Proposal Penelitian Kecemasan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN

“Hubungan Pemasangan Infus Pada Anak Dengan Tingkat


Kecemasan Orang Tua Yang Dirawat Diruangan Melati Rumah
Sakit Umum Daerah Tulehu Dr.Ishak Umarella Kecamatan
Salahutu Kabupaten Maluku Tengah”

OLEH:
Latar Belakang

• Pemasangan infus merupakan sebuah teknik yang


digunakan untuk memungsi vena secara transkutan
dengan menggunakan stilet tajam yang kaku dilakukan
dengan teknik steril seperti angeocateter atau dengan
jarum yang disambungkan dengan spuit (Eni K, 2006).
Pemasangan infus adalah salah satu cara atau bagian
dari pengobatan untuk memasukkan obat atau vitamin
ke dalam tubuh pasien (Darmawan, 2008). Sedangkan
infus memasukkan cairan dalam jumlah tertentu
melalui vena penderita secara terus menerus dalam
jangka waktu tertentu (Azwar, 2008).
• Pemasangan infus intravena memasukkan jarum
atau kanula ke dalam vena (pembuluh balik)
untuk dilewati cairan infus/pengobatan, dengan
tujuan agar sejumlah cairan atau obat dapat
masuk ke dalam tubuh melalui vena dalam jangka
waktu tertentu. Tindakan ini sering merupakan
tindakan life saving seperti pada kehilangan
cairan yang banyak, dehidrasi dan syok, karena
itu keberhasilan terapi dan cara pemberian yang
aman diperlukan pengetahuan dasar tentang
keseimbangan cairan dan elektrolit serta asam
basa (Lukman, 2007).
Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan tindakan pemasangan


infus pada anak dengan tingkat kecemasan
orang tua “Diruangan Melati Rumah Sakit
Umum Daerah Tulehu Dr.Ishak Umarella
Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah”
Tujuan Penellitian

Tujuan umum
Diketahui adanya hubungan tindakan pemasangan infus pada anak dengan
tingkat kecemasan orang tua “Diruangan Melati Rumah Sakit Umum Daerah
Tulehu Dr.Ishak Umarella Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah”

Tujuan khusus
• Diketahui tindakan pemasangan infus pada anak “Diruangan Melati
Rumah Sakit Umum Daerah Tulehu Dr.Ishak Umarella Kecamatan Salahutu
Kabupaten Maluku Tengah”
• Diketahui tingkat kecemasan orang tua dengan tindakan pemasangan
infus pada anak.
• Dianalisa hubungan tindakan pemasangan infus pada anak dengan tingkat
kecemasan orang tua “Diruangan Melati Rumah Sakit Umum Daerah
Tulehu Dr.Ishak Umarella Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah”
Manfaat penelitian

– Institusi Pendidikan
• Sebagai bahan masukan dan dijadikan referensi atau bahan bacaan,
sebagai acuan untuk peneliti selanjutnyakhususnya untuk Fakultas
Keperawatan yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak.

– Bagi Lokasi Penelitian.


• Sebagai bahan masukan bagi perawat dan dokter yang akan melakukan
pemasangan infuse agar terlebih dahulu memberikan informasi tentang
pemasangan infuse agar orang tua lebih tenang untuk menerima tindakan
pemasangan infus.

– Bagi Peneliti.
• Peneliti dapat menerapkan ilmu yang didapat selama pendidikan serta
menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat penelitian
ilmiah untuk penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi tindakan pemasangan infus


• Infus adalah memasukkan cairan dalam jumlah tertentu melalui
vena penderita secara terus menerus dalam jangka waktu yang
agak lama. Penggunaan infus cairan intravena (intravenous fluid
infusion) membutuhkan peresepan yang tepat dan pengawasan
(monitoring) ketat. (Weistein, 2011).
• pemasangan infus adalah salah satu cara atau bagian dari
pengobatan untuk memasukkan obat atau vitamin ke dalam tubuh
pasien (Darmawan, 2008). Pemasangan infus merupakan sebuah
teknik yang digunakan untuk memungsi vena secara transcutan
dengan menggunakan stilet tajam yang kaku dilakukan dengan
teknik steril seperti angeocateter atau dengan jarum yang
disambungkan dengan spuit (Eni K, 2006). Sedangkan ifus adalah
memasukkan cairan dalam jumlah tertentu melalui vena penderita
secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu (Azwar, 2008).
• Pemasangan infus intravena adalah memasukkan
jarum atau kanula ke dalam vena (pembuluh
balik) untuk dilewati cairan infus/pengobatan,
dengan tujuan agar sejumlah cairan atau obat
dapat masuk ke dalam tubuh melalui vena dalam
jangka waktu tertentu. Tindakan ini sering
merupakan tindakan life saving seperti pada
kehilangan cairan yang banyak, dehidrasi dan
syok, karena itu keberhasilan terapi dan cara
pemberian yang aman diperlukan pengetahuan
dasar tentang keseimbangan cairan dan elektrolit
serta asam basa (Lukman, 2007).
Tujuan Pemasangan Infus.

• Tujuan utama terapi intravena adalah


mempertahankan atau mengganti cairan tubuh
yang mengandung air, elektrolit, vitamin, protein,
lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan
melalui oral, mengoreksi dan mencegah
gangguan cairan dan elektrolit, memperbaiki
keseimbangan asam basa, memberikan tranfusi
darah, menyediakan medium untuk pemberian
obat intravena, dan membantu pemberian nutrisi
parental (Hidayat, 2008).
Tujuan pemberian infus menurut
Weistein (2011)
– Mencukupi kebutuhan cairan ke dalam tubuh
pada penderita yang mengalami kekurangan
cairan.
– Memberi zat makan pada penderita yang tidak
dapat atau tidak boleh makan dan minum melalui
mulut
– Memberi pengobatan yang terus menerus
- Memulai dan mempertahankan terapi cairan IV
Komplikasi Pemasangan Infus

• Flebitis
• Infiltrasi
• Iritasi vena
• Hematoma
• Tromboflebitis
• Trombisis
• Occlusion
• Spasme Vena
• Reaksi Vasovagal
• Kerusakan Syaraf, tendon dan ligament
Keadaan Yang Memerlukan Cairan Ifus
Menurut Arfianto (2013)

• Secara umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan


pemberian cairan infus adalah:
• Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah).
• Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah).
• Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur
(paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah).
• “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada
dehidrasi).
• Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi).
• Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh).
• Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan
cairan tubuh dan komponen darah).
Pengertian kecemasan

• Kecemasan adalah suatu perasaan takut yang tidak


menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering
disertai dengan gejala fisiologis (Tomb, 2010). Kecemasan
adalah keadaan emosi yang tidak memiliki objek yang
spesifik dan kondisi ini dialami secara subjektif. Cemas
berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian
intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya. Cemas
adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut.
Menurut Wignyosoebroto, 1981 dikutip oleh Purba, dkk.
(2009), takut mempunyai sumber penyebab yang spesifik
atau objektif yang dapat diidentifikasi secara nyata,
sedangkan cemas sumber penyebabnya tidak dapat
ditunjuk secara nyata dan jelas.
Tanda dan Gejala Kecemasan

• Gejala psikologis : pernyataan cemas/ khawatir, firasat


buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah
tersinggung, merasa tegang, tidak tenang, gelisah,
mudah terkejut
• Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
• Gangguan konsentrasi dan daya ingat
• Gejala somatik: rasa sakit pada otot dan tulang,
berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan,
sakit kepala, gangguan perkemihan, tangan terasa
dingin dan lembab, dan lain sebagainya.
Kecemasan orang tua

• Respon kecemasan merupakan perasaan yang


paling umum yang dialami orang tua ketika
ada masalah kesehatan pada anaknya. Kondisi
yang menegangkan bagi orang tua dapat
dilihat dari respon fisik dan psikologis yang
terlihat pada orang tua. Respon fisik dan
psikologis yangmuncul merupakan tanda dan
gejala adanya kecemasan orang tua terhadap
anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit
(Sukoco, 2002).
Konsep Orangtua

Definisi Orang Tua


• Orang tua adalah orang yang berperan dalam peran
pengasuh anak dalam meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, dan sosial anak. Orang tua memberikan
perawatan fisik dan perhatian emosional serta mengarahkan
perkembangan kepribadian anak (Duvall, 2013).
Desain Penelitian

• Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian


deskriptif analitik dengan pendekatan case control.
Peneliti menggunakan desain penelitian ini karena
rancangan penelitian untuk mengetahui Tindakan
pemasangan infus pada anak.
• Case Control adalah suatu penelitian analitik yang
menyangkut bagaimana faktor resiko dengan
menggunakan pendekatan retrospective. Case control
dapat dipergunakan untuk mencari hubungan seberapa
jauh faktor resiko mempengaruhi terjadinya penyakit
(Ranumara, 2012).
Populasi dan sampel

• Populasi
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek yang memungkinkan untuk di
teliti (Notoadmojo,2005) 40 responden.

• Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2005).

Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik accidental


sampling.Accidental sampling adalah sampel yang tidak direncanakan terlebih
dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu inti atau subjek tersedia bagi
peneliti saat pengumpulan data dilakukan (Sukardi, 2008).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai