Anda di halaman 1dari 31

DIABETES MELITUS

DIVISI ENDOKRINOLOGI
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD JAYAPURA- PPD UNCEN
DEFINISI
DM : - Gangguan met.energi -> kurangnya
sekresi/kerja insulin pada tingkat seluler
dan ditandai perub. hemostasis KBH,
protein, lemak.
- Tubuh tdk bisa kendalikan kadar gula dalam darahnya,
insulin tidak cukup diproduksi shg terjadi kelebihan
gula dalam tubuh
- Kelebihan kronis (hiperglikemia) : racun bagi tubuh.
Diabetes Pada Anak

• 90% diabetes tipe-1


• Defisiensi insulin relatif atau absolut
• Proses autoimun
• Destruksi sel beta pankreas
ETIOLOGI

• Faktor gen, lingk, imunologik  DM tipe 1


1. Faktor genetik.
- Kembar identik 2-> 30 - 50% mengalami DM
setelah yang 1
- Berhub. adanya HLA group DR3 & DR4 pd
lengan pdk krom.6.
2. Faktor lingkungan :
- stress, bahan kimia, infeksi virus  DM.
- 40% bayi dg rubela cong  gejala DM
- Di Erie Country, New York  50% kasus
didahului parotitis.
- Infeksi virus berulang
 proses autoimun  pelepasan sitokin
 pengrusakan sel B
EPIDEMIOLOGI

- Insiden bervariasi
- Puncak usia 5-6 th & menjelang remaja.
- Insiden tertinggi  Skandinavia 30/100.000 anak
- Amerika Serikat 15/100.000
- Jepang, Cina, Korea 1/100.000
- Thailand 0,14-0,19/100.000 anak
- Indonesia : -
- ♂ & ♀ sama
PATOLOGI & PATOGENESIS

• Kelainan dasar ->berkurangnya sekresi insulin akibat


kerusakan sel Beta pankreas
• Mekanisme yang pasti ?
• Terdapat hub. HLA DR3, DR4, BW15, DW3, DW4,
B8 yang berlokasi di krom 6 berperan  proses
autoimun.
• Kepekaan untuk terjadi DM berhub. dg 1 atau
lebih HLA.
- Bila ditemui HLA B8 atau BW 15 -> resiko
DM 2-3 x
- Bila keduanya -> 7-10 x
PATOFISIOLOGI
Secara klinik gangguan metabolik DM berhubungan
dengan 3 perubahan :

1.Pengurangan masukan glukosa ke dalam sel


sehingga karbohidrat tidak tersedia sebagai
substrat untuk kebutuhan energi

2.Sel menggunakan substrat pengganti yaitu


asam lemak yang berasal dari cadangan lemak dan
asam amino yang berasal dari protein tubuh

3.Perubahan metabolisme karbohidrat meliputi


akumulasi glukosa dalam darah, peningkatan
glikogenolisis, pengurangan sintesis glikogen hepar
dan peningkatan glukoneogesis dari asam amino
KLASIFIKASI
1.DM tipe-1 / Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(destruksi sel ß, biasanya mengakibatkan defisiensi
insulin absolut, pasokan insulin sepenuhnya dari luar) :
- Immune mediated
- Idiopatik
2. DM tipe-2/ Non Insulin Dependent Diabetes
Melitus (pasokan insulin pankreas tidak mencukupi)
- predominan resistensi insulin dengan relatif
defisiensi insulin
- predominan defek sekresi dengan resistensi
insulin
3. Tipe spesifik yang lain :
- Defek genetik fungsi sel ß
- Defek genetik kerja insulin (diabetik lipoatropik)
- Penyakit eksokrin pankreas (fibrosis kistik)
- Endokrinopati (sindroma cushing)
- Induksi oleh obat/bahan kimia
- Infeksi (Rubella Kongenital)
- Bentuk-bentuk jarang Diabetes Immune-mediated
- Sindroma genetik lain yang kadang-kadang terkait
Diabetes (Sindroma Prader-Willi)

4. Diabetes Mellitus Gestasional


Perjalanan klinis DM:
1. Fase inisial atau prediabetes
ditandai oleh munculnya petanda imunologik : Islet Cell
Autoantibodies (ICA), Insulin Autoantibodies (IAA),
HLA (Human Leucocyte Antigen) typing, autoantibodi
asam glutamat dekarboxylase, autoantibodi ICA-512
2. Fase presentase → gejalaklasik → bertahan sampai
beberapa bulan, sebagian anak berkembang jadi
ketoasidosis. Penanda : dipstik urine
3. Fase remisi partial atau honeymoon : biasa terjadi
beberapa minggu setelah insulin diberikan. DM jadi
terkontrol
4. Fase kronik : kebutuhan insulin kembali meningkat
DERAJAT BERAT PENYAKIT
1. Hiperglikemi dan glukosuria, dengan gejala-
gejala poliuri, polidipsi, polifagi, penurunan berat
badan, mudah lelah
2. Hiperglikemi, glukosuria, ketonemia, dengan
gejala tambahan yaitu nyeri perut, anoreksia,
vomiting, dehidrasi
3. Gejala-gejala asidosis, penderita akan
memperlihatkan gejala dispnoe, kelelahan dan
hiperventilasi
4. Hiperglikemi, ketosis, asidosis, dan gangguan
kesadaran
GEJALA KLINIS
GEJALA AKUT
a. Pada permulaan gejala meliputi :
polifagia
polidipsia
poliuria
b. Bila keadaan tsb tidak di obati :
nafsu makan mulai ↓, kadang-kadang disusul
dengan mual bila kdr glukosa darah > 500 mg/dl,
dengan gejala-gejala :
polidipsia, poliuria, BB ↓, mudah lelah. Bila tidak
lekas diobati → koma diabetik ( glukosa darah >
600 mg/dl)
GEJALA KRONIS

a. Kesemutan
b. Kulit terasa panas atau seperti tertusuk-
tusuk jarum
c. Rasa tebal di kulit
d. Kram
e. Lelah
f. Mudah mengantuk
g. Mata kabur, biasanya sering ganti
kacamata
h. Gatal disekitar kemaluan terutama wanita
i. Gigi mudah goyah dan lepas
LABORATORIUM

• Hiperglikemi, glukosuria  kekurangan insulin


• Hb, Ht & leukosit ↑
• Urin : - glukosuria
- ketonuria  tingginya glukosa urin
- proteinuria  tanda penting komplikasi
ginjal
• Kelainan analisa gas darah, pH ↑
• Insulin plasma, C peptide, ICA, HLA
DIAGNOSIS
DM tergantung insulin : gejala klinis dan laboratorium
 The Expert Committee on The Diagnosis and
Classification of Diabees mellitus (1999) → paling
sedikit 1 dari beberapa tes di bawah ini, yang
dikerjakan pada 2 hari pemeriksaan yg berbeda:
1. Kadar Glukosa Puasa ≥ 126 mg/dL ( 7,0 mMol/L )
2. Kadar Glukosa darah 2 jam Post Prandial ≥ 200
mg/dL ( 11,1 mMol/L ) pada tes toleransi
glukosa oral.
3. Glukosa Darah Sewaktu ≥ 200 mg/dL (11,1
mMol/L)
PENATALAKSANAAN
Tujuan khusus dalam penatalaksanaan DM, yaitu supaya anak-anak :
1. Dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
2. Mengalami perkembangan emosional yang normal
3. Mampu mempertahankan kadar glukosuria atau kadar glukosa
darah serendah mungkin tanpa menimbulkan gejala hipoglikemia
4. Tidak absen dari sekolah akibat penyakit dan mampu
berpartisipasi dalam kegiatan fisik maupun sosial yang ada
5. Penyakitnya tidak dimanipulasi oleh pendrita, keluarga maupun
oleh lingkungan
6. Mampu memberikan tanggung jawab kepada penderita untuk
mengurus dirinya sendiri sesuai degan tingkat usia dan
intelegensinya
Untuk mencapai tujuan ini, penatalaksanaan
DM di bagi menjadi :
1.Pemberian insulin
2.Penatalaksanaan dietetik
3.Olahraga
4.Edukasi
5.Home monitoring
PEMBERIAN INSULIN

• Basis pengobatan DM tipe 1


• Segera diberikan sth Dx ditegakkan

JENIS INSULIN

• Dulu  purifikasi pankreas babi/sapi (Rx alergi)


• Ada teknologi rekombinan  human insulin
Insulin kerja ultra pendek (Lispro)

- dibuat scr biosintetik  menukar AA posisi 28


(prolin) dg 29 (lisin) rantai B insulin  lebih stabil
- absorbsi cepat (90% dim 100 menit)
- awitan kerja > cepat dari reguler insulin
- puncak konsentrasi > tinggi (2x)
- diberikan : 15 menit sebelum makan
- b/manfaat :
* ketika sakit
* sbg bolus sebelum makan
Insulin kerja pendek

- btk solusi jernih


- mengatasi kead. akut (ketoasidosis, psn baru,
tindakan bedah)
- dikombinasi dgn insulin kerja menengah
- baik untuk balita

Insulin kerja menengah

- btk suspensi  warna agak keruh


- untuk pasien dg pola hidup > teratur
- (0-2th)
Insulin campuran

- campuran insulin kerja pdk dan menengah


- memberi kemudahan bg penderita
- dianjurkan untuk pasien dengan kontrol metabolik
yg baik

Dosis Insulin
- dosis : 0,05 u/kgBB IV atau 0,25 u/kgBB subcutan
diulang 6-18 jam.
- penyesuaian dosis  untuk mencapai kontrol
metabolik optimal.
dibutuhkan pd : honeymoon period, masa remaja,
masa sakit & pembedahan
PENGATURAN MAKANAN

• Tujuan : mencapai kontrol met. yg baik.


• Jml kalori: 1000 + (usia (th) x 100)
• Komposisi : KBH : 60-65%, Prot. 25%, lemak : < 30%
• Kunci keberhasilan : - keteraturan jadwal makan
OLAH RAGA

• Meningkatkan jati diri anak


• Mempertahankan BB ideal
• Met kapasitas jtg & mengurangi komplikasi jangka
panjang
• Sebelum olahraga perlu diperhatikan :
-Tingkat kontrol metabolik, dosis insulin,
intensitas, tingkat kebugaran.
PEMANTAUAN MANDIRI

Kr. DM merpkn peny. kronik & tx seumur hidup -


> pasien & klrg hrs dp melkkn pemantauan kdr
glukosa drh di rmh.

 secara tdk langsung (reduksi urin)


- mudah, tidak nyeri, murah
- namun tidak m'gbr' kadar glukosa drh
scr tepat
 secara langsung (glukosa darah)
EDUKASI
Pencapaian normoglikemi tergtg : gaya hidup pdrt/
keluarga, shg tali kendali ada di tangan pdrt/keluarga
sendiri.

Tujuan :
- Menimbulkan pengertian & pemahaman peny.
& komplikasinya.
- Memotivasi agar patuh berobat.
- Member! ketrampilan penanganan DM.
- Mengembangkan sikap positif thd peny.
- Mencapai kontrol met. yg baik.
KOMPLIKASI
Akut :
 hipoglikemia
 hiperglikemia
 ketoasidosis diabetik

Kronik :
 Retinopati
 Nefropati
 Neuropati
 Gangguan pertumbuhan/perkembangan
 Kekakuan sendi
PROGNOSIS

- Tergantung kontrol metabolik yang dp


mencegah komplikasi.
- Kontrol yg baik -> p^ resiko komplikasi.
RINGKASAN

- DM tipe 1 : salah satu peny. metab. Pd anak


- Gejala klinis : sifat akut & mudah ketoasidosis
- Diagnosis  gejala klinis + laboratorium
- Perlu penanganan terintegrasi : pemberian insulin,
pengaturan makan, olah raga, edukasi & pemantauan
mandiri shg didp kontrol metab baik.

Anda mungkin juga menyukai