi lagi agar memenuhi aturan
bentuk normal ketiga.
TABEL BERIKUT SETELAH DI UBAH KEDALAM BENTUK
NORMAL KETIGA

Apakah pada bentuk normal ketiga ini, masih ada redundansi dan
ketidakkonsistenan data ?
NORMALISASI
• Penerapan aturan normalisasi sampai dengan bentuk ketiga ini, sebenarnya telah
memenuhi dalam menghasilkan desain database yang berkualitas baik.
• Namun demikian dari sejumlah literatur dapat pula dijumpai pembahasan tentang
bentuk normal keempat (4NF) dan bentuk normal kelima (5NF) dan adapula bentuk
normal Boyce-Codd sebagai perbaikan dari bentuk normal ketiga.
• Ketiga bentuk normal yang disebut terakhir (Boyce-Codd, 4NF dan 5 NF),
• pembahasannya cukup kompleks, tetapi manfaatnya sendiri tidak begitu besar.
NORMALISASI

Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)


• Aturan Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) :
Suatu entity dikatakan dalam bentuk BCNF jika : Semua kunci utama adalah kunci
kandidat yang bersifat unik

Bentuk Normal Keempat (4NF)


• Bentuk normal keempat berhubungan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (Multivalued
Dependency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional.

Bentuk Normal Kelima (5NF)


• Bentuk normal kelima berkenaan dengan ketergantungan relasi antar tabel (Join Depedency).
Hasil akhir dari perancangan database sistem informasi akademik secara logis
adalah seperti berikut

Anda mungkin juga menyukai