Anda di halaman 1dari 16

Patologi Perkembangan

(Teratologi)
 Teratos = Monster, Logos = Ilmu
 Teratologi = Ilmu yang mempelajari tentang
atau sebab kejadian kelainan bentuk.

In Vivo In Vitro
Induk Induk

Plasenta kontak
lingkungan

blastosis blastosis
Abnormalitas :

 Struktur
 Perilaku Malformasi kongenital
 Faal cacat lahir

Deteksi sulit

Genetik Lingkungan
KEJADIAN TERATOLOGIS :

 BAGIAN YANG MENYUSUN SUATU ALAT TUBUH


SECARA LENGKAP TIDAK SAMPAI TERPADU ATAU
BERHENTI DI TENGAH JALAN, SEHINGGA
KOMPONENNYA TIDAK MENYATU  SUMBING
 BAKAL ALAT TUBUH KURANG BERFUNGSI
SEBAGAIMANA MESTINYA  HYPOATROPHIA
 BAKAL ALAT TUBUH BERKEMBANG MELEBIHI
SEMESTINYA  POLYDACTILIA
 ALAT TUBUH TIDAK DIBENTUK SAMA SEKALI
AGENESIS
 SALURAN ALAT TUBUH BOCOR  KATUB
MITRALIS DEFECT
Kejadian Teratologis disimpulkan karena :
 Gangguan pertumbuhan.
 Terhenti pertumbuhan.
 Kelebihan pertumbuhan.
 Salah arah pertumbuhan.

Persentase patologi perkembangan :


 Penyebab tidak diketahui = 40-60%
 Kelainan genetik = 15 %
 Faktor lingkungan = 10 %
 Multifaktorial (gen + lingk.) = 20-35%
Kejadian teratogenik secara eksperimental :

 Ketiadaan tulang belakan : sirenomelus


 Ketiadaan anggota gerak : phocomelia
 Kelebihan jumlah jari : polydactyly
 Ketiadaan jari : syndactyly
 Tubuh yang kerdil : dwarfisme
 Tubuh cebol : crehorisme
 Tubuh raksasa : gigantisme
Mekanisme patologi perkembangan :
 Mengubah kecepatan proliferasi sel.

 Mengubah permukaan sel  agregasi sel.

 Mengubah matrix sel.

 Menghalang sintesis ensim.

 Merusak organizer.
 Prinsip umum patologi perkembangan :
 Kepekaan teratogen bergantung genotip dan
interaksi dengan factor lingkungan.
 Kepekaan teratogen bervariasi bergantung fase
pertumbuhan dan saat pemaparan.
 Mekanisme teratogen berjalan spesifik dan
menyebabkan abnormalitas perkembangan.
 Manifestasi akhir berupa kematian, malformasi,
retardasi pertumbuhan dan salah fungsi.
 Pengaruh lingkungan bergantung pada agen.
 Manifestasi kelainan perkembangan meningkat jika
kadar / dosis meningkat.
Penyebab teratogenik :
A. Faktor genetik
1. Mutasi
2. Aberasi

B. Faktor lingkungan :
1. Agen infektif :
 Virus : rubella, varicella
 Kuman : Treponema pallidum
 Parasit : Toxoplasmosis
2. Agen fisik : Radiasi
3. Agen kimia :
 Logam berat (Hg, Pb, Arsenik dll.)

 Polutan (pestisida, plastik, limbah nuklir,


detergen).
 Bahan makanan dan minuman.

4. Hormonal (t.u golongan steroid : androgenic,


dietilstilbestrol, kortison dll.)
5. Defisiensi nutrisi.
Monster. Dua domba kembar Hydrocephalus. Peningkatan
siam yang tergabung melalui volume cairan cranium dari
cranium, leher dan sternum. anak domba
Monster tersebut mempunyai 8
kaki
Double tail. Malformasi dari ekor
sapi

Dwarfism. Dua ekor anak sapi yang sama-sama berumur 1 bulan.


Salah satunya mengalami kasus dwarfism.

Anda mungkin juga menyukai