Anda di halaman 1dari 42

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Biro Hukum, Organisasi dan Humas


Agenda Prioritas No. 5:
Meningkatkan
LANDASAN HUKUM kualitas hidup
: manusia Indonesia
• UU NO. 52 tahun 2009
ttg Perkembangan
Kependudukan dan
Pembangunan REVOLUSI MENTAL
Keluarga berbasis keluarga
• PP No. 87 tahun 2014
ttg perkembangan Dukungan :
kependudukan dan
Program Kependudukan, KB
• K/L terkait
pembangunan
keluarga, keluarga dan Pembangunan • Pemerintahan Prov.
berencana, dan Keluarga (KKBPK) • Pemerintahan
sistem informasi Kabupaten /Kota
keluarga (SIGA) • Perguruan Tinggi
• UU NO. 23 Tahun • Mitra Kerja
• LSOM/LSM
2014 ttg
Pemerintahan
Daerah
BKKBN • Peran Serta
Masyarakat
UU No 52 Th. 2009 Tentang Perkembangan
UU 23/2014 Ttg. PEMDA
Kependudukan & Pembangunan Keluarga
LAMPIRAN I HURUF N: URUSAN
PASAL 53 UU 52/2009: PASAL 56 UU 52/2009: PEMERINTAHAN BIDANG
(1) Dlm rangka (1) BKKBN bertugas melaksanakan pengendalian PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
pengendalian penduduk & penduduk & menyelenggarakan keluarga KB.
pembangunan keluarga dg berencana.
UU ini, dibentuk Badan
Kependudukan & Keluarga (2) Dlm melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
Berencana Nasional yg pd ayat (1), BKKBN mempunyai fungsi:
PEMERINTAH (10
selanjutnya disingkat KEWENANGAN)
BKKBN. a. perumusan kebijakan nasional;
b. penetapan norma, standar, prosedur, & kriteria;
c. pelaksanaan advokasi & koordinasi;
(2) BKKBN sebagaimana
d. penyelenggaraan komunikasi, informasi, &
dimaksud pd ayat (1) PEMERINTAHAN
edukasi; DAERAH PROVINSI
merupakan lembaga e. penyelenggaraan pemantauan & evaluasi; & (6 KEWENANGAN)
pemerintah f. pembinaan, pembimbingan, & fasilitasi;
nonkementerian di bidang pengendalian penduduk &
yg berkedudukan di bawah penyelenggaraan keluarga berencana. PEMERINTAHAN
Presiden & (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, & DAERAH
bertanggung jawab kpd susunan organisasi BKKBN diatur dg Peraturan KAB/KOTA (8
Presiden. KEWENANGAN)
Presiden.
REVISI  PERPRES NO. 3/2013 BKKBN TENTANG
RPJMN – RENSTRA KEDUDUKAN TUGAS FUNGSI BKKBN
KKB RPP OPD  PERDA
KAB/OTA, DISETUJUI
RENCANA KERJA PERKA BKKBN: NSPK
GUBERNUR
PEMERINTAH
dan PERDA OPD
REVISI PERKA NO. 72, 82, 92 TH 2011 PROVINSI DISETUJUI
TENTANG OTK BKKBN PUSAT, PROV RPJMD
RENSTRADA MDN (MAKNA
& DIKLAT KOREKTIF)
LAMPIRAN 1.N. UU NO. 23 THN 2014
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
DAERAH
NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
1 2. 3. 4. 5.
1. Pengendalian a.Pemaduan & a. Pemaduan & a.Pemaduan &
Penduduk
sinkronisasi sinkronisasi sinkronisasi
kebijakan kebijakan kebijakan
pengendalian pemerintah dg pemerintah daerah
pemerintah daerah prov. dg pemerintah
kuantitas
provinsi dlm daerah kab/kota
penduduk. rangka dlm rangka
b.Penetapan pengendalian pengendalian
perkiraan kuantitas kuantitas penduduk.
pengendalian penduduk. b.Pemetaan perkiraan
penduduk b. Pemetaan pengendalian
secara nasional. perkiraan penduduk cakupan
pengendalian wilayah kab/kota.
penduduk cakupan
wilayah prov.
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA

