YPAC MAKASSAR
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
PADA GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
AKIBAT CEREBRAL PALSY(CP) TIPE
SPASTIK
DIPLEGIA USIA TUMBANG 6-7 BULAN
OLEH :
WIKIHAMRITA
FITRIA INDAH SARI
NURUL FITRAH NATSIR
SRIWULANDARI
Cerebral palsy
ANATOMI FISIOLOGI
Susunan saraf pusat meliputi, otak dan medulla spinalis.
Otak terdiri dari : Otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum), dan batang otak.
1. Otak (Enchephalon)
2. Mesencephalon
3. Rhombencephalon
-Lobus Frontalis
-Lobus Parietalis
-Lobus Occipitalis
-Lobus Temporalis
Diawali dengan terjadinya kerusakan sel otak pada bagian
tertentu sehingga control gerakan tertentu dari tubuh
menjadi terganggu, akibatnya otot-otot salah menerima
instruksi.
Bagian otot yang mengalami kerusakan terutama bagian
otak yang mengontrol memori/intelegensi. Penglihatan dan
pendengaran mengalami gangguan fungsi yang
menyebabkan munculnya gangguan-gangguan gerak,
kesalahan posisi tubuh, kesulitan belajar/berkomunikasi,
gangguan penglihatan dan pendengaran.
PROSES TERJADINYA CP
Sebelum lahir :
Infeksi kuman
Penyakit system metabolic
Perbedaan rhesus darah antara ibu dan anak
Kebiasaan-kebiasaan ibu, alcoholic, perokok,
kekurangan gizi, pecandu obat-obatan
tertentu.
Penyakit keturunan
Letak janin tidak normal
FAKTOR PENYEBAB CP
Penyebab saat di lahirkan :
Bayi lama di pintu sehingga sel-sel otak rusak karena
kekurangan oksigen (gagal bernafas)
Trauma kelahiran akibat rongga panggul yang kecil,
badan kurang dari 2 kg, rawan gangguan pada otak.
Bayi menderita sakit kuning (jaedwice)
Setelah lahir :
Infeksi otak seperti meningitis
demam sangat tinggi atau kekurangan cairan dehidrasi
Kecelakaan yang menyebabkan cidera kepala
Kekurangan oksigen karena tenggelam, keracunan gas,
pestisida
Tumor otak
Gangguan metabolisme ke otak, misalnya insulin
meninggi
Perdarahan di otak tanpa di ketahui penyebabnya
Penyebab tanpa di ketahui kurang lebih 30% (cukup
besar)
Tanda-tanda dini :
Reflex abnormal
Kelemahan otot
Kelainan fungsi-fungsi tertentu
Afasia : hilang kemampuan untuk berbahasa
Tuna Rungu : tuli dan bisu
Tuna Netra : gangguan penglihatan
Gangguan Mental
Monoplegi :
Jika hanya satu ekstremitas yang terkena,biasanya
lengan.
Diplegia :
Keempat ekstremitas terkena,tetapi kedua kaki lebih
berat dari pada kedua tangan
Triplegia :
Mengenai tiga ekstremitas,paling sering kedua lengan
dan satu tungkai
Quadriplegia :
Keempat ekstremitas terkena dengan derajat yang
sama
Hemiplegic :
Mengenai salah satu sisi dari tubuh dan lengan terkena
lebih berat.
STATUS KLINIK
ANAMNESIS
Nama :R
Usia kalender : 3 tahun, 3 bulan
Usia Tumbang: 6-7 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl.Dangko
Nama Orang Tua
IBU :
Nama : Ny.X
Umur : 27 tahun
pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
AYAH :
Nama : Tn.Y
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Dosen
Agama : Islam
◦ Khusus
Riwayat kehamilan
Riwayat Perkembangan :
-Yang bisa dilakukan anak
Angkat kepala sudah bagus
Anak mampu berbicara dengan baik
Anak mampu duduk
Anak mampu berjalan dengan menggunakan paralel bar
Dinamis :
Pada saat mengambil sesuatu dengan tangan kanannya, dia
belum bisa menggenggam dengan baik
Pada saat bediri knee semi flexi, dan kedua tangan cenderung
endorotasi dan sedikit flexi elbow.
Pada saat berjalan kaki cenderung inversi, kedua lutut saling
bersentuhan, dan kaki menjinjit.
INSPEKSI
PEMERIKSAAN SPESIFIK
Tes Sensorik :
Fisioterapi mencubit lengan dan tungkai anak
Hasil : Anak merasa kesakitan dengan melihat mimik wajah dan suara yang
di keluarkan serta sikap penolakan berupa menghindar atau memberi
perlawanan
IP : Tidak ada gangguan sensoris
Tes Refleks :
Reflex Moro
Hasil : Positif
Reflex Babinsky
Hasil :Positif
Reflex ketuk glabella
Hasil :Positif
Skala Klinis Spastisitas ( ASHWORTH ) :
Lower extremity :
Dextra : 1
Sinistra : 1
0 : Tidak terdapat peningkatan tonus postural
1 : Sedikit peningkatan tonus, terdapat tahanan minimal diakhir
Lingkup Gerak Sendi.
2 : peningkatan tonus otot lebih nyata hampir seluruh Lingkup Gerak
Sendi namun masih bias digerakkan.
3 : peningkatan tonus bermakna, sehingga gerakan pasif sulit
dilakukan
4 : Sendi dalam fleksi atau ekstensi dalam satu posisi.
Pendengaran
Dilakukan dengan menggunakan stimulasi yang
menimbulkan bunyi.
Hasil : Anak dapat merespon terhadap bunyi
tersebut.
Tes Keseimbangan
Anak dalam posisi duduk, kemudian terapis
memberikan stimulasi berupa dorongan dari arah
depan, belakang maupun kesamping kiri dan kanan.
Hasil : Tidak mampu mempertahankan
keseimbangannya
Tes Koordinasi
Finger to finger
Finger to therapist finger
Nose to finger
Heel to knee, heel to toe
Hasil : Anak mampu melakukan
Diagnosa Fisioterapi
“Gangguan tumbuh kembang Akibat Cerebral Palsy
Tipe Spastic Diplegia usia tumbang 6-7 bulan”
Problematik Fisioterapi
1.Spastisitas
2.Gangguan Keseimbangan
3.Gangguan ADL
Program Fisioterapi
Intervensi Fisioterapi
Bobath Exc. :
RIP (Refleks Inhibisi Posture)
Tujuan: menghambat pola gerak maupun sikap tubuh yang
abnormal
Teknik : spastisitas flexor maka Fisioterapi memposisikan
ke ekstensor
Time : maksimal 10 menit
Evaluasi Berkala :
Setelah dilakukan terapi terlihat beberapa
perkembangan yang terjadi pada anak seperti
saat pertama terapi anak belum mampu berdiri,
namun sekarang sudah mampu berdiri dengan
bantuan fisioterapi bahkan mampu
mempertahankannya sekitar 5 detik.
Evaluasi
TERIMA KASIH