Anda di halaman 1dari 14

9 Star Pharmacist

Rifka Nurul Utami


Presented in PDKMF KEMAFAR UH 2018
Makassar, 7 April 2019
Answer this first…

What is a
pharmacist?
Sejarah di Balik ‘9-Star Pharmacist’

WHO Bersama
dengan FIP dan IPSF
‘9-star Pharmacist’
WHO’s Ninth General merumuskan ‘7-star
Programme of Work Pharmacist’
(Geneva, 1994) 
perubahan signifikan
dalam dunia pendidikan
kesehatan Penambahan 2 poin baru
(addendum); oleh
Farmasi merupakan ‘focal point’ INPHARM ASSOCIATION
dalam framework kebijakan
kesehatan dunia, dibicarakan
dalam WHO’s Consultative
Group New Delhi (1988) dan
Tokyo Meeting (1993)
“9-Star Pharmacist”

Decision-
Care-giver Communicator Leader Manager
maker

Life-long Researcher
Teacher Entrepreneur
learner
Care-giver
Pemberi pelayanan

• Farmasis harus dapat memberikan


pelayanan yang terbaik baik di
bidang klinis, analitik, teknologi
maupun regulatori
• Farmasis mampu mengintegarsikan
diri dalam system pelayanan
kesehatan
Decision-maker
Pengambil keputusan

• Farmasis harus cepat tanggap


mengambil keputusan dalam
pekerjaannya
• Pencapaian goal membutuhkan
kemampuan dalam mengevaluasi
dan menciptakan keputusan
strategis
Communicator
Penghubung

• Farmasis adalah jembatan antara


dokter dengan pasien
• Kemampuan komunikasi yang baik
diperlukan untuk memberikan
pelayanan terbaik
Leader
Pemimpin

• Farmasis harus memiliki sikap


kepemimpinan dalam dirinya
• Kepemimpinan itu juga mencakup
rasa belas kasih dan empati serta
tanggap mengambil keputusan dan
mampu bekerjasama dalam tim
Manager
Pengelola

• Farmasis harus siap menghadapi


dua hal; ‘manage and be managed’
• Manajemen diri
• Manajemen informasi
Life-long learner
Pembelajar seumur hidup

• Farmasis harus selalu


memperbaharui ilmu
pengetahuannya, terutama yang
berkaitan dengan profesinya
sebagai pemberi pelayanan
kesehatan
Teacher
Guru

• Farmasis memiliki tanggung jawab


untuk membimbing generasi
farmasis muda
• Kesempatan sebagai pengajar baik
dalam lingkup formal maupun non-
formal akan memberi ilmu baru bagi
farmasis itu sendiri serta
mempertajam skill yang sudah
dimiliki
Researcher
Peneliti

• Pentingnya penelitian untuk terus


dilakukan dalam bidang kefarmasian
• Hasil riset dalam berbagai bidang
kefarmasian sangat berkaitan erat
dan besar pengaruhnya terhadap
bidang yang lain
Entrepreneur
Pengusaha

• Konsep ‘pharmapreneur’: farmasis


keluar dari zona nyaman dan
menciptakan usahanya sendiri
Any
question?

Thank you

Anda mungkin juga menyukai