Sehat ialah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi
( UU No.23 tahun 1992).
Berkesinambungan,
Menyeluruh,
Terkoordinasi,
Berorientasi komunitas,
Berorientasi pencegahan,
Berorientasi keluarga.
Tujuan Penulisan
Definisi kedokteran keluarga (PB IDI 1983) adalah ilmu kedokteran yang
mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk
memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan
dan menyeluruh kepada kesatuan individu, keluarga, masyarakat dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama dikenal sebagai primary
health care, yang mencangkup tujuh pelayanan (Muhyidin,
1996) :
1. Promosi kesehatan
2. KIA
3. KB
4. Gizi
5. Kesehatan lingkungan
7. Pengobatan dasar
Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga
Tujuan umum
Tujuan Khusus
Manager
4. Masyarakat (Community)
5. Pencegahan (Prevention)
6. Keluarga (Family)
Praktik Kedokteran Keluarga
Hubungan dokter-pasien Dokter – pasien Dokter – pasien – teman sejawat dan konsultan
Konferensi keluarga biasanya dibagi menjadi tiga fase besar yaitu pre-
konferensi, konferensi dan post-konferensi.
Tahap pre-konferensi terdiri dari tiga tahap:
Set the stage
• Pilih ‘contact person’ dalam keluarga
• Sampaikan rasional/alasan pertemuan
• Tentukan siapa saja yang diharapkan turut serta
• Tentukan waktu pertemuan
Review genogram
• Siapkan atau revisi genogram dengan data terbaru
• Catat dan perhatikan siklus kehidupan pasien dan keluarga
• Kembangkan hipotesa
Develop hypothesis
• Tentukan tujuan pertemuan
• Kembangkan hipotesa sementara
• Kembangkan strategi untuk menjalankan pertemuan
Tahap konferensi, tahap terpenting, memiliki lima tahap
utama yang berlangsung selama 45 menit:
Socialize
Develop goal
Discuss problems/issue
Identify resources
Establish a plan
Tahap post-konferensi berkutat pada pembuatan minutes of
meeting. Berikut data yang dicantumkan pada tahap ini:
Siapa sajakah yang hadir dalam konferensi
Daftar permasalahan
Penanggulangan TBC
Penanggulangan Hipertensi
KESIMPULAN
Prinsip dokter keluarga meliputi pelayanan yang berkesinambungan, menyeluruh dan
terkoordinasi, masyarakat, pencegahan dan keluarga.
Dokter keluarga juga berperan sebagaimana layaknya dokter praktek umum, yaitu
sama-sama sebagai klinisi dimana mereka menjadicommunicator, care provider,
decision maker, community leader dan manager.
Terdapat perbedaan antara dokter praktik umum dan dokter keluarga yang dapat
dilihat dari cakupan pelayanan, sifat pelayanan, cara pelayanan, jenis pelayanan,
dan lain-lain.
Family conference merupakan salah satu bentuk manajemen kesehatan pasien yang
bisa dilakukan oleh dokter untuk mengikutsertakan keluarga pasien untuk ikut
menangani penyakit pasien.
Konferensi keluarga biasanya dibagi menjadi tiga fase besar yaitu pre-konferensi,
konferensi dan post-konferensi.
DAFTAR PUSTAKA
Pendahuluan
Pada latar belakang diambil data dari Departemen Kesehatan RI dan Dinas
Kesehatan Kota Semarang yaitu jumlah dokter keluarga di Banyumanik yaitu 8
orang sedangkan jumlah peserta BPJS sebanyak 27.585 jiwa.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif
dan dengan tekhnik total sampling sebanyak 8 dokter yang berada di
kecamatan Banyumanik sebagai informan utama dan 8 pasien BPJS kesehatan
yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling, dengan tambahan
1 orang kepala manajemen pelayanan primer BPJS kesehatan Kota Semarang
sebagai informan triangulasi.
Hasil
Jurnal ini diambil dari Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 3, Nomor 2, April 2015.
Jurnal ini merupakan suatu jurnal dengan metode penelitian yang menggunakan
metode kualitatif berupa deskriptif.
Importance
Applicability
Hasil penelitian ini dapat diterapkan mengingat pentingnya kesiapan dokter keluarga
dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang lebih baik. Kemampuan tersebut
dapat diperoleh dengan menngikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dokter
keluarga.
TERIMA KASIH
atas
perhatiannya