Anda di halaman 1dari 41

CA RECTI 1/3 DISTAL

Pembimbing: dr. Sjaiful Bachri, Sp. B (K) BD


Disusun oleh: Erlyne Tan / 406161042
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 55 tahun
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada tanggal 21 Maret 2017 di ruang
Jasmine

Keluhan utama : BAB cair berdarah dan rectal bleeding sejak


2 tahun yang lalu

Keluhan tambahan : nyeri pada perut saat BAB yang


menjalar ke perineum, kembung, massa pada abdomen
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:

Sejak 2 tahun lalu, os sering BAB cair dan berdarah yang


selang-seling dengan BAB(-) namun tetap keluar darah (rectal
bleeding).

4 bulan yang lalu, os mengeluh nyeri perut bagian kanan


bawah dan kiri bawah yang menjalar ke arah perineum, nyeri
bertambah saat BAB. Kembung (+), mual (-), muntah (-)

Os juga mengeluh adanya massa di bagian perut.


ANAMNESA
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU: (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA: (-)


PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN GENERALIS

 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


 Kesadaran : Compos Mentis
 Tekanan Darah : 110/80 mmHg
 Nadi : 82x/menit
 RR : 20x/menit
 Suhu : 36,2C
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal
Mata : C. Anemis (-/-), S. Ikterik (-/-)
Leher : P. KGB (-)
Cor : BJ I, II reguler, murmur (-), gallop(-)
Pulmo : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
Pemeriksaan Fisik
a/r abdomen

Inspeksi : simetris, datar, massa (-)

Auskultasi : BU (+) normal

Palpasi : teraba massa pada RLQ dan LLQ, nyeri tekan (+)
pada RLQ dan LLQ

Perkusi : pekak pada RLQ dan LLQ, timpani pada RUQ dan
LUQ
Pemeriksaan Fisik
Rectal Toucher:

•Tonus spinchter ani baik, ampulla ani tidak kolaps, teraba


massa mulai anorectal, recum 1/3 distal keras, permukaan tidak
rata, terfiksir. Pada handscoon, feses (+), lendir dan darah (-)
RESUME
Seorang laki-laki berumur 55 tahun datang ke poliklinik
bedah digestif dengan keluhan utama: sering BAB cair dan
berdarah yang selang-seling dengan BAB(-) namun tetap
keluar darah (rectal bleeding) sejak 2 tahun lalu.

4 bulan yang lalu, os mengeluh nyeri perut bagian kanan


bawah dan kiri bawah yang menjalar ke arah perineum, nyeri
bertambah saat BAB. Kembung (+). Os juga mengeluh
adanya massa di bagian perut.
RESUME
Pada pemeriksaan fisik ditemukan status generalis dalam batas
normal. Pemeriksaan fisik a/r abdomen ditemukan massa, nyeri
tekan, dan suara pekak pada RLQ dan LLQ.

Rectal Toucher:

•Tonus spinchter ani baik, ampulla ani tidak kolaps, teraba


massa mulai anorectal, recum 1/3 distal keras, permukaan tidak
rata, terfiksir. Pada handscoon, feses (+), lendir dan darah (-)
DIAGNOSIS BANDING
Colorectal cancer (CRC)

Haemorroid

Bowel polyp
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
CT-scan dengan kontras

Colonoscopy

PA

Petanda tumor : CEA


Hasil CT-Scan dengan Kontras

Massa slight hyperdens di rectum dengan lumen rectum yang


tertutup, yang dengan pemberian kontras tampak enhance
ringan. Luas mengenai perirectal tissue dan kesan mengenai
visceral peratoneus, massa sepanjang ± 11cm

Menurut AJCC : T4aN1Mx


Hasil PA
Makroskopik:
Terima jaringan compang-camping volume 2.5 cc, coklat, dan
kenyal-padat. Semua cetak 1 kaset

Mikroskopik:
Sediaan jaringan biopsi dari jaringan di regio anorektal
menunjukkan jaringan berlapiskan epitel gepeng berlapis
berkreatin dengan gambaran subepitel tampak adanya massa
tumor ganas epithelial invasive yang membentuk pola
pertumbuhan glandular, kribiformis berinti pleomorfik,
hiperkromatik, anak inti mencolok dengan sitoplasma
eosinofilik. Mitosis dan invasi limfatik ditemukan. Stroma
tampak desmoplastik dan bersebukan sedang sel-sel radang
limfosit

Kesimpulan: Histologi sesuai dengan Adenokarsinoma pada


regio anorecti berdifferensiasi baik
DIAGNOSIS
Adenocarcinoma ½ Distal
RENCANA TATALAKSANA

Laparatomi eksplorasi + Total Mesorectal Excision via


reseksi secara abdominoperineal + permanent-end
colostomy
PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia ad bonam

Ad Fungsionam : malam

Ad Sanationam : bonam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
ANATOMI
FISIOLOGI
Fisiologi usus besar
Penyerapan H2O (700-1000 ml menjadi 180-200 ml)
Penyimpanan feses untuk sementara waktu
Ekskresi mukus
Pemeliharaan ekologi flora usus

Fisiologi rektum dan kanalis analis


Defekasi, refleks defekasi
Mensekresi mukus untuk membantu keluarnya feses
Menyerap sejumlah air, garam, glukosa dan sebagian obat
Epidemiologi
Kasus ke-2 terbanyak (28%) di antara kasus kanker usus
besar.

Kasus CRC sering terjadi di negera maju.


Kasus tertinggi di Australia/ New Zealand
(Pria dan wanita = 44.8 dan 32.2/100.000)
Kasus terendah di Afrika Barat
(Pria dan wanita = 4.5 dan 3.8/100.000)

Di USA terdiagnosis 40.000 kasus kanker rektal setiap tahun.


Klasifikasi Berdasarkan
Makroskopik
Tipe polipoid atau vegetatif
tumbuh menonjol ke dalam lumen usus
berbentuk bunga kol
sekum dan kolon asendens

Tipe skirus
penyempitan  stenosis dan gejala obstruksi
kolon desendens, sigmoid, dan rektum

Bentuk ulseratif
nekrosis di bagian sentral
rektum.
Faktor Risiko CRC
Umur > 50 taun

Riwayat penyakit keluarga: CRC

Herediter CRC

Riwayat penyakit dahulu: CRC, adenomatous polyps of


colon

BMI : setiap kenaikan 5 kg/m2 meningkatkan risiko


sebanyak 24% pada pria dan 9% pada wanita

Diet
Screening
Manifestasi Klinis
Rectal bleeding

Tenesmus

Perubahan bentuk feces

Perubahan pola defekasi

Nyeri pada bagian pelvis dan rektal

Gejala obstruktof
Manifestasi klinis
Kolon kanan Kolon kiri Rektum
Nyeri + + +

Defekasi Diare/diare berkala Konstipasi Tenesmi terus


progresif menerus
Obstruksi Jarang Hampir selalu Hampir selalu
Darah pada feses Samar Samar/makrosko Makroskopik
pik
Feses Normal/diare Normal Perubahan bentuk
berkala
Dispepsia Sering Jarang Jarang
Anemia Hampir selalu Lambat Lambat
Memburuknya Hampir selalu Lambat Lambat
keadaan umum
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis pasti karsinoma kolorektal
Cara pemeriksaan Persentase
1. Colok dubur 40%

2. Rektosigmoidoskopi 75%

3. Foto kolon dengan barium/ kontras ganda 90%

4. Kolonoskopi 100% (hampir)


Pemeriksaan Penunjang
CT, MRI, CTVC  ada tidaknya metastase

PET DAN PET/CT  mendeteksi lesi primer Ca, lesi


metastase, luas terkena lesi, dan menentukan stadium

Zat petanda tumor: CEA

Tes darah samar feses


Metastase Rektum
Per Kontinuitatum Per Hematogen
Ureter Hati
Buli-buli
Peritoneal
Uterus/Vagina/prostat
Intralumen
Per limfogen
Kelenjar parailiaka
Mesenterium
Paraaorta
Diagnosis Banding
Kolon Kanan Kolon Tengah Kolon Kiri Rektum
Abses apendiks Tukak peptik Kolitis ulserosa Polip
Massa apendiks Ca lambung Polip Proktitis
Amuboma Abses hati Divertikulitis Fisura anus
hemoroid
Enteritis regionalis Ca hati Endometriosis Ca anus
Kolesistitis
Kelainan pankreas
Kelaina saluran
empedu
Tatalaksana
Operasi radikal ca rektal
Polipektomi dan eksisi lokal  T1
Transanal local excision dan transanal endoscopic microsurgery
 T1/T2 N0
Eksisi total mesorektal (TME) dengan mepertahankan pleksus
saraf pelvis
Protektomi via reseksi anterior lokasi rendah dengan koloanal
anastomosis
Eksisi total mesorektal (TME) via reseksi secara
abdominoperineal  tidak dapat mempertahankan spinchter
(permanent end-colostomy)
Tatalaksana
Kemoterapi
Formula FOLFOX
Formula FOLFIRI
Formula XELOX atau CAPOX
Formula XELIRI atau CAPIRI

Radioterapi
Prognosis
Klasifikasi karsinoma kolon dan rektum (Dukes)
Dukes Dalamnya infiltrasi Prognosis hidup
setelah 5 tahun
A Terbatas di dinding usus 97%
B Menembus lapisan muskularis mukosa 80%
C Metastasis kelenjar limfe

C1 Beberapa kelenjar limfe dekat tumor primer 65%

C2 Dalam kelenjar limfe jauh 35%


D Metastasis jauh <5%
Daftar Pustaka
Sjamsuhidajat R, Jong WD, editors. Buku ajar ilmu bedah.
2nd ed. Jakarta: EGC; 2004.

Brunicardi FC,Andersen DK, Billiar TR, Dun DL, Hunter


JG, Pollock RE. Schwartz’s principle of surgery. 8th ed.
United Stated of America: The MacGraw-Hill Companies;
2007.

Cagir B. Rectal Cancer. 2017 Mar 1. Available from :


emedicine.medscape.com/article/281237-overview

Fazeli MS. Keramati MR. Rectal Cancer : review. MJIRI.


2015

Anda mungkin juga menyukai