1 2. 3. 4. 5.

a. Pelaksanaan advokasi,
2. Keluarga a. Penyusunan desain a. Pengembangan
Berencana progr. & pengelolaan desain progr. KIE pengendalian
(KB) advokasi, KIE pengelolaan & penduduk & KB sesuai
pengendalian pelaksanaan kearifan budaya lokal.
penduduk advokasi, KIE
b. Pengelolaan tenaga pengendalian b. Pendayagunaan tenaga
penyuluh KB/petugas penduduk & KB. penyuluh KB/petugas
lapangan KB sesuai kearifan lapangan KB (PKB/PLKB).
(PKB/PLKB). budaya lokal.
c. Pengelolaan & b. Pemberdayaan c. Pengendalian &
penyediaan alat dan & peningkatan pendistribusian
obat kontrasepsi utk peran serta kebutuhan alat & obat
kebutuhan PUS Ormas Tkt prov.
nasional. dlm pengelolaan kontrasepsi serta
d. Pengelolaan & pelayanan & pelaksanaan pelayanan
pengendalian sistem pembinaan KB di kab/kota.
informasi keluarga. kesertaan ber-
e. Pemberdayaan & KB. d. Pemberdayaan &
peningkatan peran peningkatan peran serta
serta Ormas Tkt
nasional dlm Ormas Tkt kab/kota dlm
pengendalian pelaksanaan pelayanan
pelayanan & & pembinaan kesertaan
pembinaan kesertaan
ber-KB. ber-KB.
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK & KELUARGA BERENCANA

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA

1 2. 3. 4. 5.

Keluarga a. Pengembangan desain a. Pengelolaan a. Pelaksanaan


3.
Sejahtera prog. pembangunan pelaksanaan desain pembangunan
keluarga melalui prog. pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan keluarga melalui pembinaan ketahanan
& kesejahteraan pembinaan ketahanan & kesejahteraan
keluarga & kesejahteraan keluarga
keluarga b. Pelaksanaan &
b. Pemberdayaan &
b. Pemberdayaan & peningkatan peran
peningkatan peran
peningkatan peran serta organisasi
serta organisasi
serta organisasi kemasyarakatan
kemasyarakatan tingkat
kemasyarakatan tingkat kab./kota dlm
nasional dlm tingkat provinsi dlm pembangunan
pembangunan keluarga pembangunan keluarga melalui
melalui ketahanan & keluarga melalui pembinaan ketahanan
kesejahteraan keluarga. pembinaan ketahanan & kesejahteraan
& kesejahteraan keluarga.
keluarga.
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

SUB URUSAN DAERAH DAERAH


NO PEMERINTAH PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA

1 2. 3. 4. 5.

4. Standar- Standardisasi --- ---


disasi dan
Sertifikasi
pelayanan KB
dan sertifikasi
tenaga
penyuluh KB/
petugas
lapangan KB
(PKB/PLKB).
PEMETAAN URUSAN
PEMERINTAH
URUSAN PEMERINTAHAN

PEMETAAN
Digunakan oleh daerah utk
penetapan kelembagaan,
perencanaan &
penganggaran

KEMENTERIAN/LPNK & PEMDA Dasar utk pembinaan pst


kpd daerah dlm
pelaksanaan urusan wajib
- Melakukan pemetaan urusan non yandas & urusan
wajib non pelayanan dasar & pilihan secara nasional
urusan pilihan yg Pembinaan kpd daerah
diprioritaskan oleh setiap prov. dikoordinasikan oleh
& kab/kota dikoordinasikan Mendagri
oleh Mendagri
Sinergitas Pembangunan
- Ditetapkan dg Permen setelah Pst & Daerah
mendpt rekomendasi Mendagri Mencapai Tujuan Nasional
Hsl pemetaan Urusan Wajib yg tdk terkait dg Pelayanan
Dasar & Urusan Pilihan menjadi dsr pembentukan
perangkat daerah:
Perangkat Daerah Prov.: Perangkat Daerah Kab/Kota:
• Pembentukan & susunan Perangkat • Pembentukan & susunan
Daerah ditetapkan dg Perda Provi Perangkat Daerah ditetapkan dg
Perda Kab./Kota
• Perda berlaku setelah mendapat
persetujuan dari Menteri. • Perda berlaku stlh mendpt
persetujuan gub sbg wakil
• Kedudukan, susunan organisasi, Pemerintah Pst
perincian tgs & fungsi, serta tata
kerja Perangkat Daerah ditetapkan • Kedudukan, susunan organisasi,
dg Perkada. perincian tgs & fungsi, serta tata
kerja Perangkat Daerah
ditetapkan dg Perkada.

Perangkat Daerah prov. terdiri Perangkat Daerah kab/kota terdiri


atas: (pasal 209) atas: (pasal 209)
a. sekretariat daerah; a. sekretariat daerah;
b. sekretariat DPRD; b. sekretariat DPRD;
c. inspektorat;
c. inspektorat;
d. dinas;
d. dinas; dan e. badan; dan
e. badan. f. Kecamatan.
KLASIFIKASI DINAS BERDASARKAN
UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 217 :

Tipe Dibentuk utk mewadahi urusan pemerintahan yg


A mewadahi kewenangan daerah dg beban kerja BESAR

Tipe Dibentuk utk mewadahi urusan pemerintahan yg


B mewadahi kewenangan daerah dg beban kerja SEDANG

Tipe Dibentuk utk mewadahi urusan pemerintahan yg


C mewadahi kewenangan daerah dg beban kerja KECIL
DRAFT PERATURAN PEMERINTAH
TENTANG
PERANGKAT DAERAH
Variabel Teknis Urusan
Pemerintahan
Bidang
Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana
(Kewenangan
Pemerintah Provinsi)
Sub Urusan Pengendalian Penduduk (Provinsi)

NO SUB KEWENANGAN JNS LAYANAN INDIKATOR BOBOT INTERVAL SKALA


URUSAN (FUNGSI
DASAR)
1 Keluarga Pemberdayaan & Pendampingan Jml Ormas Tkt ≤ 9 200
Berencana
(KB)
peningkatan /fasilitasi
Ormasy. dlm
Prov yg
tk.provinsi yg
20 10 15 400
peran serta
Ormas. TKT pembinaan memiliki
kesertaan ber- 16 25 600
daerah prov. dlm perjanjian
kb kerjasama dgn 26 40 800
pengelolaan
pemerintah
pelayanan & > 40 1000
provinsi dlm
pembinaan
pengelolaan &
kesertaan ber-KB pembinaan
kesertaan
berk-KB
Pengembangan Pengembangan Jml media yg ≤ 5 200
desain prog.,
pengelolaan &
desain prog,
pengelolaan &
digunakan utk
pelaksanaan
15 6 15 400
pelaksanaan pelaksanaan advokasi & KIE
advokasi, KIE advokasi sesuai 16 20 600
sesuai dg
pengendalian kearifan lokal kearifan lokal
penduduk & KB 21 25 800
sesuai kearifan
budaya lokal. > 25 1000
Sub Urusan Pengendalian Penduduk (Provinsi)
NO SUB URUSAN KEWENANGAN JNS LAYANAN INDIKATOR BOBOT INTERVAL SKALA
(FUNGSI DASAR)

2 Keluarga Pemberdayaan Pendampingan/ Jml Ormas ≤ 9 200


Sejahtera & peningkatan
peran serta
fasilitasi Ormas
dlm
Tkt Prov. Yg
memiliki
15 10 15 400
(KS)
Ormas Tkt pembangunan kerjasama
daerah prov. 16 25 600
keluarga dgn
dlm pemerintah 26 40 800
pembangunan
prov dlm
keluarga
pembinaan
> 40 1000
melalui
pembinaan kesejahteraa
ketahanan & n&
kesejahteraan ketahanan
keluarga. keluarga

3 Pengendalian Pemetaan Penyedian Jumlah ≤ 25.000 200


Penduduk perkiraan
pengendalian
informasi data keluarga
keluarga
30 25.001 750.000 400
penduduk 750.001 8.000.000 600
cakupan 8.000.001 10.000.000 800
Daerah prov.
> 10.000.000 1000
Variabel Teknis Urusan
Pemerintahan
Bidang
Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana
(Kewenangan
Pemerintah Kab./Kota)
Sub Urusan Pengendalian Penduduk (Kab/Kota)
NO SUB KEWENANGAN JENIS INDIKATOR BOBOT INTERVAL SKALA
URUSAN LAYANAN
(FUNGSI
DASAR)
1 Keluarga Pelaksanaan Kegiatan Jml Pasangan ≤ 10.000 200
Berencana advokasi, KIE
pengendalian
Penyuluhan
(KIE)
Usia Subur
(PUS)
15 10.001 25.000 400
(KB) penduduk & KB 25.001 500.000 600
sesuai kearifan 500.001 700.000 800
budaya lokal. > 700.000 1000

Pemberdayaan & Pemberdaya Jml Ormas Tkt ≤ 5 200


peningkatan peran
serta Ormas Tkt
an &
Peningkatan
kab/kota yg
memiliki
12 6 15 400
Peran Mitra perjanjian 16 25 600
Daerah kab./kota
kerja kerjasama dg
dlm pelaksanaan 26 30 800
pelayayanan & PemerintahKa
b/Kota > 30 1000
pembinaan
pengelolaan,
kesertaan ber-KB. pelayanaan &
pembinaan
kesertaan ber-
KB
Pendayagunaan Kesesuaian Jml PKB & ≤ 204 200
tenaga penyuluh
KB/petugas
PKB/PLKB
dlm
PLKB minimal
berdasarkan
12 205 404 400
menerapkan jml desa/kel. 401 604 600
lapangan KB
Sub Urusan Pengendalian Penduduk (Kab/Kota)
NO SUB KEWENANGAN JENIS LAYANAN INDIKATOR BOBOT INTERVAL SKALA
URUSAN (FUNGSI DASAR)

2 Keluarga Pelaksanaan & Pelaksanaan Jml Ormas ≤ 5 200


Sejahtera
(KS)
peningkatan peran
serta Ormas Tkt
sosialisasi/pe-
nyuluhan pd
Tkt kab/kota
memiliki
9 6 15 400
Daerah kab/kota mitra kerja dam perjanjian 16 25 600
dlm pembangunan 8 Fungsi Keluarga kerjasama dg 26 30 800
keluarga melalui PemerintahK
pembinaan ab/Kota dlm > 30 1000
ketahanan & ketahanan &
kesejahteraan kesejahteraan
keluarga. keluarga
Pelaksanaan Penyuluhan Jml Kelompok ≤ 204 200
pembangunan
keluarga melalui
kelompok
kegiatan dam 8
BKB, BKR, BKL
& UPPKS
10 205 404 400
pembinaan Fungsi Keluarga 405 604 600
ketahanan & 605 804 800
kesejahteraan
keluarga. > 804 1000
Sub Urusan Pengendalian Penduduk (Kab/Kota)

NO SUB URUSAN KEWENANGAN JENIS LAYANAN INDIKATOR BOBOT INTERVAL SKALA


(FUNGSI DASAR)

Jml PIK ≤ 16 200


Remaja/
Mahasis
10 17 32 400
wa (PIK 33 48 600
R/M) 49 64 800
> 64 1000
3 Pengendalian Pemetaan Pelaksanaan Jumlah ≤ 25.000 200
Penduduk perkiraan
pengendalia
Sistem
Informasi
Keluarga 12 25.001 308.222 400
n penduduk Keluarga 308.223 406.979 600
cakupan 406.980 613.737 800
Daerah
> 613.737 1000
kab/kota
SKOR AKHIR
PENENTU
TIPOLOGI

