ASIANOTIK PATENT DUCTUS
ARTERIOSUS PADA ANAK
Kelompok D1
Maria Agustina Dee – 102013075
Andrew Timothy Fane – 102013135
Kartika Chandra Wijaya – 102013371
Kent Wiranata – 102014006
Stefanie – 102014035
Yussi Septiana – 102014079
Ferdinand G – 102014173
Joanny Telehala - 10201421 6
SKENARIO 6 DAN RUMUSAN
MASALAH
Seorang anak berusia 4 hari sedang dirawat di
unit perawatan perinatologi. 4 hari sebelumnya,
pasien tersebut lahir prematur pada usia
kehamilan 33 minggu, BB lahir 1400 gram,
tidak langsung menangis dan tidak
sianosis. Pada usia 4 hari, keadaan umum
pasien nampak memburuk, frekuensi jantung
dan nafas meningkat, dan nadi teraba sangat
kuat.
MINDMAP
Anamnesis
Prognosis P. Fisik
Patofisio DD
PENDAHULUAN
Sianosis
Bawaan
Penyakit
Jantung Asianosis
Anak
Didapat
Patent Ductus
Arteriosus
ANAMNESIS – ALLOANAMNESIS
Identitas Bayi, 4 hari, 1400 gram, prematur 33 minggu
Keluhan Utama
R.P. Sekarang Mudah lelah ? Keluhan Lain ?
R.P.Dahulu
Tidak langsung menangis saat
R. Kehamilan dan Persalinan
lahir dan tidak biru
R. Pribadi
R. Imunisasi
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan dan Kesadaran umum
Tampak sesak
napas dan Tidak diketauhi
tidak sianosis
Tandatanda Vital
Suhu
Tekanan darah 80/50 mmHg
Frekuensi Nadi 160180 x /menit
Frekuensi Napas 7080 x /menit
PEMERIKSAAN FISIK
Secara
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Analisa Gas Darah
Hipoksemia , saturasi dibawah normal dan
hiperkarbia.
2. Elektrokardiogram
Menunjukan petunjuk adanya hipertrofi
ventrikel kiri dan atrium kiri pada PDA lanjut.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. Radiologi
kardiomegali, arteri pulmonalis menonjol,
atrium dan ventrikel kiri membesar dan corakan
pemb darah jantung bertambah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
4. Ekokardiografi Doppler
Pemeriksaan yang diagnostik untuk PDA
karena memperlihatkan aliran darah dalam
duktus.
WD
Penyakit jantung kongenital asianosis dengan
suspek patent ductus arteriosus in failure.
DD
PDA ASD VSD P.Stenosis P.F.Ovale
D.A tidak D. Septum D.Septum Ggn katup F.O tidak
menutup atrium ventrikel Pulmonal menutup
Mudah Asimp Mudah Mudah Asimp
lelah, ggn lelah, ggn lelah
tmbh tmbh
FISIOLOGI SIRKULASI JANIN
FISIOLOGI SIRKULASI JANIN
FISIOLOGI SIRKULASI MASA
TRANSISI
FISIOLOGI SIRKULASI
PATOFISIOLOGI PDA
Darah dari aorta masuk ke a.
pulmonalis karena perbedaan
tekanan.
Paruparu kelebihan darah
menjadi edema.
Atrium kiri menampung lebih
byk darah
Ventrikel kiri kompensasi
dengan kerja lebih berat
(menaikan frekuensi)
MANIFESTASI KLINIK
Gejala PDA sesuai dengan ukuran duktus
arteriosus. Bila kecil maka darah yang kembali ke
paruparu juga kecil jadi biasanya asimptomatik.
Tetapi bila PDA besar, bergejala seperti
pertumbuhan buruk, mudah lelah saat menangis
atau menyusu, napas cepat karena sesak napas.
TATALAKSANA
Medikamentosa
NSAID – Indomethacin / Ibuprofen SYARAT !!!
Dosis 10 mg/kgBB IV/NGT 1
5 mg/kgBB IV/NGT 2 sehari atau dua
hari setelah 1
Indikasi – Konstriksi duktus arteriosus
ES – Nefrotoksik
KI – Kadar Ureum (>25 mg/dL) dan Kreatinin (1,8
mg/dL)tinggi, trombosit < 80.000 /mm kubik
TATALAKSANA
Nonmedikamentosa
Bila terapi medikamentosa gagal dapat dilakukan
intervensi bedah spesialis bedah.
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
PDA ringan dapat hidup normal dan
asimptomatik. Komplikasi paling sering adalah
endokarditif infektif, yang jarang berupa
aneurisma pulmonalis, kalsifikasi duktus,
trombosis noninfeksius serta emboli. PDA berat
harus dilakukan terapi karena prognosis buruk
akibat komplikasi Eisenmengger sindrom.
KESIMPULAN
Dari hasil anamnesis, PF dan PP disimpulkan
bahwa bayi 4 hari tersebut menderita PDA, yaitu
kelainan duktus arteriosus yang tidak menutup
setelah 1015 jam pasca lahir. PDA ini seringkali
menyerang bayi yang lahir prematur. PDA dapat
diterapi secara farmakologi dengan indomethacin
dan ibuprofen dan secara nonfarmakologi dengan
pembedahan.
TERIMAKASIH