• DISUSUN OLEH • KELOMPOK 4 : • ANGGUN HUTRI CAHNIA • ANNISA • FRILLY VANNISA PUTRI • GETTU MIEFSA PRATIWI • MERISA RAHMA PUTRI • MIA SRI MULYA • PUTRI AYU • PUTRI WINDI • MEGA RESTU DASRINA • WANDA JEFRI NALDO Definisi pasien safety
Menurut Supari tahun 2005, patient safety
adalah bebas dari cidera aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan.
Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun
2000, patient safety adalah tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan. Tujuan patient safety
• Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah
Sakit. • Meningkatkan akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat. • Menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di Rumah Sakit. • Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan. • Menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan dan pengunjung. • Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien. Manfaat patien safety • Budaya keamanan meningkat dan berkembang. • Komunikasi dengan pasien berkembang. • Kejadian tidak diharapkan (KTD) menurun. • Risiko klinis menurun. • Keluhan berkurang. • Mutu pelayanan Rumah Sakit meningkat. • Citra Rumah Sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti dengan kepercayaan diri yang meningkat. Peran perawat dalam patien safety • Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi standar pelayanan dan SOP yang telah ditetapkan. • Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya. • Peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak diharapkan (KTD) • Mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan keluarga. • Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan kesehatan. • Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan. • Menerapkan kerja sama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan kesehatan. Selain itu, perawat juga berperan untuk memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang kemungkinan terjadinya resiko, melaporkan terjadinya KTD , meningkatkan komunikasi dengan pasien dan tenaga kesehatan profesional lainnya serta berperan aktif dalam melakukan pengkajian terhadap keamanan dan kualitas pelayanan serta membantu pengukuran terhadap peningkatan patient safety (Choo, 2010). Isu, Elemen dan Akar Penyebab Kesalahan yang Paling Umum Dalam Patient Safety Lima isu penting terkait keselamatan (hospital risk) yaitu: • keselamatan pasien • keselamatan pekerja (nakes) • keselamatan fasilitas (bangunan, peralatan) • keselamatan lingkungan • keselamatan bisnis.
Elemen Patient safety
• Adverse drug events (ADE)/ medication errors (ME) (ketidakcocokan obat/kesalahan pengobatan) • Restraint use (kendali penggunaan) • Nosocomial infections (infeksi nosokomial) • Surgical mishaps (kecelakaan operasi) • Pressure ulcers (tekanan ulkus) • Blood product safety/administration (keamanan produk darah/administrasi) • Antimicrobial resistance (resistensi antimikroba) Most Common Root Causes of Errors (Akar Penyebab Kesalahan yang Paling Umum): • Communication problems (masalah komunikasi) • Inadequate information flow (arus informasi yang tidak memadai) • Human problems (masalah manusia) • Patient-related issues (isu berkenaan dengan pasien) • Organizational transfer of knowledge (organisasi transfer pengetahuan) • Staffing patterns/work flow (pola staf/alur kerja) • Technical failures (kesalahan teknis) • Inadequate policies and procedures (kebijakan dan prosedur yang tidak memadai) Standar keselamatan patient • Hak pasien • Mendidik pasien dan keluarga • Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien • Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien • Mendidik staf tentang keselamatan pasien