VARIABEL VARIABEL
FAKTOR FAKTOR FAKTOR
UMUM TEKNIS PENGALI
(20%) (80%)
FAKTOR PENGALI
BERDASARKAN KESULITAN WILAYAH

A. Jawa dan Bali dikalikan 1;


B. Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dikalikan 1,1;
C. Nusa Tenggara dan Maluku dikalikan 1,2;
D. Papua dikalikan 1,4;
E. Daerah provinsi dan kabupaten/kota kepulauan
dikalikan 1,4.
F. Kabupaten/Kota di daerah perbatasan dikalikan 1,5.
A Dinas dg beban kerja besar

4 Bidang 3 Seksi (paling banyak)


801 - 1500
1 Sekretariat 3 Sub Bagian

D B Dinas dg beban kerja sedang

3 Bidang 3 Seksi (paling banyak)


I 601 - 800
1 Sekretariat 2 Sub Bagian

N C Dinas dg beban kerja kecil

2 Bidang 2 Seksi (paling banyak)


A 400 - 600 1 Sub Bagian TU
Bukan Dinas
S Setingkat
Bidang

200 - 399 Akan digabungkan dg Dinas yg memiliki kesamaan


Bukan Dinas karateristik urusan pemerintahan atau memiliki keterkaitan
Setingkat Sub penyelenggaraan urusan pemerintahan tsb
Bidang

0- 199
Hasil Pemetaan Prov Sulawesi Tengah

HASIL PEMETAAN
NO KAB/KOTA SCOR TIPOLOGI

1Kabupaten Donggala 649 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B


2Kabupaten Parigi Moutong 607 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
3Kabupaten Sigi 601 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
4Kota Palu 642 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
5Kabupaten Morowali Utara 473 Dinas Kabupaten/Kota Tipe C
6Kab. Banggai Belum Input
7Kab. Poso Belum Input
8Kab. Toli-Toli Belum Input
9Kab.Buol Belum Input
10Kab. Morowali Belum Input
11Kab. Banggai Kepulauan Belum Input
12Kab.Tojo Una-una Belum Input
13Kab. Banggai Laut Belum Input
INVENTARISASI PKB/PLKB
DASAR PELAKSANAAN

1. UU No 23 Tahun 2014
2. SE Mendagri No. 120/253/Sj tgl 16 Jan 2015
3. SE Mendagri No. 120/5935/Sj tgl 16 Okt 2015
PERALIHAN KEWENANGAN :
SERAH TERIMA PERSONEL, PENDANAAN,
SARANA & PRASARANA, SERTA DOKUMEN (P3D)
DILAKUKAN PALING LAMA 2 THN (UU NO 23
THN 2014 LEMBARAN NEGARA NO 244)

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN


KONKUREN YG BERSIFAT PELAYANAN KPD MASY
LUAS & MASIF TETAP DILAKS O/ TINGKATAN/
SURAT EDARAN SUSUNAN PEMERINTAHAN YG SAAT INI
MENYELENGGARAKAN URUSAN PEM TSB
MENDAGRI
Nomor 120/253/SJ PENYELENGGARAAN PERIZINAN (PEMBERIAN/
16 Januari 2015 PENCABUTAN IZIN) DILAKS O/ SUSUNAN/
TINGKATAN PEMERINTAH SESUAI DGN UU 23 TH
2014

PENYELESAIAN INVENTARISASI P3D PALING


LAMBAT 31 MARET 2016 & SERAH TERIMA
PERSONEL, SARANA & PRASARANA SERTA
DOKUMEN PALING LAMBAT TGL 2 OKT 2016
Kutipan yang ada dalam SE. Mendagri Nomor:120/253/Sj
Tanggal 16 Januari 2016
TUGAS GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA
(Sesuai SE Mendagri 120/253/Sj)
1. Menyelesaikan inventarisasi P3D
(Personel, Pendanaan, Sarana dan
5. Melakukan koordinasi
Prasarana serta Dokumen) antar
dengan pimpinan DPRD
tingkatan/susunan pemerintahan
masing-masing.
paling lambat 31 Maret 2016 dan
serah terima personel, sarana dan
prasarana serta dokumen (P2D)
paling lambat tanggal 2 Oktober
2016.
4. Melakukan koordinasi
dengan Kementerian/
Lembaga terkait yang GUBERNUR 2. Hasil inventarisasi P3D
membidangi masing- BUPATI tersebut menjadi
masing urusan dokumen dan dasar
WALIKOTA
pemerintahan dan dapat penyusunan RKPD,
difasilitasi oleh KUA/PPAS dan
Kementerian Dalam Rancangan Peraturan
Negeri. Daerah tentang APBD
Provinsi/Kabupaten/Kota
TA 2017.
3. Gubernur, Bupati/Walikota
segera berkoordinasi terkait
dengan pengalihan urusan
pemerintahan konkuren.
Sumber data: Surat Edaran Mendagri Nomor 120/253/sj tanggal 16 Januari 2015
 Barang milik daerah yg akan diserahkan sbg
akibat pengalihan urusan pemerintahan tsb,
pemda tdk diperkenankan utk melakukan
mutasi/perpindahan barang milik daerah baik
antar pengguna barang &/ kuasa pengguna
barang sebelum adanya penyerahan barang
milik daerah sesuai maksud ketentuan tsb di
atas.
 Dlm kaitan itu, prinsip penganggaran, pelaksanaan,
penatausahaan, akuntansi & pelaporan pd APBD TA
2016 terkait dgn pengelolaan urusan pemerintahan
konkuren sbgmn tsb pd huruf a s.d huruf k sesuai
maksud SE Mendagri No 120/253/SJ tgl 16 Jan 2015
tdk dikenal dgn istilah “cut off” pd posisi tgl 2 Okt
2016 sbg akibat pemberlakuan Pasal 404 UU No
23/2014. Hal ini didasarkan pd pertimbangan bahwa
Dana Transfer dr Pemerintah kpd Pemda antara lain
DAU, DAK & Dana Transfer Lainnya (Tunjangan
Profesi Guru PNSD, Tambahan Penghasilan Guru
PNSD) pd thn berkenaan tdk dpt dilakukan
pengalihan/pemotongan (begitu saja) dr semula
kewenangan Kab/Kota (belanja 9 bulan) beralih kpd
Pemrth Prov (belanja 3 bulan), begitu pula halnya dr
Pemrth Provinsi kpd Pemerintah, dimana alokasi
anggaran dimaksud telah ditetapkan dg UU mengenai
APBN maupun Perpres mengenai alokasi dana
transfer. Dgn demikian, beralihnya kewenangan &
penganggaran dr urusan pemerintahan konkuren
sbgmn dimaksud pd huruf a s.d huruf k berlaku
efektif terhitung mulai tgl 1 Jan 2017.
Sdr. Gub & Bup/Walkot segera berkoordinasi
utk menyelesaikan secara saksama inventarisasi
personil, sarpras, pendanaan & dokumen sbg
akibat pengalihan urusan pemerintahan
konkuren, paling lambat tgl. 31 Mart 2016. utk
serah terima barita acara personil, sarpras &
dokumen, paling lambat 2 Okt 2016; sedangkan
terkait serah terima berita acara pendanaan,
paling lambat tgl. 31 Des 2016

Utk menjamin terjaganya kualitas layanan urusan


pemerintahan yg terjadi peralihan urusan sbg akibat
perubahan pembagian urusan berdasarkan UU No.
23/2016, Tentang Pemda, tdk diperkenankan utk
melakukan mutasi/perpindahan personil yg beralih
urusannya di internal Prov & Kab/Kota &
pengalihan barang milik daerah baik antar
pengguna barang &/ kuasa pengguna barang
sebelum adanya penyerahan barang milik daerah
Terkait pendanaan, antara lain : gaji &
tunjangan, biaya operasional Ktr & biaya
perawatan, agar disiapkan alokasi
anggaran utk urusan pemerintahan yg
terjadi peralihan urusan, sbg akibat
perubahan pembagian urusan berdasarkan
UU No.23/2014 ttg Pemerintahan Daerah,
paling lambat Tgl. 31 Des 2016

TATA CARA PENGALIHAN PERSONEL,


SARPRAS & DOKUMEN (BERITA
ACARA SERAH TERIMA)
TAHAPAN PENGALIHAN P3D

Persiapan Inventarisasi Pemrosesan Serah


Terima
• Bentuk Tim • Penyampaian data • Dilakukan
(Pusat / • Identifikasi & Verifikasi
P3D kepada BKN bersamaan
Daerah) • Validasi Data dengan unsur
• Renja & • Rekam Data: P3D lainnya
• -- Personil • Penerbitan SK
Anggaran Pengalihan (bila ada)
• Format • -- Sarana/Prasarana • BAST +
Formulir & • -- Dokumentasi Lampirannya
Surat • dll sesuai kebutuhan & • Penyerahan
• dll sesuai perUUan seremonial
kebutuhan
& perUUan

KETENTUAN LEBIH LANJUT AKAN DIKELUARKAN KEMENDAGRI


P3D YANG DIINVENTARISASI
a. Personel, yaitu tentang data PKB/PLKB, jumlah,
wilayah kerja, dan lain-lain.
b. Pendanaan, yaitu meliputi gaji, tunjangan, biaya
operasional, dan lain-lain.
c. Sarana dan Prasarana, yaitu tentang fasilitas yang
digunakan untuk tupoksi PKB/PLKB Laptop, Public
Address, dan sepeda motor.
d. Dokumentasi, yaitu meliputi dokumen
kepegawaian PKB/PLKB mulai dari CPNS sampai
dengan saat inventarisasi (SK terakhir).
TATACARA PENGALIHAN PNS PKB/PLKB
DRAFT PERKA BKN

1. PEJABAT YANG BERWENANG (PYB) ADALAH SEKRETARIS UTAMA BKKBN.


2. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN/KOTA MENYAMPAIKAN DAFTAR
NOMINATIF PNS YANG AKAN DIALIHKAN KEPADA PYB/KEPALA PERWAKILAN
BKKBN PROVINSI.
3. PYB BERDASARKAN DAFTAR NOMINATIF YANG DISAMPAIKAN OLEH
MASING-MASING SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN/KOTA, MENYAMPAIKAN
SELURUH DAFTAR NOMINATIF PNS KEPADA KEPALA BKN/KEPALA KANTOR
REGIONAL BKN.
4. DAFTAR NOMINATIF YANG DISAMPAIKAN KEPADA KEPALA BKN/KEPALA
KANTOR REGIONAL BKN BERISI DATA KEPEGAWAIAN PNS YANG
MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL PKB DAN PLKB YANG TELAH DIPERIKSA
KEBENARAN DAN KEABSAHANNYA OLEH PYB.
5. KEPALA BKN/KEPALA KANTOR REGIONAL BKN MENETAPKAN
KEPUTUSAN PENGALIHAN BERDASARKAN USUL DARI PYB.
6. PENYAMPAIAN KEPUTUSAN PENGALIHAN KEPADA PNS YANG
BERSANGKUTAN MELALUI PYB.
7. KEPALA BKN/KEPALA KANTOR REGIONAL BKN/PEJABAT LAIN YG
DITUNJUK MEMBUAT DAFTAR NOMINATIF PNS YANG TELAH
DIALIHKAN.
8. UNTUK KELANCARAN PELAKSANAAN PENGALIHAN, DAPAT
DIBENTUK TIM YANG DITETAPKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA
BKN.
Pasal 24 Pasal 211(2) Pasal 217

Nomenklatur Perangkat
 Kemen / LPNK bersama Pemda  Dinas dibentuk utk melaksanakan
melakukan pemetaan Urusan Daerah & unit kerja pd Urusan Pemrthn yg menjadi
Pemthn Wajib Non Yandas & Perangkat Daerah yg kewenangan Daerah
melaksanakan Urusan  Dinas diklasifikasikan atas:
Urusan Pemthn Pilihan yg
Pemerintahan dibuat dg - Dinas tipe A (beban kerja besar);
diprioritaskan oleh setiap Daerah
memperhatikan pedoman dr - Dinas tipe B (beban kerja sdg);
Prov & Kab/Kota
- Dinas tipe C (beban kerja kecil).
 Hasil pemetaan ditetapkan dg K/LPNK yg membidangi
 Penentuan beban kerja didasarkan pd
Permen setelah mendapatkan Urusan Pemerintahan tsb jumlah penduduk, luas wilayah, besaran
rekomendasi dr Menteri. masing2 Urusan Pemrthn yg menjadi
 Pemetaan Urusan Pemthn Wajib kewenangan Daerah, dan kemampuan
Non Yandas dilakukan utk Pasal 232 keuangan Daerah untuk Urusan
Pemrthn Wajib dan berdsrkan potensi,
menentukan intensitas Urusan proyeksi penyerapan tenaga kerja, dan
Pemthn Wajib Non Yandas pemanfaatan lahan untuk Urusan
berdsrkan jml penduduk, besarnya  Ketentuan lbh lanjut Pemrthn Pilihan
APBD, & luas wil. mengenai Perangkat Daerah
 Pemetaan Urusan Pemthn Pilihan diatur dg PP Pasal 219
dilakukan utk menentukan Daerah  PP paling sedikit mengatur
yg mempunyai Urusan Pemthn ttg kedudukan, susunan Badan dibentuk utk melaks fungsi
Pilihan berdsrkan potensi, proyeksi organs, tgs & fungsi, tata penunjang Urusan Pemeritahan yg
penyerapan naker & pemanfaatan kerja, eselon, beban kerja, menjadi kewenangan Daerah meliputi:
perencanaan; keuangan; kepegawaian
lahan nomenklatur unit kerja,
serta Diklat; Litbag; & fungsi lain sesuai
serta pembinaan & dgn ket perat perUUan. (Tipe A, Tipe B, &
pengendalian Tipe C)
LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA PERSONEL
NOMOR :
TANGGAL :
DAFTAR PERSONEL YANG DISERAHKAN

TEMPAT/
NO NAMA NIP KARPEG L/P AGAMA
TGL. LAHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
3

DAFTAR PERSONEL YANG DISERAHKAN


PENDIDIK
GOL/ GAJI
AN/THN TMT JABATAN SERTIFIKASI KET
LULUS RUANG POKOK

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)


1
2
3
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU
LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA
SARANA DAN PRASARANA
NOMOR :
TANGGAL :
1. PERALATAN DAN MESIN (LAPTOP & PA WIRELESS)
JENIS KODE TH MEREK/ NILAI NILAI
NO NUP KET
BARANG BARANG PEROLEHAN TYPE PEROLEHAN BUKU

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

2. TANAH (TIDAK PERLU)


STATUS KODE TH BUKTI NILAI
NO NUP/KIB LUAS LOKASI
TANAH BARANG PEROLEHAN KEPEMILIKAN PEROLEHAN

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU


LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA
SARANA DAN PRASARANA
NOMOR :
TANGGAL :
3. KENDARAAN (SEPEDA MOTOR)
JENIS KODE MEREK/
NO NUP/BIK IDENTITAS KONDISI
BARANG BARANG TYPE
NOPOL BPKB NO.MESIN NO. RANGKA

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

4. GEDUNG/BANGUNAN (TIDAK PERLU)


JENIS KODE TH JUMLAH
NO NUP LUAS IMB KET
BARANG BARANG PEROLEHAN LANTAI

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Anda mungkin juga menyukai