Anda di halaman 1dari 30

Konservasi Pendengaran dan NIHL

dr. Hj. Abla Ghanie, Sp.T.H.T.K.L.(K),FICS


Pendahuluan
• Hal utama dari Program Konservasi Pendengaran
(PKP) pada pekerja adalah untuk mencegah
kehilangan fungsi pendengaran akibat pajanan
kebisingan di tempat kerja.
Pendahuluan
Intensitas 85
desibel atau
lebih

Paparan
Biasanya
cukup lama
terjadi
Gangguan dan
bilateral
berulang
Pendengaran
Akibat Bising

Kerusakan
reseptor
Sifat tuli: pendengaran
sensorineural organ Corti,
reseptor 3000-
6000Hz
Anatomi Telinga
FISIOLOGI MENDENGAR
Aurikulum • gelombang bunyi
dikumpulkan dan
ditentukan arah bunyi

M.A.E • diteruskan,diresonansi

Konduksi M.Timpani
Maleus
• diperkuat 22 kali
Inkus

Stapes

Sensorineural
BAGAN PROSES MENDENGAR
Konduksi

Perilimf • M.Reisner dan


(skala vestibuli M.Basilaris bergetar
skala timpani)

Koklear Endolimf • M.Tektoria bergetar


(skala media)  Gesekan dengan
sel rambut
Sensori
neural
Organ Corti • Cochlear microphonic

Retrokoklear
BAGAN PROSES MENDENGAR (lanjutan)
Koklear

N.Koklearis • Meneruskan
Sensori
neural Impuls listrik
N.Akustikus

Nuklei di Batang otak


Retrokoklear

Pusat Pendengran
Korteks Serebri • Mendengar
Lobus Temporalis dengan sadar
(Wernicke)
FISIOLOGI MENDENGAR
Kekerapan
• Jumali dkk (2013)  34.8% NIHL pada operator
kapal feri (pemakaian APD yang belum
dilaksanakan sepenuhnya)
• Chadambuka dkk (2013)  37% NIHL pada
pekerja pertambangan (pemakaian APD +82.8%,
tidak terdapat pengukuran rutin terhadap
kebisingan di tempat kerja)
• Pelegrin dkk (2015)  NIHL pada pekerja
konstruksi: 94% (tanpa APD), 68% (ear plug / ear
muff saja), 38% (APD kombinasi)
Jumali, Sumadi, Andriani S, Subhi M, Suprijanto D, Handayani WD, dkk. Prevalensi dan Faktor Risiko Tuli Akibat Bising pada Operator Mesin Kapal Feri. Kesmas. 2013 Jul. 7(12)
Chadambuka A, Mususa F, Muteti S. Prevalence of Noise Induced Hearing Loss among Employees at Mining Industry in Zimbabwe. Afr Health Sci. 2013 Dec. 13(4):899-906
Pelegrin AC, Canuet L, Rodriguez AA, Morales MPA. Predictive Factors of Occupational Noise Induced Hearing Loss in Spansih Workers: A Prospective Study. Noise Health.
2015 Oct. 17(78):343-9
DEFINISI BISING
Zona A (35 – 45 db)
 zona bagi tempat penelitian, rumah sakit,
tempat perawatan kesehatan atau sosial

Bunyi yang tidak Zona B (45 – 55 db)


dikehendaki • zona bagi tempat perumahan, pendidikan,
rekreasi dan sejenisnya.
sehingga
mengganggu atau Zona C (50 – 60 db)
membahayakan • zona bagi perkantoran, pertokoan,
kesehatan perdagangan, pasar dan sejenisnya
Zona D (> 60db)
KepMenKes • zona bagi industri, pabrik, stasiun kereta
No.1405, api, terminal bis dan sejenisnya
2002
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 718/MENKES/Per/XI/1987
DISKOTIK SEKOLAH TEPI JALAN ARENA PERMAINAN
120 dB 70dB 90 dB
SUMBER BISING
Suara Mesin

