Anda di halaman 1dari 19

BAB 2.

DAUR HIDUP
BISNIS KELUARGA
Dra. Asni Harianti, M.Si.
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
 Siklus hidup perkembangan perusahaan keluarga
bermula dari close circle family atau immediate family
sang pendiri.
 Perkembangan berikutnya, ketika perusahaan mulai
tumbuh dan kuat, generasi kedua dan extended family
(termasuk saudara2 dekat), bahkan menjadi dynasty of
family
 Selanjutnya, perusahaan keluarga yang bisa survive
mulai mengalami professional influx.
 Pada saat perusahaan mencapai kematangan (maturity)
dan stabil, peran profesional diperlukan untuk membantu
menangani perusahaan.
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
Ichak Adizes (1989) memperkenalkan 10 siklus hidup
perusahaan (the lifecycle of a company) ,yakni:
 Courtship
 Infancy
 Go-go
 Adolescence
 Prime
 Maturity
 Aristocracy
 Early bureauracy
 Bureaucrary
 Death
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA

Perusahaan seperti manusia mempunyai


daur hidup dari bayi sampai dewasa dan
kemudian menjadi manula.
Bedanya usia manusia menentukan
hidupnya, usia perusahaan bukanlah
sebagai faktor penentu.
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
Fakta dilapangan menunjukkan betapa
korelasi diantara usia perusahaan dengan
daur hidupnya kurang signifikan.
Ada perusahaan yang berada pada kondisi
prima dalam usia 100 hingga 200 tahun, dan
di sisi lain ada juga perusahaan yang baru
berusia 20 tahun sudah mulai kehabisan
nafas
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
Data Pendirian Perusahaan Keluarga
(courtship) di Indonesia (%):
 Teman 4,76
 Saudara 11,9
 Orang tua/mertua 9,52
 Saudara sekandung 9,52
 Suami/istri 28,6
 Individu 35,7
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
Survei menunjukkan :
Di negara2 lebih maju, sebagian besar pendiri
perusahaan keluarga tidak menginginkan
keturunannya bekerja di perusahaan tersebut.
Sementara yang terjadi di Indonesia trendnya
justru sebaliknya. Mayoritas pendiri ingin anak2
mereka masuk ke dalam perusahaan dan
responnya positif karena tingkat pengangguran
tinggi/peluang kerja di luar perusahaan sulit.
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
Survei responden hubungan dengan pemilik
perusahaan, menunjukkan (%):
• Menantu 2,22
• Ipar 2,22
• Sepupu 2,22
• Keponakan 4,44
• Orang tua/mertua 2,22
• Suami/istri 2,22
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
• Jabatan responden dalam perusahaan diraih
dengan susah payah (berdarah-darah). Pendiri telah
berkorban saat membangun perusahaan ingin
merengkuh dan menikmati buah kesuskesan dari
tampuk kekuasaan di perusahaan.
• Keputusan pengalihan wewenang harus dibarengi
kesiapan mental. Kesalahan fatal jika pendiri
mencari orang yang seperti dirinya. Karena
menjalankan bisnis sebagai entrepreneur akan
berbeda dengan mengelola perusahaan yang sudah
maju.
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA

• Entrepreneur dengan berbagai kesulitan


membangun suatu usaha melalui networking.
• Tetapi, dalam tahap go-go perusahaan
memasuki tahap penataan administrasi dan
manajemen. Orang yang direkrut bukanlah
substitusi/pengganti pendiri, tetapi justru harus
berfungsi sebagai pelengkap yang kompeten
dalam bidang manajemen, administrasi dan
sistem.
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA

• Dalam tahap adolence (remaja), perusahaan


bergeser dari ciri kepemilikan tradisional
(tradisional ownership) ke arah manajemen
profesional karena fokusnya pada penataan
sistem dan prosedur (SOP)
• Dalam tahap adolence, visi dan misi pendiri
harus ditularkan, pengelolaan diserahkan
kepada eksekutif (masuknya generasi kedua).
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
• Dalam tahap adolence perusahaan perlu
membuat lebih banyak peraturan namun harus
dilandasi oleh sistem yang kuat.
• Karakteristik dasar organisasi pada tahap ini,
adanya delegasi wewenang, perubahan
kepemimpinan dari manajemen tradisional ke
manajemen profesional (professional influx)
• Diperlukan good corporate governance dan
mengantisipasi kemungkinan go public
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
• Pada tahap prime hingga stabil, perusahaan perlu
tetap kontrol yang memadai guna mencegah
penurunan kinerja.
• Pada tahap aristocracy, perusahaan harus
melakukan organizational development sesuai
dengan pertumbuhan organisasi. Struktur yang
kuat memungkinkan bisnis maju dan stabil serta
tidak tergantung pada pemilik.
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA

• Masing-masing tahap harus dilalui, tahap


manapun kemungkinan gagal bisa terjadi
• Kegagalan pada tahap courtship disebut
aborted idea, pada tahap infancy disebut
infant mortality, pada tahap go-go disebut the
founder trap, dan pada tahap adolence
disebut divorce (Adizes, 1989)
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
• Menurut John Ward, tahap perkembangan
perusahaan keluarga dipengaruhi banyak faktor:
tipe bisnis (jenis produk, siklus hidup
perusahaan, kondisi persaingan dan pasar),
karakter organisasi (ukuran, kompleksitas, dan
kecepatan perubahan), motivasi pemilik dan
harapan financial keluarga (evolusi kebutuhan),
serta tujuan2 keluarga yang merupakan fokus
utama.
PENTINGNYA MENGETAHUI
SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN
KELUARGA
 Beberapa hal pentingnya mengetahui siklus hidup
perusahaan :
1. Pemilik/pendiri perusahaan pada saat memasuki tahap
go-go dan adolescence, harus menahan diri tidak ikut
campur dalam operasioanl perusahaan
2. Konsultan bisnis independen memiliki peran yang
signifikan dengan memberikan pandangan yang
objektif berdasarkan analisis kualitatif maupun
kuantitatif terhadap kondisi perusahaan
PENTINGNYA MENGETAHUI
SIKLUS HIDUP
PERUSAHAAN KELUARGA
3. Perusahaan keluarga harus memiliki fondasi yang kuat
untuk menghadapi persaingan ketat dalam era
globalisasi dan liberasi ekonomi
4. Menyelaraskan arah (visi) perusahaan keluarga
dengan para pendirinya.

Anda mungkin juga menyukai