Anda di halaman 1dari 17

Dra. Asni Harianti, M.Si.

 Perusahaan keluarga mempunyai andil yang


cukup signifikan bagi pendapatan negara
 Di AS, saat ini terdapat 24 juta perusahaan
keluarga. 90% dari 15 juta perushaan besar
adalah perusahaan yang didominasi oleh
kelompok-kelompok keluarga.
 1/3 dari 500 perusahaan kaya di AS dimiliki
dan dikendalikan oleh keluarga.
 40% dari GNP atau 59% dari GDP AS di
peroleh dari perusahaan keluarga.
 Perusahaan keluarga memberikan sumbangan yang
besar terhadap pembentukan Produk Nasional Kotor
(GNP).
Kontribusi Perusahaan Keluarga terhadap GNP

Negara %
Amerika Serikat 40
Brazil 65
Portugal 65
Australia 50
Indonesia 80
Sumber: (Casillas, Jose C., Fransisco J. Acedo and Ana M. Moreno, 2007: 22-24
dalam Wahjono, 2014).
Ada 2 jenis perusahaan keluarga:
1. Family Owned Enterprise (FOE)

2. Family Business Enterprise (FBE)


1. Family Owned Enterprise (FOE)
Adalah perusahaan yang dimiliki keluarga,
tetapi dikelola oleh eksekutif profesional yang
berasal dari luar lingkungan keluarga

2. Family Business Enterprise (FBE)


adalah perusahaan yang dimiliki dan dikelola
oleh anggota keluarga pendirinya.
 Di Indonesia, kebanyakan perusahaan keluarga
adalah FBE di mana para anggota keluarga juga
menjadi pengelolanya
 Tuntutan tumbuh kembangnya perusahaan
tidak jarang membuat perusahaan keluarga
bermetamorfosa dari FBE menjadi FOE
 Perubahan semacam ini di Indonesia
persentasenya kecil dan belum signifikan
Definisi perusahaan keluarga :
Suatu perusahaan dinamakan perusahaan
keluarga apabila terdiri dari dua atau lebih
anggota keluarga yang mengawasi keuangan
perusahaan. (John L.Ward dan Craig E. Aronof,
2002)
Definisi perusahaan keluarga :
Suatu perusahaan dinamakan perusahaan
keluarga apabila paling sedikit ada keterlibatan
dua generasi dalam keluarga itu dan mereka
mempengaruhi kebijakan perusahaan
(Robert G. Donnelly, 2002)
Beberapa karakteristik perusahaan keluarga:
 Keterlibatan anggota keluarga

 Lingkungan pembelajaran yang saling


berbagi
 Tingginya saling keterandalan

 Kekuatan emosi

 Kekaburan fungsi

 Kepemimpinan ganda
Kekuatan Perusahaan Keluarga:
 Kemandirian tinggi

 Budaya perusahaan

 Reinvestasi profit sesuai kesepakatan

 Pelatihan dan pengetahuan bisnis

 Birokrasi yang kecil


Kelemahan Perusahaan Keluarga:
 Organisasi yang membingungkan

 Adanya sindrom anak manja

 Toleransi terhadap inkompetensi

 Konflik keluarga

 Terjadinya milking the business

 Akses terbatas di pasar financial

 Ketidakseimbangan antar kontribusi dan


kompensasi
Dimensi Kekuatan Kelemahan

Infrastruktur Informal, fleksibel. Duplikasi pekerjaan, jenjang


karier tidak jelas, resisten
terhadap perubahan, tidak ada
struktur organisasi.
Peran Peran yang fleksibel, Nepotisme, memungkinkan
pengambilan masuknya anggota keluarga
keputusan yang cepat. yang tidak qualified ke dalam
perusahaan
Kepemimpinan Otoritas informal, Otokrasi, resisten terhadap
entrepreneurial. struktur dan sistem.
Keterlibatan Nama baik keluarga, Rivalitas, tidak dapat
keluarga sistem keyakinan, nilai melepaskan isu-isu keluarga,
dan cita-cita yang kurangnya objektivitas.
sama, semangat
keluarga.
Waktu Perspektif jangka Ikatan tradisi keluarga,
panjang, komitmen dan mempengaruhi keputusan
loyalitas, kepercayaan bisnis.
terbangun sepanjang
waktu.
Dimensi Kekuatan Kelemahan
Suksesi Pelatihan dan mentoring Isu-isu keluarga,
dapat dimulai sejak awal, ketidakinginan untuk
persiapan generasi penerus melepas bisnis,
merupakan proses yang ketidakmampuan memilih
panjang, kerelaan pendiri pengganti.
melepaskan jabatan di
perusahaan.
Kepemilikan/ Kepemilikan keluarga, tingkat privasi yang tinggi,
pengelolaan tingkat pengendalian yang sering tidak terdapat anggota
tinggi, pendapatan sebagai dewan direksi dari luar
alat motivasi. anggota keluarga.

Budaya informal, fleksibel, kreatif, emosional, reaktif, resisten


komunikasi efisien. terhadap perubahan, resiko
tinggi terjadinya konflik.

Kompleksitas Dapat Harus dikelola untuk


menumbuhkembangkan menghindari kebingungan,
kreativitas, peran dan dapat mengalami
tujuan yang saling kekurangan energi dan
mempengaruhi. sumber daya.
 Perkembangan perusahaan keluarga di
Indonesia dimulai dari close-circle
family/immediate family
 Infancy
 Go-go
EVOLUTIONARY STAGE IN ONE GENERATION
I II II
Age of business 0-5 years 10-20 years 20-30 years
Age of parents 25-35 years 40-50 years 55-70 years
Age of children 0-10 years 15-25 years 30-45 years
Nature of business Rapidly growing and Maturing Needing strategic
demanding time and regeneration and
money reinvestment
Character of Small and dynamic Larger and more Stagnant
organization complex
Owner-Manager Commited to business Desires control and Seeks new interests, or it
motivation success stability is semi retired; next
generation seeks growth
and change
Family financial Limited to basic need More needs, including Larger needs, including
expectation comfort education security and generosity

Family goals Business success Growth and Family harmony and


development of children unity
 Survei 87 responden perusahaan keluarga
berskala menengah ke atas yang tersebar di
berbagai kota di Indonesia
 Perkembangan perusahaan keluarga bermula
dari close-circle family/immeditate family,
infancy, go-go
 Tahun berdirinya perusahaan keluarga 37%
perusahaan keluarga didirikan antara tahun
1992-2002
 Jumlah karyawan dalam perusahaan 80%
memiliki karyawan lebih dari 150 orang
 Mengenai omzet perusahaan 32% beromzet
kurang dari 50 Milyar
 Bisnis inti perusahaan keluarga sebesar 23%
bergerak di bidang commerce & distribution
 Pasar bisnis perusahaan keluarga 40,8%
menjangkau tingkat provinsi

Anda mungkin juga menyukai