Manusia

Musik

dan lain-lain
JENIS KEBISINGAN
(berdasarkan sifat dan spektrum bunyi)
Non Impulsif Berlanjut (Continuous Non-Impulsive)
Bising dimana intensitas ≤ 6 dB dan tidak putus-putus
• WIDE SPEKTRUM
Bising dengan spektrum luas
Contoh : suara kipas angin, suara mesin tenun

• NARROW SPEKTRUM
Bising dengan frekuensi tertentu saja (500 Hz,1000 Hz,4000 Hz)
Contoh : gergaji sirkuler, katup gas

Non Impulsif Terputus-putus (Intermittent Non-Impulsive)


Disebut juga intermittent noise : bising yang berlangsung secara
tidak terus-menerus, diinterupsi oleh bunyi dengan intensitas yang
relatif rendah
Contoh : lalu lintas, kapal terbang, bising kereta api

National Intitute for Occupational Safety and Health. Occupational Noise Exposure: Revised Criteria. Cincinnati: CDC. 1996.
JENIS KEBISINGAN
(berdasarkan sifat dan spektrum bunyi)

Impulsif
Memiliki perubahan intensitas suara yang meningkat (>40 dB)
dan menurun secara tajam dalam waktu sangat cepat (< 1 detik)
Contoh : suara tembakan, ledakan mercon, meriam

Impulsif berulang
Sama dengan bising impulsif hanya terjadi berulang-ulang
Contoh : bising dari mesin tempa

National Intitute for Occupational Safety and Health. Occupational Noise Exposure: Revised Criteria. Cincinnati: CDC. 1996.
Pengaruh Bising
tidak nyaman, kurang
konsentrasi, susah tidur, rangsangan bising terhadap
cemas dan cepat marah, •sistem saraf
psikosomatik Psikologi Fisiologis •keseimbangan organ
•kelenjar endokrin
disebabkan masking
•tekanan darah
effect (bunyi yang
•sistem pencernaan
menutupi pendengaran
•keseimbangan elektrolit
yang kurang jelas) Komunikasi
atau gangguan
kejelasan suara -Adaptasi
Gangguan
- Peningkatan Ambang
Pendengaran Dengar Sementara
- Peningkatan Ambang
Bising yang sangat tinggi Dengar Menetap
dapat menyebabkan kesan Gangguan
seperti berjalan di ruang Keseimbangan
angkasa atau rasa melayang
Dobie RA. Noise Induced Hearing Loss. In: Johnson JT, Rosen CA, editors. Bailey’s Head and Neck Surgery Otolaryngology. 5th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and
Wilkins; 2012; p:2530-40.
Gangguan Pendengaran Akibat Bising
Adaptasi

Telinga merasa terganggu awalnya namun perlahan telinga akan menyesuaikan situasi
bising tersebut hingga terbiasa mendengar bising tersebut

Peningkatan Ambang Dengar Sementara


Terjadi kenaikan ambang pendengaran Kenaikan ambang pendengaran sementara
sementara yang secara perlahan – lahan ini mula-mula terjadi pada frekuensi 3000,
akan kembali seperti semula. 4000 Hz, atau 6000 Hz

Peningkatan Ambang Dengar Menetap


Kenaikan ambang pendengaran yang menetap dapat terjadi setelah 10-15 tahun paparan
(di atas 85 dB, >8 jam/hari)
Dobie RA. Noise Induced Hearing Loss. In: Johnson JT, Rosen CA, editors. Bailey’s Head and Neck Surgery Otolaryngology. 5th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and
Wilkins; 2012; p:2530-40.
PATOGENESIS
Bising Degenerasi Kerusakan Hilangnya
intensitas sel rambut sterosilia sel sterosilia
tinggi & luar rambut luar
paparan lama

Kerusakan Pembentukan
Degenerasi Perluasan
sel rambut jaringan
saraf sistem kerusakan
dalam & sel parut
pendengaran
penunjang

Kerusakan sistem
transduksi
TULI SENSORINEURAL
(gagal depolarisasi)
PERMANEN

Dobie RA. Noise Induced Hearing Loss. In: Johnson JT, Rosen CA, editors. Bailey’s Head and Neck Surgery Otolaryngology. 5th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and
Wilkins; 2012; p:2530-40.
???
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Emisi Otoakustik
Anamnesis Audiologi (OAE)
• Riw. gangguan • Tes penala (tes rinne, • Kerusakan sel-sel
pendengaran sebelumnya weber dan schwabach) rambut koklea yang
• Terjadi secara perlahan sesuai dengan ketulian diakibatkan pajanan
atau tiba - tiba jenis sensorineural bising  Refer
• Riw. infeksi telinga • Pemeriksaaan
• Riw. cedera kepala atau audiometri didapatkan
telinga takik (notch) pada
• Riw. penggunaan obat-obat frekuensi 3000, 4000,
ototoksik 6000 Hz  awal
• Hobi (menembak dll)
• Pernah bekerja atau
sedang bekerja di lingkungan
bising dalam jangka waktu
lama

Dobie RA. Noise Induced Hearing Loss. In: Johnson JT, Rosen CA, editors. Bailey’s Head and Neck Surgery Otolaryngology. 5th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and
Wilkins; 2012; p:2530-40.
Tatalaksana
• Latihan Pendengaran
(auditory learning)
• Membaca Ucapan Bibir (lip
Tuli Sensorineural Penggunaan
reading)
akibat bising : Alat Bantu • Membaca Mimik & Gerakan
Irreversibel Dengar (ABD) Badan
•Psikoterapi

PENCEGAHAN !!!
Program Konservasi Pendengaran

1 Identifikasi dan analisis sumber bising

5 Motivasi dan edukasi pekerja


2 Kontrol kebisingan dan administrasi

6 Pencatatan dan pelaporan data


3 Tes audiometri berkala

7 Evaluasi program
4 Alat pelindung diri

National Intitute for Occupational Safety and Health. Preventing Occupational Hearing Loss: A Practical Guide. Cincinnati: NIOSH Publication. 1996.
1 Identifikasi dan analisis sumber bising

• Sound Level Meter / Octave


Band Analyzer
• Dibuat Peta Kebisingan

2 Kontrol kebisingan dan administrasi

• Isolasi sumber bising  sound box, sound enclosure (bahan


kedap suara)
• Kontrol administrasi  merotasi tempat kerja, menggunakan
kontrol dan monitor kebisingan

3 Tes audiometri berkala


4 Alat pelindung diri

Sumbat Telinga
(ear plug)

Alat
Pelindung
Tutup
Pelindung Telinga Telinga
Kepala
(ear
(helmet)
muffs)
Occupational Safety and Health
Administration (OSHA) Rule of
Thumb to estimate the hearing
protection device combination:

Add 5 dB for Noise Reduction


Rating of better protection device
5 Motivasi dan edukasi pekerja

• Memotivasi pekerja untuk menggunakan APD


• Memberikan pelatihan dan sosialisasi Program Konservasi
Pendengaran

6 Pencatatan dan pelaporan data

• Dokumentasi setiap tahapan program konservasi


• Catatan apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum
dilakukan

7 Evaluasi program

• Evaluasi program secara keseluruhan


• Apakah setiap tahapan progam konservasi pendengaran dapat
dilakukan secara menyeluruh?
Simpulan
Pajanan bising intensitas tinggi, durasi melebihi yang
diperkenankan → NIHL (Tuli Sensorineural Bilateral)

Diagnosis: Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang


(tes penala, audiometri, OAE)

Program Konservasi Pendengaran: pencegahan gangguan


pendengaran akibat terpajan kebisingan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai