Anda di halaman 1dari 31

AGUSTINA SIMAMORA,M.

Kep
American Nurses Assosiation (1973),
 Suatu sintesa dari praktek keperawatan dan praktek
kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan dan pemeliharaan penduduk.
 Depkes RI (1986),
Suatu upaya yankep yg merupakan bag integral dari
yankes yg dilaksanakan o/ perawat dg mengikutsertakan
team kesehatan lainnya dan masy untuk memperoleh
tingkat keseh yg lebih tinggi dari indiv,kelg dan masy.
 Rapat kerja Keperw keseh Masy (1990),
Suatu bidang keperw yg merup perpaduan antara keperw
dan keseh masy dg dukungan peran serta masy secara
aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh
dan terpadu yg ditujukan kepada indiv, kelg, kelomp dan
masy sebagai kesatuan utuh melalui proses keperw untuk
meningkatkan fungsi manusia secara optimal sehingga
mampu mandiri dalam upaya kes
 TUJUAN KEPERW KOMUNITAS
Untuk pencegahan dan dan peningkatan keseh masy
melalui :
 1. Pelayanan keperw secara langsung terhadap indiv, kelg
dan kelomp dalam konteks komunitas
2. Perhatian langsung terhadap keseh seluruh masy dan
mempertimbangkan bagaimana masalah /issu keseh masy
mempengaruhi kelg, indv dan kelompok.
 SASARAN KEPERW KOMUNITAS
Seluruh masy termasuk indiv, kelg dan kelomp baik yg sehat maupun yg sakit
khususnya mereka yg beresiko tinggi dalam masy.

1. Individu
Adalah anggota kelg sbg satu kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social
dan spiritual

2. Keluarga
Merupakan unit terkecil dari masy yg terdiri dari KK, anggota kelg lainnya yg
berkumpul dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi
Kelg menjadi fokus yankes strategis karena :
a. Kelg sbg lembaga yg perlu dipertimbangkan
b. Kelg merup peran utama dlm pemeliharaan keseh seluruh anggota kelg
c. Masalah keseh dlm kelg saling berkaitan
d. Kelg sebagai tempat pengambilan keputusan dlm perawatan keseh
e. Kelg merup perantara yg efektif dlm berbagai usaha-usaha keseh masy
 3. Kelompok khusus
Sekumpulan indiv yg mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yg terorganisasi
yg sangat rawan thd maslh keseh anatara lain :
a. Kelomp khusus dg kebuth khusus sbg akibat tumbang
seperti : bumil, BBL, anak balita, anak usia sekolah dan
usila.
b. Kelopm khusus yg memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta askep, a.l : kasus peny TB Paru, aids, peny
kelamin
 FALSAFAH KEPERW KOMUNITAS
Keperw komunitas merupakan pelayanan yg memberikan
perhatian thd pengaruh lingk baik biologis, psikologis,
social, kultural dan spiritual thd keseh komunitas.
Keperw komunt mengacu kepada paradigma keperw
secara umum, yg terdiri dari 4 komponen : Manusia,
Kesehatan, Lingkungan da Keperawatan.

1. Manusia.
Komunitas sbg klien berarti sekumpulan individu yg
berada di lokasi tertentu yg memiliki nilai-nilai, keyakinan
dan minat yg relatif sama dan adanya interaksi satu sama
lain untuk mencapai tujuan
 2. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar klien atau komunitas. Sehat
merupakan keseimbangan yg dinamis, sbg dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.

3. Lingkungan
Semua faktor internasl dan eksternal disekitar klien yg
bersifat biologis, spikologis, social, kultural dan spiritual

4. Keperawatan
Tindakan yg bertujuan untuk menekan stressor atau
meningkatkan kemampuan klien atau komunitas
menghadapi stressor melalui upaya pencegahan primer,
sekunder dan tersier
 PERBEDAAN YANKEP DI RS DAN KOMUNITAS
No. ASPEK PERBEDAAN
RUMAH SAKIT KOMUNITAS
1. Tempat bangsal perawatan dan Puskesmas,rumah,sekolah,perusahaan2 dan
kegiatan klinik panti2

2. Tipe pasien yg Org sakit dan org Org sehat,org sakit,dan org meninggal
dilayani meninggal

3. Ruang lingkup • kuratif/pencegahan •promotif atau peningkatan kes


pelayanan • rehabilitatif • preventif/pencegahan kes
• kuratif atau pengobatan
• resosiasi / pengembalian fungsi sosial pd
masy.

4. Fokus utama Rasa aman selama sakit Peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit
5. Sasaran individu Individu,keluarga,kel.khusus,n masy
pelayanan
 TINGKAT PENCEGAHAN DLM KEPERAWAN KOMUNITAS

Intervensi kep komintas mencakup :


Pendidikan kesehatan
Mendemontrasikan ketrampilan dasar yg dapat dilakukan di komunitas
Intervensi kepw yg memerlukan keahlian perawat sperti : konseling remaja, balita
usila,dll
Kerjasama lintas program dan lintas sektor dlm rangka mengatasi masalah
Rujukan
Levell dan Clark membagi TK pencegahan dlm kepw komunitas dpt dilakukan sebelum
terjadi peny (prepathogenesisi) dan pathogenesisi
I. Prepathogenesis.

Tahap ini dilakukan mll kegiatan primeri prevention/pencegah primer.


Pencegahan primer dilakukan 2 kelompo yaitu

Health promotion/peningk keseh


Yaitu pening status lkeseh masy melalui :
Pendidikan kjesehatan
Penyul keseh masy (PKM) ; ttg mas gizi
Pengamatan tumbangh anak
Konsultasi perlawinan
Pendidikan sex
 2. Pathogenesis phase
Dapat dilakukan dua kegiatan yaitu :
Pencegahan sekunder
Yitu pencegahan thd masy yg masih sedang sakit, dg 2 kelomp
kegiatan:

1.1 Diagnosa dini dan pengobatan segera, a.l :


a. Penemuan kasus secara dini
b. Pemeriksaan umum lengkap
c. Pemeriksaan massal (mass screning)
d. Penangan kasus
e. Pengobatan adekuat

1.2 Pembatasan kecacatan


a. Penyempurnaan dan intensifikasi terapi lanjutan
b. Pencegahan komplikasi
c. Perbaikan fasilitas keh, dll

Keseh lingkungan dg menjaga ling agar aman dari bibit peny dan
berkembangnya vektor
Pelayanan KB
Masalah keseh lain yg dpt dicegah : kecelakaan, keseh jiwa, , keh
kerja, dll

2. General dan spesific protecsion (perlindungan umum dan khusus)


Merup usaha keseh u/ memberikan perlindungan khusus /umu
kepada seseorang/masy a.l :
Imunisasi
Hygiene perseorangan
Perlindungan diri dari kecelakaan
Keseh kerja
Pengendalian sumber-sumber pencemaran
3. Pencegahan tersier.
Yaitu usha pencegahan thd masy setelah sembuh dari sakit serta mengalami
kecacatan a.l :
a. Pendidikan keseh lanjutan
b. Perkampungan rehabilitasi sosial
c. Terapi kerja
d. Penyadaran masy.

Contoh :
1. Perawat mengajarkan pd kelg u/ melakukan perawatan pd anak dg kasus kolostomi
2. Membantu kelg pd anak dg kelumpuhan anggota gerak u/ lath scr teratur
 ASUMSI DASAR DAM KEYAKINAN PELYAN KOMUNITAS
1. Asumsi.
Menurut ANA , didasarkan pada :
a. Sistem pelyan bersifat komplek
b. Yankes primer, sekunder, tersier merup komponen sistem pelayanan
c. Kepw merupakan sus sistem pelyan keseh
d. Fokmus utama adalah : Kepw primer, shg kepkomunitas perlu
dikembangkan di tatanan kese utama

2. Keyakinan
Keyakinan yg mendasari yaitu :
a. Pelyan sebaiknya tersedia, dpt dijangkau dan dpt diterima semua org
b. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima
pelayanan,dlm hal ini komunitas
c. Perawat sbg pemberi pelyan dan klien sbg penerima pelyan perlu
terjalin kerjasama yg baik
d. Ling dpt mempe komunitas , baik bersifat mendukung maupun
menghambat, u/ itu perlu diantisipasi
e. Pencegah peny dilakukan dlm rangka upaya penng keseh
f. Keseh merup T. jawab bersama
 Peran dan Fungsi Perawat Komunitas
A. Definisi Peran
Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu
sistem.

• Dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun


dari luar dan bersifat stabil.
• Bentuk dari prilaku yang diharapkan dari seseorang pada
situasi sosial tertentu.
(Kozler Barbara, 1995)
 B. Peran Perawat “Element Role” (Dolteny, 1987)
1. Care Giver
Perawat mampu :
sifat sederhana sampai dengan kompleks.a.
Memberikan Yankep pada individu, keluarga,
kelompok/ masyarakat sesuai diagnosa
b. Memperhatikan klien berdasarkan kebutuhan
signifikan.
c. Menggunakan pro fisik, psikologis.ses keperawatan
untuk mengidentifikasi DP
 2. Client Advocate
a. Bertujuan membantu klien dan keluarga dalam
menginterprestasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan
kesehatan yang diperlukan untuk informasi cancent atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepadanya.

b. Mempertahankan dan melindugi hak-hak klien.


Hak-hak klien (Disparty, 1998: 140)
- Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
- Hak atas informasi tentang penyakitnya
- Hak atas privacy
- Hak untuk menentukan nasibnya sendiri, hak untuk menerima
ganti rugi akibat kelalaian tindakan.
Hak-hak tenaga kesehatan :
- Hak atas info yang benar
- Hak untuk bekerja sesuai dengan standar
- Hak untuk mengakhiri hubungan dengan klien
- Hak untuk menolak tindakan yang kurang cocok
- Hak atas rahasia pribadi
- Hak atas balas jasa
 3. Concelor
Proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi
tekanan psikologis/masalah sosial untuk membangun
hubungan interpesonal yang dukungan emosionalbaik dan
untuk meningkatkan perkembangan seseorang dan
intelektual.
Peran Perawat :

a. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap
keadaan sehat sakitnya.
b. Perubahan pola interaksi merupakan “dasar” dalam
merencanakan metode untuk meningkatkan adaptasinya.
c. Memberi bimbingan penyuluhan kepada individu, keluarga,
dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalamannya.
d. Pemecahan masalah difokuskan pada masalah
keperawatan.
e. Mengubah prilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).
 4. Educator
Peran Perawat :
a. Dilakukan kepada klien/keluarga tim kesehatan lain
baik secara spontan pada saat berinteraksi maupun
formal (sudah disiapkan terlebih dahulu).
b. Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam
upaya meningkatkan kesehatan, gejala penyakitnya
sesuai kondisi dan tindakan spesifik.
c. Dasar pelaksanaan adalah intervensi dalam proses-
proses keperawatan.
 5. Collaborator
Bekerjasama dengan tim kesehatan (dokter, ahli gizi,
radiologi, dll) dalam kaitannya membantu mempercepat
proses penyembuhan klien.
 6. Koordinator
Peran Perawat :
a. Mengarahkan.
b. Merencanakan.
c. Mengorganisasikan.
 7. Change Agent
Pembawa perubahan adalah seseorang/kelompok yang
berinisiatif merubah/membantu orang lain membuat
perubahan pada dirinya atau pada sistem (Kemp, 1986).
Mengidentifikasi masalah, mengkaji motivasi dan
kemampuan klien untuk berubah, menunjukkan alternatif,
menggali kemungkinan hasil dari alternatif, mengkaji
sumber daya, menunjukkan peran membantu, membina dan
mempertahankan hubungan membantu, membantu selama
fase dari proses perubahan dan membimbing klien melalui
fase ini (martiener Tarney).
 8. Consultan
 9. Interpersonal Program
 C. Peran Perawat Menurut Konsarsium Ilmu Kesehatan Tahun 1989
1. Pemberi Asuhan Keperawatan.
2. Advocat.
3. Educator.
4. Koordinator.
5. Kolaborator.
6. Konsultan.
7. Pembaharu.
 D. Peran Perawat Hasil Lokakarya Keperawatan Tahun 1983
1. Pelaksana pelayanan keperawatan.
2. Pengelolah pelayanan dan institusi keperawatan.
3. Pendidik dalam keperawatan.
4. Peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan.
 E. Fungsi Perawat
Adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya. Dapat
berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain.
Fungsi perawat dalam melaksanakan perannya :
1. Fungsi Independent
- Dimana perawat melaksanakan perannya secara mandiri, tidak tergantung pada orang
lain/tim kesehatan lainnya.
- Memberikan bantuan terhadap adanya penyimpangan/tidak terpenuhinya “KDM” baik
bi-psiko-sosial/kultural maupun spiritual, mulai dari tingkat individu-tingkat
masyarakat
 - Kegiatan dilakukan dengan diprakarsai oleh perawat
yang bertujuan serta bertanggung gugat atas rencana
dan keputusan tindakannya.
 2. Fungsi Dependent
Kegiatan dilakukan dan dilaksanakan oleh perawat atas
instruksi dari tim kesehatan lainnya (dokter, ahli gizi,
radiologi, dll).
 3. Fungsi Interdependent
Ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan
baik dalam keperawatan maupun kesehatan.
 F. Perawat Komunitas Dapat Bekerja Diberbagai
Tatanan
1. Klinik Rawat Jalan.
2. Kantor Kesehatan.
3. Kesehatan Kerja.
4. Sekolah.
5. Rumah.
6. Perkemahan.
7. Institusi Pemeliharaan Kesehatan.
8. Tempat Pengungsian.
 G. Perawat Dikomunitas Dapat Bekerja Sebagai
1. Perawat Keluarga
- Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat
keperawatan kesehatan masyarakat yang dipusatkan
pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat
dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan
sebagai upaya (Bailon dan Maglaya, 1978).
- Peran perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan
hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan
kebijakan di bidang kesehatan, kepemimpinan,
pendidikan, case management, dan konsultasi.
 2. Perawat Kesehatan Sekolah
- Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang
difokuskan pada anak di tatanan pendidikan guna
memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan
keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan
pelayanan (Logan, BB, 1986).
- Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu
jenis pelayanan kesehatan yang ditunjukkan untuk
mewujudkan kemandirian siswa untuk hidup sehat,
menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang sehat.
- Fokus utamanya adalah siswa dan lingkungannya dan
sasaran penunjang adalah guru dan kader.
 3. Perawat Kesehatan Kerja
- Perawat kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-
prinsip keperawatan dalam memelihara kelestarian
kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan.
- Aplikasi prakteknya untuk memenuhi kebutuhan
unit individu, kelompok dan masyarakat di tatanan
industri, pabrik, tempat kerja, tempat konstruksi,
universitas, dll.
- Lingkup praktek mencakup pengkajian riwayat
keseahtan, pengamatan, pelayanan kesehatan primer,
konseling, promkes, administrasi management quality
asurance, peneliti dan kolaborasi dengan komunikasi.
 4. Perawat Gronologi/Gerontile

- Memberikan pelayanan pada orang lanjut usia dalam


berbagai tatanan dan membantunya mencapai untuk
mempertahankan fungsi yang optimal.
- Lingkup praktek, memberi asuhan keperawatan,
advokasi, melaksanakan kemandirian lanjut usia,
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan,
mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang
proses kematian dan bermartabat
T H A N K’S

Anda mungkin juga menyukai