Anda di halaman 1dari 22

PERSALINAN NORMAL DAN

PERMASALAHANNYA PASCA
MELAHIRKAN

OLEH : WIKIHAMRITA
DEFENISI

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban


keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai
adanya penyulit.
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi
baik bagi ibu maupun janin (sarwono, 2002) Persalinan normal adalah
proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus
melalui vagina ke dunia luar dengan presentasi belakang kepala tanpa
memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan
bayi, dan pada umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam
(Prawirohardjo, 1997)
SEBAB – SEBAB PERSALINAN NORMAL

Menurut Manuaba (1998) teori-teori persalinan terdiri dari :


1. Teori Penurunan Progesteron
Penuaan plasenta telah dimulai sejak umur kehamilan 30-36 mgg sehingga
terjadi penurunan konsentrasi progesteron dan esterogen. Perubahan
keseimbangan ini akan menimbulkan kontraksi Rahim.
2. Teori Oksitosin
Menjelang persalinan terjadi peningkatan reseptor oksitosin dalam otot
rahim, sehingga mudah terangsang saat disuntikkan oksitosin dan
menimbulkan kontraksi, diduga bahwa oksitosin dapat menimbulkan
pembentukan prostaglandin dan persalinan dapat berlangsung terus atau
minimal melakukan kerjasama.
3. Teori Ketegangan Otot Rahim
 Induksi persalinan dapat
dilakukan dengan
memecahkan ketuban, 4. Teori Janin
sehingga ketegangan otot  Sinyal yang diarahkan kepada
rahim akan makin pendek
maternal sehingga tanda
dan kekuatan untuk bahwa janin telah siap lahir,
berkontraksi makin belum diketahui dengan pasti.
meningkat. Kenyataan menunjukkan bila
terdapat anomali hubungan
hipofisis dan kelenjar
suprarenalis persalinan akan
menjadi lebih lambat.
5. Teori Prostaglandin
 Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15
minggu, yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin
pada saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim
sehingga terjadi persalinan. Prostaglandin dianggap dapat
merupakan pemicu terjadinya persalinan.
TANDA- TANDA PERSALINAN NORMAL

 Persalinan patut dicurigai jika usia kehamilan 22 minggu keatas,


ibu merasa :
1. Nyeri abdomen berulang disertai dengan cairan lendir yang
mengandung darah atau show
2. Perubahan Serviks
3. Kontraksi yang cukup / adekuat dan bila terjadi 3 kali dalam
10 menit, setiap kontraksi berlangsung sedikitnya 40 detik serta
uterus mengeras selama kontraksi
 Tanda-tanda persalinan sudah dekat
- Terjadinya penurunan fundus uteri
- Terjadinya his permulaan
Karakteristik persalinan sesungguhnya , menurut
Sumarah (2008)

 Serviks menipis dan membuka


 Interval antara rasa nyeri yang secara perlahan semakin pendek
 Waktu dan kekuatan kontraksi semakin bertambah
 Rasa nyeri terasa dibagian belakang dan menyebar kedepan
 Dengan berjalan bertambah intensitasnya
 Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi dengan intensitas
nyeri
 Lendir darah sering tampak
 Ada penurunan bagian terendah janin
 Kepala janin sudah terfiksasi di PAP diantara kontraksi
Kala Persalinan, menurut Sarwono, 2006

 Kala 1 (kala pembukaan) Dibagi 2 Fase


1. Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat
sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam.
2. Fase Aktif: berlangsung 6 jam dan dibagi atas 3 sub fase:
- periode akselerasi
- periode dilatasi maksimal
- periode deselerasi

 
 Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
Pada kala ini, his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama kira-
kira 2-3 menit sekali. Kepala telah turun memasuki ruang panggul
sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang
menimbulkan rasa ingin mengejan. Tekanan pada rektum akibat
penurunan kepala tersebut, menyebabkan ibu ingin mengejan
seperti mau buang air besar, dengan tanda anus membuka. Pada
waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
perinium meregang. Adanya his yang terpimpin, akan lahirlah
kepala yang diikuti seluruh badan bayi. Kala II pada primi
berlangsung 1 ½ jam dan pada multi ½ jam.
 Kala IV (Kala Pengawasan)

 Kala III (Kala Pengeluaran Uri) Kala IV yaitu 1 jam setelah


plasenta lahir lengkap. Ada 7
Setelah bayi lahir, kontraksi pokok hal penting yang harus
rahim istirahat sebentar. Uterus diperhatikan:
teraba keras dengan fundus  Kontraksi uterus
uteri setinggi pusat dan berisi
plasenta. Beberapa saat  Tidak ada perdarahan dari
kemudian, timbul his pelepasan jalan lahir
dan pengeluaran uri. Proses  Plasenta dan selaput ketuban
biasanya berlangsung selama 6 lahir lengkap
sampai 15 menit setelah bayi
lahir dan keluar spontan atau  Kandung kemih kosong
dengan tekanan.  Luka perinium terawatt
 Bayi dalam keadaan baik
 Ibu dalam keadaan baik
Permasalahan yang biasa terjadi pasca persalinan
normal

Berikut ini adalah beberapa masalah atau perubahan pada bagian


tubuh yang mungkin akan dialami wanita pasca persalinan normal :
 kelemahan otot dasar panggul
 Vagina dan saluran kemih mengalami peregangan dan lebih
sensitive
 Kaki bengkak atau timbul varises
 Rambut biasanya mengalami kerontokan.
 Perut timbul stretch mark
Intervensi Fisioterapi pada wanita pasca persalinan
normal

 Senam Nifas
Senam nifas adalah senam yang di lakukan pada saat seorang
ibu menjalani masa nifas atau masa setelah melahirkan
(Idamaryanti,2009). Senam nifas memberikan latihan gerak
secepat mungkin agar otot-otot yang mengalami peregangan
selama kehamilan dan persalinan kembali normal (Mutia
Alisjahbana,2008).
Tujuan senam nifas

Tujuan senaam nifas di antaranya:


a.Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk
semula).
b.b. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada
kondisi semula.
c.c. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
d.d. Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul,
serta otot pergerakan.
e.e. Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan,
tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
f.f. Menghindaripembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah
timbulnya varises.
 
Pelaksanaan

1. Berbaring dengan lutut di 2. Berbaring telentang, lengan


tekuk dikeataskan diatas kepala,
telapak terbuka keatas
3. Kontraksi vagina 4. Memiringkan panggul.
5. Berbaring telentang, lutut 6.Posisi yang sama seperti diatas.
ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Tempatkan lengan lurus di bagian
luar lutut kiri.
7. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki
diluruskan. angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan
semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical
dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.
8. Gerakan ujung kaki secara 9. Lakukan gerakan telapak kaki kiri
teratur seperti lingkaran dari luar dan kanan ke atas dan ke bawah
ke dalam dan dari dalam keluar. seperti gerakan menggergaji.
10.Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan
dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan,
sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari
ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini
8 sampai 10 setiap hari.
11. Tidur terlentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di
samping badan. kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan
yang kuat. Pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi
perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4
sampai 6 kali selama setengah menit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai