Anda di halaman 1dari 39

STUDY KASUS

YPAC MAKASSAR
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
PADA GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
AKIBAT CEREBRAL PALSY(CP) TIPE
SPASTIK
DIPLEGIA USIA TUMBANG 6-7 BULAN

OLEH :
WIKIHAMRITA
FITRIA INDAH SARI
NURUL FITRAH NATSIR
SRIWULANDARI
Cerebral palsy

adalah suatu gangguan atau kelainan yang


terjadi pada suatu kurun waktu dalam
perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di
dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan
tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada
jaringan otak yang belum selesai
pertumbuhannya.
 Otak merupakan bagian depan dari sistem saraf
pusat yang mengalami perubahan dan
pembesaran. Bagian ini dilindungi oleh tiga
selaput pelindung (meninges) dan berada di
dalam rongga tengkorak (Chusid, 1979). Selain
itu otak juga merupakan jaringan yang paling
banyak memakai energi dalam seluruh tubuh
manusia dan terutama berasal dari metabolisme
oksidasi glukosa. Jaringan otak sangat rentan dan
kebutuhan akan oksigen dan glukosa melalui
aliran darah yang bersifat konstan (Wilson, 2002).

ANATOMI FISIOLOGI
Susunan saraf pusat meliputi, otak dan medulla spinalis.
Otak terdiri dari : Otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum), dan batang otak.
1. Otak (Enchephalon)
2. Mesencephalon
3. Rhombencephalon
-Lobus Frontalis
-Lobus Parietalis
-Lobus Occipitalis
-Lobus Temporalis
 Diawali dengan terjadinya kerusakan sel otak pada bagian
tertentu sehingga control gerakan tertentu dari tubuh
menjadi terganggu, akibatnya otot-otot salah menerima
instruksi.
Bagian otot yang mengalami kerusakan terutama bagian
otak yang mengontrol memori/intelegensi. Penglihatan dan
pendengaran mengalami gangguan fungsi yang
menyebabkan munculnya gangguan-gangguan gerak,
kesalahan posisi tubuh, kesulitan belajar/berkomunikasi,
gangguan penglihatan dan pendengaran.

PROSES TERJADINYA CP
Sebelum lahir :
Infeksi kuman
Penyakit system metabolic
Perbedaan rhesus darah antara ibu dan anak
Kebiasaan-kebiasaan ibu, alcoholic, perokok,
kekurangan gizi, pecandu obat-obatan
tertentu.
Penyakit keturunan
Letak janin tidak normal

FAKTOR PENYEBAB CP
Penyebab saat di lahirkan :
Bayi lama di pintu sehingga sel-sel otak rusak karena
kekurangan oksigen (gagal bernafas)
Trauma kelahiran akibat rongga panggul yang kecil,
badan kurang dari 2 kg, rawan gangguan pada otak.
Bayi menderita sakit kuning (jaedwice)
Setelah lahir :
Infeksi otak seperti meningitis
 demam sangat tinggi atau kekurangan cairan dehidrasi
Kecelakaan yang menyebabkan cidera kepala
Kekurangan oksigen karena tenggelam, keracunan gas,
pestisida
Tumor otak
Gangguan metabolisme ke otak, misalnya insulin
meninggi
Perdarahan di otak tanpa di ketahui penyebabnya
Penyebab tanpa di ketahui kurang lebih 30% (cukup
besar)
Tanda-tanda dini :

 Kejang tiba – tiba


 Terkulai
 Perkembangan Lambat
 Sulit makan
 Tingkah laku yang tidak umum

Tanda- tanda lanjut:

 Reflex abnormal
 Kelemahan otot
 Kelainan fungsi-fungsi tertentu
 Afasia : hilang kemampuan untuk berbahasa
 Tuna Rungu : tuli dan bisu
 Tuna Netra : gangguan penglihatan
 Gangguan Mental

TANDA – TANDA CEREBRAL PALSY


 Cerebral Palsy Tipe Spastik

- Tonus otot meninggi


- Otot terasa keras
- Jika digerakkan terasa ada tahanan yang awalnya kuat, lama kelamaan
semakin ringan
- Tendon otot tampak menonjol karena otot hampir selalu berkontraksi
- Hyperrefleks
- Refleks meninggi, refleks penguluran sangat sensitif dan reaksi otot
terhadap rangsangan berlebihan
- Kelainan Sikap
- Adanya spaslisitas (kekuatan otot) yang menyebabkan kelainan sikap
bentuk kelainan sikap penderita sangat berbeda-beda
- Mudah timbul kecacatan, misalnya talipes equinus (kaki jinjit)

TIPE-TIPE CEREBRAL PALSY


◦ Gerakan di luar kehendak (gerakan involunter)
◦ Saat istirahat gerakan athetoid berkurang dan akan
bertambah saat terkejut atau kegirangan
◦ Refleks normal dan otot dapat berkonsentrasi/
bergerak, tetapi gerakan yang dihasilkan tidak
normal dan lamban akibat regidity
◦ Kadang-kadang kepala ke belakang, mulutu terbuka,
lidah menjulur keluar meringis, dapat menyerang
otot mulut / pegunyah, sehingga penderita sulit
berbicara, suara kadang-kadang meledak dan besar
◦ Gangguan keseimbangan dan gampang jatuh

Cerebral Palsy Tipe Athetoid


Cerebral Palsy Tipe Ataxia
◦ Gangguan kseimbangan, sulit memulai duduk dan berdiri
sehingga mudah jatuh
◦ Nampak sulit menggunakan kedua tangannya
◦ Tonus otot nampak kurang (hipotonus)
◦ Kadang-kadang bola mata iscilasi saat melirik (histagmus)
◦ Kadang-kadang mengalami hambatan bicara

Cerebral Palsy Tipe Flaccid (lumpuh, lemah)


◦ Otot-otot dalam keadaan lemah seolah-olah tidak berdaya
◦ Tonus otot hilang atau sangat rendah
-Lingkup gerak sendi (LGS) dapat berlebihan
Cerebral Palsy Tipe Rigid (Kaku):
◦ Sendi tampak kaku dan sulit digerakkan baik secara aktif maupun pasif
karena otot agonis dan antagonis saling mempertahankan posisinya
◦ Refleks tendon menurun akibat hambatan kelompok fleksor dan
ekstensor
◦ Gerakan pasif terasa adanya hambatan yang sama besar di semu
lingkup gerak sendi

Cerebral Palsy Tipe Campuran :


Merupakan campuran dari 2 tipe atau lebih, misalnya :
◦ Spastik – athetoid
◦ Spastik – ataxia
◦ Spastik – athetoid – ataxia
TIPE-TIPE CP BERDASARKAN JUMLAH EKSTREMITAS:

Monoplegi :
 Jika hanya satu ekstremitas yang terkena,biasanya
lengan.
Diplegia :
 Keempat ekstremitas terkena,tetapi kedua kaki lebih
berat dari pada kedua tangan
Triplegia :
 Mengenai tiga ekstremitas,paling sering kedua lengan
dan satu tungkai
Quadriplegia :
 Keempat ekstremitas terkena dengan derajat yang
sama
Hemiplegic :
 Mengenai salah satu sisi dari tubuh dan lengan terkena
lebih berat.
STATUS KLINIK
ANAMNESIS

Nama :R
Usia kalender : 3 tahun, 3 bulan
Usia Tumbang: 6-7 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl.Dangko
Nama Orang Tua
IBU :
Nama : Ny.X
Umur : 27 tahun
pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
AYAH :
Nama : Tn.Y
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Dosen
Agama : Islam
◦ Khusus

Riwayat kehamilan

 Umur ibu saat hamil : 24 Tahun


 Keadaan ibu saat hamil : Baik
 Kehamilan ke berapa : Pertama
Riwayat persalinan :

Yang menolong pasien saat persalinan : Dokter


Umur kehamilan saat persalinan : 9bulan
Proses persalinan : Sesar
Keadaan bayi saat lahir : Bayi langsung menangis
Pada saat lahir : bayi dalam keadaan
normal

BB saat lahir : 3,2 kg


Tempat Lahir : Rs. Pertiwi
Riwayat Setelah Lahir :
Riwayat Sakit :
Sakit Kuning : tidak pernah
Kejang : tidak pernah
Sesak Nafas Sampai Biru-biru : tidak pernah
Panas Tinggi : Pernah , saat berumur 7 bulan

Riwayat Perkembangan :
-Yang bisa dilakukan anak
Angkat kepala sudah bagus
Anak mampu berbicara dengan baik
Anak mampu duduk
Anak mampu berjalan dengan menggunakan paralel bar

-yang tidak bisa dilakukan anak


Anak belum mampu menggunakan tangan kanannya
mengambil/memegang sesuatu (lemah)
Anak belum mampu berdiri sendiri
Anak belum mampu berjalan secara mandiri
RPP :
Pada usia 7 bulan anak mengalami panas tinggi,
kemudian dirawat di RS.Catrina Bouth. Setelah dirawat di
RS.Catrina Bouth pasien ke dokter dan hasilnya anak
mengalami gangguan tumbuh kembang. Pada bulan
februari 2015 anak dibawa ke YPAC untuk melakukan
terapi sampai saat ini.
 Statis :
Anak memasuki ruang terapi dengan bantuan keluarganya
(digendong)
Mimik wajah anak saat di terapi cenderung cemberut.
Telapak kaki cenderung flat foot
Anak belum mampu berdiri sendiri.

 Dinamis :
Pada saat mengambil sesuatu dengan tangan kanannya, dia
belum bisa menggenggam dengan baik
Pada saat bediri knee semi flexi, dan kedua tangan cenderung
endorotasi dan sedikit flexi elbow.
Pada saat berjalan kaki cenderung inversi, kedua lutut saling
bersentuhan, dan kaki menjinjit.

INSPEKSI
PEMERIKSAAN SPESIFIK
Tes Sensorik :
Fisioterapi mencubit lengan dan tungkai anak
Hasil : Anak merasa kesakitan dengan melihat mimik wajah dan suara yang
di keluarkan serta sikap penolakan berupa menghindar atau memberi
perlawanan
IP : Tidak ada gangguan sensoris

Tes Refleks :
Reflex Moro
Hasil : Positif
Reflex Babinsky
Hasil :Positif
Reflex ketuk glabella
Hasil :Positif
Skala Klinis Spastisitas ( ASHWORTH ) :

Anak dalam posisi tidur terlentang kemudian fisioterapis menggerakkan sendi


ekstremitas atas dan bawah kearah fleksi dan ekstensi secara cepat.
Hasil :
Upper extremity :
Dextra : 0
Sinistra: 0

Lower extremity :
Dextra : 1
Sinistra : 1
0 : Tidak terdapat peningkatan tonus postural
1 : Sedikit peningkatan tonus, terdapat tahanan minimal diakhir
Lingkup Gerak Sendi.
2 : peningkatan tonus otot lebih nyata hampir seluruh Lingkup Gerak
Sendi namun masih bias digerakkan.
3 : peningkatan tonus bermakna, sehingga gerakan pasif sulit
dilakukan
4 : Sendi dalam fleksi atau ekstensi dalam satu posisi.
Pendengaran
Dilakukan dengan menggunakan stimulasi yang
menimbulkan bunyi.
Hasil : Anak dapat merespon terhadap bunyi
tersebut.
Tes Keseimbangan
Anak dalam posisi duduk, kemudian terapis
memberikan stimulasi berupa dorongan dari arah
depan, belakang maupun kesamping kiri dan kanan.
Hasil : Tidak mampu mempertahankan
keseimbangannya
Tes Koordinasi
Finger to finger
Finger to therapist finger
Nose to finger
Heel to knee, heel to toe
Hasil : Anak mampu melakukan

Diagnosa Fisioterapi
“Gangguan tumbuh kembang Akibat Cerebral Palsy
Tipe Spastic Diplegia usia tumbang 6-7 bulan”
Problematik Fisioterapi

 1.Spastisitas
 2.Gangguan Keseimbangan
 3.Gangguan ADL

Program Fisioterapi

 Tujuan Jangka Panjang :


 Meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional
 Tujuan Jangka Pendek :
 Mengurangi spastisitas
 Meningkatkan Keseimbangan
 Meningkatkan ADL
Pasif Exercise :
 Tujuan : Mengurangi spastisitas otot
 Pelaksanaan : anak dalam posisi tidur terlentang,
kemudian Fisioterapis :

 Melakukan gerakan flexi-ekstensi pasif secara


bergantian pada kedua tungkai
 Fisioterapi memberikan gerakan rotasi, searah
dan berlawanan jarum jam secara bergantian
pada kedua tungkai.

Intervensi Fisioterapi
Bobath Exc. :
RIP (Refleks Inhibisi Posture)
 Tujuan: menghambat pola gerak maupun sikap tubuh yang
abnormal
 Teknik : spastisitas flexor maka Fisioterapi memposisikan
ke ekstensor
 Time : maksimal 10 menit

RIM (Refleks Inhibisi Movement) :


 Tujuan : upaya memberikan kemudahan
 Teknik : dengan cara Fisioterapi memberikan fasilitasi
posisi dan gerakan yang lebih normal
 Time : sekitar 10 menit
Latihan Berdiri :

Tujuan : Untuk koreksi postur dan


menimbulkan adaptasi berdiri
Pelaksanaan : Anak diposisikan duduk
diatas wedge, kemudian fisioterapi
menginstruksikan untuk berdiri
POSISI BERDIRI ANAK :
1. Tanpa menggunakan AFO dan SPLINT
2. Menggunakan AFO
3. Menggunakan AFO dan SPLINT
- POSISI BERDIRI ANAK KETIKA MENGGUNAKAN AFO
DAN SPLINT (KIRI)
- POSISI BERDIRI ANAK KETIKA HANYA
MENGGUNAKAN AFO (KANAN)
Latihan Berjalan :

Tujuan : Untuk persiapan berjalan


Pelaksanaan : Anak diajarkan berjalan di
paralel bar.
Evaluasi Sesaat :
Muncul semangat anak untuk melakukan terapi.

Evaluasi Berkala :
Setelah dilakukan terapi terlihat beberapa
perkembangan yang terjadi pada anak seperti
saat pertama terapi anak belum mampu berdiri,
namun sekarang sudah mampu berdiri dengan
bantuan fisioterapi bahkan mampu
mempertahankannya sekitar 5 detik.
Evaluasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai